Tuesday, May 17, 2016

Akhirnya, setelah bertahun-tahun bermimpi (dari tahun 2008 ketika pertama kali membaca novelnya), kesampaian juga mimpi besar saya untuk liburan ke Belitung! Ya, Belitung! Negeri Laskar Pelangi.

Seperti biasa, setiap perjalanan kami (saya dan dia), kami pasti mempersiapkannya jauh-jauh hari. Begitu pula dengan Belitung. Kami sudah memutuskan untuk mengunjungi Belitung dari setahun yang lalu. Persis ketika perjalanan Komodo berakhir.

Kami mulai serius merencanakan dan menyiapkan perjalanan bulan Februari 2016. So, here we go with the preparation details untuk trip yang kami lakukan di tanggal 7 – 10 Mei 2016:

FLIGHT
Tidak ada direct flight dari Bali ke Belitung. Pilihannya ya harus transit dulu di Jakarta. Awalnya kami tetap mencoba search langsung dari Bali ke Tanjung Pandan, hasilnya, harga tiket PP per orang sekitar 3.5 juta rupiah. Kemahalan sih untuk kami. Dengan segala gaya dan taktik akhirnya kami coba-coba beberapa alternative dan mendapat tiket dengan detail:
Description
Details
Price
Flight Ticket
JKT - TJQ: 11.35 with Sriwijaya 7 May
                 4,553,903 (harga untuk dua orang)
TJQ-JKT : 12.20 with Garuda 10 May
DPS - JKT: 06.30 with Lion 7 May
JKT - DPS: 18.15 with Air Asia 10 May

Tiket kami booking bulan February. Lumayan sih bisa menghemat jadi sekitar 2.5 juta rupiah. Kelemahannya adalah harus ngetem beberapa jam di Bandara Soekarno Hatta.

Sebenarnya tidak terlalu masalah, pastikan saja kita punya cukup air minum. Kalau mau lebih hemat lagi bawa makanan, sehingga selama di bandara tidak perlu keluar uang untuk beli makanan dan cemilan selama menunggu di Bandara.

Tapi kadang-kadang agak susah mengekang hawa nafsu, apa lagu turunnya di terminal 3, begitu keluar langsung disambut Bakmi GM, sudah luntur semua pertahanan. Hahahaha...

TRANSPORT
Di Belitung, public transport sangat jarang ditemukan. Katanya sih ada taksi argo, tapi jumlahnya sangat terbatas (kata driver kami, jumlahnya tak sampi 10 buah mobil sajo!!). Kami lihat sih bus Damri lagi parkir di dekat pelabuhan penyebrangan Tanjung Kelayang, tapi entahlah trayeknya kemana.

Jadi saran saya, kalau mau harus sewa mobil atau kalau mau irit sewa motor saja. Kami memesan transport (mulai dari mobil + driver, motor, dan boat) dari travel yang sama, satu minggu sebelum berangkat. Harganya sih mirip-mirip satu sama lain. Kalaupun berbeda tak akan lebih dari 50ribu rupiah saja.

Saya memesan dari Travel Belitung Cantik dengan kontak personnya adalah Bang Ferdi. No Hpnya (bisa WA juga) adalah +62 819-4925-5430. Satu hal yang membuat nyaman kalau ngobrol sama Bang Ferdi, biarpun lewat WA, adalah responnya yang super cepat. Jadinya kita tidak merasa terkatung-katung tanpa informasi memadai. Selain itu, yang membuat saya cukup terkejut adalah kami boleh melunasi pembayarannya setelah semua trip selesai dengan hanya membayar tanda jadi 100ribu rupiah saja!

Berikut detail pemesanan transport saya selama di Belitung:
Description
 Price
Destination
Remarks
Mobil + Driver + BBM
      550,000
Laskar Pelangi Trip (Belitung Timur), Pantai Tanjung Tinggi
Durasi 12 jam, sudah tinggal duduk manis dan beritahu sopirnya mau kemana
Motor
      100,000
Belitung Barat
Durasi 24 Jam, sudah termasuk harga pengantaran dan pengambilan motor di hotel tempat kita menginap
Boat
      500,000
Island Hoping
Trip dimulai jam 10 Pagi dan berakhir jam 3 sore, boat muat untuk 6-8 orang.
Transport Bandara
      100,000
Hotel - Bandara
Karena kalau taksi freelance di Bandara juga harganya segitu

