Beasiswa Kakak Asuh – Karena yang Boleh Sukses Bukan Hanya yang Kaya atau yang Pintar Saja
Apa Itu Program Beasiswa Kakak Asuh?
Beasiswa ini adalah program
beasiswa untuk program pendidikan Sarjana atau diploma, bagi adik-adik kita
yang punya keinginan besar untuk kuliah, tetapi terhalang masalah biaya.
Program sarjana atau diploma yang dipilih
boleh jurusan apapun (kecuali jurusan kedokteran untuk saat ini, karena
kakaknya belum sanggup), di universitas atau sekolah tinggi apapun asalkan
lokasinya di Bali.
Beasiswa yang diberikan meliputi:
Semua biaya sekolah, biaya tambahan wajib kuliah (jas almamater, iuran himpuna,
dan sejenisnya) termasuk tambahan uang saku setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000
(untuk tambahan biaya kos-kosan dan uang saku).
Beberapa teman sempat bilang,
padahal kan jatah uang saku itu bisa untuk membiayai uang kuliah adik lainnya. Kenapa
kami membiayai hingga uang saku? Alasannya sangat sederhana, jika teman-teman
mengenal adik kita ini, jika boleh memilih mereka akan lebih memilih bekerja
selepas lulus SMA. Karena kalau bekerja, mereka tidak akan minta uang lagi pada
orang tua, bahkan mereka bisa membantu ekonomi keluarga sedikit-sedikit.
Jika kami hanya membiayai
kuliahnya, berarti orang tua mereka tetap harus full memberikan uang saku dan
biaya kos-kosan, nah pengalaman kami sebelumnya, mereka akhirnya memutuskan
putus kuliah karena tetap tak mampu membiayai biaya lain-lain itu. Jadi dengan
memberikan tambahan uang saku, orang tuanya bisa lebih tenang dan tidak terlalu
banyak pengeluaran.
Siapa Adik-Adik yang akan dibantu?
Target kami, adik-adik yang
dibantu adalah mereka yang sudah kelas 3 SMA dan semangat melanjutkan kuliahnya
tetapi tidak memungkinkan karena alasan biaya.
Syaratnya sederhana saja:
1. Anaknya
semangat kuliah
2. Keluarganya
tidak mampu. Dimana penghasilan orang tua kurang dari 100 ribu per hari atau
maksimal 150ribu tetapi dengan tanggungan 3 orang anak atau lebih.
Saat ini kami
berfokus pada adik-adik wanita. Bukan saya feminis atau diskriminasi, bukan
sama sekali. Ini alasannya…
Kenapa harus wanita?
Kalau mau jujur, di Bali (bahkan
mungkin banyak di daerah lain di Indonesia) posisi wanita masih dianggap nomor
2. Meskipun sekarang sudah jaman emansipasi ya, bahkan kita sudah pernah pernah
punya presiden wanita dan saat ini banyak wanita hebat di luar sana.
Tapi coba teman-teman buka mata
dan buka hati. Masih banyak wanita di desa-desa (terutama) yang dinomor duakan
dalam segala hal. Kesempatan meraih pendidikan lebih tinggi, kesempatan
mendapat informasi lebih luas, bahkan dalam beberapa kasus tidak memiliki
kesempatan menentukan jodohnya sendiri.
Di banyak cerita, bahkan wanita
masih menjadi korban KDRT (saya punya banyaaaak kisah tentang ini yang akan
saya bagikan kapan-kapan), dan mereka berpikir KDRT itu wajar! Berpikir bahwa
direndahkan oleh suaminya sendiri itu wajar! Gila.
Nah itulah alasannya kenapa
wanita. Harapan kami adalah, dengan wanita mendapatkan pendidikan lebih baik,
setidaknya mereka memiliki wawasan lebih luas, pemikiran yang lebih terbuka dan
tentu saja kesempatan meraih masa depan yang lebih baik.
Kami tentu saja akan sangat
bahagia jika setelah lulus sarjana mereka memutuskan untuk berkarir atau
membuka usaha sendiri. Tapi kami juga tetap mendukung jika mereka menjadi ibu
rumah tangga. Kami percaya bahwa wanita adalah pemegang tongkat awal pendidikan
keluarga. Wanita cerdas tentu saja berpeluang lebih besar menjadi ibu yang
lebih pintar.
Kenapa tidak yang paling pintar?
Awalnya, saya sempat berpikir
senormal pemberi beasiswa lainnya. Bahwa yang berhak adalah mereka yang pintar
dan kurang mampu.
Tapi setelah merenung dan
berkontemplasi (halaahhh) cukup lama, saya jadi berpikir, kalau semua pemberi
beasiswa maunya kasi ke mereka yang pintar-pintar saja, lalu apa kabar
kami-kami kaum medioker ini? Meskipun mereka tidak terlalu pintar dan tidak
mampu, mereka tetap berhak jadi sarjana kan? Mereka berhak untuk masa depan
lebih baik juga kan?
Mereka yang pintar-pintar dan
para juara kelas punya kesempatan lebih besar untuk mendapat beasiswa-beasiswa
yang jauh lebih besar dan bergengsi yang bertebaran dimana-mana. Sedangkan anak-anak
median ini, nah merekalah yang sebenarnya jumlahnya jauh lebih banyak. Dan mereka
memiliki hak yang sama untuk memiliki pendidikan lebih tinggi.
Ini sebenarnya curhatan saya yang
bukan anak pintar. Hehehe…
Bagaimana caranya membantu?
Programnya ada 2, jadi donator tetap
atau donator suka-suka
1. Donatur
tetap
Dengan menjadi donator
tetap, kakak-kakak mendonasikan Rp. 200.000,- per bulan. Setiap 10 orang kakak
yang menjadi donasi tetap 200ribu, sudah bisa menyekolahkan 1 orang adik. Coba
deh bayangkan, 200 ribu sebulan itu sedikit lho.. kurang dari 7.000 sehari
sudah bisa menyekolahkan orang jadi sarjana. Memberikan kesempatan masa depan
lebih baik. Keren tak?!
Bisa juga menjadi
donator tetap tetapi tidak 200 ribu, berapapun boleh asalkan ikhlas!
2. Donatur
Suka-Suka
Yang ini sih
suka-suka kakak-kakak saja, kapanpun, berapapun. Asalkan kakak ikhlas, kami
bahagia dan pasti akan sangat berguna.
Laporan keuangan akan kami
berikan setiap 3 bulan sekali, jadi kakak-kakak tahu uangnya digunakan untuk
apa saja.
Siapa saja Kakak Donatur yang Sudah Bergabung?
Saya sangat bersyukur dikelilingi
sahabat luar biasa yang mendukung ide beasiswa kakak asuh ini dari masih ide
mentah di kepala hingga saat ini sudah berjalan 1,5 tahun dan sebentar lagi
kami akan memiliki adik asuh satu lagi.
Saat ini ada kurang lebih 15
kakak donatur tetap. Mereka ada yang bekerja menjadi executive committee di
hotel bintang 5, pegawai pajak, pegawai BPS, dosen, wirausahawan, dokter, sampai professional
make up artist, Event Planner, Bankir dan Engineer.
Jadi intinya, kakak donatur kami
adalah orang luar biasa baik semua!
Apakah beasiswa kakak asuh ini bisa dipercaya?
Mudah-mudahan sampai saat ini
saya masih bersih dari catatan criminal maupun catatan kejahatan apapun.
Saya seorang Human Resources
Manager di salah satu 5 star boutique resort di Bali. Teman-teman bisa cek
facebook profile saya atau saya bisa memberikan referensi rekan-rekan kerja
saya untuk tahu track record saya seperti apa J
Kenapa sekarang saya berani bercerita lebih detail?
Sekarang saya berani bercerita,
tentang apa yang setahun belakangan saya dan beberapa sahabat lakukan. Tentang
cerita kerendahan hati mereka yang tulus membantu adik-adik kami untuk meraih
pendidikan lebih tinggi. Menjadi sarjana, memiliki masa depan yang lebih
berwarna.
Cerita tentang program beasiswa
kakak asuh.
Program ini baru berjalan satu
setengah tahun, Adik Asuh kami saat ini baru ada satu namanya Arini Dewi dan
saat ini sedang kuliah program S1 Akutansi di Universitas Pendidikan Ganesha
semester 2, akan semester 3.
Sebentar lagi Arini akan punya
adik kelas, namanya Oka Karisma. Oka baru saja selesai Ujian Nasional yang
sekarang namanya UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Oka bercita-cita
kuliah D4 pariwisata di Universitas Udayana.
![]() |
Adik Oka Karisma |
Kami menunggu kakak-kakak lain
yang ikhlas membantu, sehingga lebih banyak adik-adik yang bisa kita kuliahkan,
dan lebih banyak adik-adik yang memiliki kesempatan lebih baik untuk masa depan
mereka.