Wednesday, August 22, 2018

Hello peeps,
Welcome back to my random stories about Oman.

Believe it of not, bulan ini sudah genap delapan bulan saja tinggal di negara ini. Masa probation sudah lewat, masa bulan madu sudah berlalu, sekarang saatnya serius. Sudah memutuskan untuk sementara tempat ini adalah rumah saya.



Okay, ini beberapa hal random dan menarik di Oman yang ingin saya ceritakan

Ini Oman atau India?
Lingkup kecil di hotel saya, kami semua semacam kampung internasional di atas gunung. Kami berasal dari 15 kewarganegaraan. Oman, Indonesia, Bangladesh, India, Filipina, Nepal, Sri Lanka, Selandia Baru, Inggris, Kenya, Maladewa, Mesir, Maroko, Uzbekistan, Malaysia.

Sedikitnya ada 5 kewarganegaraan di foto ini: India, Bangladesh, Nepal, Philipina, Sri Lanka!

Secara umum, negara timur tengah sini memang dipenuhi para perantau. Paling banyak tentu saja mereka yang dari India, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal. Nah terbayang kan, dengan banyaknya pendatang dari Asia Selatan ini, banyak hal yang sangat terpengaruh oleh kebudayaan mereka. Mulai dari makanan, pakaian, bahasa, sampai segala lagu dan film. Jadi jangan kaget kalau banyak orang Oman (terutama kalau last name mereka Al Balushi) bisa bahasa Hindi dengan fasih.

Pun dengan makanan, disini banyaknya ya restoran India. Segala makanan ya terinspirasi dari masakan-masakan Asia Selatan. Dengan bumbu-bumbu komplit ala Asia Selatan. Segala sayur buah juga sebagian besar datangnya dari India.

Jadi jangan heran kalau kita banyakan bergaul dengan orang India daripada orang Oman. Lha ya di kantin masakannya ala India, di TV yang diputar juga lagu dan film India, MTV juga isinya lagu-lagu india, bintang iklan toko emas juga Amitabachan dan Kareena Kapoor, di bioskop juga isinya film Bolywood (dengan persentase jauh lebih banyak) dan sedikit film Holywood.

Tak hanya urusan makanan dan lagu India, orang Oman bahkan lebih percaya berobat ke India daripada dokter mereka sendiri! Alasannya dokter India lebih ampuh dan murah!! Sudah jamak kalau kita bertanya ke teman Oman misalnya nih, Dokter gigi yang bagus dimana? jawabannya di India. Atau misalnya mereka akan cerita, Saya baru dari India cek ke dokter kulit. Selain India pilihan kedua mereka ke Thailand (bukan untuk oplas ganti kelamin kok!)

Makanya kadang-kadang saya suka bertanya pada diri sendiri, ini sebenarnya saya di Oman atau di India! Hahaha...

Eh, semoga saya segera bisa beneran ke India, tidak sekedar ketemu orang India saja.


Tak tahu cari dimana? Tanya Bangali saja!
Tadi saya sudah cerita kalau selain orang India, disini juga banyak kawan-kawan dari Bangladesh. Rata-rata mereka adalah pekerja kasar, yah menilik dari kondisi ekonimi negara mereka, bekerja ke negara arab adalah satu-satunya pilihan bagi mereka.

Melihat mereka rasanya saya bersyukur sekali menjadi orang Indonesia. Disini mereka dibayar hanya sekitar 2,5 juta sampai 3 juta saja sebulan. Dan itu mereka harus bekerja jauh dari keluarga, belum tentu pulang setahun sekali, tanpa jaminan kesehatan, dan uang itu harus dikirim ke rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Mereka mau mengerjakan apapun! Yang kerja di hotel seperti kawan-kawan outsource saya termasuk bernasib cukup baik. Kami sediakan tempat tinggal, makan 3x sehari, free wifi, bahkan kami bagikan service charge juga. Jadi gaji mereka bisa dikirim semua untuk keluarganya di rumah.

Oh iya, bahkan banyak dari mereka tidak bisa bahasa Inggris! Tapi modal nekat ya sudah hadjaaarrrr!!! Lha ya saya pernah dua kali pengalaman kok, salah satu kawan Bangali ini saya minta membantu pindahan kamar, saya mintanya adalah agar meja di kamar sebelah dipindahkan ke kamar saya, nah karena saya tidak yakin dia mengerti, saya minta tolong kawan lain yang bisa bahasa Hindi untuk menjelaskan. Sepulang kerja, tau apa yang terjadi, eng ing eng... malah tempat tidur saya yang tidak ada di kamar!!! Jadi dia malah pindahkan tempat tidur saya ke kamar sebelah! Hahaha...

Nah, karena gaji mereka yang tidak banyak itulah, kreatifitas muncul! Jadi para kawan Bangali ini banyak sampingannya! Mulai dari yang halal semacam tukang cukur rambut dadakan atau tukang bersih-bersih kamar mingguan, samapai yang haram semacam jualan miras tanpa ijin!! Hahaha...

Bingung bereskan plafon bocor? Panggil Bangali!
Mau perbarui cat rumah? Panggil Bangali!
Kunci apartment hilang? Panggil Bangali!
Bingung mau potong hewan kurban? Panggil Bangali!
Mau potong rambut murah meriah? Panggil Bangali!
Mau beli rokok tapi tidak ada warung? Panggil Bangali!
Pengen minum bir tapi belum ada alcohol lisence? Panggil Bangali!

Sampai-sampai ada jokes diantara kawan Oman saya, "Tomorrow if my heart stop working, just call Bangali and they will replace it with donkey heart and definitely it will work!"

Jadi kalau saya bikin perbandingannya, motto orang Bangali semacam motto duck tape:
Duck tape: Duck tape can fixed everything!
Bangali: Bangali can do everything!

Pasar Ikan Sohar
Akhir bulan lalu saya sempat jalan-jalan beberapa hari di salah satu kota di Oman namanya Sohar. Jaraknya sekitar 2.5 jam dari Muscat, atau sekitar 4 jam dari apartment saya.

Sohar adalah salah satu kota di jalur Panturanya Oman. Jadi kota ini akan dilewati kalau kita mau ke UAE lewat jalur darat atau sebaliknya. Kotanya jauh lebih kecil dan lebih sepi daripada Muscat. Sohar ini semacam Singaraja. Yang memang benar ketika saya disana mengingatkan saya tentang rumah. Pesisir pantai, aroma air laut, orang-orang yang sederhana.. Duh kan jadi tambah kangen rumah.

Kawan yang menemani saya ke Sohar, hobinya adalah mancing ikan. Jadinya ke Sohar-pun tetep tujuan utama dia adalah mancing! Jadilah pagi-pagi dia ajak saya ke pasar ikan untuk membeli umpan. Ya taulah kan saya yang entah kenapa selalu jatuh cinta pada pasar, langsung kegirangan begitu tahu akan ke pasar ikan tradisional.

Sampai di pasar, saya tanya kawan "beneran saya boleh ikut?" dia dengan mantap dia bilang "boleh kok"

Saya di Pasar Ikan Sohar

Santai kan saya masuk pasar. Pasarnya bersih!! Untuk ukuran pasar ikan yang biasanya bau menyengat dan air menggenang dimana-mana, pasar ikan Sohar ini apik lah pokoknya! Karena saya heran sendiri jadi fokus saya ke para pedagang dan ikan-ikan yang mereka display. Sampai kemudian ada kakek-kakek mendekati saya lalu melihat saya dari ujung kepala sampai ujung kaki macam saya ini hewan langka!

Saya bingung kan, apa yg salah sama saya, perasaan saya pakai baju yang tertutup. Sampailah kawan saya dan dagang ikannya tertawa terbahak-bahak dan lalu saya sadar, di seluruh pasar ikan itu tidak ada satupun wanita! Hanya saya saja!

Ya pantas si kakek-kakek kaget kan, mungkin dipikirnya ini makhluk terdampar dari laut mana bisa sampai disini!

Saya kesal lah sama kawan saya itu.. kenapa ga kasi tau dari awal. Lalu dia bilang, ya kan kamu tanya boleh apa engga ikut masuk, bukan ada perempuan ato engga di dalam. Kan syebal ya.

Ternyata secara culture, perempuan memang lebih banyak tinggal di rumah. Di Muscat jauh berbeda karena kota besar. Tapi tidak di Sohar, apalagi Sohar bukan kota wisata. Jadi masih sedikit tradisional. Jadi urusan luar rumah semua dilakukan pria. Tidak hanya di pasar ikan, di pasar sayur dan buah juga sama, isinya lakik semua.

Tapi tak usah takut, mereka sebenarnya orang yang sangat ramah, ya hanya itu tadi, kan di luar kebiasaan bagi melihat perempuan berkeliaran di pasar, harap maklum.

Orang Oman dan Parfumnya
Contoh kawan saya si Abang Grab, dr pertama kali kenal dia, selalu wangi! Wanginya yang nyenengin. Lalu ada anak saya di kantor, selalu wangi! Sampai bos saya bilang, itu anakmu selalu wangi, kamu kenapa engga. Belum lagi HR manager saya, tahun baru kemarin dia hadiahi saya satu set parfum!

Jadi memang mereka suka wewangian. Kita semua suka sih, tapi mereka kadarnya jauh lebih tinggi! Kalau saya sebotol parfum bisa tahan setahun lebih gegara tidak pernah ingat pakainya. Meanwhile, mereka sebotol parfum maksimal 3 bulan harus sudah beli baru.

Karena kebiasaan ini, makanya banyak merek parfum lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan parfum eropah sana. Bukan bibit parfum lho ya, tapi parfum beneran! Parfum kebanggan orang oman adalah Amouage. Parfum ini adalah produk asli Oman dari tahun 80an. Harganya mulai dari ratusan ribu sampai jutaan.

Ini salah satu variannya, cul kan

Eh nanti sebelum pulang, saya bikin giveaway parfum Amouage lucu kali ya..

Extra, saya belum ketemu Kirana
Banyak sekali yang tanya ke saya, "Mbak kan tinggal di Oman, sudah ketemu Kirana dan Ibuk belom?!"

Sayangnya belum... ingin sekali kenalan sama Kirana dan Adik Rumaysaa, tapi kesempatannya belum datang. Oman kan luas, sementara sy tinggalnya di atas gunung antah berantah. semoha nanti ada kesempatan berkenalan dan ketemu langsung sama mereka

Segitu dulu ya, mohon mahap tulisannya jarang banget gegara si mbak-mbak kantoran sok sibuk dengan kerjaannya..

Selamat liburan kengkawan..
Selamat Idul Adha dan selamat berkumpul bersama keluarga

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates