It’s not easy being Justin Beiber
Justin
Beiber (JB), satu-satunya artis debutan YouTube yang masih hits dan laris manis
hingga hari ini. Berbeda dengan artis dadakan lainnya yang ngetop via YouTube
(semacam Sinta Jojo kalau di Indonesia) yang hanya bertahan semusim rambutan,
JB dengan gagah perkasa masih ngetop hingga saya menulis tulisan ini.
Memang
banyak cerca terhadap laki-laki yang lahir tahun 1994 ini (ga beda jauh kok
sama lahiran saya). Terutama ketika dia mengginjak remaja. Banyak sekali yang
membencinya (haters). Mereka mengkritik bagaimana JB berpakaian yang tidak
pantas, menato tubuhnya, bahkan berteman dengan Miley Cyrus-pun dianggap salah.
Belum lagi JB pernah di-polisi-kan karena tingkah polahnya yang suka nyleneh.
Mulai dari vandalisme, menyetir dengan SIM yang expired sampai terakhir di
tahun 2014 dia benar-benar masuk penjara karena nyetir dalam keadaan mabuk
(akibat alcohol dan Marijuana).
Saking
banyaknya orang yang membenci JB, sampai-sampai di tahun yang sama di Amerika
sana ada petisi untuk men-deportasi dia dari Amerika. Jumlah orang yang tanda
tangan di petisi itu lebih dari 270.000!! Ngeri gak tuh, segitu banyak orang
yang ingin mengusir dia.
Belum
lagi kisah cintanya dengan Selena Gomes yang penuh drama sejak umurnya baru 16 tahun.
Kalau di Indonesia ada artis segitu muda sudah jor-jor an pacaran pasti sudah
bolak balik dibacakan doa pengusir setan oleh para penggiat anti dosa.
Bayangkan
repongnya jadi JB. Umur baru belasan, tetapi harus sudah mengalami begitu
banyak tekanan. Tekanan untuk selalu tampil ceria, sehat, dan atraktif.
Kemudian semua orang berharap kita bertingkah sempurna, ramah, bahagia dan
prima. Belum lagi tuntutan menyanyi yang luar biasa padat: latihan menyanyi,
latihan menari, menghapal lirik, menghapal gerakan, rekaman, tur keliling
dunia, salaman dengan fans, tanda tangan album, dsb, dst.
Waduuhh…
kapan leyeh-leyehnya. Sekalinya santai-santai direcoki paparazzi.
Orang
bilang, itulah resiko menjadi terkenal. Sebanding lah dengan uang yang didapat.
Bisa suka-suka dan foya-foya. Dipuja wanita dan waria (ups..). Tapi kembali
lagi ke usianya JB yang masih sangat muda. Memulai karir dari umur 14 tahun,
dan selalu berkibar hingga hari ini.
Mengorbankan
semua waktu luang yang biasanya dipunyai anak belasan tahun. Menebalkan kuping
dan hati untuk mendengar segala caci. Menguatkan mental agar tau caranya
bersenang-senang tetapi tidak membahayakan nyawa. Saat masih belasan tahun.
Memang
sudah resikonya menjadi orang terkenal, sudah resiko punya banyak uang. Dan
entah kenapa, banyak orang berharap kalau sudah tekenal dan banyak uang
harusnya tidak usah aneh-aneh. Jarang sekali mereka memahami bahwa sang idola
ini adalah manusia biasa. Manusia remaja tempatnya labil, tempatnya alay.
Nah,
yang saya salut dari JB adalah kemampuannya untuk membalikkan keadaan. Iya,
setahun lalu dia sangat dibenci. Iya, setahun lalu dia nyaris dideportasi.
Tetapi lihat yang dia lakukan di penhujung tahun 2015. Dia mengeluarkan album
baru yang berjudul PURPOSE. Dan album ini menjadi pembuktian bahwa, JB belum
tergantikan dan masih menghasilkan karya-karya yang membuat para penikmat musik jatuh cinta lagi dan lagi.
Lirik
saja artikel ini: http://www.billboard.com/articles/columns/pop-shop/6693058/justin-bieber-comeback-success-what-do-you-mean
Nah,
jadi Justin Beiber aja susah, apalagi jadi Presiden!!
Saatnya para haters dan penulis petisi bilang "sorry..." sambil joged2 ala JB..
ReplyDelete