Wednesday, April 26, 2023

Surprisingly amusing! Itu yang saya rasakan setelah 10 hari traveling ke Vietnam. And I have to share the experience with you! :)

Pilihan pergi ke Vietnam kemarin terutamanya karena ada tiket Vietjet Air yang direct Bali - Vietnam (Saigon & Hanoi) dengan harga murah. Plus, kalau ke Vietnam tidak perlu Visa. Setelah saya research sedikit, biaya hidup di Vietnam lumayan murah. So, looks like Vietnam menjadi tujuan yang tepat dengan kondisi tabungan yang masih pas-pasan ini.

Well seperti biasa, sebisa mungkin trip ini saya planning dengan lumayan detail. Versi detailnya Winda termasuk: advance flight ticket & hotel booking (ini kayaknya 1-2 bulan sebelum berangkat sudah done), excel spread sheet yang isinya itinerary, expenses, contact details hotel & activities, sampai list baju-baju yang harus dibawa biar engga kelebihan, atau kurang. Pokoknya semua harus pas! Ya, agak freak sih memang.

Ini cerita 10 hari saya di Vietnam, yang meskipun sudah direncanakan sampai detail terkecil, tetap saja banyak surprise karena manusia hanya bisa berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan! Ha!

Saya berangkat dari Bali ke Ho Chi Min City (HCMC), Banyak orang menyebutnya masih dengan nama lamanya, Saigon.
HCMC adalah salah satu kota terbesar di Vietnam, meskipun bukan ibukota negara, nampaknya kota ini menjadi pusat ekonomi dan bisnisnya Vietnam. Menurut cerita beberapa orang lokal yang saya temui selama disana, HCMC juga menjadi pusat pendidikannya. Sebagian besar sekolah, terutama perguruan tinggi yang bagus adanya di kota ini.

Saya di HCMC 2 malam, menginap di Park Hyatt. Mungkin salah satu hotel paling cantik disana. Kotanya juga kaya dengan arsitektur bergaya Perancis. Karena jaman penjajahan dulu HCMC menjadi ibukotanya penjajah Perancis yang menguasai hampir seluruh wilayah Vietnam.

Park Hyatt Lobby - Flowers & Succulents Center Piecenya cantik banget!

Art Piece around the hotel

Kamarnya terlalu Indah, macam nginep di set Bridgerton!

Opera House yang hanya semenit jalan kaki dari hotel

Dan ke-randoman hidup sudah dimulai, bahkan dari sebelum berangkat ke Vietnam! Welcome to Winda's absurd traveling stories

Hari pertama 
Rencana: 
sampai di HCMC saya akan bersama seorang teman yang sama-sama berangkat dari Bali, dan dia sudah beberapa kali ke HCMC jadi dia kan menjadi semacam guide lokal.

Kenyataan:
Persis sehari sebelum keberangkatan, si kawan mengabari kalau Visa Vietnam dia di approve tetapi tanggalnya sehari setelah flight yang sudah kami beli! Ya, dia dari negara yang tidak bebas visa untuk ke Vietnam. Saya panik, dia santeeeeee.

Terpaksa ganti rencana, dia baru bisa nyusulin saya ke HCMC di hari kedua. Hari pertama saya terpaksa harus jalan-jalan sendiri. Hal yang selalu dia ingatkan ke saya adalah tentang lalu lintas di Vietnam yang bisa dibilang semacam controlled chaos. Dia berulang kali mengingatkan saya tentang menyebrang jalan. Jangan panik, jangan lari, santai dan jaga kecepatan konstan. Okelah, di Indonesia jg lalu lintas kacau ini. 

Well, setelah sampai di sana, kacaaauuuuu!! Motor mobil ga ada yang berhenti! Perempatan besar, putaran di tengah kota, entah ada lampu merah entah tidak, semua kendaraan joss gandoossss. Menyebrang jalan menjadi semacam kegiatan mustahil untuk saya yang belakangan ini sedang sering kena serangan panik. Berusaha menangkan diri, tarik napas panjang, hasilnya, tetep paniiikkkk!!! Bus, mobil, motor segala rupa tumpah ruah dijalan. Sukurnya saya belum hilang akal, di perempatan itu tiba-tiba ada turis yang juga nampak mau menyebrang. Lalu, dengan cekatan saya dekati dia, tanpa basa basi saya langsung bilang begini "Hi, sorry, I have no intention to harrasing you, but can I hold your hand and cross the road together?? Because I'm so scared and been trying to do it myself for almost 15 mins and failed" Abang-abangnya ramaaahh banget, langsung mengiyakan dan pegang siku saya dan membantu saya menyebrang perempatan gila itu! Entah krn otak saya memang tumpul, saya tidak berkenalan dan langsung pergi. Sampai sekarang saya tidak tau namanya dan kampung dia di mana. 

Malam pertama itu akhirnya saya memutuskan keliling dekat-dekat hotel saja. Sengaja memilih untuk duduk-duduk di trotoar bersama muda-mudi yang sedang malam mingguan, lalu lanjut makan di warung kecil pinggi jala. Sengaja tidak mencari tempat makan paling hits yang direkomendasikan oleh situs dan blog traveling. Memang hanya ingin ga banyak mikir. Budaya orang Vietnam duduk-duduk ngopi di pinggir jalan dengan kursi kayu pendek (dingklik) ini sesuai dengan value saya di kampung! Dingklik for lyfe!

Cafe & Resto 


Hari Kedua
Rencana V.02 (setelah direvisi karena drama visa yang salah tanggal):
Si Kawan akan sampai sekitar jam 10 pagi, lalu kami makan siang di hotel dan lanjut jalan-jalan ke tempat wisata yang must visit termasuk ke Cu Chi Tunnel.

Kenyataan
Semua (agak sesuai) rencana sampai makan siang. Biarpun sedikit drama saat reservasi karena awalnya mereka bilang restoran sudah full tetapi akhirnya berhasil mendapatkan meja untuk kami berdua. Nah, di pertengahan makan siang tiba-tiba suasana menjadi agak brutal! Di tengah jam makan siang yang ramai, retoran penuh, semua meja dan kursi terisi, tiba-tiba persis di depan saya, seorang tamu berteriak keras, tumbang, dan kejang! Dia bapak-bapak yang mungkin umurnya pertengahan 50an. Keluarganya dan tim hotel segera membantu, tamu-tamu lain, termasuk saya tegang! Terutama saya. Karena posisi jatuhnya yang agak menyamping, jadi arah pandangannya beliau langsung ke arah saya, and I really can see him suffering! I can feel his pain! Dan karena saya lately gampang panik, it doesnt help at all!! Akhirnya ambulan datang dan membawa beliau ke rumah sakit. Management hotel cukup baik dan berkeliling ke semua meja untuk meminta maaf.

Saya tidak sanggup melanjutkan makan siang dan keseluruhan rencana hari itu. Saya dua kali mampir ke reception untuk menanyakan kondisi si Bapak. Mereka bilang bapaknya baik-baik saja. Rupanya beliau baru beberapa bulan melewati operasi otak, jadi kemungkinan kejang itu adalah salah satu efeknya. Tetap saja, sampai menulis ini saya masih bisa melihat beliau tergeletak di lantai restaurant. Karena tidak sangup melanjutkan hari sesuai rencana, akhirnya siang itu saya memutuskan berenang beberapa kali bolak balik sampai kelelahan, lalu tidur sampai nyaris jam makan malam.

Kawan saya yang menyelamatkan hari itu sehingga saya tetap masih bisa menikmati sedikit HCMC. Dia tau saya sangat suka pasar, jadi kami mampir ke pasar wisata Ben Tranh. Pasarnya tipikal pasar seni atau pasar oleh-oleh di hampir semua tempat wisata. Souvenir, produk kopi dan teh lokal, pakaian, jajanan, sampai anjing berkeliaran, semuanya tumpah ruah di pasar. 

Ben Tranh Market - Ini bagian penjual teh dan kopi asli Vietnam

Ini bagian menariknya, HCMC dipenuhi bar dan restaurant yang lokasinya di bangunan ruko, tapiiii bukan lantai paling bawah seperti umumnya di Indonesia melainkan di lantai paling atasnya. Rata-rata konfigurasinya lantai 1 & 2 adalah rumah orang yang beneran satu keluarga tinggal disana. Lantai 3nya dijadikan curated or hipster bar/cafe/resto! Lokasinya juga tidak selalu di pinggir jalan. Bisa masuk gang-gang kecil (yang sebenarnya agak mengerikan) tapi surprisingly amusing! 
Gang sempit menuju bar - aman kok

Ada lampu petunjuk gini - kan lucu yaaa

Lantai 2 - beneran rumah orang dan kita lewatin

Lantai 3 - rustic cafe yang malam itu hanya serve wine, saya pesan air mineral!

Malam terakhir di HCMC itu saya akhiri dengan bar hopping. Sangat menyenangkan. Dan harus dilakukan kalau kalian sedang di sana. Ga harus minuman beralkohol kok. Di bar pertama saya pesan air mineral, bar kedua pesan ice americano, bar ketiga baru pesan cocktail. 

Di salah satu bar, dikasi gummy bear yang dibuat dengan campuran alkohol

Hari Ketiga
Rencana dan Kenyataan tidak jauh berbeda karena saya hanya malas-malasan di hotel dan siangnya melanjutkan perjalanan ke Da Nang dengan pesawat domestik.
Wajib hukumnya kalau di Vietnam makan Pho


Cerita tentang Da Nang di next artikel saja ya...
Sudah lewat tengah malam, dan saya belum mandi!

Note:
Tempat-tempat yang saya kunjungi di HCMC sebagian besar hasil melihat google maps. Mencoba untuk tidak terlalu mengikuti saran dari travel bloger atau travel website terkenal itu. Syaratnya cuman satu, jangan berharap terlalu tinggi, jadinya jauh lebih menyenangkan ternyata!


A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates