Yuk, Liburan ke Belitung!! Ini Tipsnya
Akhirnya, setelah bertahun-tahun bermimpi (dari tahun 2008
ketika pertama kali membaca novelnya), kesampaian juga mimpi besar saya untuk
liburan ke Belitung! Ya, Belitung! Negeri Laskar Pelangi.
Seperti biasa, setiap perjalanan kami (saya dan dia), kami pasti
mempersiapkannya jauh-jauh hari. Begitu pula dengan Belitung. Kami sudah memutuskan
untuk mengunjungi Belitung dari setahun yang lalu. Persis ketika perjalanan
Komodo berakhir.
Kami mulai serius merencanakan dan menyiapkan perjalanan
bulan Februari 2016. So, here we go with the preparation details untuk trip
yang kami lakukan di tanggal 7 – 10 Mei 2016:
FLIGHT
Tidak ada direct flight dari Bali ke Belitung. Pilihannya ya
harus transit dulu di Jakarta. Awalnya kami tetap mencoba search langsung dari
Bali ke Tanjung Pandan, hasilnya, harga tiket PP per orang sekitar 3.5 juta
rupiah. Kemahalan sih untuk kami. Dengan segala gaya dan taktik akhirnya kami
coba-coba beberapa alternative dan mendapat tiket dengan detail:
Description
|
Details
|
Price
|
Flight Ticket
|
JKT - TJQ: 11.35 with Sriwijaya 7 May
|
4,553,903 (harga untuk dua
orang)
|
TJQ-JKT : 12.20 with Garuda 10 May
|
||
DPS - JKT: 06.30 with Lion 7 May
|
||
JKT - DPS: 18.15 with Air Asia 10 May
|
Tiket kami booking bulan February. Lumayan sih bisa
menghemat jadi sekitar 2.5 juta rupiah. Kelemahannya adalah harus ngetem
beberapa jam di Bandara Soekarno Hatta.
Sebenarnya tidak terlalu masalah, pastikan saja kita punya
cukup air minum. Kalau mau lebih hemat lagi bawa makanan, sehingga selama di
bandara tidak perlu keluar uang untuk beli makanan dan cemilan selama menunggu
di Bandara.
Tapi kadang-kadang agak susah mengekang hawa nafsu, apa lagu
turunnya di terminal 3, begitu keluar langsung disambut Bakmi GM, sudah luntur
semua pertahanan. Hahahaha...
TRANSPORT
Di Belitung, public transport sangat jarang ditemukan.
Katanya sih ada taksi argo, tapi jumlahnya sangat terbatas (kata driver kami,
jumlahnya tak sampi 10 buah mobil sajo!!). Kami lihat sih bus Damri lagi parkir
di dekat pelabuhan penyebrangan Tanjung Kelayang, tapi entahlah trayeknya
kemana.
Jadi saran saya, kalau mau harus sewa mobil atau kalau mau
irit sewa motor saja. Kami memesan transport (mulai dari mobil + driver, motor,
dan boat) dari travel yang sama, satu minggu sebelum berangkat. Harganya sih
mirip-mirip satu sama lain. Kalaupun berbeda tak akan lebih dari 50ribu rupiah
saja.
Saya memesan dari Travel Belitung Cantik dengan kontak
personnya adalah Bang Ferdi. No Hpnya (bisa WA juga) adalah +62 819-4925-5430.
Satu hal yang membuat nyaman kalau ngobrol sama Bang Ferdi, biarpun lewat WA,
adalah responnya yang super cepat. Jadinya kita tidak merasa terkatung-katung
tanpa informasi memadai. Selain itu, yang membuat saya cukup terkejut adalah
kami boleh melunasi pembayarannya setelah semua trip selesai dengan hanya
membayar tanda jadi 100ribu rupiah saja!
Berikut detail pemesanan transport saya selama di Belitung:
Description
|
Price
|
Destination
|
Remarks
|
Mobil + Driver + BBM
|
550,000
|
Laskar Pelangi Trip (Belitung Timur), Pantai Tanjung Tinggi
|
Durasi 12 jam, sudah tinggal duduk manis dan beritahu sopirnya
mau kemana
|
Motor
|
100,000
|
Belitung Barat
|
Durasi 24 Jam, sudah termasuk harga pengantaran dan pengambilan
motor di hotel tempat kita menginap
|
Boat
|
500,000
|
Island Hoping
|
Trip dimulai jam 10 Pagi dan berakhir jam 3 sore, boat muat
untuk 6-8 orang.
|
Transport Bandara
|
100,000
|
Hotel - Bandara
|
Karena kalau taksi freelance di Bandara juga harganya segitu
|
Nah, yang seru dari transport ini adalah Driver kami. Bang
Jaka namanya, orang asli Palembang yang sudah sekitar 11 tahun merantau ke
Belitung. Bang Jaka orangnya ramah, enak diajak ngobrol dan kocak!! Beliau
bercerita pada kami tentang penambangan timah illegal (dia pernah bekerja
disana), tentang truk pengangkut sawit, tentang buaya, tentang harga tanah,
macam-macam pokoknya! Kalau mau kenalan sama Bang Jaka, boleh PM saya ya..
soalnya saya tidak yakin dia mau nomor hpnya diumbar-umbar. Hehehe…
![]() |
Saya dan Bang Jaka di Danau Kaolin |
Nah diluar transport yang kami sewa dari Bang Ferdi, ada
additional 100 ribu lagi untuk transfer Bandara – Hotel di hari kami tiba
seharga 100.000. Plus bensin untuk motor 15.000.
Sehingga total pengeluaran untuk transport adalah: 1.365.000
AKOMODASI
Meski pulaunya masih tergolong sepi, cukup banyak hotel yang
bisa dipilih di Belitung. Mulai dari harga 150 ribuan.
Saran kami, menginaplah di Belitung Barat. Di kota Tanjung
Pandan. Karena akses ke Bandara dan kepantai lebih dekat. Tapi di kota Manggar
Belitung Timurpun ada hotel, hanya saja perlu perjalanan 1,5 jam untuk ke kota
Tanjung Pandan dan Manggar jauh lebih sepi.
Sama halnya dengan pesawat, kamar hotel juga kami sudah
pesan dari bulan Februari ,ini saja masih kehabisan 1 malam di hotel yang kami
inginkan karena masih long weekend. Akhirnya kami memutuskan menginap di 2
hotel berbeda dengan rinciannya adalah:
Description
|
Details
|
Price
|
Remarks
|
Hotel
|
Grand Orion
|
500,000
|
1 night incl. breakfast
|
BW Suites Belitung
|
1,616,560
|
2 night incl. breakfast
|
Kedua hotel tempat kami menginap masih relatif baru.
Sehingga kamarnya masih baru dan bersih. Hanya saja di kedua hotel ini saya
tidak merasakan personal and intimate service dari para staffnya (maybe I just
bit too much), tapi overall keduanya oke. Terutama BW Suites, breakfastnya
lumayan cakep dengan pilihan makanan yang cukup beragam.
Pojokan BW Suites yang ada Bridalnya! |
MAKAN
Kalau kata Bang Bayu Suteja “Orang Sumatra memang pintar
masak!”
Aseli deh, selama di Belitung tidak ada sekalipun makanan
kami mengecewakan!! Bahkan jajan pasarnya . Mau makanan di hotel, di
warung, di restoran, semuanya enaaaakkkk…. Termasuk semua jenis kerupuk ikannya
juga membuat ketagihan.
Warung Kopi Kong Djie
– Tanjung Pandan
Orang Belitung memang doyan ngopi. Bahkan Manggar dijuluki
kota 1000 warung kopi. Salah satu warung kopi yang cukup terkenal dan melegenda
adalah Warkop Kong Djie di Tanjung Pandan. Saking terkenalnya, Kong Djie punya
beberapa cabang.
Kami cukup beruntung pernah mencicipinya di kedai aslinya di
perempatan dekat Pasar Ikan Tanjung Pandan. Memang aseli warkop ini menjadi
tempat nongkrongnya semua kalangan mulai dari bang ojek, turis, pejabat
kelurahan sampai pejabat polisi dan TNI! Kejadian lucunya, pagi itu banyak
petinggi polisi dan TNI yang ngopi pagi, dan kami duduk di dekat mereka. Nah
tetiba ada anggota mereka yang baru datang, dia salaman deh sama semua org
disana termasuk kami!! Hahaha…
Selain itu kami juga pernah mencoba yang di Pantai Tanjung
Pendam. Kalau yang ini tempatnya lebih gaul, tempat nongkrong kekinian. Tetapi
rasanya konsisten. Karena saya bukan penikmat kopi, jadi saya memesan teh susu
di dua kesempatan itu. Rasanya Nampol!! Susu kental manisnya super banyak!!
Harga segelas hanya 15.000 saja. Mereka tidak menyediakan makanan. Hanya Kopi,
Teh, dan cemilan-cemilan untuk menemani minum kopi. Wajib coba!
![]() |
Waekop Kong Djie - Sejak 1943. |
Unique Café – Pantai
Tanjung Pendam
Café ini satu lokasi dengan salah satu cabang Warkop Kong
Djie di Pantai Tanjung Pendam. Mungkin karena lokasinya itu, jadi kafe ini
memang paling ramai dibanding yang lain. Cukup banyak pilihan makanan yang
mereka punya, rata-rata masakan Indonesia.
Kami tidak berharap banyak sebenarnya. Namanya juga golongan
café unyu, ya rasanya juga mesti unyu. Kami memesan ikan goreng terasi, tumis
tauge ikan asin dan nasi putih. Dan ternyata kami salah, rasanya tak hanya
sekedar unyu, tapi dahsyat!! Tidak menyesal samasekali. Semuanya tandas. Blas
habis tak bersisa!!
Cafe Unique & Cabang Warkop Kong Djie |
Cukup membayar 103.000 untuk semua makanan termasuk minuman
yang kami pesan dari Warkop Kong Djie.
Rumah Makan Rudi
Fakistan – Pantai Serdang, Manggar
Agak ajaib sih memang namanya. Dengar-dengar dari Bang Jaka,
si Pak Rudi masih ada keturunan Pakistan dari nenek moyangnya. Tapi saya belum
cek kebenarannya ya.. yang jelas mereka menyediakan menu seafood.
Berlokasi di pinggir Pantai Serdang, Bang Jaka
merekomendasikan tempat ini pada kami. Sekali lagi kami tidak berharap apapun.
Kami memilih untuk mencoba masakan khas Belitung yaitu Gangan Ikan (Sop kepala
ikan dikuah kuning dengan potongan nanas), Udang Bumbu Belitong (mirip udang
saos Padang), dan tumis Genjer (sayuran sejenis pelepah talas).
Porsi Jumbo Semua |
Rasanya?! Juara Kelas!!! Pantas saja tempat ini
direkomendasi Bang Jaka. Saat kami kesana ada juga rombongan dari Jakarta makan
disana. Bahkan orang asli Manggar juga makan disana. Harganya menurut kami
masih make sense, dengan porsi serba besar plus traktir nasi goreng seafood
Bang Jaka kami hanya membayar 245.000 saja.
Mi Atep – Tanjung
Pandan
Nah, kalau yang ini sudah di rekomendasi oleh beberapa teman
sebelum kami berangkat.
Jadi expektasi kami agak tinggi. Datang ke warungnya yang
ada di Kota Tanjung Pandan sudah cukup malam, sehingga suasana tak begitu
ramai. Kami beruntung sempat dilayani oleh Encik pemilik warung yang sudah
sepuh tetapi tetap cekatan menyiapkan setiap porsi.
Yumm!! |
Pada dasarnya Mi Atep adalah home made mie yang disiram
dengan kuah tauco ebi dan disajikan dengan rebusan tauge, irisan timun,
kentang, udang, dan emping melinjo. Rasanya?! Kami ketagihan dan besoknya nekat
kesana lagi naik motor dengan nyasar-nyasar sedikit!
Sekarang saja saya ngiler! Harganya murah meriah! Seporsi
20.000 sudah termasuk es teh!! Pokoknya belum sah ke Belitung kalau belum coba
Mi Atep!
Rumah Makan Seafood
Fantasia – Pulau Kepayang
Island Hoping kami tutup dengan Pulau Kepayang. Dimana dari
semua pulau yang menjadi tujuan Island Hoping, hanya pulau ini yang ada rumah
makannya.
Rumah makannya pun hanya satu. Jadi saat masuk ke Pulau
Kepayang kita diwajibkan membayar 15.000 per peserta. Entrance fee ini sudah
termasuk gratis teh dan kopi sepuasnya serta penggunaan kamar bilas dan toilet
sepuasnya. Saya pikir ini juga termasuk makanan gratis yang mereka siapkan
untuk para pengemudi boat yang mengantar kami.
Kami memilih menu aman: Ikan Bakar, Kangkung tumis bumbu
terasi (ya saya penggemar terasi!), dan cumi goreng tepung. Setelah menunggu
hampir sejam akhirnya makanan kami datang (kalau mau lebih cepat sih bisa pesan
dulu sebelum berangkat, bisa lewat boat yang disewa).
Alamaaakkk, memang orang Belitung pintar masak semua ya!!
Rasanya mak poll! Tak bersisa! Ikan bakarnya separo dibumbu kuning yang sedap
separo lagi dibumbu kecap yang gurih. Kangkung terasinya Juara! Cuminya?! Dje
yang ga suka cumi aja bisa jadi suka coba! Hahaha…
Tandas tak bersisa! |
Untuk ukuran makanan di tengah pulau di negeri antah
berantah, harga makanannya menurut kami cukup masuk akal. 250.000 untuk semua
yang kami pesan.
Oh iya jangan lupa mimumnya es jeruk kunci ya!! Pokoknya
wajib coba :p
Jajanan Pasar di Pasar
Ikan Tanjung Pandan
Selalu, kemanapun saya jalan-jalan pasti saya sempatkan
untuk mengunjungi pasarnya. Karena menurut saya pasar tradisional adalah tempat
segala keaslian suatu daerah bertumpah ruah.
Dan kami sempat mengunjungi pasar Ikan Tanjung Pandan.
Disini, banyak penjual jajan pasar. Mirip lah dengan pasar-pasar pada umumnya
yang pernah saya kunjungi. Jajan pasarnyapun mirip-mirip. Tapiii… jangan kecewa
dulu, saya mencoba beberapa jajanan yang special yaitu otak-otak dan sate ikan
(lebih seperti perkedel ikan menurut saya). Dan ini benar-benar membuat saya
menyesal! Menyesal karena saya tidak membeli lebih banyak!!
Otak-otak yang membuat menyesal |
Otak-otak saya hanya beli 2, sate ikan hanya 4 tetapi
rasa-rasanya 10 bijipun saya masih kurang!! Ah, tapi beruntung saya menyesal, karena
ini menjadi tambahan alasan lagi kenapa saya harus kembali ke Belitung!!
Ahaayyy…
JALAN-JALAN
Nah, untuk topik yang satu ini saya bahas dalam tulisan
terpisah ya. Ditunggu tulisan selanjutnya.
OLEH-OLEH
Oleh-oleh khas Belitung adalah berbagai jenis kerupuk
Seafood. Mulai dari ikan, udang, hingga cumi!
Beli di Pasar Saja! |
Selain itu, Belitung juga
merupakan daerah penghasil merica. Jadi, saya oleh-olehi Ibu saya merica!!
Jangan ketawa dulu, coba saja tanya para Ibu yang rajin masak, pasti tau kalau
sekarang banyak beredar merica abal-abal yang dibuat dari semen putih!! Ya
saudara-saudara, semen yang untuk bangun rumah! Jadi merica Belitung ini masih
asli!
Ada beberapa toko oleh-oleh di seputaran kota Tanjung
Pandan. Tapi saran saya kalau mau lebih murah, belanja oleh-oleh dipasar saja.
Harga kerupuk ikan kisarannya adalah 15.000 – 20.000 per bungkus (ini kalau di
pasar ya, di toko lebih mahal lagi)
Satu lagi yang selalu berusaha saya kumpulkan dari tiap
daerah yang saya kunjungi adalah kain tradisionalnya. Nah, kain asli Belitung
adalah Songket Cual. Kebetulan saya nemu di toko kecil pinggir jalan kea rah
Pantai Tanjung Tinggi. Nama tokonya Sempiak. Kisaran harganya adalah 300.000 –
3.500.000.
![]() |
Songket Cual yang Cantik |
TOTAL PENGELUARAN
Kalau di total, inilah gambaran rincian pengeluaran kami di
Belitung selama 4 hari 3 malam untuk dua orang:
Description
|
Details
|
Price
|
Hotel
|
1 night Grand Orion, 2 nights BW Suites
|
2,116,560
|
Flight Ticket
|
Bali-Jakarta-Tanjung Pandan-Bali
|
4,553,903
|
Transport
|
Car+Driver+BBM, Motor, Boat, Airport Transfer
|
1,350,000
|
Meals
|
All inclusive
|
1,000,000
|
Total
|
For two, Not include oleh-oleh
|
9,020,463
|
Angka-angka itu masih bisa dihemat lagi lho!!
Jadi tunggu apa lagi?!?! Ayo ke Belitung!!
Cumi yang terenak yang pernah kumakan ya di Pulau Kepayang..bikin mabok kepayang...
ReplyDelete