Aku Tidak Cantik, Jika.... (Part 2)
![]() |
Photo by Lisa |
Love this Menari Pose so much! |
Udah pengen belum punya rambut indomie itu? Ngiler kan |
![]() |
Roadtrip Seminggu, Mak Ika berubah jadi Mbak Ika |
Ud macam mbak-mbak ANTM banget dah |
![]() |
Photo by Lisa |
Love this Menari Pose so much! |
Udah pengen belum punya rambut indomie itu? Ngiler kan |
![]() |
Roadtrip Seminggu, Mak Ika berubah jadi Mbak Ika |
Ud macam mbak-mbak ANTM banget dah |
Disclaimer: jangan percaya sepenuhnya pada tulisan ini! Karena literally Mbak penulisnya hanya punya bestie yang bisa dihitung dengan jari tangan kiri saja! Argumen-argumennya tidak terlalu valid.
Kalau katanya google translate (yes, saya memang secetek itu) ini arti kata bestie
Kalian pasti punya segelintir orang yang kalian anggap Bestie kan. Yang kalau quotes kesukaannya adalah "sahabat terbaik ada saat suka dan duka" gitu. So then, apa yang membuat pertemanan yang tadinya teman aja bisa berubah menjadi bestie?
Bestie terlama saya itu teman jaman SMA. Kurang lebih sekarang sudah 18 tahun berteman (Njirr, lama ternyata). Sampai sekarang masih rajin main bareng. Trus satunya lagi temenan dari pertama kali kerja, jadi sudah mau 12 taunan juga. Yang terakhir masih new born bestie. Baru setahunan ini kayaknya. Yaps, saya memang agak pemalas. Temasuk malas memulai hubungan. Termasuk perbestie-an. Kata si Win, kalau kebanyakan teman juga ribet dan capek. Tiap weekend mesti ketemu karena harus alokasi waktu buat beda-beda orang. Belum lagi waktu buat keluarga. (Kata bapak-bapak yang sebentar lagi punya dua anak ini). Bener juga sih. Lelah main barengnya bund.
Karena akhir-akhir ini agak sering gabut, otak sering mikir kemana-mana. Apa yang membuat saya bisa ber-bestie dengan orang-orang ini? Apa yang membuat saya bisa bertahan berteman dengan mereka selama itu, yang membuat saya bisa punya tenaga untuk main bareng dan pada akhirnya nyaman lama-lama di dekat orang-orang ini.
Nah, berdasarkan hasil pengamatan tidak valid itu, ada beberapa hal yang bisa membuat (boleh dicoba) agar per-besti-an bisa awet
Di saya kasusnya biasanya melibatkan pemikiran-pemikiran nyleneh yang akan terlalu riskan diceritakan ke orang lain. Bukan pemikiran radikal kok, hanya saja kalau harus menjelaskan ke orang lain perlu banyak catatan kaki sebelum orangnya paham. Nah dengan bestie sudah tak perlu lagi. Alasannya, si bestie biasanya hanya kan bilang: ya emang lu aneh sih.
Termasuk ketika kami memiliki konsensus keanehan bersama. Lebih bahaya lagi. Karena biasanya para be-bestie-an ini akan saling mengamininya. Jadi tidak merasa aneh sendiri. Iya kan?!
Contohnya Spongebob dan Patrick. Tidak pernah sekalipun Spongebob marah dengan kebodohan Patrick. Yang ada Spongebob ikut serta merayakannya!
![]() |
Source: https://weheartit.com/kellrene/collections/2651895-quotes |
Yang tersisa biasanya memang hanya para bestie. Beruntung kalau bestie-nya tetap tinggal berdekatan, jadi kalau mau ngopi sambil ngobrol bisa gampang. Ribetnya kalau hubungan bestie pun harus LDR beda negara dan benua (hiks). Jangankan ngopi cantik, chat-an di WA aja mesti janjian dulu biar ga keburu tidur.
Dalam setiap hubungan sih sebenarnya, semua pihak harus saling berusaha untuk ada. Mungkin tidak selalu, tetapi sebisa mungkin. Kalaupun belum bisa ketemu untuk ngopi bareng boleh telponan sambil setrika baju. Kalaupun belum bisa telponan boleh chatting sambil nunggu giliran periksa di dokter kandungan. Kalaupun chatnya tidak bisa dibalas cepat, bisa dirapel ketika sedang gabut karena stress ngurusin kerjaan yang ga ada habisnya.
Karena mereka sungguh tau keribetan hidup kita. Karena mereka paham siapa kita. Hanya perlu saling bercerita. Akan jauh lebih baik lagi kalau bisa mengusahakan waktu lebih. Janjian makan malam ketika sudah berbulan-bulan tidak bertemu. Janjian telponan ketika melihat story di IG sedang menggalau.
Pernah satu kali saya kebelet galau. Rasanya harus segera cerita. Eh bestienya juga sedang ribet ngurusin hajat hidup orang banyak. Yang terjadi akhirnya saat saya telpon dan nyaris nangis bestie saya bilang "emergency ga? kalo engga nanti aku telpon setelah jam xx" yaps, and I know he will. That's more than enough sih.
Pasti tahu donk usahanya Ron & Hermione membantu Harry lawan Voldemort mesti taruhanya nyawa. Atau ketika Sam Gamgee gendong Frodo ke puncak gunung berapi buat hancurin cincin padahal Sam-nya nyaris mati. Kita tidak harus seekstrem itu sih. Most of the time yang diminta hanya sedikit waktu dan perhatian. Cukup.
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/218776494379349602/ |
Saling Percaya dan Jujur Bercerita
Banyak yang bilang, dan saya percaya, setiap hubungan harus diawali dengan saling percaya. Kalau kata pacar saya, percaya dulu baru bisa saling cinta. Sama dengan urusan pekerjaan, tandatangan kontrak kerja karena percaya perusahaan sanggup membayar gajinya.
Bestie juga gitu kok. Kadang kita lupa sejak kapan mulai nyaman, atau sejak kapan bestie tau segala cerita busuk hidup yang berusaha kita tutup rapat dari feed Instagram. Perlu waktu. Ada yang lama, ada yang sebentar. Dan tidak semua hasilnya baik.
Kadang-kadang juga menyakitkan. Sudah kadung percaya teman, giliran cerita yang rahasia-rahasia malah langsung jadi satu desa tahu semua. Mungkin bukan niatnya dia bercerita, hanya keceplosan aja. Atau sudah janjian ketemu, sudah mengusahakan waktu, sampai harus membatalkan janji-janji lain, eh si teman malah last second tidak datang. Kan lelah. Besok diajak ketemu ga mau lagi, sudah ga percaya. Apalagi kalau terjadi berkali-kali.
Kalau sudah percaya akan lebih mudah untuk jujur bercerita. Hal-hal yang tadinya dirasa tidak ada yang bisa dipercaya. Hal-hal yang rasanya tidak ada yang bisa paham. Setelah bercerita eh kok si teman tetep sayang sama kita. Tetep bisa ketawa-ketawa. Tetap mau jadi teman cerita besoknya dan besoknya lagi. Akhirnya jadi bestie.
Lebih mudah saja kalau sudah bisa jujur bercerita. Ada ruang aman untuk membagi keresahan dan kebahagiaan yang kadang terlalu remeh temeh bagi sebagian orang lain. Karena kalau belum cerita jujur, rasanya ada yang mengganjal. Pengen cerita tapi belum percaya.
Semoga kalian punya teman yang bisa menjadi teman cerita di segala cuaca ya.
Seperti Chewbacca yang menemani Han Solo berpetualang ke penjuru jagat raya
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/184788390935494596/ |
Saling Mendengarkan & Mengingatkan
Mungkin ini muasalnya untuk bisa saling percaya.
Ketika ngobrol, percakapannya at least dua arah (karena kalo bestiean lebih dari berdua ya tinggal tambahin aja itu arah-arahnya).
Kalau hanya ingin didengarkan sih sebaiknya bikin podcast saja. Atau kalau hanya ingin mendengarkan ya subscribe spotify. 😝
Karena pada dasarnya semua orang ingin ceritanya didengar. Ingin mengeluarkan unek-unek. Sampai dibikinin buku judulnya semua orang butuh curhat. Itulah enaknya punya bestie, mereka ada saat kita ingin mengeluh. Ingin shallow memandang kehidupan. Ingin tidak baik-baik saja. Atau sedang ingin berbagi ceria dan bahagia.
Saat mendengarkan kadang juga kita harus bisa menahan diri. Ada kalanya mereka hanya ingin didengarkan. Tidak ingin diberikan saran atau pendapat pribadi. Hanya mengeluarkan ide-ide dan unek-unek gila di kepala. Kita juga sering kan. Saya kalau hanya sedang ingin didengarkan biasanya mengawali percakapan dengan "jadiii, aku itu mau cerita nyebelin, kamu pokoknya dengerin aja, ga usah komentar dan tanya-tanya" tapi kalaupun ujung-ujungnya tetep komentar tetap senang karena kita tau bestie sudah mendengarkan keseluruhan cerita
Meskipun awalnya saling memvalidasi kebodohan, menjadi bestie juga berarti menjadi pengingat kesalahan dan kekhilafan. That's actually like the moral compass of our life as a decent human being ga sih.
Beberapa minggu lalu, bestie saya panik karena tertiba tanpa sengaja terjebak dalam situasi yang membahayakan nyawa, tapi dianya tidak sadar separah apa kondisi itu, sampai saya harus bolak balik memaksa untuk beresin urusannya dan cabut! Setelahnya langsung ngomel-ngomel di telpon dan separo mengancam agar tidak lagi berurusan dengan sebut saja para mafia itu. Ih, ngeri amat sih kawan aku ini.
Berapa kali coba Hermione harus mengingatkan Harry dan Ron untuk menggunakan akal sehat. Kalau tidak ada Hermione saya agak yakin dari tahun pertama di Hogwarts Harry sudah mati dan ron sudah di keluarkan dari sekolah!
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/344947652691822290/ |
Mengikhlaskan
Ini kayak agak berat ya bahasanya. Tapi memang gitu sih. Ada saat-saat biarpun sudah bestie kita sebel dan marah dan rasanya ga pengen berteman lagi. Ya ga apa. Take your time, make yourself comfortable sebelum ngobrol lagi dan selesaikan masalahnya.
Ikhlas ini akan sangat banyak membantu mengerti kondisi-kondisi kawan kita yang sebenarnya kita tidak bisa paham sepenuhnya. Ketika dia tiba-tiba menjauh dan berhenti bercerita. Ketika dia mengambil keputusan yang rasanya kita tau itu salah. Ketika dia tidak punya lagi waktu untuk sekedar video call 10 menit saja. Mencoba paham kalau dia sama saja seperti kita. Perlu waktu sejenak.
Biasanya, ketika pertemanan sudah teruji segala macam cobaan, ujung-ujungnya akan kembali lagi kok. Lihat saja Ron yang ngambek amit-amit dan ninggalin Harry & Hermione (gegara dipengaruhi horcrux) lalu kembali lagi membantu mereka membereskan masalah-masalah dunia sihir sana.
Atau ketika Watson memutuskan menikah, biarpun Sherlock ga bahagia-bahagia banget, tapi dia tetap menjadi best man dengan speech terbaik (menurut Kak Inda of course) dan berjanji untuk menjaga keluarga mereka with his own life on the line. Tapi ditinggal bestie menikah kadang memang agak menakutkan, takut nanti ketika dia terlalu sibuk dengan keluarganya. Well, ikhlas, kalau memang dia sedang perlu waktu untuk keluarganya, let them be. They have to build their own future, so are you kan.
![]() |
Source: https://vocal.media/geeks/the-wit-and-wisdom-of-the-world-s-greatest-detective-the-19-best-sherlock-quotes |
Hal terbaik dari per-bestie-an ini adalah: kita bisa memilih!
As this quotes says
A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates