Andai Saya Punya KTP Jakarta
Andai saya punya KTP Jakarta,
saya pasti dengan suka rela riang gembira sehat sentosa menyerahkan KTP saya
kepada organisasi Teman Ahok untuk menyatakan dukungan saya kepada Bapak Basuki
Tjahja Purnama maju sebagai Gubernur DKI lewat jalur independen tahun
2017 nanti.
Andai saya punya KTP Jakarta,
saya pasti dengan gegap gempita berapi-api menjadi salah satu volunteer di
organisasi Teman Ahok dan menyumbangkan segala kemampuan saya yang sangat
terbatas untuk memaksimalkan warga yang mendukung Bapak Basuki Tjahja Purnama
sebagai calon Gubernur DKI
Andai saya punya KTP Jakarta,
saya pasti pilih Bapak Basuki Tjahja Purnama sebagai Gunernur DKI kembali.
Tanpa dipaksa, tanpa diberi upeti, tanpa diberi janji. Karena sudah cukup
bukti.
Tapi saya tidak punya KTP
Jakarta, saya adalah penduduk daerah yang sangat kagum dengan sosok pemimpin
seperti Bapak Basuki Tjahja Purnama.
Tapi saya tidak punya KTP
Jakarta, saya ingin sekali suatu hari punya Gubernur yang bekerja seaktif Bapak
Basuki Tjahja Purnama. Berani menumpas Korupsi. Tidak takut diancam preman. Dan
lebih penting lagi, tidak ragu untuk meluruskan segala ketidakteraturan demi
kepentingan warga DKI.
Tapi saya tidak punya KTP
Jakarta, saya ingin sekali suatu hari nanti punya Gubernur yang mau transparan.
Tentang Gajinya, tentang APBD-nya dan tentang apa saja yang dibahas di
rapat-rapat bersama para pejabatnya. Sehingga tak ada lagi curiga, tak ada lagi
prasangka diantara kita.
Tapi saya tidak punya KTP
Jakarta, saya ingin sekali punya Gubernur yang bisa marah-marah pada pejabat
yang duit proyeknya tinggi tapi otaknya cetek. Yang tau mana benar-benar
kepentingan warga, mana kepentingan preman tukang palak dan suka buang sampah
sembarangan ke kali.
Kalau memang Jakarta tak lagi butuh
Bapak Basuki Tjahja Purnama, daerah saya butuh beliau. Daerah saya tak seruwet
Jakarta. Tapi menjadi semakin ruwet akhir-akhir ini karena rasa-rasanya para
pejabat yang mulai rakus. Mengobral perijinan dengan harga murah. Sampai ruko-pun bisa disulapnya jadi hotel.
Kalau memang Jakarta tak lagi
butuh Bapak Basuki Tjahja Purnama, daerah saya butuh beliau. Mungkin beliau mau
mengencangkan suara, menegakkan aturan, dan menolak Reklamasi Teluk Benoa.
Andai saya punya KTP Jakarta…
Sweet and strong political issue.
ReplyDelete