Nah, yang seru dari transport ini adalah Driver kami. Bang Jaka namanya, orang asli Palembang yang sudah sekitar 11 tahun merantau ke Belitung. Bang Jaka orangnya ramah, enak diajak ngobrol dan kocak!! Beliau bercerita pada kami tentang penambangan timah illegal (dia pernah bekerja disana), tentang truk pengangkut sawit, tentang buaya, tentang harga tanah, macam-macam pokoknya! Kalau mau kenalan sama Bang Jaka, boleh PM saya ya.. soalnya saya tidak yakin dia mau nomor hpnya diumbar-umbar. Hehehe…
Saya dan Bang Jaka di Danau Kaolin


Nah diluar transport yang kami sewa dari Bang Ferdi, ada additional 100 ribu lagi untuk transfer Bandara – Hotel di hari kami tiba seharga 100.000. Plus bensin untuk motor 15.000.
Sehingga total pengeluaran untuk transport adalah: 1.365.000

AKOMODASI
Meski pulaunya masih tergolong sepi, cukup banyak hotel yang bisa dipilih di Belitung. Mulai dari harga 150 ribuan.

Saran kami, menginaplah di Belitung Barat. Di kota Tanjung Pandan. Karena akses ke Bandara dan kepantai lebih dekat. Tapi di kota Manggar Belitung Timurpun ada hotel, hanya saja perlu perjalanan 1,5 jam untuk ke kota Tanjung Pandan dan Manggar jauh lebih sepi.

Sama halnya dengan pesawat, kamar hotel juga kami sudah pesan dari bulan Februari ,ini saja masih kehabisan 1 malam di hotel yang kami inginkan karena masih long weekend. Akhirnya kami memutuskan menginap di 2 hotel berbeda dengan rinciannya adalah:
Description
Details
Price
Remarks
Hotel
Grand Orion
500,000
1 night incl. breakfast
BW Suites Belitung
1,616,560
2 night incl. breakfast

Kedua hotel tempat kami menginap masih relatif baru. Sehingga kamarnya masih baru dan bersih. Hanya saja di kedua hotel ini saya tidak merasakan personal and intimate service dari para staffnya (maybe I just bit too much), tapi overall keduanya oke. Terutama BW Suites, breakfastnya lumayan cakep dengan pilihan makanan yang cukup beragam.

Pojokan BW Suites yang ada Bridalnya!


MAKAN
Kalau kata Bang Bayu Suteja “Orang Sumatra memang pintar masak!”
Aseli deh, selama di Belitung tidak ada sekalipun makanan kami mengecewakan!! Bahkan jajan pasarnya . Mau makanan di hotel, di warung, di restoran, semuanya enaaaakkkk…. Termasuk semua jenis kerupuk ikannya juga membuat ketagihan.

Warung Kopi Kong Djie – Tanjung Pandan
Orang Belitung memang doyan ngopi. Bahkan Manggar dijuluki kota 1000 warung kopi. Salah satu warung kopi yang cukup terkenal dan melegenda adalah Warkop Kong Djie di Tanjung Pandan. Saking terkenalnya, Kong Djie punya beberapa cabang.

Kami cukup beruntung pernah mencicipinya di kedai aslinya di perempatan dekat Pasar Ikan Tanjung Pandan. Memang aseli warkop ini menjadi tempat nongkrongnya semua kalangan mulai dari bang ojek, turis, pejabat kelurahan sampai pejabat polisi dan TNI! Kejadian lucunya, pagi itu banyak petinggi polisi dan TNI yang ngopi pagi, dan kami duduk di dekat mereka. Nah tetiba ada anggota mereka yang baru datang, dia salaman deh sama semua org disana termasuk kami!! Hahaha…

Selain itu kami juga pernah mencoba yang di Pantai Tanjung Pendam. Kalau yang ini tempatnya lebih gaul, tempat nongkrong kekinian. Tetapi rasanya konsisten. Karena saya bukan penikmat kopi, jadi saya memesan teh susu di dua kesempatan itu. Rasanya Nampol!! Susu kental manisnya super banyak!! Harga segelas hanya 15.000 saja. Mereka tidak menyediakan makanan. Hanya Kopi, Teh, dan cemilan-cemilan untuk menemani minum kopi. Wajib coba!

Waekop Kong Djie - Sejak 1943.

Unique Café – Pantai Tanjung Pendam
Café ini satu lokasi dengan salah satu cabang Warkop Kong Djie di Pantai Tanjung Pendam. Mungkin karena lokasinya itu, jadi kafe ini memang paling ramai dibanding yang lain. Cukup banyak pilihan makanan yang mereka punya, rata-rata masakan Indonesia.

Kami tidak berharap banyak sebenarnya. Namanya juga golongan café unyu, ya rasanya juga mesti unyu. Kami memesan ikan goreng terasi, tumis tauge ikan asin dan nasi putih. Dan ternyata kami salah, rasanya tak hanya sekedar unyu, tapi dahsyat!! Tidak menyesal samasekali. Semuanya tandas. Blas habis tak bersisa!!
Cafe Unique & Cabang Warkop Kong Djie


Cukup membayar 103.000 untuk semua makanan termasuk minuman yang kami pesan dari Warkop Kong Djie.

Rumah Makan Rudi Fakistan – Pantai Serdang, Manggar
Agak ajaib sih memang namanya. Dengar-dengar dari Bang Jaka, si Pak Rudi masih ada keturunan Pakistan dari nenek moyangnya. Tapi saya belum cek kebenarannya ya.. yang jelas mereka menyediakan menu seafood.

Berlokasi di pinggir Pantai Serdang, Bang Jaka merekomendasikan tempat ini pada kami. Sekali lagi kami tidak berharap apapun. Kami memilih untuk mencoba masakan khas Belitung yaitu Gangan Ikan (Sop kepala ikan dikuah kuning dengan potongan nanas), Udang Bumbu Belitong (mirip udang saos Padang), dan tumis Genjer (sayuran sejenis pelepah talas).
Porsi Jumbo Semua


Rasanya?! Juara Kelas!!! Pantas saja tempat ini direkomendasi Bang Jaka. Saat kami kesana ada juga rombongan dari Jakarta makan disana. Bahkan orang asli Manggar juga makan disana. Harganya menurut kami masih make sense, dengan porsi serba besar plus traktir nasi goreng seafood Bang Jaka kami hanya membayar 245.000 saja.

Mi Atep – Tanjung Pandan
Nah, kalau yang ini sudah di rekomendasi oleh beberapa teman sebelum kami berangkat.

Jadi expektasi kami agak tinggi. Datang ke warungnya yang ada di Kota Tanjung Pandan sudah cukup malam, sehingga suasana tak begitu ramai. Kami beruntung sempat dilayani oleh Encik pemilik warung yang sudah sepuh tetapi tetap cekatan menyiapkan setiap porsi.
Yumm!!


Pada dasarnya Mi Atep adalah home made mie yang disiram dengan kuah tauco ebi dan disajikan dengan rebusan tauge, irisan timun, kentang, udang, dan emping melinjo. Rasanya?! Kami ketagihan dan besoknya nekat kesana lagi naik motor dengan nyasar-nyasar sedikit!

Sekarang saja saya ngiler! Harganya murah meriah! Seporsi 20.000 sudah termasuk es teh!! Pokoknya belum sah ke Belitung kalau belum coba Mi Atep!

Rumah Makan Seafood Fantasia – Pulau Kepayang
Island Hoping kami tutup dengan Pulau Kepayang. Dimana dari semua pulau yang menjadi tujuan Island Hoping, hanya pulau ini yang ada rumah makannya.

Rumah makannya pun hanya satu. Jadi saat masuk ke Pulau Kepayang kita diwajibkan membayar 15.000 per peserta. Entrance fee ini sudah termasuk gratis teh dan kopi sepuasnya serta penggunaan kamar bilas dan toilet sepuasnya. Saya pikir ini juga termasuk makanan gratis yang mereka siapkan untuk para pengemudi boat yang mengantar kami.

Kami memilih menu aman: Ikan Bakar, Kangkung tumis bumbu terasi (ya saya penggemar terasi!), dan cumi goreng tepung. Setelah menunggu hampir sejam akhirnya makanan kami datang (kalau mau lebih cepat sih bisa pesan dulu sebelum berangkat, bisa lewat boat yang disewa).

Alamaaakkk, memang orang Belitung pintar masak semua ya!! Rasanya mak poll! Tak bersisa! Ikan bakarnya separo dibumbu kuning yang sedap separo lagi dibumbu kecap yang gurih. Kangkung terasinya Juara! Cuminya?! Dje yang ga suka cumi aja bisa jadi suka coba! Hahaha…
Tandas tak bersisa!


Untuk ukuran makanan di tengah pulau di negeri antah berantah, harga makanannya menurut kami cukup masuk akal. 250.000 untuk semua yang kami pesan.

Oh iya jangan lupa mimumnya es jeruk kunci ya!! Pokoknya wajib coba :p

Jajanan Pasar di Pasar Ikan Tanjung Pandan
Selalu, kemanapun saya jalan-jalan pasti saya sempatkan untuk mengunjungi pasarnya. Karena menurut saya pasar tradisional adalah tempat segala keaslian suatu daerah bertumpah ruah.

Dan kami sempat mengunjungi pasar Ikan Tanjung Pandan. Disini, banyak penjual jajan pasar. Mirip lah dengan pasar-pasar pada umumnya yang pernah saya kunjungi. Jajan pasarnyapun mirip-mirip. Tapiii… jangan kecewa dulu, saya mencoba beberapa jajanan yang special yaitu otak-otak dan sate ikan (lebih seperti perkedel ikan menurut saya). Dan ini benar-benar membuat saya menyesal! Menyesal karena saya tidak membeli lebih banyak!!
Otak-otak yang membuat menyesal

Otak-otak saya hanya beli 2, sate ikan hanya 4 tetapi rasa-rasanya 10 bijipun saya masih kurang!! Ah, tapi beruntung saya menyesal, karena ini menjadi tambahan alasan lagi kenapa saya harus kembali ke Belitung!! Ahaayyy…

JALAN-JALAN
Nah, untuk topik yang satu ini saya bahas dalam tulisan terpisah ya. Ditunggu tulisan selanjutnya.

OLEH-OLEH
Oleh-oleh khas Belitung adalah berbagai jenis kerupuk Seafood. Mulai dari ikan, udang, hingga cumi! 
Beli di Pasar Saja!

Selain itu, Belitung juga merupakan daerah penghasil merica. Jadi, saya oleh-olehi Ibu saya merica!! Jangan ketawa dulu, coba saja tanya para Ibu yang rajin masak, pasti tau kalau sekarang banyak beredar merica abal-abal yang dibuat dari semen putih!! Ya saudara-saudara, semen yang untuk bangun rumah! Jadi merica Belitung ini masih asli!

Ada beberapa toko oleh-oleh di seputaran kota Tanjung Pandan. Tapi saran saya kalau mau lebih murah, belanja oleh-oleh dipasar saja. Harga kerupuk ikan kisarannya adalah 15.000 – 20.000 per bungkus (ini kalau di pasar ya, di toko lebih mahal lagi)

Satu lagi yang selalu berusaha saya kumpulkan dari tiap daerah yang saya kunjungi adalah kain tradisionalnya. Nah, kain asli Belitung adalah Songket Cual. Kebetulan saya nemu di toko kecil pinggir jalan kea rah Pantai Tanjung Tinggi. Nama tokonya Sempiak. Kisaran harganya adalah 300.000 – 3.500.000.
Songket Cual yang Cantik


TOTAL PENGELUARAN
Kalau di total, inilah gambaran rincian pengeluaran kami di Belitung selama 4 hari 3 malam untuk dua orang:
Description
Details
 Price
Hotel
1 night Grand Orion, 2 nights BW Suites
                 2,116,560
Flight Ticket
Bali-Jakarta-Tanjung Pandan-Bali
                 4,553,903
Transport
Car+Driver+BBM, Motor, Boat, Airport Transfer
                 1,350,000
Meals
All inclusive
                 1,000,000
Total
For two, Not include oleh-oleh
                 9,020,463

Angka-angka itu masih bisa dihemat lagi lho!!

Jadi tunggu apa lagi?!?! Ayo ke Belitung!!

1 comments:

  1. Cumi yang terenak yang pernah kumakan ya di Pulau Kepayang..bikin mabok kepayang...

    ReplyDelete

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates