Jadi Wanita Itu, Harusnya..
1. Dandan.
Harusnya pinter dandan. Pinter dalam artian tau mana dandanan (make up) yang cocok buat dirinya. Karena jadi wanita itu ribet. Dandan pakai lipstik dikit dibilang menor, kayak badut, kayak habis makan orok (yang bilang teman wanita yang lain lho! Kok tega). Tapi kalau gak dandan dibilangnya pucat, kucel, ga pintar merawat diri. Malah sampai bilang, merawat diri aja ga bisa gimana mau membangun keluarga?! Apa gak kurang serba salah coba?!
Mana cowok-cowok suka bilang "Kamu gak usah Make Up ya.. yang natural aja.. Lebih bagus tanpa make up." halah, yakin tuu lebih suka ga pake make up?! Giliran beneran ga pake make up dibilangnya "kok kamu kucel kayak baru bangun tidur?!" Oh My!! Cowok-cowok itu cuman ga ngeh aja, natural look itu pun make up!! Bahkan lebih ribet dari make up menor!! Ga percaya? nih liat foto ini
Ya mending kalau perawatannya kelas Syahrini atau cantiknya macam Emma Watson ya.. tanpa make up juga memang sudah cantik.
Apa kabar kita-kita yang perawatannya cuma dengan sabun wajah seharga 30 ribuan?!
Makanya jadi wanita harus pintar dandan. Biar gak di-nyinyir-in oleh sesama wanita lain, dan biar laki-lakinya tetap menganggap kita cantiknya natural.
2. Pinter Masak (at least bikin kopi)
Biar disayang suami, biar disayang mertua. Katanya mereka yang diluaran, sepintar apapun wanita kalau belum pintar masak belum sempurna. Masa beli makan di luar terus, selain boros kadang-kadang suami juga pengen masakan rumah.
Belum lagi ada hajatan di kampung, akan lebih membanggakan kalau bisa bikin kue sendiri untuk dibagi-bagi ke tetangga. Mulai kue basah sampai berbagai kue kering macam nastar, kastangel, dan putri salju.
Atau setidaknya pintar bikin kopi deh, kopi yang membuat pemunumnya nagih. Bukannya kopi yang kebanyakan air atau kopi kebanyakan gula.
Kalau tidak bisa, ya siap-siap saja dinyinyir mertua. Makanya jadi wanita itu, dari masih gadis harus mulai belajar memasak. Bukannya waktu ibu memasak di dapur kita malah asik baca novel, tinggal nunggu di panggil saat makanan siap. Wanita macam apa itu?!
3. Lemah Lembut
Jadi wanita harus lemah lembut. Jalan jangan grosakan kesana kemari. Ketawa gak boleh ngakak-ngakak nanti dipandang gak tau adat.
Duduk kakinya harus rapat meski sudah pakai celana panjang, karena ga sopan wanita duduk ngangkang apalagi angkat kaki. Seolah-olah orang tuanya tidak bisa ngajarin sopan santun! Tidak elok!!
Bicara juga harus memilih kata-kata yang halus. Tidak boleh keras-keras. Nanti apa kata orang, jadi wanita kok liar begitu.
Biar nanti saat dimantu keluarga yang laki-laki terkesan. Dapat calon mantu yang ayu.
4. Rapi Jali
Gak boleh berantakan. Kalau merapikan lemari saja gak becus, gimana mau merapikan baju suami besok-besok.
Harus pintar nyetrika, menata rumah biar apik. Biar suami dan anak-anak betah di rumah.
![]() |
Paling tidak, wanita harus bisa bikin rumahe apik ngene!! |
Jadi wanita gak boleh lempar-lempar barang sembarangan. Taruh cucian disana-sini. Harusnya bisa merapikan barang-barang sumi yang bercecer dimana-mana. Harusnya wanita yang sapu rumah tiap hari.
5. Makan Sedikit
Harus bisa kontrol makan. Diet, diet, diet!! apa kata dunia kalau jadi wanita makannya tetep 3x sehari trus porsi full juga!
Malu kalau dilihat orang. Kok kayaknya jadi wanita itu rakus banget. Kalau bisa makan nasi itu sesendok makan tok buat seharian!! sama sayuran, jangan makan lemak! Makan buah yang banyak, pokoknya yang sehat-sehat. Hindari karbohidrat pokoknya!! Klo bisa ya, 3x sehari makannya salad sayur dan buah. Itu baru wanita cantik namanya
![]() |
gini lho harusnya tiap hari! |
Jadinya pipi tetap tirus, badan tetap langsing. Kalaupun masih lapar, simpen aja dalam hati! Gak boleh ada yang tau. Laki-laki katanya gak suka liat wanita yang makannya banyak-banyak. Berkurang nanti ayunya!
Tapiii, menurut saya, wanita itu akan lebih baik lagi kalau:
1. Cerdas
Kalau sudah cerdas, jadinya bisa mengambil keputusan sendiri tanpa takut di-nyinyir-in orang lain. Jadi wanita harus bisa menentukan arah mana yang akan kita ambil dalam hidup, berdasarkan hal-hal yang kita tahu benar adalah hal terbaik untuk kita.
Jadi wanita cerdas artinya tidak merasa tabu untuk menyuarakan pendapat-pendapat kita, meski terkadang akan dipandang sinis, hanya karena belum terbiasa melihat wanita bersuara lantang. Tidak lantas merasa tertindas oleh "adat" yang kadang malah dijadikan tameng untuk tidak melakukan apa-apa.
Kalau wanita cerdas, sudah pasti dia akan bisa mengurus keluarga dengan baik. Tau saat dia harus menjadi istri penurut, bisa menempatkan diri menjadi menantu yang hormat, tetapi juga bisa menjadi partner diskusi yang seimbang dalam keluarga.
Wanita cerdas, pintar mencari peluang. Bagaimana bisa tetap memiliki karir yang baik sebagai makanan ego-nya. Dan di saat bersamaan bisa menjadi ibu yang welas asih pada suami dan anaknya untuk makanan jiwa-nya.
Bukan berarti wanita cerdas harus mengalahkan suami atau partnernya. Tetapi wanita cerdas berarti bahwa dia bisa menghargai partnernya dan juga bisa menciptakan peran seimbang diantara keduanya. Tidak harus wanita melulu kok yang masak dan tidak harus laki-laki melulu yang harus nyetirin kemana-mana.
Jadi wanita itu harus mulai lebih banyak pakai logika. Karena kalau kebanyakan pakai perasaan, jadinya baper. Hahaha...
2. Berpendirian Teguh
Seorang wanita cerdas, sudah pasti berpendirian teguh. Tidak mudah terbawa emosi saat di-nyiyir oleh tetangga sebelah. Yakin pada setiap keputusan yang diambil dan yang paling penting bertanggungjawab dengan keputusan itu.
Salah seorang sahabat saya bernah bilang pada saya "Be bold Winda! Don't be afraid to take bold decision! It will define who you are!" Saya rasa itu benar, sebagai wanita jangan pernah ragu untuk mengambil keputusan yang berani. Dan jangan ragu untuk mempertahankan pendapat kita meskipun orang disekeliling kita berpendapat berbeda.
Apalagi prinsip hidup, dimana kitalah yang menjalani hidup itu. Seluruh dunia meyakinkanmu untuk menikah sebelum usia 30 tapi kamu belum mau karena masih banyak yang ingin kamu capai sendiri. Jangan biarkan mereka mengubahmu. Toh dunia tidak akan kiamat kalau seorang wanita memutuskan tidak menikah.
Ketika banyak orang memutuskan tetap bersama pasangannya hanya demi alasan "sudah kenal baik dengan seluruh keluarganya" atau "sudah kadung lama bersama" tapi ternyata tidak bahagia. Jangan lakukan itu!
