Tuesday, January 9, 2018

Yap yap, I'm in Oman epribadeehh..



Genap sebulan disini, ya, saya jadi TKW. Bukan jalan-jalan, bukan liburan, bukan pula naik haji seperti yang beberapa orang pikir.

Selama disini banyak hal yang surprisingly different buat saya, ini dia listnya:

1. Disini Duingiiin
Oman ini kan di Timur Tengah ya, jadi bertetangga dengan Dubai, Arab Saudi, Bahrain, dll. Pertama kali pikiran saya pasti disini gurun melulu dan panas minta ampun. Ternyata, saya salah. Beberapa wilayah Oman seperti tempat saya tinggal sekarang di pegunungan Jabal Akhdar, Nizwa, kondisinya duingiiin amit-amit!

Apalagi musim winter ini, siang hari seperti sekarang rata-rata antara 10'C - 15'C. Kalau malam lebih parah, bisa sampai 3'C. Pernah jg 0'C! Jadi kalau mandi itu, meski sudah pakai air panas (panas lho ya bukan hangat) tetap saja menggigil.

Rasanya disini jauh lebih dingin daripada di Bedugul atau Kintamani, jadi bayangkan tiap hari saya bekerja sambil merinding-merinding kedinginan walaupun sudah pakai baju dan celana dobel-dobel. Kalau dulu di bali pakai flat shoes cantik, pakai kaos kakinya yang super pendek biar tidak kelihatan, kalau disini mau flat shoes cantik, mau heels, mau sport shoes pakainya tetap kaos kaki tebal! Hahahaha...

Flat Shoes Cantik + Kaos Kaki Olah Raga

Memang kalau main ke kota Muscat, cuacanya ya seperti yang kita bayangkan, agak panas. Tetapi berhubung saya tinggalnya literally diatas gunung, sekitar 2.800 dpl (Gunung Batur sekitar 1.700 dpl dan Gunung Agung sekitar 3.000 dpl) jadi terbayang kan kenapa disini menjadi sangat dingin! So, kalau mau mengunjungi saya, monggo siap-siap bawa baju hangat yang banyak (plus stok makanan Indonesia yang lebih banyak lagi!)

2. Kalau namamu Jessica atau Jean atau Janine atau berawal J lainnya, maka...
Maka niscaya namamu berubah menjadi Gessica, Gean, Ganine, dan G lainnya. Ini seriusan lho.. teman kantor saya namanya Joy, hari-hari menjadi Madam Goy. Lalu GM saya naman ya Julian, kemudian orang-orang memanggilnya Gulian!

Ini dia si Madam Goy :)

Awal-awal saya agak bingung ketika ngobrol dengan mereka. Terutama kalau sudah menyangkut yang namanya berawalan J. Saya sampai melongo, ini sebenarnya ngomongin siapaaa....

Mungkin sama seperti kebanyakan orang Sunda ya, agak susah bilang "F" (bukan F word lho ya). Seperti saat bilang Fitnah, jatuhnya Pitnah. Manggil Fitri, jadinya Pitri. Ya kira-kira begitulah, kebayang ya kalau namanya Justin, berubah jadi Gustin (duh Gustiiinnn.. eh duh Gusti maksudnya).

3. Disini Paket Internet Mahal
Kalau di Bali dulu saya pakainya Simpati kan, jadi sebulan biasanya beli paket data internet yang 8GB ++ (plus 8GB 4G, plus berapa GB utk nonton segala rupa) itu harganya sekitaran 150ribu. Itu buat Bang Dje udah pemborosan yang tidak perlu. Saya juga merasanya, duh kok ya mahal sih.

Tapiii... begitu saya ke Oman sini, betapa saya bersyukurnya kemarenan hidup di Indonesia (urusan perinternetan ini). Disini, salah satu provider terbesar namanya Omantel (Telkomselnya klo di Indonesia lah). Nah paket data internet yang mereka punya ada 2 biji:
 a. 1GB seharga OMR 5 -- kurang lebih Rp. 175.000
 b. 3 GB seharga OMR 10 -- kurang lebih Rp. 350.000

Astaghfirullah banget kaaan!!!! Jadinya selama saya disini memanfaat semaksimal mungkin wifi kantor, ato wifi mall. Sedangkan kalau pulang, di apartment berbagi dengan beberapa teman lain. (itupun susah sinyal karena kamar saya paling jauh sendiri). Wifi untuk di rumah (modem pakai Ooredoo) paket yang paling hemat itu OMR 28 (sekitaran sejuta) sebulan! Kan males gelooo...

Untungnya perbadaan waktu disini dan di Bali itu lebih cepat di Bali 4 jam. Jadi saat saya sampai apartment jam 7 atau 8 malam, di Bali sudah jam 11 atau 12 malam. Jadi orang rumah sudah tidur semua dan whatsapp group sudah sepi.

Doakan agar saya segera dipertemukan dengan paket internet murah meriah seperti di Indonesia ya..

4. Negara Muslim yang sangat Terbuka
Kemarin waktu awal-awal rencana pindah kesini, komentar teman-teman Bali pasti semacam "duh aman ga nanti disana", "awas lho nanti disana kan strict bgt" bahkan ada juga "nanti pakaianmu gimana, kamu nanti dihukum pancung disana" (ini sih semacam khayalan yang kelewatan ya...)

Jadiiii, Oman memang di timur tengah dan memang negara muslim, tetapi negara ini tergolong sangat terbuka dan modern. Pekerja asing ada dimana-mana, sebagian besar India, Bangladesh, Pakistan, Srilanka, Maroko, Philipine, dan tentu saja Indonesia macam saya.

Yang paling membuka mata saya ya, selama saya disini dan bergaul dengan teman-teman Oman, mereka tidak pernah sekalipun mempermasalahkan apa agama kita. Fanatik yang tidak perlu itu lho maksudnya, ga ada! Malahan Natal kemarin kita merayakannya bersama. Mendekorasi Team Restaurant dengan hiasan natal juga bersama-sama! Jadi kepikiran pas di Indonesia gimana! 




Bagi saya. dalam hidup yang penting adalah tidak sekedar menghargai perbedaan tetapi merayakan perbedaan!! (ini semacam tagline salah satu koran deh kayaknya). Tapi beneran lho, menghargai mungkin sebatas kita tidak mengganggu perayaan atau perbedaan yang ada (ini cukup banget), tapi alangkah indahnya kalau kita ikut serta merayakannya!! Kan seru tuh, jadi sering-sering open house. Pas lebaran main ke rumah teman muslim, Natalan main ke rumah teman kristen, Imlek main ke rumah teman yang Cina, asik kan!

Pun begitu disini, selama kita bisa membawa diri. Saya rasa semua akan berujung baik. Seperti orang bijaksana bilang "Dimana Bumi Dipijak, Disana Langit Dijunjung" Berusaha sebaik mungkin untuk menjadi bagian dari lingkungan sekitar. Bukan mengubah jati diri, tapi seperti yang saya bilang tadi, merayakan perbedaan.

Kawan-kawan baru saya

5. Porsi Makanan Serba Jumbo!
Nih saya kasi contoh nyata ya. Rerata teman-teman pasti pernah makan fast-food kan. Disini juga ada KFC, MCD, Pizza Hut dan sodara-sodaranya. Sempat dibelikan paket nasi KFC oleh teman yang jalan-jalan ke kota (maklum saya AGUN disini). Dipikiran saya ya mirip-mirip paket panas atau combo di Indonesia kan ya.

Jeng jeng jeng.. datangnya adalah nasi kuning seember (ini ember beneran bucketnya, seukuran separo bucket yg kalau di Indonesia yang isi 12 pcs ayam!!) plus 2 potong ayam ukuran besar. Mana abis kan!!

Versi Oman - nasinya se-ember!

Versi Indonesia - Nasinya sekepal

Ternyata tidak hanya di KFC saja. Dimana-mana. Mau makanan tradisional Oman, Thai Food, makan di kantin, makan di restoran, sama semua! Sekali waktu saya makan di restoran hotel tempat kerja, pesannya ayam panggang, dikasinya ayam seekor! Bukan ukuran ayam taliwang tapi, ukuran ayam beneran! Guedeeee...

Beberapa teman pernah cerita, saat kondangan ke rumah teman Oman dijamu dengan makanan sepanci untuk porsi sendiri! Mateng kan! 

Jadi kalau suka makan, yuk main ke Oman!

Olrite, lima saja dulu yaa... nanti saya kumpulkan lagi yang lain dan saya tuliskan. Sebulan ini saya belum sempat kemana-mana. Hanya tempat kerja - apartment - tempat kerja. Semoga minggu depan bisa jalan-jalan jadi lebih banyak bisa berbagi cerita!!

Happy Weekday everyone!! 
Don't forget to love your self :)

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates