Friday, August 23, 2024

Waktu itu.

Ketika biasanya negara ini dipimpin Jendral bintang lima atau Politisi jalur kolusi, muncul bapak ini. Bapak ini pengusaha mebel, kader partai banteng yang sangat loyal. Wong cilik katanya. Mewakili suara-suara rakyat jelata yang terpinggirkan nampaknya.

Ketika itu, dunia juga sedang terpesona oleh Barrack Obama. Pemimpin negara adikuasa, dari kaum minoritas, yang ternyata pernah tinggal di Indonesia. Tambahlah euforianya. Ketika pertama kalinya dalam sejarah indonesia calon presidennya bukan dari militer atau kaum priyayi. Wong cilik istilahnya. Sebagian besar dari kami terpesona. SBY tidak buruk-buruk amat, tapi Indonesia perlu sosok yang jauh lebih powerfull. Yang bisa menatukan semua umat, terutama wong cilik. Mencari presiden yang de facto berpihak pada wong cilik, bukan hanya demi kepentingan top 1% 

Saya salah satu yang terpesona. 10 tahun lalu itu, saya bisa bangga karena sebenar-benarnya sudah dewasa dan peduli urusan negara. Ditambah lagi kredibilitas dia yang semakin meroket ketika menjadi gubernur Jakarta! Bahkan majalah Times saja menjadikan dia sabagai cover majalahnya dengan judul besar A NEW HOPE.

Ya, waktu itu saya mendukung Jokowi.

Periode pertama ini, melihat bagaimana dia memimpin, memilih punggawa dengan benar, rasanya memang harapan itu benar ada. Maka tidak ada keraguan, dia harus lanjut periode 2. Harus. Dukungan saya jauh lebih gila! Saya mengaku saja sekarang.

April 2019, Pilres Indonesia. Pertarungan antara Jokowi dan Prabowo. Tidak akan mungkin demi apapun saya mendukung Prabowo. Dan kinerja Jokowi masih berjaya. 

Saya tinggal di Oman waktu itu. Saya tidak mau kehilangan hak suara saya. Harus bisa nyoblos di Oman! Masalahnya tidak sederhana. Saya tinggal di sala satu daerah paling terpencil di negara itu, dengan beberapa belas WNI lainnya sesama pekerja migran. Demi bisa memilih Jokowi saya sampai menghubungi KBRI Muscat, dan menawarkan jika mereka bisa memfasilitasi untuk membuka TPS di tempat kerja saya. Dan bisa! Sampai sebegitunya memang niat saya mendukungnya.

Lalu Jokowi terpilih. Sempat bahagia karena artinya kebaikannya akan berlanjut. Tapi benar kata bijak agama, Jangan berharap pada manusia karena engkau akan kecewa. Lalu saya kecewa.

Diawali ketika dia mengangkat Prabowo menjadi Menteri Pertahanan. Banyak pendukung yan masih memuja-muja, katanya keputusan politik yang cerdas. Seperti pemain catur yang sedang membangun strategi terbaik. Memang benar, tapi terbaik untuk klan-nya. Bukan untuk Indonesia.

Dari sana, semakin membuat saya geram. Menantu dan anaknya mencalonkan diri menjadi kepala-kepala daerah, dan menang tentu saja. Lalu komentar-komentar semacam “Lah kok tanya saya” yang semakin sering dia lontarkan dalam isu-isu kenegaraan. Confirm ketidaksukaan dan ketidaksetujuan saya ketika begitu saja anaknya jadi Cawapres, lewat jalur dalam, lalu ketua MK yang meloloskan aturannya kawin dengan adiknya. Terlalu drama! Terlalu tidak masuk logika. 

Dan yang membuat saya paling sedih, orang-orang masih mengelu-elukan dia! Katanya, dia adalah pemain catur yang hebat. Katanya, dia sakit hati benar dengan Megawati karena memperlakukan dia semena-mena. Makanya saking kecewa-nya dia melakukan segalanya untuk menghancurkan partai banteng.

Yang tidak bisa saya terima, ketika dia menjadi Presiden. Siapapun dia, sudah menjadi negarawan! Bukan lagi politisi berkelakuan seperti Sangkuni!

Manuver dia dalam diam ini yang membuat saya tidak bisa diam.

Saya memang tidak bisa turun ke jalan. Saya tidak bisa ikut berteriak marah pada para punggawanya. Tapi saya tidak akan diam! Selama saya sanggup menulis, inilah saya dan kemarahan, kekecewaan dan kesedihan saya.

Ya, saya pernah menjadi pendukung Jokowi. Dan itulah juga kenapa Jokowi berhutang banyak pada saya. Pada kami, para pendukungnya. Para sesama wong cilik yang berhasil mengantarkan dia menjadi Wong Gedhe! 

Permintaan saya sederhana. Berhenti! Berhenti merusak dan menyakiti! Menjadilah orang tua bijaksana dan bertanggung jawab!

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates