Aku Pengen Deh Suka Baca, Tapi... (Tips Memilih Buku Bacaan)
Tapi tiap baru baca beberapa halaman sudah ketiduran.
Tapi ga bisa fokus saat membaca, lebih asik nonton.
Tapi bukunya ga menarik, jadi cepat bosan.
Sama seperti hobi yang lain, tidak semua orang harus suka membaca.
Kawan-kawan saya hobi main futsal misalnya, bukan berarti saya harus suka futsal juga
Atau banyak teman saya yang lain sangat hobi makan makanan pedas, sementara saya lebih baik menyerah saja.
Membaca sebenarnya jauh lebih mudah daripada main futsal atau makan makanan pedas. Lebih minim resiko. Resiko paling bahaya mungkin bablas begadang atau malah bablas ketiduran. Eh tapi kalau membaca buku aliran sesat dan kita ikut tersesat berbahaya juga sih.
Saya yakin sebenarnya semua orang pasti suka membaca.
Masalahnya adalah mereka belum ketemu buku yang pas. Hobi membaca itu persis seperti hobi makan, semua pasti suka tetapi belum tentu semua makanan bisa disukai orang yang sama. Jangankan kita, Nex Carlos si food bloger kenamaan yang memakan nyaris segala jenis makanan kalau dikasi sayur akan nyerah dan tidak suka.
Pun membaca. Ada orang yang sukanya membaca novel sci-fi , tapi malah diminta membaca buku-buku pengembangan diri, pasti tidak akan betah dan langsung ketiduran.
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan ke saya adalah "Win, buku apa ya yang bagus buatku"
Ini pertanyaan super susah! Sama seperti kalau tetiba saya bertanya ke kalian "Film apa ya yang bagus?" Lalu kalian memberi saya referensi film-film horor, pasti tidak akan mungkin saya tonton.
Tapi, ada beberapa tips yang mungkin bisa saya bagikan agar bisa memilih buku yang menyenangkan untuk dibaca. Here you go...
1. Baca Ringkasan Pada Sampul Belakang
Ini adalah cara paling sederhana.
Biasanya di sampul belakang buku isinya adalah uraian singkat isi buku. Penulis dan penerbit juga sangat paham bahwa banyak pembaca seperti saya yang memutuskan membeli buku berdasarkan ringkasan singkat tersebut sehingga mereka akan membuat ringkasan yang menarik dan mewakili isi buku secara keseluruhan.
Biasanya beberapa review dari media atau pembaca yang juga dicantumkan di sampul belakang buku ini. Jadi semakin banyak gambaran yang kita punya.
Buku-buku terbitan Gramedia (dan beberapa penerbit lain) juga mencantumkan klasifikasi buku, biasanya di atas barcode, seperti kumpulan cerita pendek, novel 13 remaja, 18+, 21+ , fiksi ilmiah, dll.
![]() |
Ini contohnya |
Lebih afdol lagi kalau sudah ada buku yang bungkus plastiknya sudah terbuka. Jadi bisa membaca beberapa halaman untuk tau feel dan gaya penulisannya. Sama kalau membeli baju, kita coba dulu di kamar pas selama beberapa menit sebelum memutuskan membeli kan?
2. Baca Review
Sama seperti film, hampir semua buku pasti ada reviewnya. Kalau saya biasanya cek review-review buku di goodreads.com , Semacam IMDB tetapi untuk buku. Jadi masing-masing buku sudah ada sinopsisnya, rating dan juga top comments dari para reviewer.
Biasanya setiap tahun ada readers choice award untuk setiap kategory. Tinggal pilih dari sana buku favorite pembaca, dari pengalaman saya buku-buku itu memang beneran bagus.
My personal advise: pilih buku yang ratingnya diatas 3,5 biar lebih aman. Dan luangkan waktu membaca beberapa review disana. Mirip seperti melihat-lihat pilihan hotel di situsnya Trip Advisor.
Saya juga menulis review beberapa buku yang saya baca disana. Klik disini utk melihat review saya di goodreads: Winda-goodreads-account
3. Perhatikan Penerbitnya
Terutama untuk buku-buku terjemahan. Penerbit yang baik adalah penerbit yang punya penerjemah novel yang sudah berpengalaman. Memangnya ngaruh? Bangeeeet.
Ketika terjemahannya kurang pas, rasanya ada yang menusuk lidah dan kepala. Bahasanya berputar-putar dan susah dipahami, akhirnya malah kita tidak paham blas dengan isi buku. Beberapa kali saya menemukan kasus ini. Yang pada akhirnya membuat saya lelah lalu menyerah.
Memang kecenderungannya penerbit dengan nama besar punya kualitas terjemahan dan kualitas editing yang lebih baik. Sebenarnya tidak hanya nama besar sih, banyak penerbit meskipun bukan raksasa tapi punya kualitas buku dengan tingkat idealisme tinggi. Salah satu kesukaan saya adalah kualitas buku-buku terbitan Marjin Kiri.
Penerbit yang baik, akan memperhatikan editing. Saya (dan mungkin kalian juga) akan sangat terganggu jika terdapat banyak kesalahan penulisan, tanda baca, atau bahkan ada kesalahan tata letak halaman. Belum lagi layout. Kalau layoutnya acak kadut, mood membaca juga terganggu sih.
4. Follow Instagram Account @_putu_winda
Sekalian promo ya! Hahahaha....
Gara-gara Pandemi, setahun lebih saya tidak punya hal menarik untuk di post di instagram, sampai akhirnya biar tidak bosan, buku-buku yang menurut saya menarik (bagus ataupun kurang bagus), saya post di IG.
Sebenarnya Reviewnya sih bukan tipe review yang mengulas isi buku, saya lebih senang menuliskan apa yang saya rasakan setelah membaca buku-buku itu. Saya termasuk penganut paham Maya Angelou yang bilang: I've learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.
Pokoknya gitu lah
Cus follow! la la la la ~~
5. Don't Be Afraid! Take the Risk!
Hidup itu kurang afdol kalau kita ga berani ambil resiko! Beli makan di tukang lalapan yang baru buka juga resiko, tapi kalau enak kan bisa jadi langganan.
Main paragliding juga penuh resiko, tapi bikin ketagihan!
Apalagi cuma beli dan baca buku, resikonya keciiilll, tapi kemungkinan besar bikin happy!
So, selamat memilih buku bacaan!
Eh satu lagi maha penting, DILARANG MEMBELI BUKU BAJAKAN!
Haram dan dosa!