Turning 30! Rasanya Kok Agak Insecure Ya...
Wooaaahhhh...
The last couple of days of my 20's and after that will turn 30.
Kemarin-kemarin masih santai, ditanya orang berasa masih muda banget. Masih dua puluhan kan umurnya. Baru lulus kuliah, kerja pertama kali, lalu pertama kali incharge di posisi ini juga waktu masih dua puluhan.
Dan, BYARRRRR, sekarang tetiba sudah 30 tahun! Tak banyak lagi yang menganggap muda.Sementara menurut saya sih saya masih muda banget memang, dont they say that life begin at 40? So, I still have a decade to do all the silly and stupid things!
Sebenarnya sedang berasa agak insecure...
Saya kan hanya mbak-mbak kantoran biasa, yang mimpi dan cita-citanya standar. Semacam adik-adik beasiswanya lulus kuliah dan punya masa depan cerah, secerah wajah dengan perawatan krim korea.
Juga keinginan yang sama seperti semua orang pada umumnya. Menikah.
Ya lah, masa ga mau menikah. Belakangan ini terutama, ketika makin sadar kalau sebentar lagi umur sudah 30, anjir.. ciwi ciwi muda belia bertebaran, persaingan makin berat saudara-saudara. Tidak muda lagi, belum lagi urusannya tinggal di atas gunung yang pergaulannya antara keledai, domba dan sesekali rubah. Prospek menikah semakin menipis.
Dan adik saya bilang "Finally you feel insecure!"
O please, of course I am.. apa kabar ketika buka facebook isinya kawan-kawanmu upload foto tentang bayi-bayi lucuk mereka atau tentang liburan bersama suami tercintah. Belum lagi ketika buka instagram, IG story isinya cerita tumbuh kembang anak-anak kekinian. Then you realize that your biological clock is ticking.
Tambahan lagi ketika beberapa orang mengingatkan, "Win, you are asian! Family is important"
Ya siapa bilang ga penting. Permasalahannya, I refer family as Ibu, Bapak, Wika, Esa, Blu, Menny, Nenek, Tante-Tante, Om-Om, dan Sepupu-sepupu. Meanwhile, they refer family as Husband, Wife, and Kiddos. So, we are in the different dimension.
But then, that insecure feeling tidak bertahan terlalu lama di saya. Ada beberapa hal yang membuat saya tak perlu berlama-lama pusing memikirkan kapan menikah, kapan punya suami, kapan punya anak. Because, i do realize that life is more than just that.
Yes, you can focus on what you don't have and you couldn't get. Spending time and wondering why your life is miserable. But, I decided to focus on what I have and what I could achieve. And most importantly, focus on my happiness.
What makes me happy? A lot actually, and most of it is super simple. As simple as a full stock of choco in my secret drawer, beach date, movie date, shoes!, Spotify, rain, Family group chat, and lots more.
And again, turning 30 means I would focus on what I could achieve and my own happiness. Targetnya sih at least jalan-jalannya jadi 3x setahun. (semoga rencana ke India September nanti lancar jaya).
Trus, pengen juga spend more time to listen adik-adik beasiswa, and focusing more on them. Not only paying their bills, but be with them. Talk, discuss, and share. Biarpun saya tidak ada di rumah untuk mereka, paling tidak saya ada ketika mereka perlu teman cerita. Sekarang adik-adiknya ada 3, Arini, Oka, dan Priska. Jadi hidup saya makin semarak!
Career wise, saya sedang sangat menikmati apa yang sedang saya lakukan sekarang. Yaps, being mbak-mbak kantoran biasa is actually suit me well! hahaha, tak sangka kan pekerjaan yang menurut beberapa orang membosankan, tapi ternyata menyenangkan untuk saya. And being here in this country, entah kenapa rasanya pas. Baru 6 bulan sih, kangen rumah terus sih, but it feels quite right aja tinggal disini. Jadi mungkin akan tetap disini selama beberapa waktu kedepan. Let see.
Personal life side, jauh sih dari keluarga tetapi rasanya belakangn ini malah jauh lebih dekat. Tak hanya dengan ibu bapak dan adik-adik. Bahkan dengan sepupu-sepupu dan Om Tante, rasanya dengan jarak Indonesia - Oman membuat kami lebih dekat secara emosional. I am enjoying this distance.
Ya saya belum punya suami, apalagi anak.
Ya saya bahkan belum tau kapan akan menikah, atau apakah saya pada akhirnya akan menikah.
But life is more than just that!
It does matter, menikah, berkeluarga, punya anak.
Mereka yang sudah melaluinya adalah orang-orang yang luar biasa hebat. Berani mengambil keputusan sebesar itu dalam hidup, untuk bertanggung jawab terhadap hidup orang lain, tak hanya diri sendiri.
Tapi bukan berarti ada yang salah juga dengan orang-orang macam saya ini.
We have different timing.
We walk in different path.
In the end, what matters the most is your own happiness.
So, actually turning 30 is not that bad!
Turning 30 means so much fun ahead!!
Happy weekend peeps!
Hugs and Kisses from the lonely mountain :)
The last couple of days of my 20's and after that will turn 30.
![]() |
Eh kaget, kok udah 30 aja~ |
Kemarin-kemarin masih santai, ditanya orang berasa masih muda banget. Masih dua puluhan kan umurnya. Baru lulus kuliah, kerja pertama kali, lalu pertama kali incharge di posisi ini juga waktu masih dua puluhan.
Dan, BYARRRRR, sekarang tetiba sudah 30 tahun! Tak banyak lagi yang menganggap muda.Sementara menurut saya sih saya masih muda banget memang, dont they say that life begin at 40? So, I still have a decade to do all the silly and stupid things!
Sebenarnya sedang berasa agak insecure...
Saya kan hanya mbak-mbak kantoran biasa, yang mimpi dan cita-citanya standar. Semacam adik-adik beasiswanya lulus kuliah dan punya masa depan cerah, secerah wajah dengan perawatan krim korea.
Juga keinginan yang sama seperti semua orang pada umumnya. Menikah.
Ya lah, masa ga mau menikah. Belakangan ini terutama, ketika makin sadar kalau sebentar lagi umur sudah 30, anjir.. ciwi ciwi muda belia bertebaran, persaingan makin berat saudara-saudara. Tidak muda lagi, belum lagi urusannya tinggal di atas gunung yang pergaulannya antara keledai, domba dan sesekali rubah. Prospek menikah semakin menipis.
Dan adik saya bilang "Finally you feel insecure!"
O please, of course I am.. apa kabar ketika buka facebook isinya kawan-kawanmu upload foto tentang bayi-bayi lucuk mereka atau tentang liburan bersama suami tercintah. Belum lagi ketika buka instagram, IG story isinya cerita tumbuh kembang anak-anak kekinian. Then you realize that your biological clock is ticking.
Tambahan lagi ketika beberapa orang mengingatkan, "Win, you are asian! Family is important"
Ya siapa bilang ga penting. Permasalahannya, I refer family as Ibu, Bapak, Wika, Esa, Blu, Menny, Nenek, Tante-Tante, Om-Om, dan Sepupu-sepupu. Meanwhile, they refer family as Husband, Wife, and Kiddos. So, we are in the different dimension.
But then, that insecure feeling tidak bertahan terlalu lama di saya. Ada beberapa hal yang membuat saya tak perlu berlama-lama pusing memikirkan kapan menikah, kapan punya suami, kapan punya anak. Because, i do realize that life is more than just that.
Yes, you can focus on what you don't have and you couldn't get. Spending time and wondering why your life is miserable. But, I decided to focus on what I have and what I could achieve. And most importantly, focus on my happiness.
What makes me happy? A lot actually, and most of it is super simple. As simple as a full stock of choco in my secret drawer, beach date, movie date, shoes!, Spotify, rain, Family group chat, and lots more.
And again, turning 30 means I would focus on what I could achieve and my own happiness. Targetnya sih at least jalan-jalannya jadi 3x setahun. (semoga rencana ke India September nanti lancar jaya).
![]() |
Semoga makin banyak jalan-jalan |
Trus, pengen juga spend more time to listen adik-adik beasiswa, and focusing more on them. Not only paying their bills, but be with them. Talk, discuss, and share. Biarpun saya tidak ada di rumah untuk mereka, paling tidak saya ada ketika mereka perlu teman cerita. Sekarang adik-adiknya ada 3, Arini, Oka, dan Priska. Jadi hidup saya makin semarak!
Career wise, saya sedang sangat menikmati apa yang sedang saya lakukan sekarang. Yaps, being mbak-mbak kantoran biasa is actually suit me well! hahaha, tak sangka kan pekerjaan yang menurut beberapa orang membosankan, tapi ternyata menyenangkan untuk saya. And being here in this country, entah kenapa rasanya pas. Baru 6 bulan sih, kangen rumah terus sih, but it feels quite right aja tinggal disini. Jadi mungkin akan tetap disini selama beberapa waktu kedepan. Let see.
Personal life side, jauh sih dari keluarga tetapi rasanya belakangn ini malah jauh lebih dekat. Tak hanya dengan ibu bapak dan adik-adik. Bahkan dengan sepupu-sepupu dan Om Tante, rasanya dengan jarak Indonesia - Oman membuat kami lebih dekat secara emosional. I am enjoying this distance.
Ya saya belum punya suami, apalagi anak.
Ya saya bahkan belum tau kapan akan menikah, atau apakah saya pada akhirnya akan menikah.
But life is more than just that!
It does matter, menikah, berkeluarga, punya anak.
Mereka yang sudah melaluinya adalah orang-orang yang luar biasa hebat. Berani mengambil keputusan sebesar itu dalam hidup, untuk bertanggung jawab terhadap hidup orang lain, tak hanya diri sendiri.
Tapi bukan berarti ada yang salah juga dengan orang-orang macam saya ini.
We have different timing.
We walk in different path.
In the end, what matters the most is your own happiness.
So, actually turning 30 is not that bad!
Turning 30 means so much fun ahead!!
Happy weekend peeps!
Hugs and Kisses from the lonely mountain :)
![]() |
I'm incharge on my own hapiness |