Menyerah, Pasrah, atau Kalah? AKU MEMILIH MARAH
Banyak orang sedang marah
dengan kelakuan bromo corah
lebih lagi oleh pemimpin serakah
inginnya mengubah arah
mengganti sejarah
menumpahkan darah
Tapi rasanya aku ingin menyerah
Banyak orang sedang luka
dengan janji-janji yang ujungnya dusta
katanya makan siang gratis untuk siswa belia
nyatanya gaji guru mereka sita
memang urusan perut paling penting untuk kami yang jelata
lebih penting daripada pikiran yang cerdas terbuka
Tapi aku lelah dan tak bisa lega
Banyak orang sedih
dengan congkaknya penguasa pilih kasih
seolah bijaksana, nyatanya pamerih
katanya wong cilik, tapi pembela wong sugih
seakan baik budi, sayangnya hanya tukang sembelih
Tapi aku jerih
Banyak orang akhirnya melawan
karena tak lagi bisa percaya kawan
ketika penguasa sukanya menebar ancaman
konstitusi dikuasai politisi gadungan
yang dikiranya sang pangeran
tidak lebih dari sekedar badut hobi cengengesan
Tapi aku kelelahan
Sampai kapan kalian para durjana berkuasa
5 tahun kurasa,
10 tahun mereka maunya,
Kalau bisa selamanya!
Gila!
Merusak, mengoyak, menganiaya
Mereka tidak meminta nyawa.
Belum! Mereka meminta raga dan jiwa!
Kewarasan dan kecerdasan mereka tukar dengan tipu dunia maya
Sementara bumi pertiwi mereka perkosa
koyak sampai tak bersisa!
Mereka buat kami semakin bodoh dan tak peduli
Ciptakan generasi minim literasi
Jejali kami dengan kecanduan judi
Sehingga otak dan hati tak lagi punya arti
Sementara kalian jarah tanah ulayat leluhur kami!
Babi!
Bisa kalian tertawa terbahak
Sementara kami nyaris mati tersedak
Pintar kalian menutup telinga, pekak!
Sementara kami kehilangan semua hak!
Aku lelah.
Terpikir untuk menyerah.
Pasrah
Tapi aku MARAH
belum mau kalah.
Kalau kalian anggap ini sia-sia, terserah!
Aku belum siap menyerah.
Mungkin saatnya turun kejalan dan berteriak tentang keadilan
Atau mungkin saatnya menggunakan ilmu kanuragan
Paling tidak aku masih bisa bersuara lewat tulisan.
Wahai pemimpin negara jumawa
Kalian ada di setiap doa doa
Agar malaikat tidak alpa mencatat dosa
Karena kalian sudah kupesankan kavling di neraka!
Jahanam!
Mewakili, suksmaaa
ReplyDelete