Tuesday, January 17, 2017

Jadi gini ceritanya, belakangan ini lagi sering denger cerita dan kabar dari beberapa sahabat yang masih merasa dirinya "kurang sempurna", "kurang bahagia", "kurang cantik", "kurang duit" (ini saya juga sih!) dan kurang-kurang yang lain.



Mulai dari yang kecil-kecil, pasti sering kan denger teman kita mengeluh tentang rambutnya yang entah katanya berminyak atau tetiba terlalu kering atau pokoknya bilang bad hair day. Padahalnya, pas kita liatin rambutnya dia baik-baik saja, bahkan sama aja dari kemarin-kemarin.



Lalu ada teman lain yang tetiba nyeletuk bentuk alisnya yang katanya ga seimbang kanan kiri padahal kalau dia ga cerita kita juga ga akan ngeh!, atau warna lipstiknya kurang pigmented (entah apa arti kata ini), atau ngeluh panjang lebar ketika muncul jerawat di jidat seolah-olah bakalan zombie apocalypse!! Aaarrrgg... apa kabar saya yang jerawatnya rame macam orang nonton dangdutan gratis ini ya?!


Mungkin hal-hal tadi tidak terlau penting untuk dijadikan bahan tulisan, karena buat beberapa orang, mengeluh hal-hal (yang menurut saya) kurang penting itu sudah menjadi semacam kebiasaan, bahkan kebutuhan.

Tapiiii, permasalahannya adalah kebiasaan mengeluh ini biasanya akan terbawa ke hal-hal yang lebih besar.

Contoh, pacarnya selingkuh yang dia malah pikirin adalah "aduh, apa karena aku kurang cantik ya?" atau "aduh, apa karena aku kurang perhatian ya?" Ladies, wake up!! Bangun!! Sadar woooiii sadaaarrrr!!!!! Udah namanya selingkuh, berkhianat, yang salah ya pelakunya! Bukan elu!! Elu korbannya cyynnn!!! Jangan berani-berani menyalahkan diri sendiri ya, tu lakik aja yang emang tengik! Memaafkan boleh syaratnya tu lakik emang layak dimaafkan.



Layak dimaafkan karena apa? Bukan karena itu lakik ganteng ato tajir, bukan!!! (Kecuali memang harga dirimu serendah itu ya monggo ya, klepek-klepek cuman gegara lakik ganteng ato tajir) Lakik layak dimaafkan klo memang selama ini track recordnya ke kamu tidak bercacat! Dia selalu sayang, selalu perhatian, selalu mengerti kamu, selalu ada waktunya buat kamu dan ini kesalahan pertamanya, (mungkin, ini mungkin lho ya) kalau kamu punya hati yang onderdilnya beli di bengkel onderdil hati malaikat masih bisa kamu maafin. Disini waktunya kamu introspeksi diri (ingeett, introspeksi, bukan nyalahin diri sendiri) apa mungkin kamu ga ada waktu buat dia? Apa mungkin kamu terlalu posesif, apa mungkin kamunya juga lirik-lirik yang lain?



Tapi lagi-lagi, namanya pengkhianatan, yang salah ya pelakunya, bukan kamunya mbak-mbak yang manis, baik hati dan berbudi pekerti luhuurrr..

Terus, ada lagi nih.. masih tetap bertahan dengan cinta sucinya padahal itu lakik tidak pernah peduli. Dalam artian, tidak pernah berkabar (berkabarnya Senin & Kamis macam orang puasa sunnah). Sekalinya berkabar cuman bilang "aku capek, besok aku hubungin lagi", lalu tidak pernah ada waktu untuk kita dengan segala macam alasan, contoh: meeting, janjian dengan teman lama, anterin mama ke donter dan semiliar alasan lainnya.

Menurut saya itu laki gak salah, yang salah siapa? Wanita yang masih mau bertahan dengan alasan cinta padahal hatinya sudah teriris-iris tipis, plus digaremin dan dicabein (macem rujak!). Jangan bilang inget hari jadian ya, dia inget nama lengkap kita saja sudah sukur alhamdulilah kan. Alasanya, "ah pacarku emang dasarnya ga romantis", ga romantis atau aslinya ga peduli sama mbaknya?!

Tapiii, giliran ini laki ketauan nakal. Main perempuan sana sini, gombal sana sini, si cewek tetiba kaget, syok dan termehek-mehek. Bilangnya "kok dia tega ya jahatin aku,.." alamak mbak, itu lho tanda-tandanya sudah obvious banget dari kemarin-kemarin. Sampeyan kan waktu itu tutup mata tutup hati, alasannya cinta.



Gini ya, cinta itu memang urusan perasaan, urusan hati, tapiii... biar sakit hatinya ga sakit-sakit banget, pake juga donk logikanya. Apalagi mbak-mbaknya wanita cerdas berpendidikan dengan karir cemerlang, ya masak masih bisa "dibodohin" lelaki tengik macam itu itu dengan modus yang super basi.

Mbaknya, saya kasi tau ya.. kalo pacarnya mulai macem-macem (atau rasanya udh agak macem-macem) wajib diingetin. Bisa aja kan dia pikir yang dia lakuin itu bener, atau bisa aja dia curi-curi kesempatan. Omongin (bukan teriak-teriak) dengan kepala dingin apa yang kita mau dia berubah dan apa yang kita ga mau dia berubah. Kasi juga kesempatan dia untuk ngasi feedback ke kita. Bicara dengan kepala dingin dan teh hangat, bicara sebagai manusia dewasa, manusia beradab. Hindari mewek dan ngeluh ga jelas. Apalagi mengemis perhatian, jangan!

Jangan sampai kebahagiaanmu ditentukan oleh orang lain. Jangan sampai kebahagiaanmu digariskan orang lain.

Kebahagiaanmu kamu sendiri yang tentukan! Jangan sedikit-sedikit mengeluh tentang hal remeh temeh, jangan sukanya menyalahkan diri sendiri, dan jangan mau diperlakukan tidak benar oleh siapapun, terlebih lagi oleh (mereka yang katanya) pasangan jiwa kita!

Susah memang, tapi itu bisa dilatih! Yakin deh, pasti bisa. Wanita kuat bukan berarti tidak pernah menangis (atau bisa angkat galon sendiri), wanita kuat adalah wanita yang mampu menciptakan kebahagiaannya sendiri. Kalau menangis  gapapa juga... saya suka menangis, seperti Spongebob Squarepants pernah bilang - menangis kadang membantu kita membuat masalah terasa lebih ringan.



Buktinya ya, bertahun-tahun dari kecil sampai dewasa kita tidak mengenal itu laki, buktinya kita bahagia-bahagia saja. Buktinya hidup kita baik-baik saja. Harusnya seseorang yang beneran cinta sama kita membuat hidup lebih bahagia (contohnya keluarga dan para sahabat kita), tapi kalau ujung-ujungnya cuman bikin hidup nelangsa, jangan ragu sedetikpun untuk dibuang!! Bahu kita terlalu berharga untuk dibebani beban berat (dan tolol) yang ujung-ujungnya tidak berguna malah menghalangi hal-hal terbaik yang harusnya kita bisa capai.

So, masih banyak hal luar biasa yang bisa kalian capai daripada sekedar meratapi alis yang tidak rata kanan kiri atau laki-laki tidak tau diri!



Define your own happiness!!!

Happy Tuesday Ladies!!

P.S: tulisan ini terinspirasi dari acara Mata Sapi Oz Radio Pagi tadi pagi yang salah satu bahasan gak pentingnya adalah "kalau pacarnya cantik/ganteng trus mereka selingkuh, pasti ga berani putus"

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates