Facebook, Lebih banyak Manfaat atau Mudaratnya?
Kalau pertanyaan ini ditanyakan
kepada Bung Jonru tentu saja jawabannya Facebook (FB) itu banyak manfaatnya.
Apalagi kolaborasi ketika Jokowo Presiden dan dia punya akun FB. Entah karena
kritik pedasnya yang membuat dia sendiri kepedasan atau cerita ngawurnya yang
jadi hiburan rakyat seperti saya, yang jelas FB-lah yang membuat Jonru menjadi
tenar.
Bang Jonru yang katanya penulis ini
(penulis status FB mungkin ya) memiliki lebih dari 700.000 pengikut di laman FB-nya.
Gimana ga berguna itu FB buat dia. Jangankan jualan seprei, sekalian jualin se
kasur-kasurnya juga bisa tuh! Penikmat iklannya lebih dari setengah juta gitu.
Halah, kenapa malah bahas urusan
ranjang begini sih! Now back to the topic..
Belakangan saya perhatikan di FB,
para pengguna tidak lagi banyak menulis status seperti dulu di awal
kemunculannya. FB kini menjadi ajang untuk membagikan segala hal yang sedang booming dan bombastis.
Sebenarnya tidak salah kalau yang
dibagikan adalah foto-foto tentang alam, design,
makanan, maupun kerajinan tangan. Pun halnya jika yang dibagikan adalah resep
masakan, tips untuk kehidupan sehari—hari, video lucu, ataupun berita terbaru.
Hal-hal itu malah menurut saya cukup menghibur dan kadang membantu. Kalau mau
tau kejadian yang sedang hangat sepintas lalu, tak usah baca berita, cukup buka
FB dan lihat apa yang dibagikan teman-teman kita.
Tetapi yang sangat mengganggu
adalah ketika FB digunakan sebagai media untuk membagikan cerita yang belum
tentu kebenarannya seperti:
- Foto-foto korban kecelakaan yang masih berdarah-darah
- Screen capture status atau percakapan oknum yang mengaku-aku sebagai pejabat atau polisi atau sejenisnya yang menyebarkan isu yang meresahkan (seperti isu produk berbahaya atau merek-merek makanan beracun)
- Ada juga foto penampakan dewa-dewa, kadang makhluk gaib, kadang bahkan putri duyung!!! dengan caption harap like atau share -_-
- Foto-foto yang tidak jelas kebenarannya kemudian dibagikan untuk memicu ketegangan SARA (belakangan banyak beredar banyak postingan foto dan narasi panjang yang mencapur aduk urusan agama, cara berpakaian, terorisme dan kebencian)
- Membagikan postingan dari berbagai sumber yang belum bisa dipercaya terutama tentang pengobatan alternatif untuk mengobati berbagai penyakit kronis. Contoh: “Hanya Dengan Rebusan Air Garam Bisa Menyembuhkan Kanker!!” yang dikutip dari sehatceriasentosa.com (artikel apa pula ini).
- Melontarkan komentar-komentar kasar, mengujat, menghina dan merendahkan orang lain.
- Lebih parah lagi tentu saja mereka yang tanpa berpikir panjang langsung membagikan konten-konten pornografi dan kekerasan. Yang paling menjijikkan: video mesum pelajar, video perkelahian antar siswa dan sebangsanya!!! Arrrggghhh!!! Kalau bagian ini pasti saya langsung tumpas dia dari daftar teman virtual saya.
Dari hasil pembahasan ngalor ngidul
dengan adik saya , Wika, saya berkesimpulan mungkin alasannya adalah sebagian
besar dari kita para pengguna Sosial Media ini masih “gegar budaya”.
Menggabungkan hawa kebebasan yang baru satu dekade (lebih 8 tahun) ini kita
rasakan, berpikir bahawa kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Terlebih
lagi melakukannya di balik anonimitas yang mereka kira mereka bisa dapatkan
dari Sosial Media.
Sayangnya, sekarang pemerintah
telah menetapkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Mencakup di
dalamnya penyalahgunaan informasi yang disebarluaskan dalam media elektronik
termasuk sosial media. Ditengan berbagai kelebihan dan kekurangan peraturan
ini, setidaknya kita harus tahu bahwa kita boleh melakukan apapun yang kita
mau, asalkan masih dalam koridor hukum. Untuk informasi lebih jelasnya silakan
cari dengan Internet anda J
Terlepas dari bergesernya tren di
FB, saya tetap adalah salah satu pengguna setianya. Ketika begitu banyak anak
muda kekinian yang bilang bahwa FB sudah ketinggalan jaman, saya tidak merasa
seperti itu. Karena yang paling penting FB menjadi pengingat ulang tahun
teman-teman saya! Hahaha…
Selain itu, dengan FB juga saya
bisa membagikan artikel ini untuk teman-teman yang bersedia untuk membacanya J
Pesan saya: jangan langsung percaya
dengan apa yang anda lihat di Internet, banyak dari mereka adalah penipu!
Yes...always ceck and cross-check from reputable sites before share an information..
ReplyDelete