Pun di tempat kerja. Pendirian ini diperlukan ketika mengambil keputusan-keputusan yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Pengalaman saya mengatakan, ada saat-saat dimana kita harus teguh dengan keputusan yang kita ambil. Walaupun seringnya keputusan-keputusan itu terasa tidak mengenakkan pada awalnya. Tapi, disanalah kita diuji untuk menjadi manusia tangguh.
Menjadi wanita bukan berarti tidak bisa mempertahankan pendapat dan pendirian. Karena sejatinya pria dan wanita, kita semua sama saja.
3. Berwawasan Luas
Berwawasan luas bukan berarti tau segalanya, tetapi berarti bahwa kita bisa menjadi teman bicara yang tidak membosankan dan bisa menjadi partner diskusi yang seimbang bagi orang-orang disekelilingnya.
Ketika kita memiliki wawasan yang luas, berarti bahwa kita bisa mempertimbangkan baik buruk dan benar tidaknya sebuah situasi. Hal ini penting, penting untuk mempertahankan diri. Penting untuk mempertahankan prinsip yang kita punyai.
Kita memiliki banyak gambaran untuk mempertimbangkan apapun dalam hidup. Tak harus selalu percaya apa kata orang disekeliling kita.
Dengan pengetahuan yang kita miliki, bukan hanya orang lain yang boleh mempengaruhi kita, akan jauh lebih baik kalau kita yang mempengaruhi mereka menjadi apa yang kita harapkan bukan?! :)
4. Mandiri
Jangan sedikit-sedikit mengandalkan bantuan orang lain. Apalagi jaman serba canggih begini, sudah bukan jaman lagi wanita sedikit-sedikit minta tolong.
Apa kabar kalau harus tinggal di rumah sendiri. Semua harus bisa sendiri. Mulai dari naik motor, nyetir mobil, ganti lampu yang mati, ganti air galon, sampai ganti ban mobil!
Tetapi mandiri tak hanya sebatas itu. Wanita harus bisa menghidupi dirinya sendiri. Menikah atau tidak, karena saat kita sebagai wanita tak mau melulu di "paksa" untuk bisa memasak dan bersih-bersih rumah, itu berarti bahwa kita juga harus mau untuk bersama-sama menghidupi keluarga. Seperti yang sudah sempat kitra bicarakan sebelumnya, tak hanya melulu tentang kesetaraan hak, tetapi juga kesetaraan kewajiban.
5. Perbanyak Bertualang
Siapa bilang bertualang ke tempat-tempat baru hanya urusan kaum lelaki. Lihat saja salah satu travel blogger kenamaan Indonesia si Mbak Trinity yang sudah jalan-jalan keliling dunia sejak jaman kuliah. Apalagi jaman sekarang sudah sangat banyak wanita yang berpetualang ke seluruh penjuru dunia.
![]() |
Ini saya di Pulau Moyo |
Pun, kalau kita bukan wanita yang tidak suka bertualan macam My Trip My Adventure itu, bertualang juga berarti bahwa kita berani mencoba hal-hal baru. Nonton film sendiri, nonton pertunjukan musik sendiri, main ke pantai sendiri, makan malam di restoran sendiri, atau sekedar jalan-jalan ke mall sendiri juga menyenangkan!
![]() |
Ini juga saya di rumah makan di Lombok |
Kenapa kita perlu melakukan ini, untuk memperluas wawasan. Untuk latihan mandiri, dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri. Petualangan-petualangan ini (besar atau kecil) akan sangat membantu kita untuk meyakinkan bahwa sebenarnya kita bisa kok, hanya terkadang kita tidak sadar saja.
Menjadi wanita itu, harusnya bahagia.
Menjadi wanita itu, harusnya tak terikat dogma
Menjadi wanita itu, harusnya penuh suka cita
Karena pada dasarnya perbedaan pria dan wanita, hanya pada penis dan vagina.
Itu saja.
Selamat berakhir pekan!!
P.S untuk wanita-wanita luar biasa yang memungkinkan saya berpikan sebegini terbuka: Ibu Sri Rahayu dan Ibu Jacinta Widiana.