Catatan Kegiatan Tidak Biasa: Talk Show Ajahn Brahm
6 May 2024 lalu saya ikut talk show Ajahn Brahm. Topiknya bekindful. Tentang kebaikan, meski ketika sedang dalam berkesusahan. Ajahn bercerita. Bayak sekali. Semua cerita beliau menarik. Beberapa membuat tertawa terpingkal, beberapa membuat merenung juga.
Dalam sesi tanya jawab, peserta diminta menyampaikan pertanyaannya lewat whatsapp ke panitia dan akan dipilih pertanyaannya dari sana. Saya tidak bertanya, hanya mengirimkan pernyataan sebenarnya. Dan tidak berharap dibacakan karena pasti ada banyak pertanyaan lain yang lebih layak dibahas. Hanya menyampaikan rasa terimakasih untuk buku-buku yang sudah beliau tulis. Pesan saya seperti ini:
Ternyata moderator membacakannya! Meskipun langsung diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia. Dan tentu saja nama saya tidak disebutkan. Sebagian peserta talk show termasuk moderator tertawa. Terutama tentang keinginan saya untuk menjadi Bhiksuni, mereka menganggap itu sebagai jokes. Not blamming them tho, bahkan buat saya sendiri ide itu agak terlalu absurd. Tetapi entah kenapa beberapa tahun belakangan ini, ide itu sering muncul di kepala.
Setelah moderator selesai membacakan pernyataan saya (dan diterjemahkan lagi oleh translator ke Ajahn menjadi Bahasa Inggris), sejenak Ajahn tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum, lalu dia berkata kurang lebih begini. "Why not? And no problem if you are not a Budhist. As long as you practice dharma, you are already following Buddha. You can always start with your meditation"
Seperti dejavu!