Saya tidak tahu bagaimana interaksi Ibu-Ibu lain dengan anaknya. Entah anugerah atau musibah (saya rasa sih anugerah) saya punya Ibu yang agak luar biasa.

Setiap ibu, pasti punya “keanehan” masing-masing. Tidak mungkin ada Ibu yang “senormal” ibu-ibu ideal yang digambarkan di senetron-sinetron Indonesia.

Nah, kadang saya suka membayangkan, bedanya Ibu ala sinetron dengan Ibu Saya menghadapi berbagai situasi sehari-hari.

Note: beberapa hal disini tidak patut dicontoh, perlu kedewasaan untuk memahaminya. Hahahaha

TENTANG KEBAYA
Ibu Sinetron : (setelah anaknya bilang bahwa dia akan membeli kebaya baru) Janganlah Nak, yang kemarin bahkan masih bagus dan belum sempat kamu pakai, masa sekarang beli lagi. Kasihanlah buang-buang uang.

Ibu Saya: (setelah saya bilang beli kebaya dengan model nyentrik dan saya menyesal karena harganya mahal) Widih, mahal amat Kak! Tapi ga apa, ibu seneng kamu beli yang bagus-bagus, nanti bisa ibu pakai. 

MASIH TENTANG KEBAYA
Ibu Sinetron: (setelah anaknya menyampaikan dia berencana membeli bahan kebaya baru) Ya sudah kalau kamu memang mau beli yang itu, biar nanti ibu yang bawakan ke tukang jait. Modelnya jangan yang seksi-seksi, malu sama tetangga.

Ibu Saya: (setelah saya mengirimkan foto jenis kain yang rencananya saya beli) Wah, bagus tu kak. Ibu suka warnanya. Oh iya, ibu hari ini juga mau ke tukang jait, mau ambil jaitan kebaya. Ada 7 kebaya baru yang baru selesai dijait.

TENTANG RENCANA MENIKAH
Ibu Sinetron: (ketika anaknya bercerita ingin membuat resepsi terpisah hanya untuk teman-temannya) Kalau memang rencanamu seperti itu, ya Ibu pasti mendukung. Jangan foya-foya. Buat yang sederhana saja.

Ibu Saya: (setelah saya bilang akan bikin makan malam khusus hanya bersama sahabat utk merayakan pernikahan) Ibu Ikut lah!

MENELEPON KETIKA ANAK JAUH
Ibu Sinetron: (memastikan paling sedikit seminggu dua kali untuk menelepon anaknya yang merantau) Kamu apa kabar nak? Sudah Makan? Kuliah Lancar?

Ibu Saya: (tidak menelepon sampai kita yang bilang: bu telpon donk! Kangen) Kak tau gak…. *dilanjutkan dengan gossip-gosip hits yang terjadi di sekitarnya! Hahahaha

KETIKA NAIK GAJI
Ibu Sinetron: (setelah tau anaknya naik gaji) Wah, syukurlah Nak.. Semoga selalu dilancarkan rejekimu. Pokoknya selama itu cukup buatmu, Ibu ikut bahagia.

Ibu Saya: (setelah saya beri tahu kalau saya naik gaji) naik lagi berapa?! Sini cari utangan lagi buat investasi. Klo ga dipaksa ini anak pasti uangnya abis-abis ga jelas!

TENTANG BOLOS SEKOLAH SAAT SEKOLAH TIDAK ADA KEGIATAN BELAJAR 
(Umumnya minggu setelah ulangan umum dan sebelum pembagian raport)
Ibu Sinetron: (setelah anaknya bilang kalau dia malas sekolah karena hanya pembersihan kelas) Tidak boleh begitu nak, ga boleh malas.

Ibu Saya: (saya hanya bilang bahwa hari itu tidak ada kegiatan belajar) ya udh, ga ush sekolah aja kak. Mending di rumah aja, bisa main. Hahahahaha….


TENTANG DIET UNTUK BAPAK
Ibu Sinetron: (Ketika suaminya kegendutan)  Bapak harus mulai diatur pola makannya biar sehat

Ibu Saya: (Ketika kami berkeras kalau bapak harus di diet biar kurusan) Yaahh.. kalau bapak diet trus siapa yang makan masakanku?!

Sebenarnya masih banyak hal absurd dan kadang tidak masuk akal yang ibu sering ibu sy katakan. Dan sesungguhnya dialah center of attention kami di rumah. Dimana ada ibu, disana ada keriaan.

Kapan-kapan saya cerita lagi tentang keanehan ibu saya ya…


Atau mungkin pada mau kenalan dengan ibu saya??

Ini dia Ibu saya. Ayo tebak umurnya berapa??