Tuesday, October 17, 2023

Cita-citaku Mau Jadi Presiden

Bapakku guru, 
Aku pernah pengen jadi guru tapi akhirnya ga mau
Jadi guru gajinya kecil dan miskin melulu
Bagaimana bisa jalan-jalan kalau tiap bulan gaji sisa seribu?!

Lalu ingin jadi dokter
Tapi sayangnya aku kurang pinter
Kurang punya uang untuk disetor ke rektor
Lupakanlah cita-cita jadi psikiater

Tapi semua bilang cita-cita harus setinggi angkasa!
Ahaaaa… bagaimana kalau aku jadi presiden sahaja
Bukankah katanya berpolitik adalah hak konstitusi warga negara
Termasuk aku yang generasi muda

Tapi bagaimana caranya?
Usiaku baru saja tiga lima
Belum bisa maju mencalonkan diri dengan jumawa
Bahkan jadi pegawai pemda saja belum tentu diterima
Padahal kalau menang Pilkada 
Bisa langsung nyalon kepala negara!

Kalau saja pamanku ketua emka
Sudah kuminta dia membuat perkara
Agar gaji guru naik berlipat ganda
Karena sebenarnya aku mau jadi guru saja!



Nusa Dua, 17 Oct 23


Saturday, October 14, 2023

Obrolan Makan Siang #1: 2023 Kenapa Masih Berperang. Mengurai Pikiran Kusut.

Makan siang kemarin kami membahas konflik Israel - Palestina. Agak berat memang, tapi tidak terhindarkan. Nyaris di semua berita dan media sosial orang-orang membicarakan tentang konflik tak berkesudahan ini.
Pernyataan dan pertanyaan banyak orang yang tadi siang ditanyakan oleh Kak Nur "Sudah tahun 2023 kenapa sih masih doyan berperang?"

Sayangnya, manusia bukan makhluk pecinta perdamaian. Ada salah satu meme yang niatnya buat lucu-lucuan tetapi somewhat somehow relates sangat dengan banyaknya pertikaian manusia masa kini. Coba lihat ini:
Source: link picture

Nampaknya memang demikianlah kelakuan manusia. Dari jaman pemburu & pengumpul. Jangankan manusia, dewa-dewa saja sukaanya berperang kok. Coba cek kisah para dewa dari semua peradaban. Hobi mereka adalah menyelesaikan segala permasalahan dengan pertempuran. Make sense karena Dewa-Dewa itu adalah produk khayalan manusia juga.

Keinginan manusia modern terlihat jauh lebih kompleks tetapi mungkin sebenarnya sama saja dengan keinginan nenek moyang jaman awal Homo Sapiens sejutaan tahun lalu. Berkembang biak, mempertahankan garis keturunan, dan tentu saja memperluas kekuasaan. Mereka bisa menciptakan berbagai khayalan sebagai alasan untuk memvalidasi tindakannya untuk menjajah daerah sekitarnya. Alasan-alasan semacam: mempertahankan kedaulatan, melindungi yang lemah, membela kebenaran, dan sampai yang paling absurd membela agama dan Tuhan! Kenapa pula Tuhan yang sudah maha segalanya harus kamu bela!

Balik lagi tentang kegemaran manusia berperang. Baru saja pandemi berakhir, kita sudah disuguhkan konflik Rusia - Ukraina, dan sekarang Israel - Palestina. Kemarin anak-anak geng makan siang bertanya apa yang sebenarnya mereka perebutkan. Awalnya adalah penjajahan. Yang seharusnya sudah tidak boleh terjadi lagi. Pertanyaan saya sebenarnya kemudian adalah, apa tugas PBB? Terutama saat ini ketika konflik yang terjadi sudah melewati akal. Ketika anak-anak sudah menjadi korban. Ketika rudal ditembakan tanpa peduli siapa yang akan menjadi korbannya. Buat apa setiap tahun para pemimpin dunia ini ikut KTT disana sini kalau ujung-ujungnya hanya diakhiri dengan makan malam mewah dan menyaksikan tari-tarian indah.

Bicara tentang Hamas. Ya, mereka teroris. Benar. Lalu benarkah caranya memberantas mereka adalah dengan menghancurkan seluruh bangsanya? Oh, iya, cara yang sama dilakukan oleh Amerika saat invasi ke Afganistan. 20++ tahun itu khan. Atau saat Amerika menginvasi Irak. Pertanyaan saya pada diri sendiri, untuk membasmi teroris haruskah satu bangsa dimusnahkan? Tidak. Tidak harus dan tidak boleh! Mereka yang katanya pemimpin dunia, mereka yang katanya Dewan Keamanan PBB, negara-negara dengan kekuatan ekonomi, politik dan militer terkuat, tidakkah bisa melakukan apapun? Saat Intervensi bisa dilakukan ke Afganistan, Irak, bahkan dulu Vietnam, lalu kenapa sekarang tidak bisa??!! 

Yang jauh lebih heran lagi, ketika di media sosial Indonesia, ada netijen berkomentarnya "Gitu sih, membangunkan singa yang sedang tidur, sekarang rasakan kemarahan Israel" WTH!!! Dudeee, do you think this is somewhat somehow semacam game RPG yang kalian mainkan, you just easily can kill people around? The hell wrong with this people. 

Keberpihakan Indonesia pada kemerdekaan Palestina, saya setuju. Kebayang ga rasanya menjadi orang Palestina. Ketika rumah yang seharunya menjadi tempat paling aman dan nyaman, tetapi mereka tidak lagi punya tempat untuk pulang. Rumah yang adalah hak mereka, dijajah dan dirampas begitu saja. lalu apa bedanya kejadian ini dengan genosida jaman perang dunia II? 

Keberpihakan saya saat ini, Pada Palestina. Mereka bilang ini perang antara Israel dan Hamas. Ya, redaksinya begitu. Dan selalu diulang-ulang semacam: ya, kalau Hamas ga nyerang duluan, Israel ga akan nyerang. Lihat perlakuan tentara Hamas kepada orang-orang Israel. Kenyataannya, kalian semua lihat sendiri kan? Rumah sakit, Rumah ibadah, pemukiman penduduk. Tentu saja pengambil keputusan untuk menembakkan rudal ini tidak "melihat" kerusakan yang mereka ciptakan. Belum kita bicara tentang asal mula konflik ini terjadi. Jauh lebih membuat marah!

Ya, tulisan ini sekacau pikiran kusut saya yang entah kenapa ikut berduka melihat apa yang sekarang terjadi di Gaza. Tentang manusia yang meski sudah tahun 2023, tetapi tetap niatnya memusnahkan tetangga terdekatnya!

BB, 14 Oct 23






Friday, June 2, 2023

I Thought I Was Done

Unfortunately not yet.
Two days ago was your birthday
I'm missing the hassle to find the birthday cake that can deliver it to you
Or finding the best birthday gift for you.

I can feel your hands around me and the smells of your skins
I can hear your voice and your silly laugh
Your smile, your silly jokes, your stupid question.
I miss you for who you are

I thought I needed someone super smart that can explain the world to me
But apparently, I need your dumb and lame question about life

I thought I needed someone that can always tell me logical and sensible things
But apparently, I missed your call and talks about the most illogical things about the universe

But I also remember all the fight
The missing explanation of why you are not available
The gap when you were not with me
The unusual reasons why the phone call was not made

And I do understand why we can't be together
All the difference
And the unfinished past
The inability of both of us to let go of our ego

Dear Mr. Al Balushi
Happy belated Birthday to you

Thank you for the laugh, the touch, the memories, the love
I still love you, maybe a bit too much
Because when I thought I was done, apparently I am not.



Winda,
Canggu, 3 June 23
10.08 am






Wednesday, April 26, 2023

Surprisingly Amusing Vietnam #1 - Ho Chi Minh City a.k.a Saigon

Surprisingly amusing! Itu yang saya rasakan setelah 10 hari traveling ke Vietnam. And I have to share the experience with you! :)

Pilihan pergi ke Vietnam kemarin terutamanya karena ada tiket Vietjet Air yang direct Bali - Vietnam (Saigon & Hanoi) dengan harga murah. Plus, kalau ke Vietnam tidak perlu Visa. Setelah saya research sedikit, biaya hidup di Vietnam lumayan murah. So, looks like Vietnam menjadi tujuan yang tepat dengan kondisi tabungan yang masih pas-pasan ini.

Well seperti biasa, sebisa mungkin trip ini saya planning dengan lumayan detail. Versi detailnya Winda termasuk: advance flight ticket & hotel booking (ini kayaknya 1-2 bulan sebelum berangkat sudah done), excel spread sheet yang isinya itinerary, expenses, contact details hotel & activities, sampai list baju-baju yang harus dibawa biar engga kelebihan, atau kurang. Pokoknya semua harus pas! Ya, agak freak sih memang.

Ini cerita 10 hari saya di Vietnam, yang meskipun sudah direncanakan sampai detail terkecil, tetap saja banyak surprise karena manusia hanya bisa berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan! Ha!

Saya berangkat dari Bali ke Ho Chi Min City (HCMC), Banyak orang menyebutnya masih dengan nama lamanya, Saigon.
HCMC adalah salah satu kota terbesar di Vietnam, meskipun bukan ibukota negara, nampaknya kota ini menjadi pusat ekonomi dan bisnisnya Vietnam. Menurut cerita beberapa orang lokal yang saya temui selama disana, HCMC juga menjadi pusat pendidikannya. Sebagian besar sekolah, terutama perguruan tinggi yang bagus adanya di kota ini.

Saya di HCMC 2 malam, menginap di Park Hyatt. Mungkin salah satu hotel paling cantik disana. Kotanya juga kaya dengan arsitektur bergaya Perancis. Karena jaman penjajahan dulu HCMC menjadi ibukotanya penjajah Perancis yang menguasai hampir seluruh wilayah Vietnam.

Park Hyatt Lobby - Flowers & Succulents Center Piecenya cantik banget!

Art Piece around the hotel

Kamarnya terlalu Indah, macam nginep di set Bridgerton!

Opera House yang hanya semenit jalan kaki dari hotel

Dan ke-randoman hidup sudah dimulai, bahkan dari sebelum berangkat ke Vietnam! Welcome to Winda's absurd traveling stories

Hari pertama 
Rencana: 
sampai di HCMC saya akan bersama seorang teman yang sama-sama berangkat dari Bali, dan dia sudah beberapa kali ke HCMC jadi dia kan menjadi semacam guide lokal.

Kenyataan:
Persis sehari sebelum keberangkatan, si kawan mengabari kalau Visa Vietnam dia di approve tetapi tanggalnya sehari setelah flight yang sudah kami beli! Ya, dia dari negara yang tidak bebas visa untuk ke Vietnam. Saya panik, dia santeeeeee.

Terpaksa ganti rencana, dia baru bisa nyusulin saya ke HCMC di hari kedua. Hari pertama saya terpaksa harus jalan-jalan sendiri. Hal yang selalu dia ingatkan ke saya adalah tentang lalu lintas di Vietnam yang bisa dibilang semacam controlled chaos. Dia berulang kali mengingatkan saya tentang menyebrang jalan. Jangan panik, jangan lari, santai dan jaga kecepatan konstan. Okelah, di Indonesia jg lalu lintas kacau ini. 

