Awas Saja Kalau Sampai Tidak Menang
Pemilihan umum sudah tiga hari lagi, bauk-bauk pemenangnya sudah sampe kemana-mana. Macam asap kebakaran gambut di Sumatera sana, yang katanya disengaja biar bisa ditanamkan sawit. Katanya sih gitu. Eh balik ke topik.
Pertarungan Capres tahun ini sengit sekali. Bahkan sudah mulai dari beberapa tahun lalu. Sampai akhirnya orang-orang dibuat kaget-kaget oleh penguasa tertinggi negeri ini. Bapaknya sih bilang, bukan putusan dia, tapi putusan MK. Tapiii, ketua MK-nya adik ipar dia lho... bisa gitu yaaa. Ah, mungkin saya saja yang terlalu curiga, mungkin mereka profesional saja. Profesional, bergerak bersama menjadikan putra mahkota segera berkuasa! Gas!
Lalu beberapa korban penculikan yang dengan penuh belas kasihan dikembalikan ke keluarganya juga sekarang merapat ke kubu dia. Menjadi pendukung. Beritanya ada dimana-mana. Muncul juga orang itu di belakang-belakang pas debat capres. Memang sudah usang kasus HAM yang hanya diungkit setiap 5 tahun sekali itu. Kalau mau kenapa tidak dibereskan saja saat presiden sebelumnya. Kenapa baru diungkit pas pemilu sahaja. Hmmmm, klo otaknya malas mikir, benar juga kata bapak ini ya.
Belum lagi narasi bahwa sebagai prajurit, belio ini tegak lurus mengikuti perintah atasan! Jadi prajurit memang harus gitu!! Penempatan di daerah konflik, GASS (tapi cuman buat tamtama rendahan dan prajurit "terhukum"). Suruh bantai satu area demi alasan keamanan nasional, tidak peduli yang dibasmi bersalah atau tidak dan membunuh sepertiga dari seluruh penduduk Timor Leste, GASS, kan disuruh atasan. Pun pembantaian hampir semua laki-laki di Krakas. Apapun selama diperintahkan atasan, GASS. Apanya yang salah tentang itu kan? Besok disuruhnya makan taik mungkin jg dia mau.