1.
Masih ingatkah kalian pada Harun Masiku?
Tidak? Namanya sempat disebut di film Agak Laen.
Politisi partai banteng yang hingga kini masih buron. Ada di website KPK.
Dia menyuap komisioner KPU agar bisa menjadi anggota DPR!
Kejadiannya 2018 -2019 lalu. Kemarin sempat rame lagi gara-gara penetapan Hasto, Sekjen PDIP ditetapkan menjadi tersangka. 
Saya lupa.

2.
Kalau Ahmad Jauhari ingat?
Dia adalah pejabat Kementrian Agama.
Tahun 2013 KPK menetapkan dia menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan Al-Quran!
Bayangkan! Kitab suci berisikan wahyu Tuhan saja bisa dia korupsi.
Sulit seharusnya untuk lupa.
Saya hampir lupa..

3.
Nama Ratu Atut Chosiyah masih ingat? 
Cantik, mukanya glowing, tanpa kerutan! Alisnya juga cetar.
Mantan Bupati Banten. Dipenjara karena Korupsi.
Menyuap Ketua MK untuk "membereskan" sengkarut kasus pilkada adiknya, Wawan.
Tapi, yang paling penting adalah, nyaris semua anggota keluarganya menjadi politisi.
Adik-adik, dan ipar-ipar. Katanya total ada 7 orang! Bapaknya konon adalah bos para Jawara.
Oh, dia dibebaskan lebih cepat dari masa hukumannya. Bersyarat katanya
Tapi dia sudah bisa datang ke acara pelantikan anggota DPRD tuh kemarin.
Saya nyaris saja lupa! Padahal saya pernah menulis tentang dia.

4.
Tahu Firli Bahuri? Mantan Ketua KPK.
Harusnya memberantas korupsi.
Dia yang malah berkasus. Memeras koruptor yang sedang dia periksa!
Tidak hanya sekali. Berkali-kali. Sepanjang 2019 - 2023.
Targetnya mulai dari Gubernur/Bupati problematik
Sampai Menteri kaya raya, yang ada iklannya di TV!
Sekarang entah bagaimana kelanjutan kasusnya. 
Sebentar lagi saya pasti lupa!

5.
Mudah-mudahan kita tidak lupa dengan kasus "Papa Minta Saham"
Setya Novanto. Koruptor mega proyek e-KTP.
Yang baru saja dibebaskan bersyarat, setelah 8 tahun penjara dari total 12,5 tahun.
Pun meski bersyarat dia tidak harus menjalani wajib lapor. Mantap!
Nilai kerugian negara? Triliunan!
Carut-marut e-KTP masih tersisa sampai hari ini.
Hebat sekali memang negeri ini!
Apakah kita bisa dengan mudah lupa yang begini?
Saya tidak ingin lupa!

6.
Jika mendengar nama Urip Tri Gunawan
Apa yang terngiang di kepala? Tidak Ada?
Bagaimana dengan kasus BLBI? 
Urip adalah jaksa yang “berjasa” menghentikan penyelidikan kasus BLBI
Dengan upah lelah 6 miliar. Salah satu Pangeran Cendana juga ada dalam pusaran kasusnya
Kerugian negara katanya mencapai 140an Triliun! Tahun 1998-1999! 
Saya tak ingin lupa..

7. 
Kalian pasti dan harus ingat dengan Munir Said Thalib.
Hanya Pollycarpus yang dihukum berat, seharusnya 20 tahun, tapi bebas juga setelah 8 tahun.
Dua orang "admin" hanya duhukum kurang dari 2 tahun saja.
Sementara otak pembunuhannya, sampai hari ini tidak tahu siapa.
Tidak ada yang diadili, tidak ada yang bertanggungjawab!
21 Tahun! Pollycarpus saja sudah mati!
Kita semua dipaksa lupa!

8.
Kita tidak boleh lupa Syafiuddin Kartasasmita.
Dia adalah Hakim Agung yang dibunuh oleh antek pangeran cendana. 
Karena beliau menangani kasus korupsi Bulog yang melibatkan sang mantan putra mahkota itu.
Ya, tahun 2001 beliau ditembak mati dalam perjalanan ke kantor.
Sang pangeran? Sudah bebas tetap kaya raya dan berkuasa. Punya partai pula!
Saya tidak akan lupa.

9.
Bagaimana dengan si paling berkuasa?
Apakah dia depecat? Mengundurkan diri? Pensiun dini?
Lalu dia ke Jordan untuk apa? Mencari suaka? Diasingkan? Menenangkan diri?
Bagaimana dengan kelanjutan peradilan Tim Mawar?
Cukup selesai di tangan Pengadilan Militer.
Mereka diberhentikan. Lalu apa?
Tetap jadi penguasa negeri. Ada juga yang diangkat jadi Dirjen Beacukai Kemenkeu.
Biasa saja.
Karena dikiranya kita lupa!

Jika semudah itu kita lupa
Jika semudah itu kita mengijinkan mereka berjaya
Jika kita sepermisif itu pada bromo corah celaka
Ini yang terjadi
Kita dibuat lupa, bahkan mungkin sengaja dibuat tak pernah paham.
Kita lupa siapa yang memperkaya anak, cucu dan menantunya dengan berbagai yayasan yang dia dirikan dan uangnya entah dari mana dan ke mana.
Kita tak lagi bisa mencerna, pembangunan yang katanya massive dan disegani seantero dunia itu dari penyalahgunaan hutang negara dan exploitasi sumber daya untuk kepentingan Bapak.
Siapa yang dibunuh dan menyuruh membunuh ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan orang tahun 1965-1966.
Siapa yang ditembaki dan dibuang ke gorong-gorong dan got selama tahun 80an, demi katanya keamanan nasional.
Kerusuhan dan pembungkaman selama berpuluh tahun.
Jangankan diadili, dibicarakan juga tidak. Seolah-olah jika berani mengucapkan, maka hantu masa lalu itu akan bangkit dan menjerat lidah-lidah para pencari cerita sebenarnya.

Kita hidup di Negeri Para Pelupa.
atau Dipaksa Lupa
Lalu tiba-tiba dia menjadi Pahlawan Nasional.

Dan semua orang bersorak gembira.

Andai saja saya lupa!