Well, setelah sampai di sana, kacaaauuuuu!! Motor mobil ga ada yang berhenti! Perempatan besar, putaran di tengah kota, entah ada lampu merah entah tidak, semua kendaraan joss gandoossss. Menyebrang jalan menjadi semacam kegiatan mustahil untuk saya yang belakangan ini sedang sering kena serangan panik. Berusaha menangkan diri, tarik napas panjang, hasilnya, tetep paniiikkkk!!! Bus, mobil, motor segala rupa tumpah ruah dijalan. Sukurnya saya belum hilang akal, di perempatan itu tiba-tiba ada turis yang juga nampak mau menyebrang. Lalu, dengan cekatan saya dekati dia, tanpa basa basi saya langsung bilang begini "Hi, sorry, I have no intention to harrasing you, but can I hold your hand and cross the road together?? Because I'm so scared and been trying to do it myself for almost 15 mins and failed" Abang-abangnya ramaaahh banget, langsung mengiyakan dan pegang siku saya dan membantu saya menyebrang perempatan gila itu! Entah krn otak saya memang tumpul, saya tidak berkenalan dan langsung pergi. Sampai sekarang saya tidak tau namanya dan kampung dia di mana. 

Malam pertama itu akhirnya saya memutuskan keliling dekat-dekat hotel saja. Sengaja memilih untuk duduk-duduk di trotoar bersama muda-mudi yang sedang malam mingguan, lalu lanjut makan di warung kecil pinggi jala. Sengaja tidak mencari tempat makan paling hits yang direkomendasikan oleh situs dan blog traveling. Memang hanya ingin ga banyak mikir. Budaya orang Vietnam duduk-duduk ngopi di pinggir jalan dengan kursi kayu pendek (dingklik) ini sesuai dengan value saya di kampung! Dingklik for lyfe!

Cafe & Resto 


Hari Kedua
Rencana V.02 (setelah direvisi karena drama visa yang salah tanggal):
Si Kawan akan sampai sekitar jam 10 pagi, lalu kami makan siang di hotel dan lanjut jalan-jalan ke tempat wisata yang must visit termasuk ke Cu Chi Tunnel.

Kenyataan
Semua (agak sesuai) rencana sampai makan siang. Biarpun sedikit drama saat reservasi karena awalnya mereka bilang restoran sudah full tetapi akhirnya berhasil mendapatkan meja untuk kami berdua. Nah, di pertengahan makan siang tiba-tiba suasana menjadi agak brutal! Di tengah jam makan siang yang ramai, retoran penuh, semua meja dan kursi terisi, tiba-tiba persis di depan saya, seorang tamu berteriak keras, tumbang, dan kejang! Dia bapak-bapak yang mungkin umurnya pertengahan 50an. Keluarganya dan tim hotel segera membantu, tamu-tamu lain, termasuk saya tegang! Terutama saya. Karena posisi jatuhnya yang agak menyamping, jadi arah pandangannya beliau langsung ke arah saya, and I really can see him suffering! I can feel his pain! Dan karena saya lately gampang panik, it doesnt help at all!! Akhirnya ambulan datang dan membawa beliau ke rumah sakit. Management hotel cukup baik dan berkeliling ke semua meja untuk meminta maaf.

Saya tidak sanggup melanjutkan makan siang dan keseluruhan rencana hari itu. Saya dua kali mampir ke reception untuk menanyakan kondisi si Bapak. Mereka bilang bapaknya baik-baik saja. Rupanya beliau baru beberapa bulan melewati operasi otak, jadi kemungkinan kejang itu adalah salah satu efeknya. Tetap saja, sampai menulis ini saya masih bisa melihat beliau tergeletak di lantai restaurant. Karena tidak sangup melanjutkan hari sesuai rencana, akhirnya siang itu saya memutuskan berenang beberapa kali bolak balik sampai kelelahan, lalu tidur sampai nyaris jam makan malam.

Kawan saya yang menyelamatkan hari itu sehingga saya tetap masih bisa menikmati sedikit HCMC. Dia tau saya sangat suka pasar, jadi kami mampir ke pasar wisata Ben Tranh. Pasarnya tipikal pasar seni atau pasar oleh-oleh di hampir semua tempat wisata. Souvenir, produk kopi dan teh lokal, pakaian, jajanan, sampai anjing berkeliaran, semuanya tumpah ruah di pasar. 

Ben Tranh Market - Ini bagian penjual teh dan kopi asli Vietnam

Ini bagian menariknya, HCMC dipenuhi bar dan restaurant yang lokasinya di bangunan ruko, tapiiii bukan lantai paling bawah seperti umumnya di Indonesia melainkan di lantai paling atasnya. Rata-rata konfigurasinya lantai 1 & 2 adalah rumah orang yang beneran satu keluarga tinggal disana. Lantai 3nya dijadikan curated or hipster bar/cafe/resto! Lokasinya juga tidak selalu di pinggir jalan. Bisa masuk gang-gang kecil (yang sebenarnya agak mengerikan) tapi surprisingly amusing! 
Gang sempit menuju bar - aman kok

Ada lampu petunjuk gini - kan lucu yaaa

Lantai 2 - beneran rumah orang dan kita lewatin

Lantai 3 - rustic cafe yang malam itu hanya serve wine, saya pesan air mineral!

Malam terakhir di HCMC itu saya akhiri dengan bar hopping. Sangat menyenangkan. Dan harus dilakukan kalau kalian sedang di sana. Ga harus minuman beralkohol kok. Di bar pertama saya pesan air mineral, bar kedua pesan ice americano, bar ketiga baru pesan cocktail. 

Di salah satu bar, dikasi gummy bear yang dibuat dengan campuran alkohol

Hari Ketiga
Rencana dan Kenyataan tidak jauh berbeda karena saya hanya malas-malasan di hotel dan siangnya melanjutkan perjalanan ke Da Nang dengan pesawat domestik.
Wajib hukumnya kalau di Vietnam makan Pho


Cerita tentang Da Nang di next artikel saja ya...
Sudah lewat tengah malam, dan saya belum mandi!

Note:
Tempat-tempat yang saya kunjungi di HCMC sebagian besar hasil melihat google maps. Mencoba untuk tidak terlalu mengikuti saran dari travel bloger atau travel website terkenal itu. Syaratnya cuman satu, jangan berharap terlalu tinggi, jadinya jauh lebih menyenangkan ternyata!


Sunday, April 16, 2023

Tentang Melupakan

Ada banyak cara untuk melupakan
Menghapus foto dan catatan
Berhenti berbicara dan berkirim pesan
Dengan harapan bisa lupa pelan-pelan
Perlu waktu panjang, tapi bisa diusahakan

Ada juga hal yang mustahil terlupakan
Tentang cerita yang pernah ditertawakan
Rencana masa depan tentang begandeng tangan
Bahkan waktu ketika menangis karena pertengkaran
Agak mustahil untuk bisa hilang begitu saja dari ingatan

Walaupun tidak selalu ada bersama
Bohong kalau kita tidak pernah saling cinta
Tetapi cinta tidak cukup membuat kita mampu berdua
Pada akhirnya kamu dan aku tidak lagi menjadi kita
Karena dalam setiap perjalanan ada arah yang mungkin tak sama

Jika aku harus melupakan kamu
Pasti tidak akan pernah mampu
Tetapi jika harus rela kamu berlalu
Aku berusaha untuk mau

Ingatanku tentang kamu adalah hal-hal indah
Tentang semua tempat yang pernah kita jelajah
Tentang setiap genggaman tangan yang membuat hariku lebih mudah
Tentang jam-jam ketika kita bicara tentang hati yang gundah

Cinta tidak akan pernah hilang dan tenggelam
Hanya memudar pelan lalu berlalu bersama malam
Meski kembali dan kadang membuatku merasa kelam

Aku rindu kenangan tentang kamu
Aku pernah mencintai kamu
Walau hari-hari itu sudah berlalu
Sekarang saatnya melupakan hari yang lalu

Mencintai kamu semudah bernapas
Melupakan kamu perlu usaha lebih keras

Tentang melupakan 
Tentang memberi waktu pada hati dan pikiran
Tentang jujur pada perasaan
Bahwa aku pernah ingin kamu bertahan
Tapi aku ternyata tetap bisa berjalan
Meski kita bukan lagi teman





Nusa Dua,
17 Apr 23, 12.21


A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates