Nyinyir lagi aaahhhh....
Yang ga suka, tulis opini sendiri!! Jangan bisanya adu otot! Belajar untuk mengasah logika.
Oke, jadi gini ceritanya, beberapa teman di sosial media sedang heboh dengan peluncuran uang baru. Rata-rata heboh krn belum gajian sih, mau uang lama atau baru yang penting halal! Lalu Pak Jokowi menghimbau agar kita semakin mencintai mata uang Rupiah (alamak paakk, ga disuruh juga saya udh cinta mati kok).
Nah, diantara kehebohan itu adalah hal yang menurut saya, penting ga penting, tapi bikin otak saya gatel dan mulut asem. Ada tokoh fenomenal yg mempermasalahkan design uang baru kita. Ya sodara-sodara, dipermasalahkan! Alasannya karena identitas ke-Bali-an nya berkurang! (dari sudut pandang beliau tentu saja)
Nah, beliau yang terhormat membuat beberapa postingan yang mengajak kita untuk, yah, percaya sama dia lah ya.. tapi mohon maaf, sekali lagi mohon maaf, saya tidak. Bukan itu pandangan saya, bukan itu cara berpikir yang akan saya gunakan sampai kapanpun!
Jadi, saat kamu teriak-teriak minta ditegakkannya persatuan dan kesatuan, lalu kamu ngomel-ngomel karena Pahlawan dari daerahmu dipasangnya di pecahan nominal yang lebih kecil, oh come on guys!! Grow up!!!!!!!!!!!
Lu pikir kemarin orang Maluku protes ketika gambar Pattimura digunaka dalam di pecahan 1000 rupiah?! Lu pikir dengan dia di taruh di pecahan 1000 rupiah lalu makna kepahlawanan beliau menjadi tak berarti? Kalau kalian bilang iya, ya apa daya saya, memang serendah itulah cara kalian menilai sesuati. Tidak dari makna, tidak dari fakta, tapi hanya sekedar angka! Kalianlah yang sebenarnya terjebak harta!
Yang bikin nyesek ya, beberapa kali si beliau yang terhormat ini bikin postingan yang menurut saya SARA banget deh. Dengan istilahnya yang seolah-olah bikin tandingan istilah sahabat kita dari dauh tukad (minjem istilahnya beliau). Awalnya saya masih berusaha mengerti, mungkin sangking cintanya ya dese sama tanah kelahiran. Tapi yang sekarang ini, fish! This is rude Man!! You are not just hurting my heart, but also lots of our brother and sister hearts all around the country! Dengan bilang bahwa seharusnya ada design lain dari pecahan rupiah yang baru bukannya itu sama artinya dengan elu mengatakan bahwa itu Pahlawan yg digunakan di design yg baru tidak sepantasnya ada disana?!
Dude, kamu bilang kamu berpendidikan, dari keluarga terpandang, berhentilah memprovokasi kami dengan isu-isu ras macam itu. Terlalu murahan lah caranya, tak jauh beda dengan mereka-mereka yang mau menjatuhkan Ahok dengan isu kafir kan.
Belum lagi membawa-bawa pergantian nama BTDC yang berubah jadi ITDC yang menurut panjenengan yang agung itu adalah salah satu cara untuk menghilangkan identitas Bali. Are you ok boy?! Padahal ya, dia sendiri bikin Koperasi namanya adalah Koperasi Tani Nusantara!! Klo beneran kata dia ga mau menghilangkan identitas bali knp ga sekalian itu dinamakan Koperasi Tani Bali?! Aku ngerti kok, itu maksudnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas, nah sama dengan BTDC jadi ITDC Om!! Itu BUMN, ngurusinnya proyek negara, bayangin namanya masih BTDC trus ngurusin proyek di luar Bali, trus ketemu orang-orang bersumbu nyaris pendek macam Om-nya, kan jadi perkara.
Janganlah tambah bikin keruh persaudaraan kita se tanah air yang sekarang sedang dalam ujian berat. Jangan nambah-nambahin dan bikin runyam dengan isu kedaerahan. Ya apalagi bapaknya kan pejabat negara, gampang dipercaya umat manusia.
Kalau memang bapaknya tulus berjuang untuk kami, pikirkan bagaimana caranya menertibkan kesembrautan tata kota kami. Pikirkan bagaimana caranya mengembangkan kurikulum pendidikan bahasa Bali sehingga adik-adik kita tetap tertarik berbahasa bali. De bedik-bedik bernesia jak berenglish, nyaan ngajak meme bapane jumah masi bernesia, nyaan tunden mace aksare bali lengeh-lengehan. Tunden nyelek-nyelekang timpal, jeg paling duege. Paling di mukak negler polone. Paling lemes bungutne.
Kalau memang cinta Indonesia, bantu kita untuk mencintai semua. Tak perlu peng-cluster-an dangin tukad, dauh tukad, delod tukad, dajan tukad. Kita semua saling perlu, kita perlu nyame dangin dauh tukad karena mereka ngadep rinso, sarimi, semen, listrik, dan megenepan. Kita semua saling perlu. Kone tat twam asi...
Sekian kenyinyiran saya!
Tuesday, December 20, 2016
Wednesday, December 14, 2016
AHOK - Tak Sekedar Nama, Tapi Mantra yang Menghipnotis Kita Semua
Ahok tak sekedar nama, Ahok adalah Mantra, Mantra untuk terkenal!
Coba orang-orang di Indonesia hari ini ditanya, "Tau Ahok ga?" yakin deh saya kalau jawaban mereka pasti tau! Entah tau kasusnya yang kini lebih Hitz dari hossip perselingkuhan Rapi Amat dan Ayu Tintin, atau tau karena "kegilaannya" ketika memimpin Jakarta, atau sekedar tau karena berita tentangnya bersliweran tak hanya di tivi tapi sampai merasuki laman sosial media, grup-grup WhatsApp, bahkan sampai obrolan di dapur omongannya tak jauh-jauh dari Ahok.
Nah, entah karena karismanya yang luar biasa, atau karena kinerjanya yang tak kalah luar biasa, atau malah karena keberaniannya yang lebih luar biasa lagi itu, Ahok menjadi semacam mantra yang menyihir kita semua. Ya, termasuk saya. Saya salah satu yang kecucuk sama mantra Ahok.
Seperti yang Bang Dje bilang tadi pagi, banyak hal-hal besar yang juga terjadi saat ini di seluruh negeri. Mulai dari
1. Gempa Aceh yang menelan ratusan nyawa dan perlu uluran tangan kita semua (ini beritanya)
2. Persidangan kasus korupsi Pak Dahlan Iskan yang terus terang membuat saya juga sedih (bisa baca sini beritanya ya..)
3. Timnas Indonesia yang akan tanding AFF malam ini melawan Thailand yang memerlukan banyak doa dari kita semua.
4. Dibekuknya jaringan bom panci di Bekasi (iki lhooo)
5. Beberapa kasus kekerasan yang terjadi pada pelajar. Seperti kasus penikaman siswa di Sabu Raijua NTT dan kasus pengeroyokan pelajar di Bekasi. (ada ini dan ini)
Nah, itu lima hal besar yang menurut saya juga seharusnya tak kalah heboh dan dahsyat daripada Ahok, tapi ya gitu, karena saking seksinya kata Ahok, mantranya membuat semua orang tetap tertarik untuk menulis atau nyinyir atau sekedar berkomentar tentang hal ini. Ya termasuk saya ini.
Karena, apa-apa tentang Ahok memiliki nilai jual tinggi. Saya buktikan sendiri kok, tulisan saya yang tentag Ahok pasti pembacanya tinggi.
Contoh lebih bombastis, liat saja di Buni Yani, tinggal edit-edit video sesuka hati bisa bikin ribut seluruh negeri!! Sampe-sampe salah satu ustad yg udah lama ga nongol (itu lhoo, yang poligami itu, yang suka pake sorban) harus turun gunung untuk ikut ambil bagian biar tersorot kamera. Kan kejadian, Pak Ustadnya terkenal lagi!
Coba itu bukan Ahok, boro-boro ada yang peduli. Kasus Munir saja, memangnya orang-orang terkenal ini ikut bantu turun urat leher. Saya lihat di berita-berita Bu Suciwati Munir tidak pernah mereka bela. Ah, iyaaa... mungkin karena Munir urusannya bukan urusan Agama, tapi urusan kemanusiaan! Urusan HAM! Urusan banyaknya trauma negeri akibat para aktivis yang hilang ketika kerusuhan 98 itu! Bagi orang-orang terkenal ini, Munir tak cukup penting untuk dibela hingga penghabisan. Lebih penting teriak-teriak, menghamburkan murka dan amarah akibat sebuah video yang diplintir isinya. Luar biasa semangat mereka!
Lihat saja salah satu musisi yang dulu digandrungi semua umat (termasuk saya) karena lagu-lagunya, kini tetiba jadi aktivis teriak-teriak di atas mobil membawakan orasi! Mungkin ya biar kesohor lagi, abisannya kan semenjak kawin lagi banyak yang antipati. Kali-kali menang pemilu, trus beneran jadi wakit bupati.
Coba itu bukan Ahok, jangankan dilirik, dibaca saja beritanya tidak. Masih inget kasus mbak penyanyi dangdut yang jelas-jelas kata-katanya menghina Pancasila?! Trus tetiba dianya malah jadi Duta Pancasila! Ketawa-ketiwi sama bapak-bapak dewan yang terhormat. Giliran urusan Ahok, merekanya ikut-ikutan konvoi di mobil, ikut demo dan jadi orator! Hebaaaatttttt!!!! Ah iya... bagi mereka, ini kan urusannya "sekedar" lambang negara, yang menjadi kehormatan 200 juta lebih penduduk Indonesia di mata dunia. Kurang penting jika dibandingkan dengan video yang mengajak penduduk untuk tak mudah dibodohi dengan dalil agama!
Ini buktinya tadi saya lihat sekilas di berita, ada pengacara yang mau adukan Ahok lagi. Entah alasannya apa, alamakjaaannnn!!! Tapi saya maklum, pengacara (sama kayak dokter) kan ga boleh ngiklan ya, jadi dengan mendompleng nama Ahok, kali-kali jadi kebanjiran kasus. Itung-itung iklan terselubung, nongol di tipi and impotement. Kan ga pernah tau, ternyata ada artis kebelet cerai jadi hubungin si bapak pengacara.
Buktinya lagi, ada salah satu seleb facebook yang katanya penulis, yang katanya punya yayasan sosial, yang inisialnya J.O.N.R.U itu, bolaaakkk balik post tentang Ahok (dan selalu yang jelek-jelek)!! Tapi pas tadi saya tengok lagi, saya maklum, ternyata dia jualan kaos!!!!! Nah, itu kaos sudah banjir order!!!Lumayan kan, umbar seolah-olah Ahok adalah nista dunia, itu 1,2 juta followenya dia berebutan beli kaooosss! Ntap!!!! Sapa tau ada yang mau beli kaosnya biar dagangan si babang jadi lebih laris, di klil disini siiissss.
So, jangan heran, akan tetap banyak yang bahas urusan per-Ahok-an. Banyak yang numpang tenar, kebelet terkenal, dan aji mumpung ngiklan!
Buat saya, apapun kata para "ekstrimis pembenci" tentang Pak Ahok, itu tidak pernah menghilangkan kekaguman saya padanya. Keberaniannya, ketegasannya, keterbukaannya.
Buat saya, Pak Ahok adalah contoh nyata bahwa menjadi pemimpin itu besar resikonya, besar tanggung-jawabnya, tapi besar juga pahalanya. Lah, saya tidak merasakan jasa Pak Ahok saja ikut serta mendukung kan!
Buat saya, dipenjara atau tidak, Pak Ahok tidak salah. Tidak dimata saya, tidak dimata Tuhan saya.
Pak Ahok pasti kuat, orang besar terlahir dari cobaan besar. Lihat Gandhi, Lihat Mandela. Mereka difitnah, mereka dihancurkan, mereka dipenjara, tapi mereka tetap menjadi pahlawan dunia!
Seperti yang tertulis dalam Upanishad (Kitab suci agama saya) yang juga dikutip oleh Pak Antasari Ashar: Satyam Eva Jayathe - Hanya Kebenaran yang Akan Berjaya.
Coba orang-orang di Indonesia hari ini ditanya, "Tau Ahok ga?" yakin deh saya kalau jawaban mereka pasti tau! Entah tau kasusnya yang kini lebih Hitz dari hossip perselingkuhan Rapi Amat dan Ayu Tintin, atau tau karena "kegilaannya" ketika memimpin Jakarta, atau sekedar tau karena berita tentangnya bersliweran tak hanya di tivi tapi sampai merasuki laman sosial media, grup-grup WhatsApp, bahkan sampai obrolan di dapur omongannya tak jauh-jauh dari Ahok.
Nah, entah karena karismanya yang luar biasa, atau karena kinerjanya yang tak kalah luar biasa, atau malah karena keberaniannya yang lebih luar biasa lagi itu, Ahok menjadi semacam mantra yang menyihir kita semua. Ya, termasuk saya. Saya salah satu yang kecucuk sama mantra Ahok.
Seperti yang Bang Dje bilang tadi pagi, banyak hal-hal besar yang juga terjadi saat ini di seluruh negeri. Mulai dari
1. Gempa Aceh yang menelan ratusan nyawa dan perlu uluran tangan kita semua (ini beritanya)
2. Persidangan kasus korupsi Pak Dahlan Iskan yang terus terang membuat saya juga sedih (bisa baca sini beritanya ya..)
3. Timnas Indonesia yang akan tanding AFF malam ini melawan Thailand yang memerlukan banyak doa dari kita semua.
4. Dibekuknya jaringan bom panci di Bekasi (iki lhooo)
5. Beberapa kasus kekerasan yang terjadi pada pelajar. Seperti kasus penikaman siswa di Sabu Raijua NTT dan kasus pengeroyokan pelajar di Bekasi. (ada ini dan ini)
Nah, itu lima hal besar yang menurut saya juga seharusnya tak kalah heboh dan dahsyat daripada Ahok, tapi ya gitu, karena saking seksinya kata Ahok, mantranya membuat semua orang tetap tertarik untuk menulis atau nyinyir atau sekedar berkomentar tentang hal ini. Ya termasuk saya ini.
Karena, apa-apa tentang Ahok memiliki nilai jual tinggi. Saya buktikan sendiri kok, tulisan saya yang tentag Ahok pasti pembacanya tinggi.
Contoh lebih bombastis, liat saja di Buni Yani, tinggal edit-edit video sesuka hati bisa bikin ribut seluruh negeri!! Sampe-sampe salah satu ustad yg udah lama ga nongol (itu lhoo, yang poligami itu, yang suka pake sorban) harus turun gunung untuk ikut ambil bagian biar tersorot kamera. Kan kejadian, Pak Ustadnya terkenal lagi!
Coba itu bukan Ahok, boro-boro ada yang peduli. Kasus Munir saja, memangnya orang-orang terkenal ini ikut bantu turun urat leher. Saya lihat di berita-berita Bu Suciwati Munir tidak pernah mereka bela. Ah, iyaaa... mungkin karena Munir urusannya bukan urusan Agama, tapi urusan kemanusiaan! Urusan HAM! Urusan banyaknya trauma negeri akibat para aktivis yang hilang ketika kerusuhan 98 itu! Bagi orang-orang terkenal ini, Munir tak cukup penting untuk dibela hingga penghabisan. Lebih penting teriak-teriak, menghamburkan murka dan amarah akibat sebuah video yang diplintir isinya. Luar biasa semangat mereka!
Lihat saja salah satu musisi yang dulu digandrungi semua umat (termasuk saya) karena lagu-lagunya, kini tetiba jadi aktivis teriak-teriak di atas mobil membawakan orasi! Mungkin ya biar kesohor lagi, abisannya kan semenjak kawin lagi banyak yang antipati. Kali-kali menang pemilu, trus beneran jadi wakit bupati.
Coba itu bukan Ahok, jangankan dilirik, dibaca saja beritanya tidak. Masih inget kasus mbak penyanyi dangdut yang jelas-jelas kata-katanya menghina Pancasila?! Trus tetiba dianya malah jadi Duta Pancasila! Ketawa-ketiwi sama bapak-bapak dewan yang terhormat. Giliran urusan Ahok, merekanya ikut-ikutan konvoi di mobil, ikut demo dan jadi orator! Hebaaaatttttt!!!! Ah iya... bagi mereka, ini kan urusannya "sekedar" lambang negara, yang menjadi kehormatan 200 juta lebih penduduk Indonesia di mata dunia. Kurang penting jika dibandingkan dengan video yang mengajak penduduk untuk tak mudah dibodohi dengan dalil agama!
Ini buktinya tadi saya lihat sekilas di berita, ada pengacara yang mau adukan Ahok lagi. Entah alasannya apa, alamakjaaannnn!!! Tapi saya maklum, pengacara (sama kayak dokter) kan ga boleh ngiklan ya, jadi dengan mendompleng nama Ahok, kali-kali jadi kebanjiran kasus. Itung-itung iklan terselubung, nongol di tipi and impotement. Kan ga pernah tau, ternyata ada artis kebelet cerai jadi hubungin si bapak pengacara.
Buktinya lagi, ada salah satu seleb facebook yang katanya penulis, yang katanya punya yayasan sosial, yang inisialnya J.O.N.R.U itu, bolaaakkk balik post tentang Ahok (dan selalu yang jelek-jelek)!! Tapi pas tadi saya tengok lagi, saya maklum, ternyata dia jualan kaos!!!!! Nah, itu kaos sudah banjir order!!!Lumayan kan, umbar seolah-olah Ahok adalah nista dunia, itu 1,2 juta followenya dia berebutan beli kaooosss! Ntap!!!! Sapa tau ada yang mau beli kaosnya biar dagangan si babang jadi lebih laris, di klil disini siiissss.
So, jangan heran, akan tetap banyak yang bahas urusan per-Ahok-an. Banyak yang numpang tenar, kebelet terkenal, dan aji mumpung ngiklan!
Buat saya, apapun kata para "ekstrimis pembenci" tentang Pak Ahok, itu tidak pernah menghilangkan kekaguman saya padanya. Keberaniannya, ketegasannya, keterbukaannya.
Buat saya, Pak Ahok adalah contoh nyata bahwa menjadi pemimpin itu besar resikonya, besar tanggung-jawabnya, tapi besar juga pahalanya. Lah, saya tidak merasakan jasa Pak Ahok saja ikut serta mendukung kan!
Buat saya, dipenjara atau tidak, Pak Ahok tidak salah. Tidak dimata saya, tidak dimata Tuhan saya.
Pak Ahok pasti kuat, orang besar terlahir dari cobaan besar. Lihat Gandhi, Lihat Mandela. Mereka difitnah, mereka dihancurkan, mereka dipenjara, tapi mereka tetap menjadi pahlawan dunia!
Seperti yang tertulis dalam Upanishad (Kitab suci agama saya) yang juga dikutip oleh Pak Antasari Ashar: Satyam Eva Jayathe - Hanya Kebenaran yang Akan Berjaya.
Saturday, December 3, 2016
Catatan Kecil - Gaya Foto yang Perlu Diikuti agar Kekinian di Sosial Media
Entah bahasa apa "kekinian" yang jelas, kata ini nyentrik dan sedang menjadi buruan semua kalangan. Bukan cuman anak muda saja lho ya, orang tua juga tidak kalah! Eksis di sosmed, poto sana sini, grup wa ini itu.. hebring pokoknya (nah ini bukan bahasa kekinian).
Jangan salah lho, saya juga berusaha keras agar menjadi kekinian. Yah, biar menjadi bagian dari generasi milenial. Gini-gini kan saya baru 20an, masih mencari jati diri! Hahaha...
Berdasarkan hasil pengamatan tidak penting saya, ada beberapa gaya foto yang bisa kita lakukan agar kekinian. Yah, minimal biar update-an di sosmed banyak yg ngelike gituuu...
So, here we go...
1. Close your eyes, put your best smile, and take picture!
Terutama buat kaum hawa ya, saya juga heran sih, kenapa bisa itu fotoan mata merem, sambil senyum, sambil pegang rambut, sambil pala meleng dikit jadi kekinian. Coba deh tanya bu ibu jaman dulu, klo fotoan merem mah disaster alias bencana! Sekarang, makin merem, makin cakep! Bagus untuk mereka yang sipit, no extra effort. Hahaha...
Tapii.. klo lihat contoh-contoh foto berikut ini, emang foto sambil natap ke bawah ato merem sekalian emang cakep! Iki lho buktinya
Foto dari IG Mbak Isyana Sarasvati |
Nah, klo bisa pasang foto merem begini, udah satu poin kekinian. Gapapa, merem aja dulu, nanti urusan cakepnya belakangan! Hahaha...
2.Candid at it's Best!
Namanya candid, kan harusnya fotonya diambil tanpa sepengetahuan si model, jaman sekarang foto macam gini lagi HITZ!! entah candid beneran ato pura-pura candid siapa peduli, yang penting: jangan liat kamera, pasang wajah misterius ato senyum manis, jepret, upload!
Kesannya kayak artis ato model gitu deh.. apalagi pake baju yang apik-apik. Ini ga hanya untuk cewek, lakik juga banyak yang modelan begini.
Nih contohnya
Foto dari IG Mbak Raisa |
Foto dari IG Mbak Isyana Sarasvati |
Ucul kaaannn... klo begini model fotonya, hujan like menanti anda!!
Klo belum punya potograper untuk setiap saat ambilin foto candid kamu, pura-pura candid juga ga masalah!
3. Pergi ke toilet ato kamar ganti, cari kaca, daaan jepret!
Ini satu lagi yang saya sebenarnya tidak mengerti, sejak kapan toilet dan kamar ganti jadi lokasi foto kekinian yang menjadi idaman setiap wanita. Mungkiiin, mungkin lho yaa... klo di toilet kan baru abis touch up, jadi make up dan look masih paripurna! Jadi sia-sia kalau tidak di foto!
Nah kalau di kamar ganti, mungkiiinnn, karena baju yang di coba kan bagus-bagus tuh, tapi belum tentu sanggup beli juga kan, jadi ya udh yang penting punya potonya, urusan punya bajunya nanti belakangan aja. Hahaha...
Jangankan rakyat jelata kayak kita ya, Kim Kadarshian aja doyan poto di toilet.
Foto dari IG Tante Kim Kadarshian West |
Foto dari IG Mbak Olivija Style |
3. Cari pasangan dan rayakan setiap bulan!!!
Ini lebih tidak masuk akal lagi buat saya!! Jaman sekarang ya, anak-anak abege pacaran anniversary-nya setiap bulan!!
Saya coba search di google translate, anniversary itu artinya ulang tahun. Nah kan berarti berulangnya tahunan, bukan bulanan. Tapi ya sutralah ya, suka-suka mereka yang pacaran. Namanya juga masa-masa indah berbunga-bunga.
Mungkiiin, kalau harus menunggu setahun sekali, kebelet nunggu fotoannya, kelamaan! Takutnya belum sempat foto anniversary eh udah putus. Dih, amit-amit! Nah jadi, rayakan deh anniversary setiap bulan dengan pacar atau pasangan lalu foto dan upload! Tidak hanya banjir likes, pasti bejibun juga komennya!
Foto dari IG Kakak Dagelan |
4. Celebrate everything!!!!
Nah!! Ini seruuuuu, tapi ngabisin banyak duit siihhh. Eits, tapi kekinian perlu modal! Demi likes dan eksistensi di dunia maya apa sih yang enggaaa.... Ulang tahun bayi aja sekarang dekor udah harus macam resepsi nikahan! Jangan sampe kalah sama tetangga sebelah pokoknya!
Foto dari IG Vakansi Pastel |
Tuh liat, ulang tahun pertama aja dekornya udah macam gitu, saya ulang tahun dirayain aja cuman sekali seumur idup kayaknya. Hahaha...
Trus ada lagi satu nih, jadi bikin foto ulang tahun yang kayak gini:
Foto dari IG Mbak Raisa |
Goals banget deh itu foto (biarpun mereka udah putus sih)
Tidak hanya ulang tahun ya...
Dulu, jaman saya wisudaan ga ada ya yang namanya abis wisuda dikasi boneka dan buket bunga besar-besar. Abis wisuda ya abis, wes pulang. Klo jaman sekarang, buket bunga customize mah wajib! Abis ujian sidang aja langsung dapet kembang dan balon-balon tulisan nama!
Foto dari nemu pas search #graduation |
Klo misalnya wisudanya udah lewat tapi pengen ikutan wisuda, monggo sekolah lagi. Ato klo misalnya mau ga ribet sih tinggal pinjem toga trus poto deh!
Semakin banyak celebration, semakin banyak poto-poto uapik yang akan kita punya.
5. Nah kalau ada duit lebih, Nongkrong di cafe-cafe hipster, check in, upload!
Ini hanya kalau ada duit lebih lho yaa... kalau belum ada tahan dulu, sabar dulu, jangan sampe nongkrong dan senang-senangnya pakai duit HARAM!
Tapi beneran, jaman sekarang kan rerata cafe itu konsepnya instagramable, ada yg rustic, shabby, chic, minimalis, pokoknya yang cakep di foto.
Nah para milenials biasanya berlomba-lomba fotoan disini. Soalnya dari segala sudut fotonya bisa bagus. Nih contohnya:
Foto dari IG Creamy Comfort |
Foto dari IG La laguna |
6. It's all about editing and quotes!!
Ini dia pamungkasnya! Saya perhatikan jaman sekarang, foto-foto yang banyak like-nya itu kalau foto cewek (cantik) trus pake caption quotes terkenal tentang berbagai hal terutama tentang kehidupan.
Nah, urusan quotes-nya nyambung apa engga sama fotonya, itu tergantung kita nyambunginnya aja kan.
Satu lagi, edit yang cakep! pilihannya yang colorful, ato Black and white ato yang sendu-sendu gitu deh.
And voila!!! Dengan 6 trick diatas anda sudah menuju kekinian lebih dekat! Mudah-mudahan tangga kesuksesan anda di dunia sosial media semakin mudah! Ammiiinnnn.....
P.S: Kenapa potonya pakai punya mbak Raisa dan Isyana? Biar tulisan ini banyak yang baca. Sebab, kalau pakai foto saya nanti banyak yang mual muntah!
P.P.S: Omong-omong, tips ini belum diuji kebenarannya ya.. lha wong saya aja sosmednya sepi! Hahaha...
Jangan serius-serius ah, malam minggu nih!
Happy weekend peeps!
Monday, November 28, 2016
Ah Manusia, Pada Akhirnya Kita Semua Sama
Hakikat manusia untuk merasa paling.
Paling hebat
Paling pintar
Paling berkuasa
Hakikat manusia untuk berjuang agar menjadi paling
Paling dihormati
Paling disegani
Paling ditakuti
Membandingkan aku punya apa dan dia tak punya apa
Membandingkan aku bisa apa dan dia tak bisa apa
Membandingkan aku tak sama dengan dia
Aku lebih hebat
Aku lebih terhormat
Aku lebih luar biasa
Hakikat manusia untuk melawan yang tak senada dengannya
Melawan dengan senjata
Melawan dengan perbuatan
Melawan dengan kata
Hakikat manusia melihat dirinya paling benar
Yang lain pasti bodoh
Yang lain pasti jahat
Yang lain pasti hina
Membanggakan aku yang pintar dan dia yang bebal
Membanggakan aku yang terpelajar dan dia yang mungkar
Membanggakan aku yang lebih baik dari dia
Aku lebih bermartabat
Aku lebih berkelas
Aku lebih berbahaya
Ah manusia,
Aku pikir aku juga manusia
Aku tau aku juga bertindak tak mulia
Aku juga suka mengganggap diri paling bijaksana
Tapi nyatanya, aku hanya manusia biasa
Pada akhirnya kita semua sama
Sama-sama berusaha terlalu keras untuk menjadi luar biasa
Sama-sama berusaha terlalu keras untuk terlihat berwibawa
Sama-sama berusaha terlalu keras untuk mengalahkan sesama
Pada akhirnya kita semua sama
Maunya menciptakan perdamaian dengan memancing pertengkaran
Maunya menciptakan kesetaraan dengan menginjak-injak manusia lainnya
Maunya menciptakan kesejarteraan dengan merampok hak sesamanya
Pada akhirnya kita semua sama
Mengatai tetangga berbuat zina tapi berzina dia dengan kita
Mengatai tetangga hina tapi kau hina pantat kau sendiri
Mengatai tetangga bodoh tapi kau lupa kau tak ingat dialah yang mengajarimu membaca
Mengatai tetangga nista padahal makanmu berasal dari dapur dia
Pada akhirnya kita semua sama
Bersembunyi dalam opini murahan yang tersebar bagaikan jentik nyamuk di musim hujan
Jumawa membagi-bagikan cerita yang melukai hati manusia lain dengan alasan keadilan?!
Tertawa dibalik euforia dunia maya yang dikira tak ada yang akan terluka
Menari diatas topeng kepintaran mengubah khayalan menjadi fakta
Membuat maya menjadi nyata,
Ah manusia
Pada akhirnya kita semua sama
Paling hebat
Paling pintar
Paling berkuasa
Hakikat manusia untuk berjuang agar menjadi paling
Paling dihormati
Paling disegani
Paling ditakuti
Membandingkan aku punya apa dan dia tak punya apa
Membandingkan aku bisa apa dan dia tak bisa apa
Membandingkan aku tak sama dengan dia
Aku lebih hebat
Aku lebih terhormat
Aku lebih luar biasa
Hakikat manusia untuk melawan yang tak senada dengannya
Melawan dengan senjata
Melawan dengan perbuatan
Melawan dengan kata
Hakikat manusia melihat dirinya paling benar
Yang lain pasti bodoh
Yang lain pasti jahat
Yang lain pasti hina
Membanggakan aku yang pintar dan dia yang bebal
Membanggakan aku yang terpelajar dan dia yang mungkar
Membanggakan aku yang lebih baik dari dia
Aku lebih bermartabat
Aku lebih berkelas
Aku lebih berbahaya
Ah manusia,
Aku pikir aku juga manusia
Aku tau aku juga bertindak tak mulia
Aku juga suka mengganggap diri paling bijaksana
Tapi nyatanya, aku hanya manusia biasa
Pada akhirnya kita semua sama
Sama-sama berusaha terlalu keras untuk menjadi luar biasa
Sama-sama berusaha terlalu keras untuk terlihat berwibawa
Sama-sama berusaha terlalu keras untuk mengalahkan sesama
Pada akhirnya kita semua sama
Maunya menciptakan perdamaian dengan memancing pertengkaran
Maunya menciptakan kesetaraan dengan menginjak-injak manusia lainnya
Maunya menciptakan kesejarteraan dengan merampok hak sesamanya
Pada akhirnya kita semua sama
Mengatai tetangga berbuat zina tapi berzina dia dengan kita
Mengatai tetangga hina tapi kau hina pantat kau sendiri
Mengatai tetangga bodoh tapi kau lupa kau tak ingat dialah yang mengajarimu membaca
Mengatai tetangga nista padahal makanmu berasal dari dapur dia
Pada akhirnya kita semua sama
Bersembunyi dalam opini murahan yang tersebar bagaikan jentik nyamuk di musim hujan
Jumawa membagi-bagikan cerita yang melukai hati manusia lain dengan alasan keadilan?!
Tertawa dibalik euforia dunia maya yang dikira tak ada yang akan terluka
Menari diatas topeng kepintaran mengubah khayalan menjadi fakta
Membuat maya menjadi nyata,
Ah manusia
Pada akhirnya kita semua sama
Tuesday, November 8, 2016
Ketika Ikan Asin Tidak Dicari Lalat, Berarti Ada yang Salah (Ini Tulisan tentang Pemimpin Bangsa, Bukan Ikan Asin)
Ibu-ibu yang sering ke pasar pasti tau trik memilih ikan asin ini. Menurut ibu saya, ikan asin yang baik itu justru yang warnanya tidak putih plek dan bahkan lebih baik lagi klo ikan asinnya di cari lalat, itu artinya ikan asinnya alami. Tidak di bleaching biar putih atau di formalin biar awet. Trus, masih katanya Ibu, lebih baik klo ikan asinnya berbau rada amis daripada yang ga ada baunya, sudah pasti itu dikasi pengawet.
Nah, kesimpulannya, ikan asin yg dirubung lalat dan berbau malah lebih baik. Daripada yang kelihatannya cakep dan bersih, tapi aslinya berbahaya bagi tubuh.
Kurang lebih, begitu juga kita manusia, apalagi pemimpin. Saya (dihasut wika) berpikir bahwa kalau ada pemimpin yang tampak luarnya bersih, baik-baik saja dan semua suka, pasti ada yang salah dengan mereka.
Banyak sekali contohnya, bisa jadi ternyata dianya diktator. Jadi bukannya orang semua suka, tapi mereka takut. Takut ditembak ditempat trus menghilang ditelan bumi. Hiii... kan ngeri, belum lagi kalau ada keluarga yang menanti. Ya sudah pura-pura suka saja. Sampai akhirnya setelah puluhan tahun baru ketahuan karena negerinya sudah bangkrut! Habis dikorup. Ikan asin yang dikasi pengawet kan juga gitu, di awal terasa enak saja, racunnya tidak terasa, sampai tetiba kita kena kanker! Dih, jik ping! Amit-amit!
Trus ada juga (ada buanyaaak) pemimpin santun yang dicintai berjuta umat. Tidak ada yang ragu, semua ketipu. Semua ngiranya dia memang tulus kerja membangun negeri, bahkan banyak yang percaya mereka yang santun ini sering menjadi korban fitnah. Pokoknya tampilannya komplit antara cerdas dan berwibawa. Sampai akhirnya ya, pelan-pelan mulai kelihatan racunnya gegara orang-orang udah mulai pinter kan, jadi di cek sana sini, diuji sana sini, ketauan deh kalau dianya kerja gak tulus untuk memimpin. Selama ini taunya dianya memang pinter nyembunyiin saja. Gitu juga ikan asin berpengawet kan, awalnya sih seneng-seneng aja krn ikannya tahan sampe berbulan-bulan. Tapi setelah bertahun-tahun tetep begitu bahkan ga ditumbuhi jamur, mulai curiga dan ngeri kita. Ini ikan beneran apa ikan alien!
Jadi, saya agak bersyukur sih kalau pemimpinnya modelan Pak Jokowi dan Pak Ahok, banyak yang nyinyirin mereka, banyak yang meragukan mereka, bahkan ada sampe tega fitnah mereka, bukan berarti lho mereka pemipin yang tidak baik yang harus kita benci. Menurut saya tidak sama sekali, malahan, dengan banyaknya dinyinyir itu saya harap ya mereka berdua jadi banyak mawas diri. Lha wong banyak yang ngawasi kan, banyak yang peduli gitu lho.
Walopun ya kadang kesel juga sama mereka, terutama yang bisanya cuman nyinyir meluluk. Apalagi si nyinyir ini juga kerjanya ga bener semua, aduuuhh kan marah juga perutku (bahasa Balinya Gedeng Basang). Tapiii balik lagi ya filosofi (ngawur) tentang ikan asin, anggap saja si nyinyir ini adalah lalat-lalat yang merubung yang membuktikan bahwa ikannya itu alami, ga pake tipu-tipu, toh masaknya juga diolah segala macem. Insha Allah, Astungkara lebih sehat dari yang keliatannya cakep tapi berformalin.
Anggap aja si nyiyir ini cuman takut ga kebagian jatah. Karena saking bagusnya sang pemimpin, kalau mereka ga lebih nyinyir lagi, lebih finah lagi nanti si pemimpin tambah juar, ya apa kabar donk nanti busuk-busuknya mereka ketahuan. Oh mungkin juga nanti ga kebagian ceperan-ceperan gitu (mungkin lho yaaaa...), klo mereka berani menyinyir-i (bahasa apa ini ya Dewaaa...) pemimpin yang sampai sekarang terbukti bekerja baik, mereka juga harus siap donk ya saya sentil sedikiiit... lagian saya siapa memangnya, tulisan ini juga belum tentu mereka baca! Hahaha...
Sekianlah tulisan ngawur saya, semoga menjelaskan keanehan judul yang dengan keras kepala dan memaksakan filosofi ikan asin dan kepemimpinan!
Selamat hari Selasa, silahkan banyak sabar karena weekend masih lama.
P.S terimakasih Wika (editor abal-abal sekaligus adik beneran) yang dengan obrolan absurd kita sudah menginspirasi saya membuat tulisan yang tidak kalah absurd ini
Oh iya, kalau anda kurang percaya dengan tips ibu saya dalam memilih ikan asin, ini ada nih websitenya yang memberikan tips and trik memilih ikan asin (isinya kurang lebih sama dengan saran ibu saya) http://www.royco.co.id/artikel/detail/897079/memilih-ikan-asin-bebas-formalin
Oke, sekarang tulisannya beneran selesai. Bhay!!!
Nah, kesimpulannya, ikan asin yg dirubung lalat dan berbau malah lebih baik. Daripada yang kelihatannya cakep dan bersih, tapi aslinya berbahaya bagi tubuh.
Kurang lebih, begitu juga kita manusia, apalagi pemimpin. Saya (dihasut wika) berpikir bahwa kalau ada pemimpin yang tampak luarnya bersih, baik-baik saja dan semua suka, pasti ada yang salah dengan mereka.
Banyak sekali contohnya, bisa jadi ternyata dianya diktator. Jadi bukannya orang semua suka, tapi mereka takut. Takut ditembak ditempat trus menghilang ditelan bumi. Hiii... kan ngeri, belum lagi kalau ada keluarga yang menanti. Ya sudah pura-pura suka saja. Sampai akhirnya setelah puluhan tahun baru ketahuan karena negerinya sudah bangkrut! Habis dikorup. Ikan asin yang dikasi pengawet kan juga gitu, di awal terasa enak saja, racunnya tidak terasa, sampai tetiba kita kena kanker! Dih, jik ping! Amit-amit!
Trus ada juga (ada buanyaaak) pemimpin santun yang dicintai berjuta umat. Tidak ada yang ragu, semua ketipu. Semua ngiranya dia memang tulus kerja membangun negeri, bahkan banyak yang percaya mereka yang santun ini sering menjadi korban fitnah. Pokoknya tampilannya komplit antara cerdas dan berwibawa. Sampai akhirnya ya, pelan-pelan mulai kelihatan racunnya gegara orang-orang udah mulai pinter kan, jadi di cek sana sini, diuji sana sini, ketauan deh kalau dianya kerja gak tulus untuk memimpin. Selama ini taunya dianya memang pinter nyembunyiin saja. Gitu juga ikan asin berpengawet kan, awalnya sih seneng-seneng aja krn ikannya tahan sampe berbulan-bulan. Tapi setelah bertahun-tahun tetep begitu bahkan ga ditumbuhi jamur, mulai curiga dan ngeri kita. Ini ikan beneran apa ikan alien!
Jadi, saya agak bersyukur sih kalau pemimpinnya modelan Pak Jokowi dan Pak Ahok, banyak yang nyinyirin mereka, banyak yang meragukan mereka, bahkan ada sampe tega fitnah mereka, bukan berarti lho mereka pemipin yang tidak baik yang harus kita benci. Menurut saya tidak sama sekali, malahan, dengan banyaknya dinyinyir itu saya harap ya mereka berdua jadi banyak mawas diri. Lha wong banyak yang ngawasi kan, banyak yang peduli gitu lho.
Walopun ya kadang kesel juga sama mereka, terutama yang bisanya cuman nyinyir meluluk. Apalagi si nyinyir ini juga kerjanya ga bener semua, aduuuhh kan marah juga perutku (bahasa Balinya Gedeng Basang). Tapiii balik lagi ya filosofi (ngawur) tentang ikan asin, anggap saja si nyinyir ini adalah lalat-lalat yang merubung yang membuktikan bahwa ikannya itu alami, ga pake tipu-tipu, toh masaknya juga diolah segala macem. Insha Allah, Astungkara lebih sehat dari yang keliatannya cakep tapi berformalin.
Anggap aja si nyiyir ini cuman takut ga kebagian jatah. Karena saking bagusnya sang pemimpin, kalau mereka ga lebih nyinyir lagi, lebih finah lagi nanti si pemimpin tambah juar, ya apa kabar donk nanti busuk-busuknya mereka ketahuan. Oh mungkin juga nanti ga kebagian ceperan-ceperan gitu (mungkin lho yaaaa...), klo mereka berani menyinyir-i (bahasa apa ini ya Dewaaa...) pemimpin yang sampai sekarang terbukti bekerja baik, mereka juga harus siap donk ya saya sentil sedikiiit... lagian saya siapa memangnya, tulisan ini juga belum tentu mereka baca! Hahaha...
Sekianlah tulisan ngawur saya, semoga menjelaskan keanehan judul yang dengan keras kepala dan memaksakan filosofi ikan asin dan kepemimpinan!
Selamat hari Selasa, silahkan banyak sabar karena weekend masih lama.
P.S terimakasih Wika (editor abal-abal sekaligus adik beneran) yang dengan obrolan absurd kita sudah menginspirasi saya membuat tulisan yang tidak kalah absurd ini
Oh iya, kalau anda kurang percaya dengan tips ibu saya dalam memilih ikan asin, ini ada nih websitenya yang memberikan tips and trik memilih ikan asin (isinya kurang lebih sama dengan saran ibu saya) http://www.royco.co.id/artikel/detail/897079/memilih-ikan-asin-bebas-formalin
Oke, sekarang tulisannya beneran selesai. Bhay!!!
Thursday, November 3, 2016
Bagaimana Kalau Kamu Menghina Agamaku?
Suatu hari seseorang bertanya padaku:
Q: Apa Agamamu?
Aku : Untuk apa kamu perlu tau agamaku?
Q:
agar aku lebih berhati-hati saat bicara denganmu sehingga kau tak merasa aku
menyinggung atau menghina agamamu.
Aku: tak usah ragu ketika bicara padaku.
Tak perlu bingung untuk tahu apa agamaku. Agama apapun itu aku rasa agama sangat
mulia sehingga tak ada satupun makhluk yang bisa menghinanya. Pun dengan Tuhan,
Tuhanku atau Tuhanmu, Tuhan kita sangat agung dan maha segalanya, tak perlulah
dia dibela. Tak ada yang bisa menyakitinya atau menghinanya. Dia maha mulia.
Q:
Tapi jaman sekarang makin banyak manusia yang suka menistakan Agama.
Menginjak-injak ajaran agama.
Aku: Ah, mungkin cara pandang kita
berbeda. Aku tak pernah menganggap agamaku nista, kalaupun ada yang beranggapan
begitu, biar saja, itu hanya karena mereka tidak tahu. Seperti aku bilang tadi,
aku rasa semua agama itu mulia. Tidak ada yang nista, lalu kenapa harus
terluka.
Q:
kamu yakin kamu tidak marah kalau Agamamu diinjak-injak?
Aku: Sering orang-orang nyinyir tentang
agamaku, lalu apa aku marah? Buat apa marah, ketika kita sadar bahwa yang nista
bukanlah agama. Yang ada adalah kita manusia terbatas mampunya. Mampu untuk
memahami, mampu untuk sabar. Bukankah belajar agama adalah belajar menjadi
makhluk mulia? Makhluk yang penuh sabar, toleransi dan welas asih? Lalu buat
apa marah? Marah itu adalah ketika ada manusia lain yg tega menyakiti
sesamanya. Marah itu adalah ketika ada manusia yang merusak alamnya, marah itu
adalah ketika sesama manusia bebal akal budinya.
Q: berarti
kamu tidak benar-benar mencintai agamamu?! Sama seperti seandainya orang tuamu
dihina, apakah kamu diam saja??
Aku: bukankah cinta tidak ada
takarannya? Jadi aku memang tak tahu benar seberapa aku mencintai agamaku. Sama
seperti kedua orang tuaku, orang tua dan agama, aku mengenal mereka sejak
sebelum aku membuka mata. Agama dan orang tua ada di setiap perbuatanku.
Bukankah prilaku seorang anak mencerminkan hasil didikan orang tuanya? Bukankah
prilaku seorang manusia menggambarkan kuat ilmu agamanya? Apakah itu bukan
cinta? Aku hanya manusia biasa, pasti aku sebal dan akan marah jika ada yang
menghina kedua orang tuaku, tetapi kalau itu tidak benar, bukankah aku tinggal
menjelaskannya saja? Kalau memang mereka tetap tidak percaya, apalah dayaku
yang hanya manusia biasa? Tentu aku menempuh jalan manusia, mengikuti aturan
yang ada. Lapor ke polisi, gugat ke pengadilan. Aku pikir itulah jalan manusia
yang berbudaya. Tapi lagi-lagi aku katakan, bahkan orang tuaku-pun hanya
manusia biasa yang kadang punya salah dan hina, bukan maha mulia. Kalaupun ada
yang tak suka mereka atau tak suka aku ya wajar saja. Jangankan manusia biasa,
Nabi, Kristus, Sri Krisna, Sang Buddha juga ada yang tak suka.
Q:
Lalu apa yang akan kamu lakukan jika ada yang menghina agamamu?
Aku: kalau tentang menghina, tentu aku
akan menjelaskan. Menulis apa yang bisa aku sampaikan. Dan memintanya untuk
meminta maaf. Kalau memang dia tidak mau, ya kembalikan ke jalan agama.
Bukankah setiap manusia menanggung karmanya?
Q:
Bagaimana kalau orang itu merusak atribut agamamu?
Aku: Perusakan tentu berkaitan dengan
hukum. Tinggal selesaikan dengan cara-cara beradab. Tak perlu saya harus
teriak-teriak mengancam membunuh ini itu atau bahkan malah ikut-ikutan merusak
dan menjelekkan mereka. Agama tidak pernah mengajarkan itu. Dan, kalau kita
bereaksi tak berakal budi, lalu apa bedanya kita dan mereka yang menghina itu?
Q:
Kenapa kamu tak mau berjuang demi agamamu? Kenapa kamu tak mau berkorban demi
agamamu?
Aku: Perjuangan apa yang kau maksud
kawan? Kalau perjuangannya adalah berbalik menghina orang lain, merusak
lingkungan, mencaci sesama dan mengatakan itu pembelaan mati-matian kita demi
agama, bukankah itu artinya bahwa kita sedang menghina agama kita sendiri? Merendahkan
kesucian agama kita sendiri? Sehingga yang orang lain katakan tak lagi fitnah,
tetapi nyata bahwa kita sebagai penganut agama kita, menghancurkan semua kebajikan
yang diwariskan?
Q:
Kamu terlalu banyak alasan! Kamu memang bukan manusia taat beragama!
Aku: Kawanku, ijinkan aku bertanya.
Apakah gerakan yang kau sebut perjuangan ini adalah untuk membela agamamu, atau
sebenarnya membela ego-mu? Karena yang aku yakini, agama itu sangat mulia, dan
tuhan itu maha segalanya sehingga tak perlu kita bela. Beliaulah yang membela
kita dari semua mungkar dan dosa dunia.
Q:
Lalu, apa agamamu?!
Aku: biarlah aku dan orang HRD saja yang
tahu, untuk pembayaran THR tepat waktu! Hahahaha….
P.S. Jangan
serius melulu… semoga kita semua berbahagia..
Tuesday, October 25, 2016
Satu Dekade, Pelajaran Tentang Nilai Kehidupan
Sepuluh tahun bersama Dje, yang saya sadari adalah bahwa ketika kita memutuskan untuk bersama modal utama adalah cinta. Jangan bilang saya naif, yes true memang uang itu juga sangat perlu, tapi kalau tolak ukurnya uang tidak akan ada habisnya. Kita bicara tentang kewajaran. Sebagai wanita siapa mau menderita, urusan menderita ini adalah urusan lahir bathin.
Nah, karena itu saya bilang modal utamanya memang cinta. Tapi saya kayak naik mobil kan, bahan bakarnya memang premium (atau pertalite atau pertamax atau solar) tapi kalau ban mobilnya bocor kan ga nyaman juga dipakai berkendara. Atau kaca spionnya hilang, kan ga aman juga dikendarai kemana-mana.
Begitu juga sebuah hubungan, buat saya dan Dje, komitmen bukan tentang bagaimana org lain menilai kami, tetapi yang jauuuhhh lebih penting adalah bagaimana kami menilai hubungan kami berdua. Ini yang menjadi landasan bagi kami untuk bersama meskipun orang-orang selalu mempertanyakan kenapa. Bukankah cinta adalah salah satu hak hakiki setiap manusia. :)
Oke, tentang nilai kehidupan, hal selain cinta belakangan yang saya sadari, kami berdua berbagi Life Value yang sama. Bagaimana kami memandang dan menyikapi banyak hal dalam kehidupan. Ini beberapa hal yang ingin saya bagi
1. Tentang Uang
Kami sangat bersyukur dengan pekerjaan dan penghasilan kami saat ini. Lebih dari cukup untuk kebutuhan kami berdua. Sangat cukup untuk membantu keluarga dan bahkan cukup untuk berbagi pada beberapa sahabat.
Lalu, apakah kami mengejar agar kami mendapat penghasilan tambahan dan menginvestasikan waktu dengan bekerja tak kenal waktu demi mendapat uang lebih?! Tidak, kami tidak seperti itu. Kami adalah dua manusia yang sangat menikmati bermalas-malasan. Kami suka menghabiskan waktu dengan tidak melakukan apapun. Dan saat banyak kerabat menyayangkan "kemalasan" kami dengan dalih "kalian masih muda, mulailah bisnis dan dapatkan tambahan banyak uang!" bagi kami berdua, inilah cara kami menikmati hidup.
Kami tidak pernah menggunakan uang dan harga untuk target mencapai apapun. Uang adalah reward atas apa yang sudah kami lakukan, itu saja. Kami menabung iya, kami berinvestasi iya, kami jalan-jalan juga iya, dan kami bahagia.
Ada orang yang bahagia dan menikmati hidupnya dengan jumlah harta berlimpah dan uang dengan nomor seri tak terbatas. Kami berdua cukup seperti ini. Cukup memiliki atap diatas kepala kami, memiliki kendaraan cukup nyaman membawa kemana-mana, cukup untuk membahagiakan kedua orang tua, cukup untuk membantu orang disekitar. Karena inilah cara kami menikmati hidup.
Dan baru saya sadari, ini salah satu alasan kenapa kami mampu bertahan sebegini lama dan tetap bahagia, karena kami berdua sama malasnya! Hahahaha...
2. Tentang Berbagi
Entah kenapa, kami berdua merasa bahwa hidup kami berdua agak-agak tidak berguna. Rasa-rasanya kontribusi kami pada sekitar sangat kurang. Dari sana kami mulai sadar, sebenarnya ada banyak hal yang bisa kami lakukan. Dan bagi saya dan Dje, kami berdua sangat bahagia berbagi ilmu pengetahuan, kesempatan belajar dan pendidikan.
Ketika saya mulai insiatif program kakak asuh, tidak sedikitpun Dje meragukan. dialah sponsor tetap saya. Donatur yang bersedia menyisihkan uangnya paling banyak setiap bulan untuk biaya kuliah adik asuh kami. Dia juga yang bersedia mendengarkan segala rencana masa depan saya tentang punya balai latihan kerja, tentang taman baca, tentang bazzar amal, dan dia ada di setiap cerita itu.
Dje bahkan mulai jauh lebih dulu.Sebelum kami mulai dengan beasiswa kakak asuh, dia sering mengunjungi Panti asuhan di dekat tempat tinggalnya. Memberi apapun yang dia mampu beri, dan terakhir demi melihat mereka lebih melek teknologi, dia menghadiahi mereka Laptop.
Bagi kami, berbagi adalah tentang membagi kesempatan kepada lebih banyak orang. Berbagi bukan tentang mengurangi rejeki, berbagi adalah tentang membagi tawa, membagi kebahagiaan sehingga menjadi berlipat-lipat.
3. Tentang Menikah
Yang terbaik dari Dje adalah, dia tidak pernah memaksa saya menikah! Hahaha... tolong jangan salahkan dia tentang kenapa kami belum menikah. Bukan karena Dje tidak melamar saya. Tidak. Tapi karena memang saya belum siap menikah.
Nah, ke-belum-siap-an saya menikah ini, tidak menjadikan Dje berhenti mencintai saya. Malah saya pikir diam-diam dia bersyukur saya belum mau menikah! Hahahaha... Kami jadi punya sangat banyak waktu untuk merencanakan berbagai hal. Investasi, pernikahan, liburan, keluarga, segalanya. Tentunya berkedok status "belum menikah" sehingga belum ada tanggung jawab menjadi "orang tua"
Ya kami mengulur tanggung jawab selama mungkin. Jangan ditiru, tapi kalaupun ditiru ya resiko ditanggung penumpang. Hahahaha...
Bagi kami berdua, komitmen bukan hanya tentang pengesahan lewat hukum dalam selembar kertas. Ataupun pengakuan berupa cincin di jari-jari. Sekali lagi ini pemikiran yang tidak patut ditiru, tetapi bagi kami berdua, komitmen adalah tentang hati. Benar-benar antara kami berdua. Bukan orang lain.
4. Tentang Keluarga
Buat saya, dua hal paling penting di dunia adalah Keluarga saya dan Dje! Jika mereka bahagia, saya jauh lebih bahagia lagi.
Nah, bagi saya dan Dje, ada hal-hal yang kami boleh memberikan masukan tetapi keputusan akhir ada di tangan masing-masing. Yaitu tentang kontribusi kepada keluarga. Bukan karena orang tua saya dan dia tidak mampu membiayai diri sendiri lagi. Bukan samasekali, tetapi ini adalah tanggung jawab kami kepada dua orang yang paling penting dalam hidup.
Terutama saya, bagi saya Ibu Bapak lebih dari sekedar orang tua biologis, mereka adalah sahabat hidup. Mereka adalah mentor, kalau kata orang Bali "asal de gen bulan jak matan ai" (asal jangan bulan dan matahari) pasti saya usahakan (satu lagi, asalkan bukan cucu! Hahahaha...)
Nah terbayangkan klo saya tidak dengan Dje. Misalnya saya dengan orang lain yang menganggap bahwa setelah dewasa kita dan orang tua sudah tidak lagi ada urusan. Jangan salah, banyaaaak yg seperti itu. Cinta pada keluarga dan orang tua hanya sebatas foto-foto di instagram. Percaya sama saya, ada buanyak!
Saya percaya, segala hal di dunia ini pasti terganti kecuali orang tua kita. (jangankan suami atau istri, presiden aja bisa diganti dalam sekejap mata kok).
5. Tentang Hak dan Kewajiban
Banyak yang masih berpendapat bahwa suami harus menafkahi istri lahir bathin. Suami harus mensejahterakan istri dan anak-anaknya. Nah, disaat yang sama mereka juga menuntuk kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan. Buat saya ini double standard.
Ketika kita menuntut kesetaraan hak, berarti kita juga menerima kesetaraan kewajiban. Kan hak dan kewajiban selalu muncul bersama-sama. Ketika wanita menuntuk kesetaraan hak, berarti kita juga siap dengan kesetaraan kewajiban.
Buat saya, Dje dan saya adalah partner. Tidak ada yang lebih superior atau inferior. Nah, dari sini perencanaan tentang masa depan kami menjadi lebih jelas. Tentang pekerjaan, karir, penghasilan, pengeluaran, investasi, dan yang lain. Bagi kami, karena kami partner ya hak dan kewajiban kami sama.
Contoh, tentang rencana pernikahan. Kami sudah menghitung biaya yang kira-kira akan kami keluarkan. Nah biaya itu ya kami bagi berdua. buat saya itu sangat wajar. Saya bukan barang yang bisa diminta seenaknya oleh Dje dengan biaya tertentu. Sekali lagi kami berdua adalah partner yang setara.
Banyaaak laki-laki di luar sana yang ingin merasa superior. Tidak boleh karir wanitanya lebih bagus, tidak boleh pasangannya memiliki pendapat tentang hal-hal besar dalam masa depan, semua kepemilikan harus atas nama si laki-laki, dsb, dst. Saya bersyukur punya Dje, dia adalah partner saya!
Tapi banyak juga wanita yang mau terima beres. Bodo amat suami kerja keras banting tulang, remuk redam demi sebongkah berlian. Pokoknya wanita tinggal duduk manis meni pedi creambath, tapi itu bukan saya. Dan saya rasa Dje juga bersyukur punya saya. Hahaha...
Cinta membuat kami bertahan selama ini. Life value membuat kami nyaman selama ini.
Happy 10 Anniversary for my partner in life, my love Putu Adi Bayu Suteja Sastra.
Will see you soon...
Saturday, October 22, 2016
Satu Dekade, Satu Cerita
10 tahun, banyak ini itu yang terjadi,10 tahun dan aku ingin bercerita. Cerita tentang cinta.
10 tahun, dan yang paling sulit adalah jarak. Ketika kamu tak bernah bisa menutup jarak diantara kita. Sulit rasanya bisa tetap waras untuk menunggu waktu bertemu. Sebulan belum tentu, pernah 4 bulan menahan rindu. Bahkan pernah sampai 9 bulan lamanya menunggu. Meskipun 1 dekade berlalu, jarak selalu ada disitu.
10 tahun, dan yang paling menyebalkan adalah saat kamu tak punya waktu. Terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tanggungjawab sedangkan aku terlalu keras kepala dan menuntut kamu memperhatikanku. Semua perdebatan biasanya berawal dari situ. Ketika kamu tertidur saat masih bicara denganku di telepon. Saat kamu tak antusias membalas ceritaku karena kamu terlalu lelah menjalani hari di kantor yang tak menentu, dan selalu aku seperti anak-anak yang merajuk tak tentu.
10 tahun, dan yang paling seru adalah jalan-jalan. Cerita kita saat melihat tempat baru, dan terutama menikmati pantai-pantai cantik nan biru. Berdua perjalanan jadi lebih seru, dan kita selalu menanti itu. Belum banyak memang yang kitai berdua tau, tapi ini kesempatan untuk merencanakan perjalanan baru. Bali, Lombok, Jakarta, Jogja, Semarang, Labuan Bajo, Komodo, Moyo, Sumbawa, Belitung, dan pulau-pulau kecil disekitar semua pulau itu. Semua membuat kita bahagia.
10 tahun, dan yang paling membuat rindu adalah duduk berdua di malam minggu. Entah menonton TV saja di rumah, atau makan ke pasar senggol dan sesekali makan malam di restoran yang agak mahal. Tak jarang duduk berdua di kaki lima, atau sekedar tertawa karena tak jelas apa. Semua aku suka, semua membuat rindu.
10 tahun, dan yang paling membuat hati tak menentu adalah ketika kamu kembali ke pulau seberang itu. Bukan karena cemburu. Samasekali tak ada ragu. Hanya saja, memikirkan kamu menempuh beribu kilometer demi bisa bermalam minggu bersamaku. Cukup membuat ketar-ketir menunggu. Tapi itulah resiko memutuskan bersamamu.
10 tahun, dan yang paling membuat gembira adalah semua kejutan dan hadiahmu. Segala yang kamu usahakan untuk aku. Semua yang kamu kerjakan agar aku bahagia dan tertawa. Mulai dari sepatu yang kamu pesan khusus untuk aku, laptop pertama dalam hidupku, Permen Bertie Botts segala rasa, buket bunga tanda cinta, novel-novel kesukaanku, sampai hal-hal yang bahkan dalam mimpipun aku kadang ragu Luna, Ovie, dan semua yang kita berdua sepakati kini. Kamu memang paling tahu membuatku bahagia.
10 tahun, dan yang paling aku tunggu adalah kabar darimu. Kabar bahwa kamu sudah sampai kantor dan sarapan gorengan tahu. Kabar bahwa kamu akan menonton film kesukaanmu dan lari terburu-buru mengejar waktu. Kabar bahwa kamu mendapat surat tugas menghadiri seminar di Bali selama seminggu. Dan tentu yang paling aku tunggu bahwa kamu akan pulang di akhir minggu.
10 tahun, dan paling aku kagum adalah baik hatimu. Tak hanya kamu pintar ini itu, tapi hatimu jauh melebihi kepintaran dan egomu. Menyayangi keluargaku dan keluargamu tanpa mengeluh. Membagi rejekimu kepada mereka yang perlu. Dan mendukung ide gilaku untuk beasiswa kakak asuh. Sebenarnya dari kamu aku belajar tentang keikhlasan. Dari kamu aku belajar kebaikan hati, belajar ketulusan, dan tentu saja dari kamu aku belajar kesabaran.
10 tahun, dan yang paling membuat aku cinta adalah caramu menghadapi aku. Tak pernah habis sabarmu menghadapi kebodohan, kecerobohan dan aku yang berkepala batu. Kadang aku saja kesal pada diriku. Tapi entah karena apa, kamu tetap cinta. Mungkin karma baikku di kehidupan dahulu terlalu banyak hingga layak dicintai kamu.
10 tahun, dan yang paling mudah adalah jatuh cinta dan tetap tergila-gila. Inilah bagian paling mudah dalam kisah cinta kita. Memang tak semua orang percaya, tapi memang benar, aku bercerita apa adanya. Sangat mudah untuk selalu jatuh cinta pada kamu setiap hari. Sangat mudah untuk merindukanmu setiap hari. Semudah bernapas.
10 tahun dan aku semakin jatuh cinta.
Terimakasih bulan Oktober 10 tahun yang lalu.
Friday, October 14, 2016
FAQ : 10 Years Long Distance Relationship
Uwooo.. saya aja kadang suka heran sendiri, kok ya bisa kami sudah 10 tahun bersama. Rasanya baru kemarin jemputin dia di Terminal Ubung, karena ga punya duit untuk beli tiket pesawat dari Jakarta ke Bali dan terpaksa naik bus. Gosh.. time run so fast!
Brief Story:
Saya kenal Dje entah kapan. Sepanjang yg saya bisa ingat, saya sudah tau ada makhluk namanya Dje. Bukan dramatis atau apa, tapi kami memang sudah saling kenal dari jaman belum sekolah. Bahkan belakangan Dje ngaku pernah ambil salah satu komik di rumah saya waktu kecil dan ga dia kembalikan (komik Lucky Luke kalau ga salah). Jadi begitulah saya mengenal Dje.
Mulai pacaran Oktober 2006, dan yang paling seru adalah dari detik pertama kita memutuskan pacaran sampai hari ini kita LDR-an a.k.a pacaran jarak jauh. Jadi 2 tahun pertama Jakarta - Bali, lanjut 2 tahun berikutnya Lombok - Bali, lalu Dje mutasi jadilah Sumbawa - Bali, nah hampir 3 tahun terakhir ini jadinya Lombok - Bali lagi.
Jadi begitulah, selama 10 tahun ini buanyak deh pertanyaan orang-orang tentang bagaimana kami bisa bertahan 10 tahun berjauhan (berasa artis kita.. hahaha)
So, here we go with the frequently asked question on how we survive for 10 years
1. Jadiannya Dimana?
Jadiannya lewat SMS. Klo gak salah Dje baru balik ke Jakarta setelah liburan lebaran di Bali. Saya ya so pasti di Bali.
Walaupun Dje orangnya super romantis ya, tapi cara nembaknya itu ga romantis samasekali. Di SMS cuman bilang "Kalo kamu takut gitu (takut Dje pulang ke Bali udh bawa anak istri) gimana kalo kita pacaran aja. Tapi aku kuliahnya jauh, tantangan buat kita yang baru pacaran" dan saya iyakan. Kalo ga salah saya bilang "Ya udh, kita coba"
Begitulah. Segitu saja, dan kita jadian. Hahaha. Mungkin karena jarak sudah membuat keadaan rumit, kami harus membuat simpel hal-hal lainnya.
2. Seberapa Sering Kalian Ketemu?
Kalau sekarang sih sudah enak, paling tidak sebulan sekali. Bahkan sering juga sebulan dua kali. Apalagi jarak Bali-Lombok yang cukup dekat. Tapi karena saya sebulan libur hari Sabtunya hanya 2x saja, jadinya saya harus membagi waktu untuk Dje dan keluarga. Yah, setahun belakangan memang sebulan sekali adalah jadwal pasti kami bertemu.
Tapiiii, jaman tahun 2006-2008 adalah masa2 kegelapan. Pernah sekali waktu (mungkin 2007) kami baru bertemu lagi setelah 9 bulan! Ini bahkan 9 bulan baru ketemu setelah resmi pacaran. Alasannya klasik, ga ada duit! Hahaha.. beneran deh. Waktu itu Dje masih semester akhir kuliah saya baru mulai kuliah. Duit darimana coba?! bisa beli pulsa saja sudah bersyukur alhamdulilah.
Lalu, saat pertama kali Dje penempatan di Lombok sepertinya adalah saat paling sering ketemu (kisaran 2008 - 2010), saat Dje pulang 2 minggu sekali. Apalagi dia sudah kerja beneran, gaji beneran dan yang paling penting belum banyak cicilan! Hahaha...
Paling sering sih Dje yang pulang ke Bali. Kalau Dje di Lombok saya lumayan sering nengokin dia. Waktu dia di Sumbawa, saya pernah nengokin dia sekali (tahun 2012). Waktu dia di Jakarta, saya malah ke Jakarta ketemu dia sebelum kami pacaran. Mungkin itu kategorinya kami PDKT ya..
3. Kok Bisa Kamu Percaya Sama Dia?
Ini pertanyaan jawabnya gampang, jelasinnya susah.
Ya percaya aja sih. Intinya, kami berdua sangat terbuka tentang apapun. Bahkan hal-hal yang mungkin tabu bagi pasangan lain, buat kami ya harus dibicarakan. Contohnya, pernah suatu ketika saya merasa hubungan kami rasanya hambar, segala sesuatunya terlalu normal, terlalu datar. Saya takut, saya jadi bosan, nah ya sudah saya cerita ke Dje. Kedengaran aneh memang, tapi bagi kami itu cara terbaik. Daripada saya cerita ke teman lain, apalagi teman cowok, malah jadi TTM kan nanti. Kalau ceritanya sama Dje langsung, kami bisa bahas langsung bagaimana cara mengatasi kebosanan saya itu. Biasanya sih caranya sederhana-sederhana saja, merencanakan liburan, atau Dje yang biasanya mengubah approach ke saya. Entah tiba-tiba jadi lebih romantis, ato tiba-tiba memulai kuliah pengetahuan umum (ini kesukaan saya).
Memang perlu usaha dari kami berdua. Kami adalah dua kepribadian yang berbeda. Cara kami menghadapi masalah berbeda, cara kami menyampaikan sesuatu juga berbeda. Saya orang yang sangat terbuka menyuarakan apapun yang ada di kepala saya. Dje orang yang sangat terbuka dengan segala ide gila saya. Dan yang paling penting, saya tahu Dje berusaha sangat keras untuk selalu menenangkan saya. Meyakinkan saya bahwa cinta kami berdua jauh lebih kuat daripada jarak antara kami.
Bagaimana saya tidak percaya dengannya, dia memperkenalkan saya ke semua teman-temannya. Dia selalu ada waktu untuk saya. Komunikasi tidak pernah putus (kecuali Hari Raya Nyepi), pulang kerja dia pasti menemani saya lewat telpon. Tiap malampun kami hampir selalu ngobrol di telpon. Weekend sama saja, saat kami tidak bersama chat tidak pernah putus, telpon juga selalu.
Menurut saya yang paling penting adalah jujur. Saling terbuka. Dje tahu saat saya pergi jalan-jalan dengan sahabat laki-laki. Saya juga tahu kalau Dje hunting foto bersama teman-teman kantornya dan dia boncengin teman kantor wanita.
Cemburu? kalau sudah dikasi tau dari awal entah kenapa kami tidak saling cemburu. Saya malah kesel kalau Dje kumat malesnya. Ga mau pergi jalan dengan temannya atau bahkan sekedar pergi makan dengan temannya juga tidak mau!
Kami bukan pasangan yang suka melarang ini itu, karena logikanya kami yang LDR ini, buat apa dilarang, toh kita tidak ada disana, lebih baik dia jujur tapi kita tahu walaupun kadang ngeselin. Daripada bohong cuman biar kita seneng aja.
4. Gimana Cara Komunikasinya?
SMS, Email, Yahoo Messenger, G Talk, FB Chat, Skype, WA, BBM, Telpon, semua pernah. Sama lah dengan pasangan LDR lain.
Pernah dulu waktu jaman susah, belum ada chat, jadi setiap hari bisanya SMS. SMS juga bayar kan, nah ada deh tu gratisan 100 sms per hari dari XL, jadi tiap hari kita ngitung sudah brapa kita kirim smsnya. Kalau masih siang tapi sudah 80an sms, jadinya kami harus irit-irit biar ga kepotong pulsa! Ngenes memang, tapi seru! Hahahaha...
Trus juga, jaman itu kan uang buat pulsa terbatas ya, ada deh tu gratis telpon sesama XL, tapi telponnya harus below 3 mins, jadila dje nlp sy sambil liatin jam atau timer biar gratis. Tapi kalau saya sudah nyaris tidur, ya sudah bablas, krn Dje maunya nemenin saya sampai ketiduran. Sweet!!
5. Kalau Kangen Gimana?
Biasanya saya nangis! Hahaha... samapai sekarang kangennya masih bikin nyesek. Bikin ngilu. Masih sering nangis karena kangen. Masih sering bikin Dje bingung harus ngapaen klo saya sudah ngomel-ngomel bilang kangen tapi jadwal pulang masih lama.
Untungnya saya bekerja dan punya hobi untuk menyalurkan kekangenan saya. Pulang kerja ya biasanya saya baca novel sambil chat atau telponan sama Dje. Paling sering sih kalau kangen ya kita berdua akan bikin rencana liburan selanjutnya dengan amat sangat detail. Seolah ketemunya sudah sebentar lagi.
Kangen adalah salah satu resiko dalam hubungan kami, kalau kangen ya sudah biarin aja. Kangen membuat kami mampu bertahan, mungkin ini yang membuat kami mampu bertahan sampai 10 tahun.
6. Kok Bisa Tahan 10 Tahun Jauhan?
Semua karena cinta! Hahaha... klise sih, tapi ya memang itu alasannya mau gimana lagi. Kalau ga cinta ya buat apa saya nunggu Dje sebegini lama. Buat apa saya rela malam mingguan lebih sering sendiri. Ya memang karena cinta.
Lagian, kemi berdua sudah terlalu nyaman satu sama lain. Dje manusia yang paling sabar sama saya . Banyak hal yang dia korbanin buat saya. Dan dia mau berubah demi saya. So, apa lagi?! Tidak ada alasan untuk saya berhenti menunggu, berhenti jatuh cinta.
7. Kapan Nikah?
Nanti tahun 2018. Ini serius lho, tahun 2018. Rencananya sudah fix.
8. Kok Lama Banget Nikahnya, Nunggu Apa Lagi?
Sebenarnya nunggu punya uang. Hahahaha.. tapi entah kenapa tidak ada yang percaya.
Ya tidak ada yang spesifik ditunggu sih. Kami masih menikmati pacaran. Saya masih senang menghabiskan banyak waktu dengan keluarga. Menemani Ibu Bapak jalan-jalan. Dan Dje tidak pernah keberatan dengan hal itu. Kami memang tidak kebelet nikah.
Tapii, dulu di tahun pertama pacaran sempat punya rencana nikah tahun 2012, tapi sadarlah pas itu jiwa raga lahir bathin belum siap. Lha wong jaman itu masih alay kok. Kemudian berencana nikah tahun 2015. Rencana ini bertahan cukup lama, kira-kira setahunan. Sampai akhirnya, uang yang Dje tabung buat nikah malah kita pakai untuk lain-lain. Hangus deh rencana nikahnya.. hahaha..
Baru akhirnya mulai nabung lagi. Rencananya mau nikah tahun 2017, daan akibat kesalahan hitung, Dje baru sadar kalau ternyata tabungan nikahnya baru sanggup Desember 2017. Daripada buru-buru dan dengan nego-nego antara kami berdua, jadilah keputusan kami nikah tahun 2018.
Semoga lancar jaya deh sampai harinya
9. Berarti Nanti Kalau Sudah Nikah Winda Akan Ikut Dje?
Hhhmm... sebenarnya ya pengen banget ikut Dje. Tapiii... berhubung jenis pekerjaannya dia yang mengharuskan dia mutasi beberapa tahun sekali, saya sih jadi mikir juga.
Iya kalau dia pindahnya ke kota besar atau kota wisata yang saya bisa cari kerja. Apa kabar kalau dia pindah ke pulau antah berantah kan.
Sayangnya saya belum mau ngalah untuk pekerjaan, Dje juga ga mau saya ngalah urusan kerjaan. Saya sangat menikmati pekerjaan saya saat ini. Dan saya ingin tetap bekerja, saya ingin tetap menjadi diri saya sendiri. Jadi ya kita lihat saja nanti.
10. 10 Tahun Masih Tetap Cinta?
Menurut Eeelll... mudah-mudahan bisa kayak lirik lagu itu "sekarang atau 50 tahun lagi aku masih akan tetap mencitaimu" Auuuooooo....
Selamat Berakhir Pekan..
Selamat Bercinta
Saturday, October 1, 2016
Film - Film Apa yang Bikin Nangis?
Warning!!
Saya ini adalah orang yang almost nangis nonton film apa saja, termasuk Pasific Rim, Thor, sampai Kungfu Panda!! Hahaha...
Jadi, mungkin list ini membuat anda geleng-geleng kepala, tapi ini adalah list film yang membuat saya nangis beneran (sampai sesenggukan, ingusan dan mata bengkak sampai hari berikutnya) dan tetap menangis meski sudah menonton berulang-ulang. So, here we go..
Saya ini adalah orang yang almost nangis nonton film apa saja, termasuk Pasific Rim, Thor, sampai Kungfu Panda!! Hahaha...
Jadi, mungkin list ini membuat anda geleng-geleng kepala, tapi ini adalah list film yang membuat saya nangis beneran (sampai sesenggukan, ingusan dan mata bengkak sampai hari berikutnya) dan tetap menangis meski sudah menonton berulang-ulang. So, here we go..
Film: Harry Potter and Deathly Hallows Part 2
Rotten Tomatoes Score: 96%
Bagian sedih: Saat Hogwarts Battle akan dimulai, kedua kubu bersiap-siap bertarung. Saat Lupin dan Tonks side to side untuk bersiap bertarung, saat percakapan antara si kembar George "are you okay, Freddie?" Fred "yeah" George "me too"
Bagian Paling sedih: ada dua bagian paling sedih menurut saya di film ini yaitu ketika Fred meninggal dalam pertarungan dan seluruh keluarganya berduka. Dan terutama saat Harry melihat ke dalam memory Snape dalam pensieve di mana terlihat jelas betapa Snape mencintai Lily tanpa syarat (a friendzone level omega!!) dan saat Snape begitu hancur melihat Lily tewas demi Harry. Bayangin aja gimana kalau kekasih hati anda meninggal dan anda tau itu pasti terjadi dan anda tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya dan yang paling parah anda ada dalam lingkaran si pemmbunuh!!!
Best Quotes: Dumbleore "After all this time" Snape "Always" huaaaaa... udah, saya patah hati!! Nangis sampai credit title.
![]() |
The legendary quotes |
Film: The Last Samurai
Rotten Tomatoes Score: 66%
Bagian sedih: Saat Nobutada (Putra Katsumoto) mengorbankan dirinya menjadi umpan hingga tewas agar ayahnya dan pasukan samurai lain bisa menyelamatkan diri saat terjadi serangan untuk membunuh Katsumoto. Nah ini anak sebegitu cintanya pada orang tua sampai mengorbankan nyawa, lalu kita apa kabar?!
Bagian Paling sedih: Pertarungan terakhir antara tentara Kaisar Jepang dengan senjata modern dan Para Samurai dengan pedang dan panahnya. Para samurai tidak menyerah sedikitpun sampai literally titik darah penghabisan!! Aseli, bayangin ini aja saya mau mewek. Apalagi saat Katsumoto memutuskan melakukan hara kiri dan dia berkata "Perfect.. the are all perfect.." menghembuskan napas terakhir ditemani sakura bermekaran
Best Quotes: Emperor Meiji "tell me how he died", Algreen "I will tell you how he lived" dan saya pun ambil tambahan tisu buat lap ingus!
Film: Dawn of the Planets of The Apes
Rotten Tomatoes Score: 90%
Bagian sedih: keseluruhan cerita memang dibuat sangan dark. Jadi memang moodnya di bawa sendu. Sedih ketika Koba dengan kejam menembak Caesar dengan senapan dan membuat seolah-olah itu perbuatan manusia sehingga para Apes marah dan menyerang manusia. Beruntung Caesar selamat dan dibawa ke rumah tempat Caesar dulu dibesarkan. Memori-memori Caesar di rumah itu... huaaa... bikin pengen pulang kampung sekarang
Bagian Paling sedih: Ketika Koba memenjara semua apes dan pertarungan dengan manusia tidak terhindarkan. Lalu Caesar bertarung dengan Koba dan saat bersamaan manusia meledakkan seluruh bangunan sehingga banyak korban dari Apes dan Manusia. Syedih sekali melihat pertarungan antar saudara ini, dimana Koba masih dipenuhi kebencian kepada manusia dan melakukan apapun demi berperang dengan manusia bahkan mengorbankan saudaranya sendiri. Seharusnya sih bagian ini menegangkan ya dengan pertarungan dan segala efek ledakannya, tapi entah knp bagian ini saya nangis sampai sesenggukan.
Best Quotes: Caesar "Ape not kill ape"
Film: The Theory of Everything
Rotten Tomatoes Score: 79%
Bagian sedih: ketika kesehatan Stephen mulai memburuk dan Jane mengorbankan segalanya demi mengasuh Stephen dan kedua anak mereka. Dan Stephen menyadari Jane perlu laki-laki lain (Jonathan) untuk hidupnya.
Bagian Paling sedih: Ketika dokter memvonis bahwa tidak Stephen akan benar-benar lumpuh. Dan tak ada satupun bagian tubuhnya yang akan berfungsi. Dan ketika Stephen tahu bahwa otaknya masih berfungsi dengan baik, buat dia itu cukup!!! Huaaaa... dan terbukti kan, dia adalah salah satu ilmuwan modern yang paling jenius. Memang bukan kisah cinta romantis yang mendayu-dayu, tapi semangat Stephen untuk tetap bertahan dan melanjutkan cita-citanya untuk meneliti alam semesta adalah hal paling luar biasa yang bisa terjadi pada manusia. Kita apa kabar, baca buku pelajaran satu paragraf aja langsung ketiduran!
Best Quotes: N/A
Film: Pete's Dragon
Rotten Tomatoes Score: 87%
Bagian sedih: baru mulai aja udah sedih, ketika kecelakaan mobil yang menewaskan orang tua Pete's. Dan dia sendiri yang selamat dari mobil dan merangkak keluar dari mobilnya sambil memanggil-manggil kedua orang tuanya saat usianya masih 5 tahun! Trus saat Pete berlari dari kota pontang panting untuk kembali pada Elliot!! OMG my heart was broken!
Bagian Paling sedih: Ketika Pete's tiba pada keputusan bahwa mereka tidak aman lagi di hutan karena tidak mungkin bersembunyi lagi dari manusia. Dan dengan besar hati akhirnya Elliot mau berpisah. My heart was not broken only, it whas chopped into pieces!! Sibuk usap air mata dan lap idung sambil sesenggukan.
Best Quotes: Pete "I don't want to leave you, but they'll come looking for you"
Film: Laskar Pelangi
Rotten Tomatoes Score: N/A
Bagian sedih: Ikut sedih ketika Ikal patah hati karena ditinggal oleh Aling begitu saja. Belum lagi saat dinyanyikan lagu Bunga Seroja oleh Mahar. Rasanya kayak kita yang putus cinta.
Bagian Paling sedih: Saat Lintang harus putus sekolah! Terakhir kali datang ke SD Muhammadiyah untuk berpamitan dengan teman-temannya. Maakk... anak jenius itu harus rela menggantung cita-citanya tak tersentuh karena alasan kemiskinan.
Best Quotes: Pak Harfan "hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya.."
![]() |
Lintang, Ikal, Mahar |
Film: Me Before You
Rotten Tomatoes Score: 58% (ini asli saya tidak mengerti kenapa nilainya jelek)
Bagian sedih: ketika baru pulang dari menonton pertunjukan musik, Will belum mau keluar dari mobil karena dia hanya ingin menikmati saat normal menjadi pria yang berkencan dengan wanita bergaun merah. Belum lagi saat Lou duduk di pangkuan Will di atas kursi roda dan mereka menari dengan kursi roda di pesta pernikahan pacar will. Oh satu lagi, pertama kali mereka berciuman di resort ditengah badai. Aaaawwwww....
Bagian Paling sedih: Dari saat liburan mereka hampir selesai dan di pantai Will menyampaikan pada Lou bahwa dia tetap pada keputusannya untuk mengambil "treatment" euthanasia untuk mengakhiri hidupnya. Daaannn, paling haru adalah saat Lou menemani Will di saat terakhirnya di Swiss. Nangis sampai maskara luntur, mata bengkak, ingus netes dan idung merah plus hati hancur berkeping-keping. Bahkan sampai hari berikutnya mata saya bengkak dan perih!
Best Quotes: Lou "I have become a whole new person because of you"
![]() |
Sebelum menangis meraung-raung |
Sebenarnya listnya masih cukup panjang, tapi cukup itu dulu ya.. dengan kriteria bodoh saya, kalau sebuah film berhasil membuat saya menangis maka film itu bagus! Hahaha...
Selamat nonton film dan selamat berakhir pekan!