Wednesday, February 3, 2016

Sebenarnya ini cerita yang harusnya sudah saya post berbulan-bulan lalu. Tetapi bukankah dalam cinta tidak ada yang terlambat?! Tidak ada yang kadaluarsa

Cerita ini terjadi di bulan Oktober 2015, saat saya menghadiri (dan membantu) pernikahan sahabat terbaik saya. Ketika dia dengan penuh keyakinan, mempersunting gadis pilihannya.

Hari itu, melihat mereka berdua begitu bahagia, rasanya kebahagiaan itu menular ke kami semua. Apalagi saya mungkin sedikit tahu tentang perjalanan cinta mereka.

Kisah cinta yang indah tidak harus selalu penuh drama kok. Tidak harus selalu dibumbui ketidak-sepahaman tentang ini itu, atau drama-drama bak sinetron lainnya. Dari mereka saya belajar bahwa sebuah kisah cinta bisa saja sederhana, tetapi tetap indah.

Mereka bertemu ketika sudah sama-sama dewasa. Dewasa dari sisi umur, pemikiran, kecukupan materi dan juga keterbukaan pikiran. Mungkin mereka tak sepenuhnya berasal dari latar belakang yang sama, tadinya ada benteng tinggi menjulang di antara mereka. Tetapi tak sekalipun benteng itu menjadi halangan untuk cinta mereka.

Sejak awal sahabat saya selalu bilang ke saya. Anugerah Tuhan yang paling utama kepada kita manusia adalah rasa cinta. Dan ketika Tuhan mengirimkan cintanya kepada kita lalu kenapa kita harus menolaknya dengan alasan yang belum tentu kita tahu benar atau salah.

Dari awal bersamapun mereka sudah memutuskan untuk serius menjalani komitmennya. Dan saya tidak kaget ketika dia memutuskan untuk melamar sang kekasih. Dalam hal ini cita-cita dia memang sederhana: menikah, punya anak yang lucu, punya rumah yang lucu untuk keluarganya.

Cinta mereka sederhana, mengalir apa adanya. Ketika dua orang yang tulus dan saling mencintai bertemu apa lagi yang bisa kita harapkan selain akhir yang bahagia.

Pernikahan mereka bukanlah pernikahan mewah, bukan pula pernikahan dengan tema macam-macam. Bahkan mereka tidak menggunakan Wedding Organizer (WO) untuk mengatur ini itu. Pernikahan mereka adalah tentang mereka berdua. Apa yang mereka impikan, apa yang mereka inginkan berdua. Tentang perayaan cinta mereka.


Mereka berdua mengajarkan saya bahwa keindahan bisa didapat dari kesederhanaan. Cinta tak melulu harus menggebu-gebu. Pernikahan yang indah tak melulu tentang foto pre-wedding mahal atau menyewa WO untuk dekorasi ini itu. Cukup pikirkan matang-matang apa yang diinginkan, dan ini tips jitu mereka: pekerjakanlah sahabat-sahabatmu semaksimal mungkin! Hahaha….

Selamat untuk sahabatku Win dan Febri. Kalian beruntung memiliki satu sama lain.







1 comments:

  1. Dan win beruntung punya sahabat seperti Luh Putu Yulia Windayani.

    ReplyDelete

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates