Cuma Boleh Satu Doa Tok!
Seberapa sering kita berdoa?
- Setiap saat setiap waktu
- Kalau sedang kesusahan
- Kalau ada maunya
- Kalau sedang hari raya
Apa sih isi doa kita?
- Minta keinginannya dikabulkan
- Bersyukur keinginannya dikabulkan
- Mengadu kalau keinginannya tidak dikabulkan
Yang sangat enak tentang berdoa adalah kita
boleh berdoa sepuasnya, kapanpun, dimanapun, benar-benar tanpa batas. Tuhan dan
alam semesta dengan sangat murah hati memberikan paket unlimited untuk doa-doa kita. Dijamin pasti sampai. Tapi kalau
urusan dikabulkan atau tidak, itu yang harus sabar.
Hitungannya, dari kira-kira 7,2 miliar penduduk
bumi, paling tidak 7 miliar diantaranya pasti pernah berdoa, memohon, atau
meminta pada Tuhan dan semesta alam. Nah, tidak mungkin kan semua doa pasti terkabul?!
Karenaaaaa … secara logita itu tidak memungkinkan.
Contoh sederhana: dalam sebuah kelas, ada 30 orang anak kelas 1
SD. Ada 10 orang anak di kelas itu yang
setiap hari berdoa yang isinya kira-kira adalah “Ya Tuhan, semoga saya rangking
1 di semester ini”. Mungkin tidak mereka semua juara 1?
Pada
akhirnya tetap saja juara 1 di kelas itu hanya 1 orang entah yang berdoa entah
yang tidak.
Kenapa Tuhan tidak mengabulkan segalanya? Ayolah
kawan… Tuhan yang menciptakan manusia dengan akal dan logika, itu berarti Tuhan
maha selain maha esa, maha kuasa, maha mengetahui, dsb, Tuhan juga maha logika
bukan? So, that simple kok. Tentang bagaimana caranya si juara 1 bisa jadi
juara lain lagi pembahasannya.
Nah lanjut…
Dari
jaman dahulu kala, bahkan dari jaman sebelum Aladin, sangat sering muncul
pertanyaan dan pernyataan tentang 3 keinginan yang pasti dikabulkan oleh jin
yang dikeluarkan dari lampu ajaib, botol ajaib dan apapun itu asal ajaib.
Bagaimana kalau hal diatas kita ubah sedikit menjadi:
“Winda, kalau kamu hanya diijinkan berdoa 1 kali tok! Apa doamu?
Mulalah
saya membuat list panjang yang berisi kandidat doa yang akan saya panjatkan.
Semakin lama list itu semakin panjang sehingga sayapun menjadi semakin pusing.
Beberapa doa besar itu adalah:- Kasi saya rejeki yang banyak – nah ukuran banyak ini sangat relative, bagaimana kalau ternyata menurut Tuhan Rp. 100.000,- itu sudah sangat banyak? Mati saya!
- Kalau begitu kasi saya uang minimal 50juta tiap hari – ngeri juga sebenarnya, kalau dikabulkan trus saya jadi incaran rampok gimana? Atau dikabulkan asal saya mau ngepet?! Bahaya nih, bisa dibakar massa!
- Kasi saya umur yang panjang – tapi kalau umurnya kepanjangan trus tua renta dan hanya bisa bengong? Gawat juga tuh!
- Kasi saya pacar yang super ganteng – lagi-lagi ini relative, kalau menurut Tuhan Aziz Gagap aja udah ganteng sedangkan menurut saya yang ganteng itu Christian Bale?!
- Jadikan saya artis ngetop, jauh lebih ngetop daripada Sule atau Olga Syahputra – missal nih dikasi sama Tuhan, tapi terkenalnya model Nikita Mirzani gimana? Amit-amiiiit!
Dan masih banyak doa-doa absurd lainnya yang
jika dipikirkan lebih jauh semakin janggal rasanya. Setelah saya pikirkan lagi
dengan lebih serius, kemudian doa saya berubah menjadi: “berikanlah hamba
kehidupan yang penuh kebahagiaan”.
Seketika
saya sadar – lha sekarang saja saya sudah bahagia.
Lalu bagaimana nasib tawaran 1 doa itu?
Oke, setelah saya pikir dengan sangat manusiawi
ada 2 pilihan doa yang harus saya ambil.
- Saya kembalikan jatah itu ke Tuhan dan bilang “Tuhan, nih saya kembalikan jatah satu doanya. Kalau boleh itu jatah tolong dikasikan ke orang yang lebih perlu. Kalau tidak boleh ya wis simpen sendiri”.
- Saya akan menggunakan jatah itu dan bilang “Tuhan, biarkanlas semua berjalan senormalnya dan sesuai dengan yang seharusnya”
Dan saya putuskan saya panjatkan doa yang ke-2,
biarlah semua berjalan dengan sepatutnya, senang sedih, susah bahagia, tidak
perlu ada yang ditunda atau diperpanjang J
Selamat Berdoa….
Taman Giri,
29
Augustus 2013
Yulia Windayani
Referensi film terkait : Wishmaster
ReplyDeletefilm kelas B sih, cuma ide yang diangkat seperti tulisan di atas..