Aku Tidak Mencintai Kekuranganmu
Para pecinta sering mengatakan: cinta sejati adalah saat kita bisa mencintai kelebihan dan kekurangan
pasangan kita.
Kalau itu kriterianya mungkin saya tidak mencintai dia
dengan sejati, karena saya tidak mencintai kekurangannya. Terdengar jahat sih,
tapi logikanya ya masa kita suka sama kekurangan pasangan. Misalnya pasangan
kita napasnya bau naga yang ga gosok gigi seabad, trus apa kita tetap bilang
“bau napasmu busuk, tapi gapapa saya cinta kamu dan bau napasmu”
Itu baru urusan bau badan ya, yang lebih menyebalkan
misalnya pacarmu itu pengangguran, ga punya pekerjaan tetap tapi gayanya sudah
macam anak konglomerat. Tiap makan minta kita yang bayar. Atau juga kalau pacar
kita sudah kerja tahunan, tapi motor butut jaman penjajahan Belanda saja masih
cicil. Duitnya entah dibawa kemana. Siapa bilang cewek matre itu jelek, cewek
matre itu artinya cerdas memikirkan masa depannya dan anak-anaknya.
Atau para lelaki yang pacarnya suka shopping gila-gilaan.
Sebulan ¾ penghasilannya habis buat shopping, Hp harus yang seharga sepeda
motor bebek, make up harus yang dipakai artis Hollywood, baju harus keluaran
butik beneran (bukan toko pinggir jalan yang nyebut dirinya butik) dan alhasil
untuk menyambung hidup minta duit sama cowoknya. Apa iya masih tetap cinta?
Ada juga yang parah, teman saya punya pacar yang
sedikit-sedikit emosi, marah, teriak-teriak, suka kasar secara fisik,
perbendaharaan katanya adalah semua isi kebun binatang. Masih cinta?!
Mungkin ada yang masih cinta dengan berbagai alasan, kalau
saya sih tidak. Sudah pasti tidak.
Lalu apakah ini berarti pasangan saya manusia sempurna? Kok
bisa sampai 8 tahun lebih masih betah?
Belum, pacar saya masih banyak kekurangannya. Sama, saya
juga masih sangat banyak kurangnya.
Dan kami tidak mencintai kekurangan kami
masing-masing. Kami berusaha memperbaiki kekurangan masing-masing, itu yang
kami lakukan sehingga bisa bertahan satu sama lain.
Dje masih utang satu kursus ketrampilan yang dia sudah
janjikan ke saya. Saya masih sering mengkritik potongan rambutnya yang kadang
terlalu pendek. Saya juga masih sering ngomel karena dia sangat mudah percaya
dengan pendapat orang lain.
Dje masih sering mengingatkan kebiasaan belanja saya yang
kadang suka kebablasan, dia sering marah karena saya tidak pernah olah raga dan
suka ngemil yang tidak sehat. Paling sering biasanya dia mengkritik gaya
berpakaian saya yang kadang suka tidak rapi.
Kami saling mengeluh, mengingatkan dan mengubah kekurangan
itu menjadi lebih baik. Selama 8 tahun lebih, sudah banyak kekurangan kami yang
berubah menjadi lebih elok.
Duluuuu… saya orang yang sangat emosional, gampang marah
bahkan dalam bahasa tulisanpun tanda baca favorit saya adalah tanda seru (!!)
sebanyak mungkin. Dje mengingatkan saya tanpa kenal lelah, hasilnya sekarang
sudah jauh lebih baik. Coba saja tanya langsung ke dia.
Duluuuu… Dje adalah orang yang bahasa tubuhnya di depan
orang lain selalu “reverse”. Menunduk, menghindari kontak mata, dan malas
menyampaikan pendapat. Sekarang, jauh lebih baik. Berdirinya lebih tegap,
menjaga kontak mata, bisa memulai pembicaraan dengan orang di sekitarnya.
Dengan tidak mencintai kekurangan masing-masing kami menjadi
orang yang lebih baik. Menyesuaikan diri satu sama lain menjadi semakin nyaman.
Tidak apa-apa kalau dibilang bukan sejati. Yang terpenting
kami menjadi lebih baik bersama-sama dengan tidak mencintai kekurangan masing.
So sweet of you my dear...
ReplyDeleteNot mentioning that I'm cerewet..:p
Hahaha... Your cerewet is good for me beb..
ReplyDelete