Tuesday, December 20, 2016

Nyinyir lagi aaahhhh....

Yang ga suka, tulis opini sendiri!! Jangan bisanya adu otot! Belajar untuk mengasah logika.



Oke, jadi gini ceritanya, beberapa teman di sosial media sedang heboh dengan peluncuran uang baru. Rata-rata heboh krn belum gajian sih, mau uang lama atau baru yang penting halal! Lalu Pak Jokowi menghimbau agar kita semakin mencintai mata uang Rupiah (alamak paakk, ga disuruh juga saya udh cinta mati kok).

Nah, diantara kehebohan itu adalah hal yang menurut saya, penting ga penting, tapi bikin otak saya gatel dan mulut asem. Ada tokoh fenomenal yg mempermasalahkan design uang baru kita. Ya sodara-sodara, dipermasalahkan! Alasannya karena identitas ke-Bali-an nya berkurang! (dari sudut pandang beliau tentu saja)

Nah, beliau yang terhormat membuat beberapa postingan yang mengajak kita untuk, yah, percaya sama dia lah ya.. tapi mohon maaf, sekali lagi mohon maaf, saya tidak. Bukan itu pandangan saya, bukan itu cara berpikir yang akan saya gunakan sampai kapanpun!

Jadi, saat kamu teriak-teriak minta ditegakkannya persatuan dan kesatuan, lalu kamu ngomel-ngomel karena Pahlawan dari daerahmu dipasangnya di pecahan nominal yang lebih kecil, oh come on guys!! Grow up!!!!!!!!!!!

Lu pikir kemarin orang Maluku protes ketika gambar Pattimura digunaka dalam di pecahan 1000 rupiah?! Lu pikir dengan dia di taruh di pecahan 1000 rupiah lalu makna kepahlawanan beliau menjadi tak berarti? Kalau kalian bilang iya, ya apa daya saya, memang serendah itulah cara kalian menilai sesuati. Tidak dari makna, tidak dari fakta, tapi hanya sekedar angka! Kalianlah yang sebenarnya terjebak harta!

Yang bikin nyesek ya, beberapa kali si beliau yang terhormat ini bikin postingan yang menurut saya SARA banget deh. Dengan istilahnya yang seolah-olah bikin tandingan istilah sahabat kita dari dauh tukad (minjem istilahnya beliau). Awalnya saya masih berusaha mengerti, mungkin sangking cintanya ya dese sama tanah kelahiran. Tapi yang sekarang ini, fish! This is rude Man!! You are not just hurting my heart, but also lots of our brother and sister hearts all around the country! Dengan bilang bahwa seharusnya ada design lain dari pecahan rupiah yang baru bukannya itu sama artinya dengan elu mengatakan bahwa itu Pahlawan yg digunakan di design yg baru tidak sepantasnya ada disana?!

Dude, kamu bilang kamu berpendidikan, dari keluarga terpandang, berhentilah memprovokasi kami dengan isu-isu ras macam itu. Terlalu murahan lah caranya, tak jauh beda dengan mereka-mereka yang mau menjatuhkan Ahok dengan isu kafir kan.

Belum lagi membawa-bawa pergantian nama BTDC yang berubah jadi ITDC yang menurut panjenengan yang agung itu adalah salah satu cara untuk menghilangkan identitas Bali. Are you ok boy?! Padahal ya, dia sendiri bikin Koperasi namanya adalah Koperasi Tani Nusantara!! Klo beneran kata dia ga mau menghilangkan identitas bali knp ga sekalian itu dinamakan Koperasi Tani Bali?! Aku ngerti kok, itu maksudnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas, nah sama dengan BTDC jadi ITDC Om!! Itu BUMN, ngurusinnya proyek negara, bayangin namanya masih BTDC trus ngurusin proyek di luar Bali, trus ketemu orang-orang bersumbu nyaris pendek macam Om-nya, kan jadi perkara.

Janganlah tambah bikin keruh persaudaraan kita se tanah air yang sekarang sedang dalam ujian berat. Jangan nambah-nambahin dan bikin runyam dengan isu kedaerahan. Ya apalagi bapaknya kan pejabat negara, gampang dipercaya umat manusia.

Kalau memang bapaknya tulus berjuang untuk kami, pikirkan bagaimana caranya menertibkan kesembrautan tata kota kami. Pikirkan bagaimana caranya mengembangkan kurikulum pendidikan bahasa Bali sehingga adik-adik kita tetap tertarik berbahasa bali. De bedik-bedik bernesia jak berenglish, nyaan ngajak meme bapane jumah masi bernesia, nyaan tunden mace aksare bali lengeh-lengehan. Tunden nyelek-nyelekang timpal, jeg paling duege. Paling di mukak negler polone. Paling lemes bungutne.

Kalau memang cinta Indonesia, bantu kita untuk mencintai semua. Tak perlu peng-cluster-an dangin tukad, dauh tukad, delod tukad, dajan tukad. Kita semua saling perlu, kita perlu nyame dangin dauh tukad karena mereka ngadep rinso, sarimi, semen, listrik, dan megenepan. Kita semua saling perlu. Kone tat twam asi...

Sekian kenyinyiran saya!



A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates