Di Dunia ini Ada Dua Orang yang Bisa Saya Ajak Bicara Tentang Apapun
Sebagai orang
yang suka berbicara hal-hal tak penting dua orang inilah yang mau dan dengan
terpaksa mendengar ocehan-ocehan saya yang lebih sering tak masuk akal.
Mulai tentang
merencanakan membuka warung kopi dan warung sate, sampai sekalian bicara
panjang lebar tentang operasional sebuah hotel bintang lima.
Membahas tentang
teman-teman yang sudah menikah dan beranak pinak sampai repot-repot berdebat
tentang carut marutnya perpolitikan di Indonesia.
Mengaggumi
film-film box-office yang kami tonton atau sekedar mengagumi bintang-bintang
yang menghiasi konstelasi langit malam saat kami kehabisan akal.
Mengomentari
hal-hal yang tak mungkin kami raih seperti NASA, CERN, MI6, CIA, sampai hal-hal
yang sedikitpun sebenarnya tak perlu kami bahas seperti tentang Big Bang
theory, cara kerja alam semesta, dan tentang TUHAN.
Menggerutu
tentang makanan tak enak yang kami beli, bercerita tentang enaknya creambath
atau spa yang baru saja kami coba, berkisah tentang jam-jam kerja membosankan
yang kami jalani.
Seringnya saya
yang mengeluh pada mereka. Mengeluh tentang pelayanan kantor pemerintah yang
lelet, mengeluh tentang smartphone yang membuat saya merasa sangat bodoh,
mengeluh tentang proses medical check-up yang menyakitkan dan terutama mengeluh
tentang mereka berdua yang kadang menghilang entah kemana.
Selalu saya
merasa sangat beruntung memiliki mereka berdua sebagai sahabat terbaik saya.
Bukan karena mereka memiliki qualifikasi yang tinggi sebagai sahabat. Tidak
samasekali. Seringnya mereka tidak ada buat saya. Seringnya kami tak sependapat
dalam banyak hal-hal mendasar. Lebih sering lagi kami berselisih paham tentang
hal remeh temeh. Saya bersyukur karena mereka ada. Saya bersyukur karena mereka
menerima segala teori tak masuk akal saya. Dan saya bersyukur mereka tetap
menjadi sahabat terbaik.
Saya bisa bisa
memberitahu mereka dengan detail tentang kondisi keuangan, rancangan masa
depan, komentar-komentas sinis tentang beberapa orang, pemikiran nyleneh yang suka hinggap di kepala,
minta tolong dibelikan pulsa listrik, di jemput malam-malam, ditemani saat
menangis hingga mata bengkak, menghabiskan makanan yang saya beli tapi tak
ingin saya makan, dan banyak hal-hal
biasa lainnya
Lalu, kami
bicara tentang cinta. Rasa yang kami rasakan pada orang yang kami inginkan ada
di masa depan kami. Cinta yang kami punya untuk orang yang akan menjadi
mendampingi kami hingga akhir usia. Dan saat itu saya sadar bahwa kami telah
dewasa.
Dan kami telah
menemukan cinta kami. Kami akan segera bertumbuh. Beranak pinak seperti
teman-teman yang lain.
Selalu, Di dunia ini ada dua orang yang bisa
saya ajak bicara tentang apapun.
Catatan Penting:
*) Salah satu
dari sahabat terbaik saya itu akan menikah tahun ini dengan gadis pilihan
hatinya
**) Sedangkan
sahabat yang satunya lagi akan menikahi saya di kemudian hari J J
Aw..So sweet honey...You can use it on his wedding day as a speech..Just like in the movies..
ReplyDelete