Cinta yang Sederhana, Cinta yang Indah
Sebenarnya ini cerita yang harusnya sudah saya post berbulan-bulan lalu. Tetapi bukankah dalam cinta tidak ada yang terlambat?! Tidak ada yang kadaluarsa
Cerita ini terjadi di bulan Oktober 2015, saat saya menghadiri (dan membantu) pernikahan sahabat terbaik saya. Ketika dia dengan penuh keyakinan, mempersunting gadis pilihannya.
Cerita ini terjadi di bulan Oktober 2015, saat saya menghadiri (dan membantu) pernikahan sahabat terbaik saya. Ketika dia dengan penuh keyakinan, mempersunting gadis pilihannya.
Hari itu, melihat mereka berdua
begitu bahagia, rasanya kebahagiaan itu menular ke kami semua. Apalagi saya
mungkin sedikit tahu tentang perjalanan cinta mereka.
Kisah cinta yang indah tidak
harus selalu penuh drama kok. Tidak harus selalu dibumbui ketidak-sepahaman
tentang ini itu, atau drama-drama bak sinetron lainnya. Dari mereka saya
belajar bahwa sebuah kisah cinta bisa saja sederhana, tetapi tetap indah.
Mereka bertemu ketika sudah
sama-sama dewasa. Dewasa dari sisi umur, pemikiran, kecukupan materi dan juga
keterbukaan pikiran. Mungkin mereka tak sepenuhnya berasal dari latar belakang
yang sama, tadinya ada benteng tinggi menjulang di antara mereka. Tetapi tak
sekalipun benteng itu menjadi halangan untuk cinta mereka.
Sejak awal sahabat saya selalu
bilang ke saya. Anugerah Tuhan yang paling utama kepada kita manusia adalah
rasa cinta. Dan ketika Tuhan mengirimkan cintanya kepada kita lalu kenapa kita
harus menolaknya dengan alasan yang belum tentu kita tahu benar atau salah.
Dari awal bersamapun mereka sudah
memutuskan untuk serius menjalani komitmennya. Dan saya tidak kaget ketika dia
memutuskan untuk melamar sang kekasih. Dalam hal ini cita-cita dia memang
sederhana: menikah, punya anak yang lucu, punya rumah yang lucu untuk
keluarganya.
Cinta mereka sederhana, mengalir
apa adanya. Ketika dua orang yang tulus dan saling mencintai bertemu apa lagi
yang bisa kita harapkan selain akhir yang bahagia.
Pernikahan mereka bukanlah
pernikahan mewah, bukan pula pernikahan dengan tema macam-macam. Bahkan mereka
tidak menggunakan Wedding Organizer
(WO) untuk mengatur ini itu. Pernikahan mereka adalah tentang mereka berdua. Apa
yang mereka impikan, apa yang mereka inginkan berdua. Tentang perayaan cinta
mereka.
Mereka berdua mengajarkan saya
bahwa keindahan bisa didapat dari kesederhanaan. Cinta tak melulu harus
menggebu-gebu. Pernikahan yang indah tak melulu tentang foto pre-wedding mahal
atau menyewa WO untuk dekorasi ini itu. Cukup pikirkan matang-matang apa yang
diinginkan, dan ini tips jitu mereka: pekerjakanlah sahabat-sahabatmu
semaksimal mungkin! Hahaha….
Dan win beruntung punya sahabat seperti Luh Putu Yulia Windayani.
ReplyDelete