Tuesday, October 25, 2016

Satu Dekade, Pelajaran Tentang Nilai Kehidupan

Sepuluh tahun bersama Dje, yang saya sadari adalah bahwa ketika kita memutuskan untuk bersama modal utama adalah cinta. Jangan bilang saya naif, yes true memang uang itu juga sangat perlu, tapi kalau tolak ukurnya uang tidak akan ada habisnya. Kita bicara tentang kewajaran. Sebagai wanita siapa mau menderita, urusan menderita ini adalah urusan lahir bathin.

Nah, karena itu saya bilang modal utamanya memang cinta. Tapi saya kayak naik mobil kan, bahan bakarnya memang premium (atau pertalite atau pertamax atau solar) tapi kalau ban mobilnya bocor kan ga nyaman juga dipakai berkendara. Atau kaca spionnya hilang, kan ga aman juga dikendarai kemana-mana.

Begitu juga sebuah hubungan, buat saya dan Dje, komitmen bukan tentang bagaimana org lain menilai kami, tetapi yang jauuuhhh lebih penting adalah bagaimana kami menilai hubungan kami berdua. Ini yang menjadi landasan bagi kami untuk bersama meskipun orang-orang selalu mempertanyakan kenapa. Bukankah cinta adalah salah satu hak hakiki setiap manusia. :)

Oke, tentang nilai kehidupan, hal selain cinta belakangan yang saya sadari, kami berdua berbagi Life Value yang sama. Bagaimana kami memandang dan menyikapi banyak hal dalam kehidupan. Ini beberapa hal yang ingin saya bagi




1. Tentang Uang
Kami sangat bersyukur dengan pekerjaan dan penghasilan kami saat ini. Lebih dari cukup untuk kebutuhan kami berdua. Sangat cukup untuk membantu keluarga dan bahkan cukup untuk berbagi pada beberapa sahabat. 

Lalu, apakah kami mengejar agar kami mendapat penghasilan tambahan dan menginvestasikan waktu dengan bekerja tak kenal waktu demi mendapat uang lebih?! Tidak, kami tidak seperti itu. Kami adalah dua manusia yang sangat menikmati bermalas-malasan. Kami suka menghabiskan waktu dengan tidak melakukan apapun. Dan saat banyak kerabat menyayangkan "kemalasan" kami dengan dalih "kalian masih muda, mulailah bisnis dan dapatkan tambahan banyak uang!" bagi kami berdua, inilah cara kami menikmati hidup. 

Kami tidak pernah menggunakan uang dan harga untuk target mencapai apapun. Uang adalah reward atas apa yang sudah kami lakukan, itu saja. Kami menabung iya, kami berinvestasi iya, kami jalan-jalan juga iya, dan kami bahagia.



Ada orang yang bahagia dan menikmati hidupnya dengan jumlah harta berlimpah dan uang dengan nomor seri tak terbatas. Kami berdua cukup seperti ini. Cukup memiliki atap diatas kepala kami, memiliki kendaraan cukup nyaman membawa kemana-mana, cukup untuk membahagiakan kedua orang tua, cukup untuk membantu orang disekitar. Karena inilah cara kami menikmati hidup. 

Dan baru saya sadari, ini salah satu alasan kenapa kami mampu bertahan sebegini lama dan tetap bahagia, karena kami berdua sama malasnya! Hahahaha...

2. Tentang Berbagi
Entah kenapa, kami berdua merasa bahwa hidup kami berdua agak-agak tidak berguna. Rasa-rasanya kontribusi kami pada sekitar sangat kurang. Dari sana kami mulai sadar, sebenarnya ada banyak hal yang bisa kami lakukan. Dan bagi saya dan Dje, kami berdua sangat bahagia berbagi ilmu pengetahuan, kesempatan belajar dan pendidikan. 

Ketika saya mulai insiatif program kakak asuh, tidak sedikitpun Dje meragukan. dialah sponsor tetap saya. Donatur yang bersedia menyisihkan uangnya paling banyak setiap bulan untuk biaya kuliah adik asuh kami. Dia juga yang bersedia mendengarkan segala rencana masa depan saya tentang punya balai latihan kerja, tentang taman baca, tentang bazzar amal, dan dia ada di setiap cerita itu.

Dje bahkan mulai jauh lebih dulu.Sebelum kami mulai dengan beasiswa kakak asuh, dia sering mengunjungi Panti asuhan di dekat tempat tinggalnya. Memberi apapun yang dia mampu beri, dan terakhir demi melihat mereka lebih melek teknologi, dia menghadiahi mereka Laptop. 

Bagi kami, berbagi adalah tentang membagi kesempatan kepada lebih banyak orang. Berbagi bukan tentang mengurangi rejeki, berbagi adalah tentang membagi tawa, membagi kebahagiaan sehingga menjadi berlipat-lipat. 

3. Tentang Menikah
Yang terbaik dari Dje adalah, dia tidak pernah memaksa saya menikah! Hahaha... tolong jangan salahkan dia tentang kenapa kami belum menikah. Bukan karena Dje tidak melamar saya. Tidak. Tapi karena memang saya belum siap menikah.

Nah, ke-belum-siap-an saya menikah ini, tidak menjadikan Dje berhenti mencintai saya. Malah saya pikir diam-diam dia bersyukur saya belum mau menikah! Hahahaha... Kami jadi punya sangat banyak waktu untuk merencanakan berbagai hal. Investasi, pernikahan, liburan, keluarga, segalanya. Tentunya berkedok status "belum menikah" sehingga belum ada tanggung jawab menjadi "orang tua" 

Ya kami mengulur tanggung jawab selama mungkin. Jangan ditiru, tapi kalaupun ditiru ya resiko ditanggung penumpang. Hahahaha...

Bagi kami berdua, komitmen bukan hanya tentang pengesahan lewat hukum dalam selembar kertas. Ataupun pengakuan berupa cincin di jari-jari. Sekali lagi ini pemikiran yang tidak patut ditiru, tetapi bagi kami berdua, komitmen adalah tentang hati. Benar-benar antara kami berdua. Bukan orang lain.



4. Tentang Keluarga
Buat saya, dua hal paling penting di dunia adalah Keluarga saya dan Dje! Jika mereka bahagia, saya jauh lebih bahagia lagi. 

Nah, bagi saya dan Dje, ada hal-hal yang kami boleh memberikan masukan tetapi keputusan akhir ada di tangan masing-masing. Yaitu tentang kontribusi kepada keluarga. Bukan karena orang tua saya dan dia tidak mampu membiayai diri sendiri lagi. Bukan samasekali, tetapi ini adalah tanggung jawab kami kepada dua orang yang paling penting dalam hidup.

Terutama saya, bagi saya Ibu Bapak lebih dari sekedar orang tua biologis, mereka adalah sahabat hidup. Mereka adalah mentor, kalau kata orang Bali "asal de gen bulan jak matan ai" (asal jangan bulan dan matahari) pasti saya usahakan (satu lagi, asalkan bukan cucu! Hahahaha...)

Nah terbayangkan klo saya tidak dengan Dje. Misalnya saya dengan orang lain yang menganggap bahwa setelah dewasa kita dan orang tua sudah tidak lagi ada urusan. Jangan salah, banyaaaak yg seperti itu. Cinta pada keluarga dan orang tua hanya sebatas foto-foto di instagram. Percaya sama saya, ada buanyak!

Saya percaya, segala hal di dunia ini pasti terganti kecuali orang tua kita. (jangankan suami atau istri, presiden aja bisa diganti dalam sekejap mata kok).

5. Tentang Hak dan Kewajiban
Banyak yang masih berpendapat bahwa suami harus menafkahi istri lahir bathin. Suami harus mensejahterakan istri dan anak-anaknya. Nah, disaat yang sama mereka juga menuntuk kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan. Buat saya ini double standard.

Ketika kita menuntut kesetaraan hak, berarti kita juga menerima kesetaraan kewajiban. Kan hak dan kewajiban selalu muncul bersama-sama. Ketika wanita menuntuk kesetaraan hak, berarti kita juga siap dengan kesetaraan kewajiban.

Buat saya, Dje dan saya adalah partner. Tidak ada yang lebih superior atau inferior. Nah, dari sini perencanaan tentang masa depan kami menjadi lebih jelas. Tentang pekerjaan, karir, penghasilan, pengeluaran, investasi, dan yang lain. Bagi kami, karena kami partner ya hak dan kewajiban kami sama.

Contoh, tentang rencana pernikahan. Kami sudah menghitung biaya yang kira-kira akan kami keluarkan. Nah biaya itu ya kami bagi berdua. buat saya itu sangat wajar. Saya bukan barang yang bisa diminta seenaknya oleh Dje dengan biaya tertentu. Sekali lagi kami berdua adalah partner yang setara.

Banyaaak laki-laki di luar sana yang ingin merasa superior. Tidak boleh karir wanitanya lebih bagus, tidak boleh pasangannya memiliki pendapat tentang hal-hal besar dalam masa depan, semua kepemilikan harus atas nama si laki-laki, dsb, dst. Saya bersyukur punya Dje, dia adalah partner saya!

Tapi banyak juga wanita yang mau terima beres. Bodo amat suami kerja keras banting tulang, remuk redam demi sebongkah berlian. Pokoknya wanita tinggal duduk manis meni pedi creambath, tapi itu bukan saya. Dan saya rasa Dje juga bersyukur punya saya. Hahaha...

Cinta membuat kami bertahan selama ini. Life value membuat kami nyaman selama ini. 

Happy 10 Anniversary for my partner in life, my love Putu Adi Bayu Suteja Sastra.

Will see you soon... 


Saturday, October 22, 2016

Satu Dekade, Satu Cerita

10 tahun, banyak ini itu yang terjadi,10 tahun dan aku ingin bercerita. Cerita tentang cinta.



10 tahun, dan yang paling sulit adalah jarak. Ketika kamu tak bernah bisa menutup jarak diantara kita. Sulit rasanya bisa tetap waras untuk menunggu waktu bertemu. Sebulan belum tentu, pernah 4 bulan menahan rindu. Bahkan pernah sampai 9 bulan lamanya menunggu. Meskipun 1 dekade berlalu, jarak selalu ada disitu.

10 tahun, dan yang paling menyebalkan adalah saat kamu tak punya waktu. Terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tanggungjawab sedangkan aku terlalu keras kepala dan menuntut kamu memperhatikanku. Semua perdebatan biasanya berawal dari situ. Ketika kamu tertidur saat masih bicara denganku di telepon. Saat kamu tak antusias membalas ceritaku karena kamu terlalu lelah menjalani hari di kantor yang tak menentu, dan selalu aku seperti anak-anak yang merajuk tak tentu. 

10 tahun, dan yang paling seru adalah jalan-jalan. Cerita kita saat melihat tempat baru, dan terutama menikmati pantai-pantai cantik nan biru. Berdua perjalanan jadi lebih seru, dan kita selalu menanti itu. Belum banyak memang yang kitai berdua tau, tapi ini kesempatan untuk merencanakan perjalanan baru. Bali, Lombok, Jakarta, Jogja, Semarang, Labuan Bajo, Komodo, Moyo, Sumbawa, Belitung, dan pulau-pulau kecil disekitar semua pulau itu. Semua membuat kita bahagia.

10 tahun, dan yang paling membuat rindu adalah duduk berdua di malam minggu. Entah menonton TV saja di rumah, atau makan ke pasar senggol dan sesekali makan malam di restoran yang agak mahal. Tak jarang duduk berdua di kaki lima, atau sekedar tertawa karena tak jelas apa. Semua aku suka, semua membuat rindu. 



10 tahun, dan yang paling membuat hati tak menentu adalah ketika kamu kembali ke pulau seberang itu. Bukan karena cemburu. Samasekali tak ada ragu. Hanya saja, memikirkan kamu menempuh beribu kilometer demi bisa bermalam minggu bersamaku. Cukup membuat ketar-ketir menunggu. Tapi itulah resiko memutuskan bersamamu.

10 tahun, dan yang paling membuat gembira adalah semua kejutan dan hadiahmu. Segala yang kamu usahakan untuk aku. Semua yang kamu kerjakan agar aku bahagia dan tertawa. Mulai dari sepatu yang kamu pesan khusus untuk aku, laptop pertama dalam hidupku, Permen Bertie Botts segala rasa, buket bunga tanda cinta, novel-novel kesukaanku, sampai hal-hal yang bahkan dalam mimpipun aku kadang ragu Luna, Ovie, dan semua yang kita berdua sepakati kini. Kamu memang paling tahu membuatku bahagia.

10 tahun, dan yang paling aku tunggu adalah kabar darimu. Kabar bahwa kamu sudah sampai kantor dan sarapan gorengan tahu. Kabar bahwa kamu akan menonton film kesukaanmu dan lari terburu-buru mengejar waktu. Kabar bahwa kamu mendapat surat tugas menghadiri seminar di Bali selama seminggu. Dan tentu yang paling aku tunggu bahwa kamu akan pulang di akhir minggu.

10 tahun, dan paling aku kagum adalah baik hatimu. Tak hanya kamu pintar ini itu, tapi hatimu jauh melebihi kepintaran dan egomu. Menyayangi keluargaku dan keluargamu tanpa mengeluh. Membagi rejekimu kepada mereka yang perlu. Dan mendukung ide gilaku untuk beasiswa kakak asuh. Sebenarnya dari kamu aku belajar tentang keikhlasan. Dari kamu aku belajar kebaikan hati, belajar ketulusan, dan tentu saja dari kamu aku belajar kesabaran.

10 tahun, dan yang paling membuat aku cinta adalah caramu menghadapi aku. Tak pernah habis sabarmu menghadapi kebodohan, kecerobohan dan aku yang berkepala batu. Kadang aku saja kesal pada diriku. Tapi entah karena apa, kamu tetap cinta. Mungkin karma baikku di kehidupan dahulu terlalu banyak hingga layak dicintai kamu. 

10 tahun, dan yang paling mudah adalah jatuh cinta dan tetap tergila-gila. Inilah bagian paling mudah dalam kisah cinta kita. Memang tak semua orang percaya, tapi memang benar, aku bercerita apa adanya. Sangat mudah untuk selalu jatuh cinta pada kamu setiap hari. Sangat mudah untuk merindukanmu setiap hari. Semudah bernapas. 

10 tahun dan aku semakin jatuh cinta.

Terimakasih bulan Oktober 10 tahun yang lalu. 


Friday, October 14, 2016

FAQ : 10 Years Long Distance Relationship

Uwooo.. saya aja kadang suka heran sendiri, kok ya bisa kami sudah 10 tahun bersama. Rasanya baru kemarin jemputin dia di Terminal Ubung, karena ga punya duit untuk beli tiket pesawat dari Jakarta ke Bali dan terpaksa naik bus. Gosh.. time run so fast!

Brief Story:
Saya kenal Dje entah kapan. Sepanjang yg saya bisa ingat, saya sudah tau ada makhluk namanya Dje. Bukan dramatis atau apa, tapi kami memang sudah saling kenal dari jaman belum sekolah. Bahkan belakangan Dje ngaku pernah ambil salah satu komik di rumah saya waktu kecil dan ga dia kembalikan (komik Lucky Luke kalau ga salah). Jadi begitulah saya mengenal Dje.

Mulai pacaran Oktober 2006, dan yang paling seru adalah dari detik pertama kita memutuskan pacaran sampai hari ini kita LDR-an a.k.a pacaran jarak jauh. Jadi 2 tahun pertama Jakarta - Bali, lanjut 2 tahun berikutnya Lombok - Bali, lalu Dje mutasi jadilah Sumbawa - Bali, nah hampir 3 tahun terakhir ini jadinya Lombok - Bali lagi.

Jadi begitulah, selama 10 tahun ini buanyak deh pertanyaan orang-orang tentang bagaimana kami bisa bertahan 10 tahun berjauhan (berasa artis kita.. hahaha)

So, here we go with the frequently asked question on how we survive for 10 years

1. Jadiannya Dimana?
Jadiannya lewat SMS. Klo gak salah Dje baru balik ke Jakarta setelah liburan lebaran di Bali. Saya ya so pasti di Bali.

Walaupun Dje orangnya super romantis ya, tapi cara nembaknya itu ga romantis samasekali. Di SMS cuman bilang "Kalo kamu takut gitu (takut Dje pulang ke Bali udh bawa anak istri) gimana kalo kita pacaran aja. Tapi aku kuliahnya jauh, tantangan buat kita yang baru pacaran" dan saya iyakan. Kalo ga salah saya bilang "Ya udh, kita coba" 

Begitulah. Segitu saja, dan kita jadian. Hahaha. Mungkin karena jarak sudah membuat keadaan rumit, kami harus membuat simpel hal-hal lainnya. 

2. Seberapa Sering Kalian Ketemu?
Kalau sekarang sih sudah enak, paling tidak sebulan sekali. Bahkan sering juga sebulan dua kali. Apalagi jarak Bali-Lombok yang cukup dekat. Tapi karena saya sebulan libur hari Sabtunya hanya 2x saja, jadinya saya harus membagi waktu untuk Dje dan keluarga. Yah, setahun belakangan memang sebulan sekali adalah jadwal pasti kami bertemu.

Tapiiii, jaman tahun 2006-2008 adalah masa2 kegelapan. Pernah sekali waktu (mungkin 2007) kami baru bertemu lagi setelah 9 bulan! Ini bahkan 9 bulan baru ketemu setelah resmi pacaran. Alasannya klasik, ga ada duit! Hahaha.. beneran deh. Waktu itu Dje masih semester akhir kuliah saya baru mulai kuliah. Duit darimana coba?! bisa beli pulsa saja sudah bersyukur alhamdulilah.

Lalu, saat pertama kali Dje penempatan di Lombok sepertinya adalah saat paling sering ketemu (kisaran 2008 - 2010), saat Dje pulang 2 minggu sekali. Apalagi dia sudah kerja beneran, gaji beneran dan yang paling penting belum banyak cicilan! Hahaha...

Paling sering sih Dje yang pulang ke Bali. Kalau Dje di Lombok saya lumayan sering nengokin dia. Waktu dia di Sumbawa, saya pernah nengokin dia sekali (tahun 2012). Waktu dia di Jakarta, saya malah ke Jakarta ketemu dia sebelum kami pacaran. Mungkin itu kategorinya kami PDKT ya.. 



3. Kok Bisa Kamu Percaya Sama Dia?
Ini pertanyaan jawabnya gampang, jelasinnya susah.

Ya percaya aja sih. Intinya, kami berdua sangat terbuka tentang apapun. Bahkan hal-hal yang mungkin tabu bagi pasangan lain, buat kami ya harus dibicarakan. Contohnya, pernah suatu ketika saya merasa hubungan kami rasanya hambar, segala sesuatunya terlalu normal, terlalu datar. Saya takut, saya jadi bosan, nah ya sudah saya cerita ke Dje. Kedengaran aneh memang, tapi bagi kami itu cara terbaik. Daripada saya cerita ke teman lain, apalagi teman cowok, malah jadi TTM kan nanti. Kalau ceritanya sama Dje langsung, kami bisa bahas langsung bagaimana cara mengatasi kebosanan saya itu. Biasanya sih caranya sederhana-sederhana saja, merencanakan liburan, atau Dje yang biasanya mengubah approach ke saya. Entah tiba-tiba jadi lebih romantis, ato tiba-tiba memulai kuliah pengetahuan umum (ini kesukaan saya).

Memang perlu usaha dari kami berdua. Kami adalah dua kepribadian yang berbeda. Cara kami menghadapi masalah berbeda, cara kami menyampaikan sesuatu juga berbeda. Saya orang yang sangat terbuka menyuarakan apapun yang ada di kepala saya. Dje orang yang sangat terbuka dengan segala ide gila saya. Dan yang paling penting, saya tahu Dje berusaha sangat keras untuk selalu menenangkan saya. Meyakinkan saya bahwa cinta kami berdua jauh lebih kuat daripada jarak antara kami.

Bagaimana saya tidak percaya dengannya, dia memperkenalkan saya ke semua teman-temannya. Dia selalu ada waktu untuk saya. Komunikasi tidak pernah putus (kecuali Hari Raya Nyepi), pulang kerja dia pasti menemani saya lewat telpon. Tiap malampun kami hampir selalu ngobrol di telpon. Weekend sama saja, saat kami tidak bersama chat tidak pernah putus, telpon juga selalu.

Menurut saya yang paling penting adalah jujur. Saling terbuka. Dje tahu saat saya pergi jalan-jalan dengan sahabat laki-laki. Saya juga tahu kalau Dje hunting foto bersama teman-teman kantornya dan dia boncengin teman kantor wanita. 

Cemburu? kalau sudah dikasi tau dari awal entah kenapa kami tidak saling cemburu. Saya malah kesel kalau Dje kumat malesnya. Ga mau pergi jalan dengan temannya atau bahkan sekedar pergi makan dengan temannya juga tidak mau!

Kami bukan pasangan yang suka melarang ini itu, karena logikanya kami yang LDR ini, buat apa dilarang, toh kita tidak ada disana, lebih baik dia jujur tapi kita tahu walaupun kadang ngeselin. Daripada bohong cuman biar kita seneng aja. 

4. Gimana Cara Komunikasinya?
SMS, Email, Yahoo Messenger, G Talk, FB Chat, Skype, WA, BBM, Telpon, semua pernah. Sama lah dengan pasangan LDR lain.

Pernah dulu waktu jaman susah, belum ada chat, jadi setiap hari bisanya SMS. SMS juga bayar kan, nah ada deh tu gratisan 100 sms per hari dari XL, jadi tiap hari kita ngitung sudah brapa kita kirim smsnya. Kalau masih siang tapi sudah 80an sms, jadinya kami harus irit-irit biar ga kepotong pulsa! Ngenes memang, tapi seru! Hahahaha...

Trus juga, jaman itu kan uang buat pulsa terbatas ya, ada deh tu gratis telpon sesama XL, tapi telponnya harus below 3 mins, jadila dje nlp sy sambil liatin jam atau timer biar gratis. Tapi kalau saya sudah nyaris tidur, ya sudah bablas, krn Dje maunya nemenin saya sampai ketiduran. Sweet!!



5. Kalau Kangen Gimana?
Biasanya saya nangis! Hahaha... samapai sekarang kangennya masih bikin nyesek. Bikin ngilu. Masih sering nangis karena kangen. Masih sering bikin Dje bingung harus ngapaen klo saya sudah ngomel-ngomel bilang kangen tapi jadwal pulang masih lama. 

Untungnya saya bekerja dan punya hobi untuk menyalurkan kekangenan saya. Pulang kerja ya biasanya saya baca novel sambil chat atau telponan sama Dje. Paling sering sih kalau kangen ya kita berdua akan bikin rencana liburan selanjutnya dengan amat sangat detail. Seolah ketemunya sudah sebentar lagi.

Kangen adalah salah satu resiko dalam hubungan kami, kalau kangen ya sudah biarin aja. Kangen membuat kami mampu bertahan, mungkin ini yang membuat kami mampu bertahan sampai 10 tahun.

6. Kok Bisa Tahan 10 Tahun Jauhan?
Semua karena cinta! Hahaha... klise sih, tapi ya memang itu alasannya mau gimana lagi. Kalau ga cinta ya buat apa saya nunggu Dje sebegini lama. Buat apa saya rela malam mingguan lebih sering sendiri. Ya memang karena cinta.

Lagian, kemi berdua sudah terlalu nyaman satu sama lain. Dje manusia yang paling sabar sama saya . Banyak hal yang dia korbanin buat saya. Dan dia mau berubah demi saya. So, apa lagi?! Tidak ada alasan untuk saya berhenti menunggu, berhenti jatuh cinta.

7. Kapan Nikah?
Nanti tahun 2018. Ini serius lho, tahun 2018. Rencananya sudah fix.


8. Kok Lama Banget Nikahnya, Nunggu Apa Lagi?
Sebenarnya nunggu punya uang. Hahahaha.. tapi entah kenapa tidak ada yang percaya. 

Ya tidak ada yang spesifik ditunggu sih. Kami masih menikmati pacaran. Saya masih senang menghabiskan banyak waktu dengan keluarga. Menemani Ibu Bapak jalan-jalan. Dan Dje tidak pernah keberatan dengan hal itu. Kami memang tidak kebelet nikah.

Tapii, dulu di tahun pertama pacaran sempat punya rencana nikah tahun 2012, tapi sadarlah pas itu jiwa raga lahir bathin belum siap. Lha wong jaman itu masih alay kok. Kemudian berencana nikah tahun 2015. Rencana ini bertahan cukup lama, kira-kira setahunan. Sampai akhirnya, uang yang Dje tabung buat nikah malah kita pakai untuk lain-lain. Hangus deh rencana nikahnya.. hahaha..

Baru akhirnya mulai nabung lagi. Rencananya mau nikah tahun 2017, daan akibat kesalahan hitung, Dje baru sadar kalau ternyata tabungan nikahnya baru sanggup Desember 2017. Daripada buru-buru dan dengan nego-nego antara kami berdua, jadilah keputusan kami nikah tahun 2018. 

Semoga lancar jaya deh sampai harinya

9. Berarti Nanti Kalau Sudah Nikah Winda Akan Ikut Dje?
Hhhmm... sebenarnya ya pengen banget ikut Dje. Tapiii... berhubung jenis pekerjaannya dia yang mengharuskan dia mutasi beberapa tahun sekali, saya sih jadi mikir juga.

Iya kalau dia pindahnya ke kota besar atau kota wisata yang saya bisa cari kerja. Apa kabar kalau dia pindah ke pulau antah berantah kan. 

Sayangnya saya belum mau ngalah untuk pekerjaan, Dje juga ga mau saya ngalah urusan kerjaan. Saya sangat menikmati pekerjaan saya saat ini. Dan saya ingin tetap bekerja, saya ingin tetap menjadi diri saya sendiri. Jadi ya kita lihat saja nanti. 



10. 10 Tahun Masih Tetap Cinta?
Menurut Eeelll... mudah-mudahan bisa kayak lirik lagu itu "sekarang atau 50 tahun lagi aku masih akan tetap mencitaimu" Auuuooooo....

Selamat Berakhir Pekan..
Selamat Bercinta 




Saturday, October 1, 2016

Film - Film Apa yang Bikin Nangis?

Warning!!
Saya ini adalah orang yang almost nangis nonton film apa saja, termasuk Pasific Rim, Thor, sampai Kungfu Panda!! Hahaha...

Jadi, mungkin list ini membuat anda geleng-geleng kepala, tapi ini adalah list film yang membuat saya nangis beneran (sampai sesenggukan, ingusan dan mata bengkak sampai hari berikutnya) dan tetap menangis meski sudah menonton berulang-ulang. So, here we go..

Film: Harry Potter and Deathly Hallows Part 2
Rotten Tomatoes Score: 96%
Bagian sedih: Saat Hogwarts Battle akan dimulai, kedua kubu bersiap-siap bertarung. Saat Lupin dan Tonks side to side untuk bersiap bertarung, saat percakapan antara si kembar George "are you okay, Freddie?" Fred "yeah" George "me too"
Bagian Paling sedih: ada dua bagian paling sedih menurut saya di film ini yaitu ketika Fred meninggal dalam pertarungan dan seluruh keluarganya berduka. Dan terutama saat Harry melihat ke dalam memory Snape dalam pensieve di mana terlihat jelas betapa Snape mencintai Lily tanpa syarat (a friendzone level omega!!) dan saat Snape begitu hancur melihat Lily tewas demi Harry. Bayangin aja gimana kalau kekasih hati anda meninggal dan anda tau itu pasti terjadi dan anda tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya dan yang paling parah anda ada dalam lingkaran si pemmbunuh!!!
Best Quotes: Dumbleore "After all this time" Snape "Always" huaaaaa... udah, saya patah hati!! Nangis sampai credit title.
The legendary quotes


Film: The Last Samurai
Rotten Tomatoes Score: 66%
Bagian sedih: Saat Nobutada (Putra Katsumoto) mengorbankan dirinya menjadi umpan hingga tewas agar ayahnya dan pasukan samurai lain bisa menyelamatkan diri saat terjadi serangan untuk membunuh Katsumoto. Nah ini anak sebegitu cintanya pada orang tua sampai mengorbankan nyawa, lalu kita apa kabar?! 
Bagian Paling sedih: Pertarungan terakhir antara tentara Kaisar Jepang dengan senjata modern dan Para Samurai dengan pedang dan panahnya. Para samurai tidak menyerah sedikitpun sampai literally titik darah penghabisan!! Aseli, bayangin ini aja saya mau mewek. Apalagi saat Katsumoto memutuskan melakukan hara kiri dan dia berkata "Perfect.. the are all perfect.." menghembuskan napas terakhir ditemani sakura bermekaran
Best Quotes: Emperor Meiji "tell me how he died",  Algreen "I will tell you how he lived" dan saya pun ambil tambahan tisu buat lap ingus!


Film: Dawn of the Planets of The Apes
Rotten Tomatoes Score: 90%
Bagian sedih: keseluruhan cerita memang dibuat sangan dark. Jadi memang moodnya di bawa sendu. Sedih ketika Koba dengan kejam menembak Caesar dengan senapan dan membuat seolah-olah itu perbuatan manusia sehingga para Apes marah dan menyerang manusia. Beruntung Caesar selamat dan dibawa ke rumah tempat Caesar dulu dibesarkan. Memori-memori Caesar di rumah itu... huaaa... bikin pengen pulang kampung sekarang
Bagian Paling sedih: Ketika Koba memenjara semua apes dan pertarungan dengan manusia tidak terhindarkan. Lalu Caesar bertarung dengan Koba dan saat bersamaan manusia meledakkan seluruh bangunan sehingga banyak korban dari Apes dan Manusia. Syedih sekali melihat pertarungan antar saudara ini, dimana Koba masih dipenuhi kebencian kepada manusia dan melakukan apapun demi berperang dengan manusia bahkan mengorbankan saudaranya sendiri. Seharusnya sih bagian ini menegangkan ya dengan pertarungan dan segala efek ledakannya, tapi entah knp bagian ini saya nangis sampai sesenggukan.
Best Quotes: Caesar "Ape not kill ape"


Film: The Theory of Everything
Rotten Tomatoes Score: 79%
Bagian sedih: ketika kesehatan Stephen mulai memburuk dan Jane mengorbankan segalanya demi mengasuh Stephen dan kedua anak mereka. Dan Stephen menyadari Jane perlu laki-laki lain (Jonathan) untuk hidupnya.
Bagian Paling sedih: Ketika dokter memvonis bahwa tidak Stephen akan benar-benar lumpuh. Dan tak ada satupun bagian tubuhnya yang akan berfungsi. Dan ketika Stephen tahu bahwa otaknya masih berfungsi dengan baik, buat dia itu cukup!!! Huaaaa... dan terbukti kan, dia adalah salah satu ilmuwan modern yang paling jenius. Memang bukan kisah cinta romantis yang mendayu-dayu, tapi semangat Stephen untuk tetap bertahan dan melanjutkan cita-citanya untuk meneliti alam semesta adalah hal paling luar biasa yang bisa terjadi pada manusia. Kita apa kabar, baca buku pelajaran satu paragraf aja langsung ketiduran!
Best Quotes: N/A


Film: Pete's Dragon
Rotten Tomatoes Score: 87%
Bagian sedih: baru mulai aja udah sedih, ketika kecelakaan mobil yang menewaskan orang tua Pete's. Dan dia sendiri yang selamat dari mobil dan merangkak keluar dari mobilnya sambil memanggil-manggil kedua orang tuanya saat usianya masih 5 tahun! Trus saat Pete berlari dari kota pontang panting untuk kembali pada Elliot!! OMG my heart was broken!
Bagian Paling sedih: Ketika Pete's tiba pada keputusan bahwa mereka tidak aman lagi di hutan karena tidak mungkin bersembunyi lagi dari manusia. Dan dengan besar hati akhirnya Elliot mau berpisah. My heart was not broken only, it whas chopped into pieces!! Sibuk usap air mata dan lap idung sambil sesenggukan.
Best Quotes: Pete "I don't want to leave you, but they'll come looking for you"


Film: Laskar Pelangi
Rotten Tomatoes Score: N/A
Bagian sedih: Ikut sedih ketika Ikal patah hati karena ditinggal oleh Aling begitu saja. Belum lagi saat dinyanyikan lagu Bunga Seroja oleh Mahar. Rasanya kayak kita yang putus cinta.
Bagian Paling sedih: Saat Lintang harus putus sekolah! Terakhir kali datang ke SD Muhammadiyah untuk berpamitan dengan teman-temannya. Maakk... anak jenius itu harus rela menggantung cita-citanya tak tersentuh karena alasan kemiskinan.
Best Quotes: Pak Harfan "hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya.."
Lintang, Ikal, Mahar


Film: Me Before You
Rotten Tomatoes Score: 58% (ini asli saya tidak mengerti kenapa nilainya jelek)
Bagian sedih: ketika baru pulang dari menonton pertunjukan musik, Will belum mau keluar dari mobil karena dia hanya ingin menikmati saat normal menjadi pria yang berkencan dengan wanita bergaun merah. Belum lagi saat Lou duduk di pangkuan Will di atas kursi roda dan mereka menari dengan kursi roda di pesta pernikahan pacar will. Oh satu lagi, pertama kali mereka berciuman di resort ditengah badai. Aaaawwwww....
Bagian Paling sedih: Dari saat liburan mereka hampir selesai dan di pantai Will menyampaikan pada Lou bahwa dia tetap pada keputusannya untuk mengambil "treatment" euthanasia untuk mengakhiri hidupnya. Daaannn, paling haru adalah saat Lou menemani Will di saat terakhirnya di Swiss. Nangis sampai maskara luntur, mata bengkak, ingus netes dan idung merah plus hati hancur berkeping-keping. Bahkan sampai hari berikutnya mata saya bengkak dan perih!
Best Quotes: Lou "I have become a whole new person because of you"
Sebelum menangis meraung-raung


Sebenarnya listnya masih cukup panjang, tapi cukup itu dulu ya.. dengan kriteria bodoh saya, kalau sebuah film berhasil membuat saya menangis maka film itu bagus! Hahaha...

Selamat nonton film dan selamat berakhir pekan!



A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates