Tuesday, November 8, 2016

Ibu-ibu yang sering ke pasar pasti tau trik memilih ikan asin ini. Menurut ibu saya, ikan asin yang baik itu justru yang warnanya tidak putih plek dan bahkan lebih baik lagi klo ikan asinnya di cari lalat, itu artinya ikan asinnya alami. Tidak di bleaching biar putih atau di formalin biar awet.  Trus, masih katanya Ibu, lebih baik klo ikan asinnya berbau rada amis daripada yang ga ada baunya, sudah pasti itu dikasi pengawet.

Nah, kesimpulannya, ikan asin yg dirubung lalat dan berbau malah lebih baik. Daripada yang kelihatannya cakep dan bersih, tapi aslinya berbahaya bagi tubuh.


Kurang lebih, begitu juga kita manusia, apalagi pemimpin. Saya (dihasut wika) berpikir bahwa kalau ada pemimpin yang tampak luarnya bersih, baik-baik saja dan semua suka, pasti ada yang salah dengan mereka.

Banyak sekali contohnya, bisa jadi ternyata dianya diktator. Jadi bukannya orang semua suka, tapi mereka takut. Takut ditembak ditempat trus menghilang ditelan bumi. Hiii... kan ngeri, belum lagi kalau ada keluarga yang menanti. Ya sudah pura-pura suka saja. Sampai akhirnya setelah puluhan tahun baru ketahuan karena negerinya sudah bangkrut! Habis dikorup. Ikan asin yang dikasi pengawet kan juga gitu, di awal terasa enak saja, racunnya tidak terasa, sampai tetiba kita kena kanker! Dih, jik ping! Amit-amit!

Trus ada juga (ada buanyaaak) pemimpin santun yang dicintai berjuta umat. Tidak ada yang ragu, semua ketipu. Semua ngiranya dia memang tulus kerja membangun negeri, bahkan banyak yang percaya mereka yang santun ini sering menjadi korban fitnah. Pokoknya tampilannya komplit antara cerdas dan berwibawa. Sampai akhirnya ya, pelan-pelan mulai kelihatan racunnya gegara orang-orang udah mulai pinter kan, jadi di cek sana sini, diuji sana sini, ketauan deh kalau dianya kerja gak tulus untuk memimpin. Selama ini taunya dianya memang pinter nyembunyiin saja. Gitu juga ikan asin berpengawet kan, awalnya sih seneng-seneng aja krn ikannya tahan sampe berbulan-bulan. Tapi setelah bertahun-tahun tetep begitu bahkan ga ditumbuhi jamur, mulai curiga dan ngeri kita. Ini ikan beneran apa ikan alien!



Jadi, saya agak bersyukur sih kalau pemimpinnya modelan Pak Jokowi dan Pak Ahok, banyak yang nyinyirin mereka, banyak yang meragukan mereka, bahkan ada sampe tega fitnah mereka, bukan berarti lho mereka pemipin yang tidak baik yang harus kita benci. Menurut saya tidak sama sekali, malahan, dengan banyaknya dinyinyir itu saya harap ya mereka berdua jadi banyak mawas diri. Lha wong banyak yang ngawasi kan, banyak yang peduli gitu lho.

Walopun ya kadang kesel juga sama mereka, terutama yang bisanya cuman nyinyir meluluk. Apalagi si nyinyir ini juga kerjanya ga bener semua, aduuuhh kan marah juga perutku (bahasa Balinya Gedeng Basang). Tapiii balik lagi ya filosofi (ngawur) tentang ikan asin, anggap saja si nyinyir ini adalah lalat-lalat yang merubung yang membuktikan bahwa ikannya itu alami, ga pake tipu-tipu, toh masaknya juga diolah segala macem. Insha Allah, Astungkara lebih sehat dari yang keliatannya cakep tapi berformalin.


Anggap aja si nyiyir ini cuman takut ga kebagian jatah. Karena saking bagusnya sang pemimpin, kalau mereka ga lebih nyinyir lagi, lebih finah lagi nanti si pemimpin tambah juar, ya apa kabar donk nanti busuk-busuknya mereka ketahuan. Oh mungkin juga nanti ga kebagian ceperan-ceperan gitu (mungkin lho yaaaa...), klo mereka berani menyinyir-i (bahasa apa ini ya Dewaaa...) pemimpin yang sampai sekarang terbukti bekerja baik, mereka juga harus siap donk ya saya sentil sedikiiit... lagian saya siapa memangnya, tulisan ini juga belum tentu mereka baca! Hahaha...

Sekianlah tulisan ngawur saya, semoga menjelaskan keanehan judul yang dengan keras kepala dan memaksakan filosofi ikan asin dan kepemimpinan!

Selamat hari Selasa, silahkan banyak sabar karena weekend masih lama.

P.S terimakasih Wika (editor abal-abal sekaligus adik beneran) yang dengan obrolan absurd kita sudah menginspirasi saya membuat tulisan yang tidak kalah absurd ini

Oh iya, kalau anda kurang percaya dengan tips ibu saya dalam memilih ikan asin, ini ada nih websitenya yang memberikan tips and trik memilih ikan asin (isinya kurang lebih sama dengan saran ibu saya) http://www.royco.co.id/artikel/detail/897079/memilih-ikan-asin-bebas-formalin

Oke, sekarang tulisannya beneran selesai. Bhay!!!

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates