Aku tidak cantik jika,
Standar cantikmu adalah wanita berwajah mulus dan glowing. Karena dari SMP aku sudah berjerawat. Hingga kini.

Aku tidak cantik jika,
Standar cantikmu adalah wanita kurus tinggi langsing. Kata ibu, bahkan dari bayi aku memang tidak pernah kurus. Ya aku tinggi, tapi dengan berat 81 kg, jadi aku tidak langsing. 

Aku tidak cantik jika,
Standar cantikmu adalah rambut bercahaya, entah hitam entah berwarna, atau bergelombang yang lembut jatuh di pundak. Karena rambutku sangat tebal dan sangat mengembang. Semacam adonan donat kebanyakan soda kue! (Eh tapi bikin donat memang pakai soda kue kan ya?)

Aku tidak cantik jika,
Standar cantikmu adalah kulit putih bersih bersinar. Lha, ibuku berkulit cokelat, bapakku juga berkulit cokelat. Kalau tiba-tiba aku berkulit putih lalu aku anak siapa?

Aku tidak cantik jika,
Standar cantikmu adalah pinggang kecil, pinggul besar dan payudara besar. Karena aku sebaliknya! Kata salah satu temanku, payudaraku hanya sebesar jeruk baby ponkam!

Aku juga tidak memaksa untuk bilang kalau kecantikanku terpancar dari hati. Pffftttt!!!
let's just cut that bullshit. Jelas-jelas kalau aku cantik berdasarkan standar diatas, aku pasti menjadi salah satu finalis pageant competition, minimal putri kampung! Scars on my body, bekas jerawat, bekas operasi patah tulang, bekas jatuh naik motor, bekas jatuh naik pohon, kesemuanya semakin mengurangi kriteria cantik versi "pada umumnya" itu.

Kasian ya aku..
Mungkin.

Ok, sekarang mari bicara serius.
Sampai kapan kriteria cantik itu akan bercokol di kepala kita?

Aku mengagumi kecantikan mbak-mbak yang cantik berdasarkan kriteria di atas. Sometimes I was just wondering, damn, how could they always looks so much glowing, while I look so gembel!!! Then I realize, dude, they put so much effort on their diet, skin whitening treatment, and hair curling product!

Apakah aku ingin cantik seperti standar pada umumnya itu?
Pernah lah ingin kurus tinggi langsing, kulit putuh bersih bersinar, rambut lurus bercahaya, hidung mancung, dagu lancip, mata besar daaaan payudara besar (kok jadi macam Lucinta Luna ini ciri-cirinya ya?)

Tapi, beruntunglah aku, karena standar cantik panutanku, aku temukan di wanita-wanita luar biasa yang mengelilingiku. Luar biasa karena mereka-mereka ini tidak bisa aku kelompokkan menjadi standar tertentu!

They define their own beauty standard! So, my standar kecantikan yang sebenarnya based on this curated list:

1. Trinity
She is my number one favorite travel writer! Bukunya inspires me so much, damn much! Aku yakin para travel blogger atau insta traveler (benar ya istilah ini) pasti terinspirasi dari Mbak T! Ga mungkin engga!

Seberapa banyak sih travel blogger yang bukunya dijadikan film layar lebar? She did! 2 bahkan...
Seberapa banyak sih travel bloger yang diundang departement pariwisata negara lain utk jadi pembicara di seminar? she did!
Seberapa banyak travel blogger yang beneran ambil waktu setahun untuk keliling dunia? She did!
Duh, tidak terhitung deh kerennya Mbak T ini.

Apakah dia cantik berdasarkan standar pada umumnya? Not at all
Apakah foto-foto di IG dia memiliki sudut pengambilan atau teknik pencahayaan yang artistik seperti insta traveler pada umumnya? Not at all!
Tapi, hal yang dia punya dan para insta traveler lain tidak punya adalah tulisannya!

Her writing is so powerful.
Cerita yang sangat jarang aku tau dari orang lain, gaya bahasanya juga pas. Tidak menggurui. Membuatku langsung ingin tau lebih banyak. Seperti waktu beberapa hari lalu Mbak T upload foto daun. Tapi bukan sembarang daun, itu daun Coca! Iya coca yang untuk membuat kokain! Nyoh! Apa tidak langsung tertarik ingin tahu lebih banyak? Bahkan pasti langsung ingin langsung jalan-jalan sendiri untuk pegang langsung itu daun coca! And for me, this makes her so super beautiful!

Nah, kalau ada orang yang bisa menulis lebih dari 10 buku, buatku itu sudah kesimpulan absolut kalau orang itu super pintar. Dan orang super pintar itu sudah pasti super beautiful!  Yaps, Mbak T punya lebih dari 10 buku! Dan semua bukunya bagus dan menginspirasi. Jadi buat saya Mbak T ini absolut pintar dan absolut cantik! Kecantikan di atas rata-rata, yang bukan pada umumnya!

Her secret beauty weapon: her writing! (and maybe her curly short hair? Ampun Mbak T!) :) 



2. Novi Murad
Pikirkan General Manager hotel bintang lima di Bali, dari jaringan hotel terbesar di dunia, apa yang ada di bayanganmu? 

Kurang lebih pasti ini: Laki-laki, Bule, Tua! Tidak salah sih, karena rata-rata ya memang begitu. Tidak hanya international chain hotel saja, rerata hotel GM-nya memang laki-laki. Jadi kalau ada GM perempuan, that GM lady must be an extraordinary lady!

Yaps, that's my Bunda Novi!
Kalau mau tau brief career history dia, lihat saja profile beliau di LinkedIn. You will be blown away with her achievement. Buatku yang paling cool dari experience dia adalah pernah kerja di Bhutan! Bhutan girls! Negara yang sangat-sangat ingin ku kunjungi. Negara yang pemerintahnya menerapkan gross national happiness! 

Back to Bunda Novi, she is one of the boldest people I've ever met! Bold yang kicking your ass hard! Ga nanggung-nanggung! Yet the most kind-hearted also. Dia bisa berteman engan siapa saja, dari level CEO-nya hotel sampai bapak-bapak gardener. Dari para sales people yang glowing sampai bli-bli steward yang seragamnya separo basah setelah busy dinner!

Bunda bisa ngomel-ngomel ke aku gara-gara lipstikku sudah tak nampak lagi setelah jam 11 pagi. Omelannya paling sering ke aku ketika itu adalah "Kamu itu ya, jam segini sudah ga ada lipstiknya! Itu lipsik di bibir dimakanin apa ya?!?!" 

Tapi, Bunda juga yang sering kasi aku makanan untuk bekalku lembur. Bahkan jaman aku jadi TKW, bunda rela jauh-jauh ke airport membawakan sambal udang frozen home made buat bekal! Dia juga menjadi teman curhatku saat untuk segala urusan! Dari karir sampai percintaan! Kurang kind hearted apa lagi coba.

Untuk ukuran GM yang super sibuk, Bunda Novi selalu meluangkan waktu untuk kami "anak-anak pungut" nya ini. You can ask people around her, and they will tell you more less the same. Tambahannya mungkin adalah Bunda orangnya galak!

Ya, that's her bold personality speaking!
Dia berani menyampaikan pendapat ke siapapun. Literally siapapun. Regardless their level, gender, religion, anything. Dan itu yang aku banyak belajar dari Bunda Novi. Menjadi berani, menjadi tegas, menjadi kuat!

Jangan bayangkan Bundaku ini modelan wanita karir ala sinetron yang membawa tas kulit buaya, rambut curly di gerai dengan tinggi semampai. Nope! With her super short grey hair (yes, grey, abu-abu!), perfect alis shape dan most of the time her bold lipstick, kalian pasti akan langsung mengenalinya.

Oh satu lagi, Bunda ini bisa ngomelin kamu, iya kamu, siapapun kamu, kalau kamu komen bodoh di Lambe Turah, siap-siap komenmu di reply dia dengan pedas! Masih berani main-main?!

Her secret beauty weapon: Bold personality and her montok body goals!



3. Tante Bucha
Kelas 5 SD cita-citaku adalah kuliah di ITB! Tidak pernah berubah sampai akhirnya aku tidak diterima di ITB! Memaksa tetap mau masuk ITB dan akhirnya ikhlas ketika harus pindah jalur malah jadi kuliah si STP.

Sebagai anak SD di pelosok kampung, aku tau ITB itu kampus paling keren dan untuk anak-anak paling pintar ya karena tante Bucha. Tahun itu tante Bucha kuliah jurusan Planologi di ITB. Dan di kampung kecil kami, saat itu dia satu-satunya anak kampung yang bisa kuliah sampai di jawa! ITB pula! Apalagi kemudian dia lulus cum laude, duh, for me she is a superstar, she is my role model.

Lulus ITB, Tante Bucha mulai masuk dunia bank, and girls, karirnya melesat macam roket!! Gila dah, awal-awal aku tidak paham. Sampai suatu ketika aku dengar ibu dan nenek ngobrol tentang dia, kalau posisinya saat itu di bank adalah Senior Vice President (SVP). Njir, Tante aku hebat kali lho! 

Tante yang sama yang waktu dia SMA suka belikan aku gula-gula. Tante yang sama yang suka belai punggungku sebelum aku tidur ketika aku TK. Tante yang sama yang ajarkan aku lagu tentang Dewa Trimurti dalam bahasa inggris, Tanteku itu adalah SVP di salah satu bank swasta terbesar di Indonesia! Sekarang dia adalah Risk Management Director, report to Vice CEO di salah satu bank swasta besar yang kalian pasti sering dengar, oh atau kalian nasabahnya!

Makin-makin deh, she is my role model! 

Lagi-lagi, kalau menurut standar cantik masa kini pada umumnya, Tante Bucha tidak masuk kriteria samasekali! You will never find her profile in any social media. She don't have one! Eh, ada satu di FB, tapi kata tante itu dibuatkan Om Tut (suaminya) dan tidak pernah dia buka! 

Being a Jakartans (is this even a word?), Tante Bucha sangat tidak Jakarta. Pokoknya bukan wanita karir sosialita Jakarta. Dia masih sesederhana dulu ketika kami masih tinggal di kampung. Kadang-kadang juga masih senaif dulu ketika dia masih SMA. 

Kalau aku di posisi tanteku, pasti aku sudah jadi jumawa dan sombong (jik ping, jangan sampe!), but her, she is the most humble person I've ever met! Ketika aku minta ijin untuk tulis profil dia, malah dia bilang "Wuih... tante biasa saja tu.." (aku di rumah di panggil Putu, bukan Kutu). Lah, kalau Tante Bucha biasa saja, lalu aku apa? Serpihan sabut kelapa donk!

Her secret beauty weapon: being humble and no social media!

Ibu (T-Shirt Nike) dan Tante Bucha (Celana Pendek)


4. Ni Luh Putu Satyaning Pradnya Paramita
Di duniaku, perempuan sekolah tinggi itu wajib hukumnya! Dan salah satu perempuan yang bersinggungan dengan duniaku yang sekolahnya sampe tuingiiiii adalah Satya.

This is Satya's education journey:
S1 : Institut Sepuluh November, Bachelor of Science (BSc) Field Of Study Statistics 
S2 : Université de Provence (Aix-Marseille I) , Applied Mathematics
S3 : North Carolina State University, Operation research (on progress)

Yes! Mbak Satya ini, kalau aku pinjam bahasa suaminya, EMEJING! 
Sekolah Master degree di Perancis, lanjut sekolah doktornya di Amerika! Damn, is she even real??

Aku belum sempat kenal Satya in person, diagram kehidupan kami bersinggungan (ya, pinjam istilah matematika karena mbak satya ilmuan matematika) karena suaminya adalah sahabatku. Dan aku mengenal Satya dari cerita-cerita Jati, suaminya. Ya kalau aku punya istri macam Satya juga pasti bangga setengah mati! Kupamer-pamerkan lah dia pada dunia.

Seperti banyak orang super pintar lainnya, Satya orangnya sangat, apa ya, poetic! Apa ya istilahnya dalam bahasa Indonesia. Bukan mellow, pokoknya ada sisi artsy yang kuat dari dia.

Dan, keras kepala! Girls, itu bukan kekurangan! Keras kepala simply means she knows what she wants. Dan she difine her own destiny. That's super powerful!

Satya bukan mbak-mbak usia akhir dua puluhan yang galau tentang: duh belum punya anak, duh apa kata tetangga, duh kenapa pipiku chubby, duh kenapa badanku pendek. She don't need that. Her brain and her soul is more than enough to define her beauty. Seandainya Satya belum menikah, mungkin aku akan jatuh cinta padanya.

Her secret beauty power: sekolah setinggi-tingginya and the poem of paradise.



Empat orang yang aku ceritakan ini adalah wanita luar biasa yang bahkan standar cantik pada umumnya can't handle them! Dari mereka aku semakin yakin kalau cantik itu tidak bisa dikategorikan menjadi rupa-rupa beauty pageant dengan minimal tinggi sekian, ukuran bra sekian, tingkat keputihan gigi sekian. 

Kalau kalian masih sedih karena wajah berjerawat, kulit hitam, rambut keriting jagung atau hal-hal macam itu, don't be!

You never know kan di dunia ini ada segala macam filter insta story untuk memutihkan kulitmu seketika, ata menggambar eye linermu dengan sempurna, semua itu rekayasa komputer, dan membuatmu tampak sama dan seragam! 

You dont want to be seragam! You have to define your own beauty standard! Believe in your self, or else, believe in Spongebob! As he said: