Thursday, December 10, 2015

Mari Berubah Sebelum Negeri Ini Habis Dijarah

Negeri ini harus berubah
Agar tak lagi menjadi Negeri penuh musibah
Negeri ini harus berubah
Sehingga tak melulu merasa dijajah
Dijajah oleh saudara sedarah
Betapa sedih ketika nasib bangsa tak tentu arah

Saat ini semua orang ingin kaya
Harusnya mereka giat bekerja
Minimal jadi pengusaha
Bukannya merampok uang Negara

Negeri ini perlu politisi
Politisi yang bekerja dengan logika dan hati nurani
Bukannya yang bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi
Atau sibuk saling caci di televisi

Negeri ini perlu pejabat
Pejabat yang mengawal hukum dengan erat
Bukannya menggerogoti semua aturat bagai binatang pengerat

Ketika semua orang berkoar-koar revolusi mental
Apakah memang mereka siap dengan hidup serba halal?
Atau itu hanya sebatas hayal
Sebab kita memang sudah bebal

Buktinya, Politisi busuk masih saja jaya
Menang pemilu dengan digdaya
Karena rakyat katanya masih percaya
Dan memilih mereka  untuk bertambah kaya

Buktinya, orang baik pada masuk bui
Apa kabar akhirnya lulusan terbaik ITB & UI
Mereka tak mau bermain api
Mending buka usaha sendiri  daripada mengurusi para pencuri

Aku ingin menjadi politisi
Ingin berkontribusi pada negeri
Tapi sanggupkah aku menjaga janji
Untuk setia dan tak korupsi?

Aku ingin Indonesia berubah
Menjadi negeri bermasa depan cerah
Tapi apa yang saat ini aku lakukan akan cukupkah?

Aku ingin menjadi politisi
Memberantas pejabat bermental mucikari
Memperkaya petani dan menggalakkan perhutani
Aku ingin menjadi politisi
Tapi aku tak punya uang untuk berpartai
Apakah niat dan doa cukup menyertai?

Mungkin belum saatnya aku berpolitik
Belum mampu menghadapi segala intrik
Cukup sekarang berbuat baik
Memberi kesempatan pada anak didik
Agar merekapun merasakan hidup yang lebih apik

Tetapi aku siap berubah..
Siap mendukung dan tak akan pasrah
Memilih politisi yang tak kenal lelah
Berjuang demi Indonesia yang lebih indah

Semoga Pak Presiden masih tetap amanah
Dengan kejujuran dan kerja keras yang tak pernah punah
Agar anak cucu punya masa depan cerah

Semoga politisi busuk di senayan dan dimanapun berada cepat mati
Sehingga tak perlu lagi menjadi beban pertiwi

Mati dan membusuk dikolong neraka
Tak perlu lagi kita menderita karena mereka

Negeri ini harus berubah
Tak lagi menjadi bangsa yang gegabah

Negeri ini harus berubah
Dan perubahan itu diawali dari diri sendiri

Tuesday, December 1, 2015

For this Great Big World, He is nobody

But for me, he is the real angel.

Laki-laki itu benama Bayu Suteja, saat ini bertugas sebagai PNS di Lombok.

Hari minggu kemarin, setelah menabung beberapa bulan, akhirnya cita-citanya tercapai. Membelikan laptop untuk Panti Asuhan Ibu Aminah. Sebuah panti asuhan yang terletak tak jauh dari rumah kosnya. Sebuah panti asuhan yang sudah beberapa kali dia kunjungi.

Alasan pemberian laptop itu sederhana saja. Jadi selama ini, Panti hanya punya sebuah Desktop (Komputer Meja) yang juga merupakan sumbangan dari seorang Pak Haji. Komputer itu dipakai oleh semua anak panti untuk kursus komputer. Sayangnya, karena desktop memerlukan cukup banyak listrik dan tariff listrik yang terus meningkat, pengurus yayasan membatasi waktu nyala komputer lama ini. Dan ini membuat anak-anak terpotong waktunya untuk bisa latihan.

Hanya itu alasan yang membuatnya menyisihkan sisa gajinya, alasan itu yang membuat dia membeli laptop berwana putih itu secara online, meskipun sebenarnya dia bahkan belum pernah memiliki laptop sendiri seumur hidupnya.

Dan ketika dia menceritakan hal itu ke saya, saya menangis. Saya menangis karena terharu. Saya menangis karena bahagia. Apalagi ketika dia menambahkan “Aku tambahin banyak film kartun dan video islami di laptopnya jadi mereka bisa nonton”.

Bagi sebagian besar orang, apalah artinya sebuah laptop. Apalagi laptop yang harganya 4-5jutaan. Masih banyak laptop premium yang harganya berkali lipat. Tapi bagi anak panti, laptop ini adalah janji bahwa mereka akan lebih mahir dengan teknologi. Dan mereka lebih punya banyak waktu untuk kursus komputer.
Anak-Anak Panti ditemani Pak Haji mencoba Laptop barunya

Kadang saat kita berpikir untuk menciptakan perubahan, kita berbicara tentang hal-hal besar. Tentang carut marut politik negeri ini, tentang konflik antar Negara, tentang kasus terror yang membuat banyak nyawa hilang, tentang korporasi besar yang memonopoli perekonomian, dan segala hal yang diluar kemampuan kita untuk mengubahnya.

Pun saat kita bicara tentang pemerintah. Biasanya pasti berkutat seputar keluhan, protes, ketidak puasan, dan tak jarang caci maki. Mempertanyakan segala kebijakan pemerintah. Menyalahkan semua keputusan pemerintah. Seolah tidak ada hal benar yang dilakukan oleh mereka. Seolah karena pemerintah maka dunia ini kacau balau.

Coba saja lihat di jejaring sosial media terutama Facebook, semenjak facebook menjadi media sejuta umat (Tua, Muda, Laki, Perempuan, Lulus SMA, Lulus Sarjana, Tidak Sekolah) berbagai hal beredar, dan seringnya selalu tentang hal buruk. Mengomentari panjang lebar kasus terorisme di Perancis sampai memaki-maki ABG yang merusak taman bunga bakung.

Ditengah hiruk pikuk segala hal ber-aura negative itu, saya merasa agak sedih. Kenapa sekarang ini kita suka sekali menyalahkan. Suka sekali memaki. Suka sekali mengomentari dengan bahasa-bahasa sinis dan kasar.

Jika memang kita semua ingin berubah menjadi lebih baik, ingin semua ideal seperti yang kita mau, kenapa tidak dimulai dari diri sendiri? Kenapa tidak dimulai dengan melihat kemungkinan apa yang kita bisa tawarkan kepada lingkungan.

Jangan selalu mengeluh dan menuntut pada dunia, tapi sesekali berikanlah solusi pada sekitar kita. Tak harus selalu hal besar. Tak harus selalu bernilai mahal. Tak melulu harus dalam skala besar.

Berhentilah mencaci, berhentilah menggerutu.Mulailah dari hal kecil, berhenti membagikan berita yang sarat kebencian. Berhenti menebar permusuhan antar saudara. Berhenti menjelekkan antar agama. Bukankah Tuhan sendiri tidak beragama?

Bukankah dunia lebih indah saat kita berbagi?

For this great big world, he is nobody. But for me and for anak-anak Panti Asuhan Ibu Aminah, he is the real angel.
Terimakasih Bayu Suteja :)


Terimakasih Bayu Suteja J

Monday, November 2, 2015

Aku, Buku, dan Cinta


Aku jatuh cinta pada buku sejak kelas 4 SD. Ketika aku menghabiskan banyak waktu di perpustakaan milik satu-satunya SMA Negeri  di Kampungku. Mujurnya aku bisa selalu nongkrong di perpustakaan itu karena bapak menjadi guru disana.

Begitu banyak buku yang aku baca saat itu. Beberapa aku masih ingat ceritanya hingga hari ini, beberapa lagi bahkan aku lupa kalau pernah membacanya. Kalau dipikir sekarang, sepertinya aku membaca terlalu banyak buku yang jarang dibaca anak seusiaku. Saat SD aku sudah membaca Siti Nurbaya, Tak Putus Dirundung Malang, Ronggeng Dukuh Paruk, sampai Komik Mahabharata. Dan yang menjadi kesukaanku saat itu adalah novel serial detektif tulisan Agatha Christie.

Selalu aku merasa bahwa di perpustakaan itu cintaku pertama kali berlabuh. Tak pernah aku merasa kesepian atau merasa asing ketika dikelilingi kakak-kakak SMA yang bersekolah disana. Selalu ada buku baru yang boleh aku baca. Memang ada beberapa buku yang tidak boleh aku pinjam untuk dibawa pulang (contohnya komik Mahabharata – karena itu buku baru dan tebal dan mahal). Kalau sudah begitu, pulang sekolah, aku akan makan siang cepat-cepat di kantin ibuku (yang juga belokasi di SMA Negeri)dan langsung kabur ke perpustakaan untuk lanjut membaca.

Orang tuaku pun senang aku banyak menghabiskan waktu di perpustakaan, setidaknya mereka tidak perlu membayar pengasuh untuk mengawasiku. Dan rasa-rasanya tidak ada yang perlu ditakuti dari pergaulanku diperpustakaan, kecuali kalau aku sampai ceroboh dan merusakkan koleksi buku mereka sehingga harus diganti rugi (Syukurnya belum pernah terjadi sampai hari ini).

Sahabat terbaikku saat itu bernama Pak Ketut Enteg. Beliau adalah kepala perpustakaan. Beliau sangaaatt baik. Orangnya sabar dan tenang. Beliau yang merekomendasikan buku-buku baru padaku. Dari beliau juga aku belajar cara menyampul buku yang baik. Menggunakan kertas bening, kemudian kalau mau hasil maksimal, ujung-ujung plastik bisa disetrika dengan panas sedang sehingga hasilnya mirip dengan laminating.

Meskipun aku mencintai membaca dengan sepenuh hati, jarang sekali aku membeli buku. Di kampungku tak ada toko buku, pun di kota kabupaten, tak ada toko buku yang memadai. Toko bukunya adalah toko buku konvensional yang jualannya adalah Majalah, Koran, Buku Pelajaran dan alat-alat tulis.  Toko buku yang bagus berjarak 3 jam perjalanan dari kampungku. Tapi sejak SMA, mulai rajin membeli buku. Saat SMA lah aku mulai mengoleksi buku. Di beberapa kesempatan, orang tuaku dengan sangat murah hati mengajakku ke toko yang bagus dan mengijinkanku membeli buku yang sangat banyak!! Jadi sekali waktu aku bisa membeli 15-20 buku untuk bekal sebelum bisa ke toko buku itu lagi. Itu adalah salah satu momen terbaik dalam hidupku.
Ini dia Harta Karunku

Ini adalah buku favoritku. Buku yang sudah aku baca berulang-ulang:
1.       Serial Harry Potter
2.       Supernova: Petir (sudah puluhan kali aku membacanya) & Akar
3.       Serial Laskar Pelangi: Edensor
4.       Einstein Juga Manusia (Kumpulan pemikiran Einstein tentang segala hal)
5.       Imung Detektif Cilik

Kemanapun aku pergi, aku pasti membawa buku. Untukku buku adalah sahabat setiaku ketika harus menunggu pesawat, bersantai di pantai, menunggu pesanan makanan datang, leyeh-leyeh di tempat tidur, atau sedang menunggu antraian di dokter.

Memang sih pengalamanku dengan buku tak selalu menyenangkan. Waktu SMP aku pernah dikeluarkan dari kelas karena ketahuan membaca novel saat pelajaran Fisika. Gurupun menyampaikan ke orang tuaku, untungnya orang tuaku tidak marah hehehe. Aku juga pernah dimarahi ibu ketika asik membaca sampai tengah malam padahal besoknya Ujian Kelulusan. Masalahnya yang dibaca ya bukan buku pelajaran, tapi novel. Hehehe... Pun saat aku sudah kuliah, ketika keesokan harinya aku harus menghadapi ujian sidang, aku malah membaca novel sampai jam 5 pagi karena penasaran dan tidak bisa lepas dari novel itu. Kalau tidak salah saat itu aku membaca Mockingjay. Untungnya ujiannya lancar dan aku lulus. :)

Bersyukur sekali cinta pertamaku adalah buku. Tidak pernah aku berharap punya hobi yang lain. Kecintaanku pada buku mengantarku pada cinta yang baru. Kecintaanku untuk menulis. Aku mulai menulis dari kelas 5 SD. Tulisan tentang apapun yang terlintas di kepalaku. Sayangnya kumpulan tulisanku waktu SD hilang entah kemana. Memang bukan tulisan menarik seperti buku-buku yang aku baca, tetapi menulis membuatku merasa semakin tidak kesepian. Menulis membuatku merasa aku bisa mencapai apapun yang aku impikan.

Kini, cintaku pada buku masih tetap seperti dulu. Bahkan mungkin jauh lebih cinta. Apalagi aku bisa membeli buku dengan uangku sendiri. Rata-rata dalam sebulan aku akan menambah 3 – 5 buku dalam koleksiku. Bahagia sekal rasanya sekarang aku punya satu lemari penuh buku (satu setengah lemari lebih tepatnya).

Buku-buku inilah bekalku menua nanti. Harta tak ternilai yang akan aku wariskan ke anak cucu J


Saturday, October 24, 2015

9 Tahun dan Saya Jatuh Cinta

Jika 9 tahun adalah waktu yang panjang, buat saya 9 tahun adalah sebuah perjalanan luar biasa indah yang tidak ingin saya tukar dengan apapun.

Keputusan terbaik yang pernah saya ambil. 9 tahun yang lalu membawa saya ke hari ini. Hari dimana saya menjadi seseorang yang tak pernah saya bayangkan. Saya yang sangat bahagia dengan segala yang melekat pada diri saya hari ini.

Terutama dengan cerita yang saya miliki bersama Bayu.

Perjalanan kami selama 9 tahun, yang kami awali dari keputusan anak belasan tahun pada umumnya untuk pacaran, membawa kami yang umurnya sudah puluhan tetap bersama.

Tak ada yang luar biasa dari kisah kami. Sama sekali tidak ada. Saya tau banyak sekali pasangan yang sudah bertahan berpuluh tahun dan tetap menjaga cintanya membara. Apalah kami ini yang angkanya baru 9.

Sudah sewajarnya saat kami bersama baru 9 tahun, saya masih tergila-gila padanya. Saya masih merindukannya sampai terkadang rasanya sesak. Saya masih sering merengek memintanya jangan pergi atau bolos sehari agar kami bisa lebih lama bersama.

9 tahun, masih banyak hal yang ingin kami lakukan bersama. Banyak perjalanan yang ingin kami lewati berdua. Ingin mengulang lagi Sailing Trip ke Komodo, Mengunjungi Negeri Laskar Pelangi, dan menjelajah hingga ke negeri Yunani. Semoga rencana-rencana kami bisa terwujud.

Cerita-cerita yang kami punya selama 9 tahun, semuanya terekam cukup lengkap dalam kumpulan foto-foto yang sangat rajin dia update di laman facebooknya. Foto-foto yang menjadi pengingat bahwa apa yang kami jalani ini indah. Sangat Indah, dan kami akan tetap menjaganya tetap indah.

Ketika tiba pada hari ini, rasanya saya tak ingin meminta apapun dari hubungan kami. Kami punya semua yang kami inginkan. Cerita, Kenangan, Kisah, Pengalaman, dan tentu saja sangat banyak Cinta.

Ketika tiba pada hari ini, saya ingin berterimakasih pada diri saya sendiri karena berani jatuh cinta.

Dan ketika tiba pada hari ini, saya hanya ingin berterimakasih pada Bayu untuk semua kebahagiaan yang tidak pernah ingin saya tukar dengan apapun dan cinta yang tak pernah putus.

9 tahun dan akan ada lebih banyak cerita, lebih banyak perjalanan, lebih banyak Cinta.

9 tahun dan saya beruntung memilikinya.

9 tahun dan saya jatuh cinta setiap hari padanya.

25.10.2006 - 25.10.2015



Wednesday, September 30, 2015

Cinta Pertama (yang berulang kali) dan Tak Pernah Mati

Ya, saya sangat setuju dengan statemen itu. Sederhana saja, saya sudah mengalaminya sendiri berkali-kali. Dan setiap cinta pertama itu masih bertahan hingga hari ini. Tidak berkurang sedikitpun, yang ada malah tambah cinta setiap harinya.

Tetapi kalau cinta pertama kenapa harus berulang kali? Namanya cinta pertama kan harusnya sekali saja. Mmmm… iya juga ya, tapi mau bagaimana lagi, cinta pertama saya memang berkali-kali. Dan semuanya bertahan hingga hari ini.

Cinta pertama yang tak pernah mati itu adalah:

1. Depot Chinese Food Arjuna (Kek Gremeng) – Kawasan Rekreasi Kuliner Taman Kota Singaraja
Depot Kek Gremeng awalnya buka di terminal Kampung Tinggi, Singaraja. Menurut penuturan Ibu, keluarga kami sudah menjadi pelanggan setia Kek Gremeng semenjak Ibu masih gadis!! Kebayang kan itu tahun berapa.

Kek Gremeng memang nama pemiliknya, kakek-kakek berdarah Tionghoa yang kalau di kampung sana kami sebutnya Cine Bleleng (Orang cinanya Buleleng). Dari kecil saya sudah terlena dengan cita rasa makanan beliau. Makanan favorit saya tentu saja Nasi Gorengnya. Dilengkapi dengan sosis home madenya rasanya ajegile dah.

Seiring waktu Kek Gremeng semakin tua dan usahanya diwarisi oleh anak perempuannya. Nah di depot Kek Gremeng yang baru ini saya jatuh cinta pada suapan pertama capcay-nya! Tanpa saya lebih-lebihkan ya, Cap cay-nya adalah cap cay terenak yang pernah saya makan sepanjang hidup saya!! Sumpah!!

Alhasil, saya tidak lagi pernah makan capcay di tempat lain karena di otak saya sudah terprogram kalau capcay yang paling enak di muka bumi ini adalah capcay Kek Gremeng!!

2. Bulung Buni Kuah Pindang – Jl. Nangka Selatan – Denpasar
Yang saya ingat adalah Bulung yang super gurih dan enak!! Bahkan nama warungnya saja saya tidak ingat! Hahaha…

Sebagai anak Bali yang lahir besar di Bali Utara, bulung bukanlah makanan yang familier bagi kami. Awal-awal saya merantau ke Bali Selatan, saya tidak pernah menganggap bahwa bulung adalah pilihan makanan yang masuk dalam list makanan enak.

Sampai akhirnya sekitar akhir tahun 2012 seorang sahabat membawakan saya Bulung dan rasanya membuat saya terharu saking enaknya! Gurih, renyah, dan segar! (nah, pas menulis ini air liur saya langsung tak terkendali). Usut punya usut, sang sahabat mengantar saya langsung ke warungnya di Jalan Nangka Selatan (persis di depannya Pie Susu Enaaak yang terkenal itu).

Warungnya menjual rupa-rupa makanan tradisional. Mulai dari Tipat Cantok, Tipat Plecing, Rujak, Serombotan, Es Kolak, Es Daluman, Bulung, dan makanan-makanan sejenis. Harganya sangat bersahabat dan siang-siang biasanya selalu ramai pengunjung.

Masalahnya memang lokasinya yang sangat jauh dari rumah (1 jam naik mobil kalau jalanan lancar). Tetapi kalau saya sedang ada perjalanan ke kota Denpasar saat siang pasti saya sempatkan mampir. Diantara semua bulung buni kuah pindang yang saya coba, yang di Jl. Nangka Utara ini memang juara kelas!

3. Nasi Babi Guling Dobiel (Dobiel) – Jl. Srikandi – Desa Bualu, Nusa Dua
Sebagai pecinta makanan Bali tetapi tidak suka pedas sebenarnya saya agak dilema. Masakan Bali ya rerata memang pedas, jadinya saya sangat memilih kalau makan-makanan Bali yang tidak dimasak oleh orang tua.

Pertama kali kenal dengan Dobiel adalah kisaran tahun 2006/2007, makan disana dengan Dje. Langsung keblinger. Langsung cinta dan tidak bisa berpaling ke lain Babi Guling. Hahaha…. Saya beruntung dari masa itu sampai hari ini saya masih tinggal dekat-dekat dengan Dobiel. Setidaknya sebulan sekali saya pasti sempatkan makan disana.

Karena Dobiel saya rela makan agak pedas yang menguras keringat saya. Dan karena dobiel juga saya rela antre berjam-jam demi seporsi nasi campur. Enaknya dari pertama kali kesana hingga terakhir saya makan beberapa minggu lalu tidak pernah berubah. Konsisten!

Caution: mengandung Babi :)


Yang lebih gila lagi ya pacar saya, Dje. Cintanya ke dobiel nyaris melebihi batas aman. Lha wong dia pulang ke Bali, bisa kok yang di bawakan oleh-oleh adalah Pak Dobiel! Bahkan untuk keluarga terdekat saja jarang (Kalau buat saya sih harus!)

4. Bombora Bungalow – Pantai Kuta, Lombok
Memang sih pengalam menginap saya di hotel bintang 5 agak terbatas. Sebagian besar adalah menginap di hotel bintang 4 dan paling sering adalah bungalow atau guest house yang dimiliki oleh orang lokal dengan jumlah kamar terbatas.

Pengalaman menginap terbaik saya adalah di Bombora, Lombok. Bungalow ini dimiliki oleh pria asli Lombok yang menikah dengan Bule. Arealnya tidak luas, mereka hanya punya 2 twin bungalow, 4 double bed bungalow, dan 1 family house. Kamarnya sangat sederhana, semacam rumah panggung, seluruhnya terbuat dari kayu dan bambu.

Yang menyenangkan adalah kamar mandinya yang semi open air. Dan showernya menempel pada sebatang pohon kelapa. Kalau mandi malam-malam maka jadilah shower under the stars! Inilah alasan utama kecintaan saya pada Bombora. Tambahan-tambahan lain seperti tamannya yang sederhana tapi cantik, kolam renang dengan bin bag yang nyaman, serta restoran kecilnya yang tenang.

Bombora Bungalow Lombok - My Sanctuary


Jadilah semenjak saat itu, kemanapun saya pergi saya akan selalu berusaha mencari tempat menginap yang setipe dengan Bombora. Kalau kata anak muda jaman sekarang, saya belum bisa Move On!

5. Harry Potter (HarPot)
Saya tidak ingat mulai kapan tepatnya saya suka membaca. Ingatan pertama tentang bacaan adalah majalah BOBO ketika saya masih SD. Mungkin waktu itu saya masih kelas 3 SD, saat membaca sudah mulai lancar. Cinta pertama menghampiri saya ketika seorang sahabat meminjamkan saya novel yang dia dapat dari sepupunya. Saat itu saya baru masuk SMP. Dan saya langsung jatuh cinta.

Ya, saya jatuh cinta pada kisah HarPot. Kisah Harpot adalah kisah yang menemani saya melewati masa peralihan dari anak-anak ke remaja hingga saya memasuki masa dewasa. Saya setia menunggu setiap buku terbarunya, hingga buku terakhir yang saya indent saat saya sudah kuliah semester-semester akhir. Saya menonton film terakhirnya di Bioskop berulang kali semenjak pemutaran perdana saat saya sudah bekerja.

Hingga hari ini, saya masih sangat bahagia mengikuti berita sekecil apapun yang berkaitan dengan HarPot. Disetiap kesempatan dimana saya harus menulis essay pasti terinspirasi dari HarPot. Hingga detik ini saya masih bersemangat untuk membaca ulang novelnya atau menonton ulang filmnya. (Bahkan di beberapa scene saya hapal dialognya ^_^).
Cinta pertama ini tidak pernah luntur, suatu hari kalau diijinkan punya anak, saya pasti akan mengenalkan anak saya untuk bersahabat dengan HarPot :)

Kalau urusan yang satu ini sih tidak usah ditanya ya.. Cinta Pertama, Pacar Pertama (Insya Allah yang terakhir juga). Terlalu banyak cerita yang kami lewati bersama dari pertama kali bersama hingga hari ini.

Harpot Vs Bayu Suteja Sastra


Tetapi satu yang yang paling utama adalah, saya tidak akan pernah menjadi sama lagi tanpa dia :)
Jadi terbukti kan kalau cinta pertama tak akan pernah mati...

Selamat Mencinta...

Monday, September 28, 2015

Cita-Cita: Punya Balai Latihan Kerja Gratis

Weekend kemarin, seorang sahabat cerita kalau dia mengikuti pelatihan menjahit selama kurang lebih 2 bulan di BLK. Selama masa pelatihan itu dia tidak dikenakan biaya apapun. Bahkan setelah selesai mengikuti pelatihan, sahabat saya ini diberikan uang bekal modal merintis usaha sebesar Rp. 300.000,-.

Kemudian ada lagi sebuah NGO di Nusa Dua, didirikan oleh seorang Bapak Tua asal Negeri Kangguru. Salah satu kegiatannya adalah kursus keterampilan pariwisata kepada perempuan yang tidak mampu. Dalam kegiatan kursus ini para siswanya mendapatkan materi di kelas selama 3 bulan, dan praktek di hotel bintang lima 3 bulan selanjutnya. Selama periode 3 bulan materi di dalam kelas, para siswa diberikan pengetahuan dasar tentang FB Kitchen, FB Service, Housekeeping, SPA, dan tentu saja Bahasa Inggris. Sehingga saat 3 bulan training mereka bisa memilih bidang yang diminati.

Di hotel tempat saya bekerja sekaranglah anak-anak ini mengambil 3 bulan trainingnya. Ada belasan orang di berbagai department. Jika dibandingkan dengan anak-anak dari sekolah pariwisata tentu saja ada beberapa hal yang mereka masih ketinggalan, tetapi dari semangat kerja, niatan belajar dan juga prilaku, mereka adalah anak-anak luar biasa. Bangganya salah satu dari mereka sudah diterima kerja di salah satu jaringan hotel internasional (yang sangat besar dan terkenal) di kawasan Nusa Dua bulan Oktober depan. Sungguh saya bangga sekali.

Keunggulan dari kursus singkat yang disiapkan oleh NGO ini adalah para siswa ini selain digratiskan semua biaya pendidikan termasuk makan dan tempat tinggal, mereka juga diberikan uang saku sehingga mereka sudah tidak memberatkan orang tuanya samasekali. Bahkan kalau mereka bisa berhemat, mereka bisa menyisihkan uangnya untuk dikirim ke kampung.

Saya merasa malu sekali sebenarnya dengan keberadaan BLK & NGO seperti ini. Mereka meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan uang mereka untuk membantu memperbaiki taraf hidup orang lain. Terlepas dari ada pihak-pihak yang memandang sebelah mata, tetapi saya merasa inilah yang dibutuhkan oleh dunia ini. Seperti pepatah bilang, kalau mau membantu jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya. Sedangkan kalau BLK dan NGO ini memberikan kail, sekaligus stok ikan yang bisa dimakan selama belum mahir memancing.

Malu, selama hidup rasanya belum ada hal berguna yang saya kontribusikan kepada lingkungan dan sahabat sekitar. Padahal rejeki yang diberi lebih dari cukup untuk apapun yang saya inginkan.

Beruntung saya dipertemukan para sahabat yang memiliki cita-cita yang sama. Akhirnya kami ber-16 (mudah-mudahan bertambah lagi) menyisihkan sedikit rejeki yang kami dapat untuk biaya pendidikan siswa yang kurang mampu. Memang saat ini yang bisa kami sisihkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh lembaga-lembaga lain. Yang kami akan bantupun masih sangat terbatas. Tetapi mudah-mudahan langkah awal ini menjadi pondasi kami untuk membuat lebih banyak kebaikan bagi lingkungan.

Cita-cita saya, suatu hari nanti (mungkin 15-20 tahun kedepan) adalah mempunyai sebuah sanggar (sejenis BLK) untuk kursus ketrampilan kepada siapapun yang mau secara gratis. Materi yang akan diajarkan berkisar pada ketrampilan menjahit, memasak, komputer, bahasa inggris, menari dan ketrampilan lain yang memungkinkan para pesertanya untuk mandiri.

Ingin sekali berbagi kebahagiaan kepada semua orang. Membantu mereka menjadi mandiri, terlebih jika mereka bisa membantu lebih banyak orang lagi. Semoga ada jalan dan kemudahannya.

Yah setidaknya sekarang program beasiswa ini jalan dulu. Lebih banyak teman-teman yang mau percaya dan bisa membantu, lebih banyak siswa yang bisa disekolahkan. Sementara cukup. Tetapi seperti yang selalu dikatakan oleh Ibu saya: “Sering-sering bicarakan apa yang kamu inginkan, pasti akan tercapai” dan memang seperti yang orang bijak sering katakana “kata-kata adalah doa”

Semoga...


N.B: Kalau ada yang tertarik dengan program beasiswa kami, bisa hubungi saya langsung ya... :)

Tuesday, September 22, 2015

Kamu Tidak Spesial, Pasti Terganti

Jangan sombong kalau sekarang jadi Pejabat, besok kalau masa jabatmu habis, tak lagi orang akan peduli. Dengan mudah mereka akan menggantimu dengan politisi muda yang masih bersemangat.

Jangan sombong kalau sekarang jadi juara, besok kamu lengah sedikit gelarmu akan mudah disambar oleh pesaingmu di kanan kiri. Tak lagi orang peduli padamu, bagi mereka sang juara baru ini pasti lebih hebat.

Jangan sombong kalau hari kamu punya banyak teman, besok temanmu bosan, dia bisa dapat teman baru yang jauh lebih baik daripada kamu. Lupa sudah mereka denganmu yang hanya sekedar numpang lewat dalam hidupnya.

Jangan sombong kalau hari ini kamu dapat promosi dari tempat kerjamu, merasa lebih hebat dari teman sejawat. Besok, perusahaanmu sudah tak perlu lagi tenaga dan pikiranmu akan dengan mudah mendepakmu. Tiada orang yang akan berlama-lama mengasihanimu. Perusahaanpun akan dengan mudah mencari penggantimu.

Jangan sombong kalau sekarang kamu merasa banyak uang, besok hacker mengobrak-abrik tabunganmu maka hilanglah semua kebanggaanmu. Tak lagi orang akan memujamu ketika uangmu tak tentu.

Jangan sombong kalau sekarang pacarmu paling cantik/tampan di kelasnya, besok dia bisa saja meninggalkanmu karena ketemu org yang lebih sepadan dengan kecantikan / ketampanannya. Tak akan dia peduli dengan hatimu yang tersayat pilu.

Jangan sombong kalau hari ini kamu di-wisuda dengan gelar lulusan terbaik, besok ada wisuda lagi adik kelasmulah yang menjadi yang terbaik. Mudah sekali melupakanmu yang pernah menjadi terbaik karena sebenarnya ini hanya gelar lucu-lucuan.

Jangan berpikir bahwa kamulah yang paling hebat, paling pintar, paling berkuasa, paling diperlukan. Semua itu bisa diganti dan ditukar. Jabatanmu, Uangmu, Posisimu, Kekasihmu, semua bisa terganti.

Diantara kira-kira 7 miliar manusia di muka bumi, rasa-rasanya kamu tidak terlalu sulit diganti. Apalagi kamu hanya pegawai kantoran biasa, hanya seorang pebisnis biasa. Kamu bukanlah Einstein, bukan juga Siddhartha bukan pula Mandela yang sosoknya mungkin tak lekang dimakan kala.

Semua hal pasti terganti.

Kecuali oksigen untuk bernapas, 

Kecuali kedua orang tuamu, siapapun mereka, dimanapun mereka


Tuesday, August 11, 2015

Para Asisten, Anggota Keluarga ke Enam



Dari saya masih kelas 5 SD, hampir selalu Ibu punya asisten. Para Mbok yang siaga dengan talenta masing-masing untuk membantu segala kerempongan Ibu mengurus keluarga dan juga kantin sekolahnya. Memang ada beberapa tahun yang cukup lama Ibu tidak punya asisten. Sepertinya saat saya SMP, tapi semenjak SMA hingga saat ini Ibu selalu punya asisten.

Tanpa asisten, Ibu biasanya uring-uringan dan berdampak pada tingkat ke-ngomelannya kepada kami. Hehehe… 

Monday, August 3, 2015

Cinta Alam? Boleh Naik Gunung, Boleh Tidur Siang

Kalau saya bilang saat ini kegiatan naik gunung itu sedang trend pasti semua setuju. Kalau dulu yang naik gunung hanya kelompok Pecinta Alam. Seperti Sispala-nya anak SMA atau Mapala-nya anak Kuliahan. Sekarang, tidak hanya pecinta alam, pecinta photografi, pecinta selfie pun sudah naik gunung.

Alasan kerennya ya tentu saja biar lebih mencintai alam. Alasan tambahannya biar kekinian, biar bisa upload foto keren di Sosmed dan banyak yang “like” tentunya.

Monday, July 27, 2015

Lembongan Trip: How to Get There and What to Do


Tak direncanakan sematang-matangnya, dan kami pun berangkat ke Lembongan. Saya pikir karena lokasinya yang sangat dekat dengan Sanur, pasti banyak teman-teman sudah pernah main ke Pulau ini. Tapi ternyata masih banyak juga yang bertanya berbagai hal tentang How to Organize Trip to Lembongan.


How to Get There 

Cukup Mudah untuk ke Lembongan. Kita tinggal datang ke penyebrangan yang ada di Sanur. Penyebrangan yang di pantai Bali Beach itu lho… Nyebrangnya pakai fast boat, 20-30 menit sampai. Kemarin kami nyebrang pakai kapalnya Marlin tapi beli tiketnya di Semaya One. Jadi tike PP dengan fast boat adalah Rp. 200.000,- per orang.  Saran saya, beli langsung di Kantor Marlin, siapa tau bisa lebih murah. Kelebihan lainnya dari Marlin adalah kapalnya yang masih baru dengan mesin-mesin yang nampak perkasa.

Sunday, June 28, 2015

Toleransi Beragama dan Cinta Buta


Baru saja saya ditegur (nyaris diomeli) oleh salah seorang sahabat karena meng-Amin-i sebuah harapan yang dipanjatkan. Menurut sahabat tersebut, kita tak sepantasnya menggunakan kata-kata yang tak menjadi milik agama kita sendiri.

Agak kaget saya menerima teguran ini, agak wow mendengarkan kalau sekarang ada yang namanya bahasa agama yang penggunaannya tak diperbolehkan oleh agama lain. Pertanyaan pertama saya adalah bukannya Bahasa-pun merupakan budaya hasil cipta, rasa dan karsa manusia? Bukankah berdoa kepada Tuhan boleh menggunakan bahasa apapun yang kita mau? Bukankah Tuhan yang maha segalanya mampu memahami segala bahasa yang kita gunakan?

Saya yakin sekali, ini bukan kesalahan ajaran agamanya. Ini semata-mata kekeliruan umat yang begitu mencintai agamanya sehingga seolah agama sendiri yang paling baik, paling mulia, paling segalanya. Hal-hal inilah yang memicu segala percikan dan konflik berlatar agama yang beberapa kali sempat terjadi di negeri ini. Cinta yang berlebihan, cinta yang buta, cinta yang tak berlogika.

Fanatisme berlebihan inilah yang akhirnya mengalahkan toleransi beragama yang kita dengung-dengungkan dan kita harapkan menjadi landasan hidup berdampingan dengan segala perbedaan. Mari sekarang kita sama-sama menahan diri dan berpikir lebih tenang dan rasional.

Bukankah kita merasa tersanjung ketika seseorang mengucapkan atau menjawab salam keagamaan kita? Merasa bahwa kita dihargai dan dihormati. Lalu kenapa kita harus marah ketika ada rekan seagama mengucapkan salam agama orang lain? Menganggap orang itu tak menghargai agama sendiri? Kenapa jadi double standard begitu?

Bukankah kita merasa bahagia ketika ada orang yang memutuskan memeluk agama kita? Merasa bahwa saudara seiman bertambah, merasa bahwa agama kita telah menuntun si umat yang baru ke jalan yang lebih baik, merasa bahwa memang benar agama kita mengajarkan keindahan. Lalu kenapa ketika ada saudara seiman yang berpindah agama kita harus mencaci maki dia? Menganggap orang itu tak setia pada Tuhan, tak berpendirian dan pasti masuk neraka, bahkan mengatakan bahwa agama orang lain tidak baik. Kenapa harus meributkan hak azazi orang lain? Kalaupun dia masuk neraka, toh dia yang menanggung akibatnya sendiri. Kenapa kita harus menambah dosa sendiri dengan mengeluarkan kata-kata yang tak berbudi?
Toleransi beragama bukan berarti bahwa orang lainlah yang harus menoleransi agamamu. Toleransi juga bukan berarti bahwa orang lain yang harus memahami akibat dari kegiatanmu beragama.

Toleransi berarti bahwa kita menghargai perbedaan, siap dengan perbedaan. Toleransi berarti bahwa kita ingin dihargai, dimengerti, dipahami dengan konsekuensi kita harus menghargai, mengerti dan memahami orang lain juga.

Saya yakin tak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk merendahkan umat lain. Tak ada agama yang mengajarkan umatnya membenci umat lain. Tak lah mungkin ada agama yang memaksa umatnya untuk memerangi dan menghancurkan umat lain

Cobalah sekali-sekali nikmati hidup ditengah keberagaman, indah dan tentram rasanya. Bisa menikmati berbagai perbedaan budaya, berbagai perbedaan menu hari raya dan buat saya pribadi menjadi lebih cinta dengan agama sendiri. Kenapa?! Karena saya merasa agama sayalah yang menuntun saya menjadi orang yang menghargai perbedaan.

Kalau memang cinta, cintailah dengan berlogika.
Kalau memang cinta, cintailah dengan keindahan.
Kalau memang cinta, cintailah dengan kedamaian.
Janganlah butakan pikiranmu.
Janganlah butakan hatimu.
Janganlah mencinta buta.
Tak baik, tak elok, tak indah.



Semoga semua makhluk berbahagia

Tuesday, June 9, 2015

Aku Tidak Mencintai Kekuranganmu

Para pecinta sering mengatakan: cinta sejati adalah saat kita bisa mencintai kelebihan dan kekurangan pasangan kita.

Kalau itu kriterianya mungkin saya tidak mencintai dia dengan sejati, karena saya tidak mencintai kekurangannya. Terdengar jahat sih, tapi logikanya ya masa kita suka sama kekurangan pasangan. Misalnya pasangan kita napasnya bau naga yang ga gosok gigi seabad, trus apa kita tetap bilang “bau napasmu busuk, tapi gapapa saya cinta kamu dan bau napasmu”

Itu baru urusan bau badan ya, yang lebih menyebalkan misalnya pacarmu itu pengangguran, ga punya pekerjaan tetap tapi gayanya sudah macam anak konglomerat. Tiap makan minta kita yang bayar. Atau juga kalau pacar kita sudah kerja tahunan, tapi motor butut jaman penjajahan Belanda saja masih cicil. Duitnya entah dibawa kemana. Siapa bilang cewek matre itu jelek, cewek matre itu artinya cerdas memikirkan masa depannya dan anak-anaknya.

Atau para lelaki yang pacarnya suka shopping gila-gilaan. Sebulan ¾ penghasilannya habis buat shopping, Hp harus yang seharga sepeda motor bebek, make up harus yang dipakai artis Hollywood, baju harus keluaran butik beneran (bukan toko pinggir jalan yang nyebut dirinya butik) dan alhasil untuk menyambung hidup minta duit sama cowoknya. Apa iya masih tetap cinta?

Ada juga yang parah, teman saya punya pacar yang sedikit-sedikit emosi, marah, teriak-teriak, suka kasar secara fisik, perbendaharaan katanya adalah semua isi kebun binatang. Masih cinta?!

Mungkin ada yang masih cinta dengan berbagai alasan, kalau saya sih tidak. Sudah pasti tidak.

Lalu apakah ini berarti pasangan saya manusia sempurna? Kok bisa sampai 8 tahun lebih masih betah?

Belum, pacar saya masih banyak kekurangannya. Sama, saya juga masih sangat banyak kurangnya.
Dan kami tidak mencintai kekurangan kami masing-masing. Kami berusaha memperbaiki kekurangan masing-masing, itu yang kami lakukan sehingga bisa bertahan satu sama lain.

Dje masih utang satu kursus ketrampilan yang dia sudah janjikan ke saya. Saya masih sering mengkritik potongan rambutnya yang kadang terlalu pendek. Saya juga masih sering ngomel karena dia sangat mudah percaya dengan pendapat orang lain.

Dje masih sering mengingatkan kebiasaan belanja saya yang kadang suka kebablasan, dia sering marah karena saya tidak pernah olah raga dan suka ngemil yang tidak sehat. Paling sering biasanya dia mengkritik gaya berpakaian saya yang kadang suka tidak rapi.

Kami saling mengeluh, mengingatkan dan mengubah kekurangan itu menjadi lebih baik. Selama 8 tahun lebih, sudah banyak kekurangan kami yang berubah menjadi lebih elok.

Duluuuu… saya orang yang sangat emosional, gampang marah bahkan dalam bahasa tulisanpun tanda baca favorit saya adalah tanda seru (!!) sebanyak mungkin. Dje mengingatkan saya tanpa kenal lelah, hasilnya sekarang sudah jauh lebih baik. Coba saja tanya langsung ke dia.

Duluuuu… Dje adalah orang yang bahasa tubuhnya di depan orang lain selalu “reverse”. Menunduk, menghindari kontak mata, dan malas menyampaikan pendapat. Sekarang, jauh lebih baik. Berdirinya lebih tegap, menjaga kontak mata, bisa memulai pembicaraan dengan orang di sekitarnya.

Dengan tidak mencintai kekurangan masing-masing kami menjadi orang yang lebih baik. Menyesuaikan diri satu sama lain menjadi semakin nyaman.
Tidak apa-apa kalau dibilang bukan sejati. Yang terpenting kami menjadi lebih baik bersama-sama dengan tidak mencintai kekurangan masing.

Selamat mencintaaaa….. :)



P.S : Tulisan ini terinspirasi dari perjalanan saya ke Jogja. Saya jatuh cinta pada kotanya tetapi tidak pada gudegnya yang menurut lidah Bali tulen saya ini terlalu manis.

Tuesday, May 26, 2015

Ya, Saya Menolak Reklamasi Teluk Benoa Bali.

Ya, Saya menolak reklamasi Teluk Benoa Bali.

Saya bukan ilmuwan, bukan aktivis pecinta alam apalagi pengusaha atau pemegang keputusan yang bisa menentukan reklamasi jadi atau tidak. Bukan, saya hanyalah rakyat kebanyakan yang masih suka eksis upload foto kekinian di sosial media. Saya hanya mbak-mbak kantoran biasa. Hanya saja kebetulan saya bekerja di area Bali Selatan, kebetulan kerjanya di bidang pariwisata dan kebetulan juga agak suka menulis.

Teman-teman bisa cari begitu banyak alasan valid kenapa reklamasi tidak harus dilakukan dan tidak bisa dipungkiri banyak juga alasan yang bisa dijabarkan kenapa reklamasi perlu dilakukan. Tetapi sekali lagi bagi saya tetap tidak. Reklamasi tak perlu dilakukan. Alasan saya bermula dari pendapat teman-teman pro reklamasi yang setelah saya pikir kembali, taklah terlalu perlu.

Ini beberapa yang bolak-balik saya pikirkan, dan jawabannya tetap: saya tak setuju Reklamasi. Ini alasan mereka dan argumentasi logis saya:

Menambah Lapangan Pekerjaan: inilah alasan utama yang digusung para teman pendukung reklamasi. Entalah mereka berpikir kearah mana. Bagi saya menambah lapangan pekerjaan bisa dengan banyak cara. Tak harus melulu kerja di hotel atau kerja ke kota. Kalau memang pemerintah niatnya buka lapangan kerja masih banyak daerah di Bali yang bisa dijadikan sentra Industri. Ya Pariwisata memang urat nadi perekonomian Bali, tapi jujur saja setiap orang tahu pariwisata hanya berkutat di Bali Selatan. Bagaimana dengan Buleleng? Jembrana? Karangasem? Saya sangat mengerti berjuta alasan kenapa pariwisata di daerah ini kurang maju. Klasik semua alasannya (mulai dari pasirnya tak putih sampai jarak yang jauh dari Bandara) lalu tidak bisakah uang investor ini digunakan untuk Investasi di bagian lain Pulau Bali? Segera realisasikan Bandara di Buleleng misalnya?

Yang harus disadari, menambah lapangan kerja tak lagi cukup kalau tidak disertai dengan peningkatan volume bisnis yang seimbang. Sekarang saja peningkatan jumlah kamar hotel di Bali setiap tahunnya sangat-sangat signifikan, dari tahun 2013 - 2014 meningkat hampir sampai 20% sedangkan tingkat hunian kamar hotel dari tahun ke tahun cenderung menurun. Kalau tidak percaya tahun 2011 rerata tingkat hunian hotel adalah 63,23% terus menurun hingga tahun 2014 menjadi 60,31%. tidak percaya? Tanya saja teman-teman yang kerja di BPS.

Saya mungkin tidak pintar menjelaskan angka, tetapi coba tanya kerabat yang kerja di hotel. Banyak yang akan menceritakan kepada anda betapa beratnya persaingan bisnis saat ini dan betapa tahun ini tamu/tourist jauh lebih sepi dari tahun kemarin.

Dengan kondisi ini, apa iya masih mau bangun lebih banyak hotel di Bali Selatan? Memangnya mau kerja di hotel tetapi tidak ada tamu yang menginap, gajinya hanya sebatas UMK karena tidak ada uang Service?! Yakin Mau?

Ingat dulu kalau lewat jalan Pantai Kuta macetnya hanya sampe depannya gang Poppies setelah itu lancar lagi? Sekarang, semenjak ada mall besar yang sangat happening macetnya sudah sampai ke Lapangan Trisakti?! Masih Mau tambah Mall dan pusat keramaian di Bali Selatan? Benar yakin? Saya sih tidak. Pasti tidak.

Alasan lain yang beberapa kali saya dengar adalah Meningkatkan Perekonomian Bali. Sekali lagi saya bilang, ekonomi tidak sama dengan pariwisata. Boleh dan sangat bisa kok Ekonomi dikembangkan di bidang lain.

Mau contoh?!

Pertanian: terdengar mengada-ada?! Tidak. sekarang heboh urusan beras plastik, kenapa kita heboh?! yap, karena kita sudah tak lagi menanam beras sendiri. Tanya saja ibu-ibu dirumah, kalau teman-teman di Jawa gagal panen jangankan cabai harga terong-pun bisa melonjak. Ya karena kita tidak pernah punya perkebunan cabe sendiri! Kenapa tak mau investasi di bidang ini kalau niatnya memang mulia demi masyarakat?!

Coba tanya sama Ibu anda yang rajin ke pasar seberapa banyak produk buah dan sayur yang ada embel-embel merek Bangkok atau Thailand-nya?! Beras, Pepaya, Jambu, Durian, Kedelai. Kenapa, karena Thailand tidak hanya berkutat di Pariwisata. Pertanian mereka juga maju. Coba menginap di hotel di Thailand. Buahnya tak melulu Semangka, Melon, Nanas, Pepaya (standar hotel di Bali) mereka menyajikan mangga, rambutan, buah naga, jambu, sampai kedondong! Masih mau bilang ini tidak mungkin?!

Perkebunan: mau bilang hasil kebun jelek?! Tanya sana saudara-saudara di Desa Banyuatis Buleleng yang kebun cengkehnya berhektar-hektar. Kenapa tidak mau investasi di bidang ini?! Hitung-hitung berbuat baik nambah pasokan O2 dimuka Bumi.

Kelautan: tak melulu harus jadi nelayan tradisional. Coba main-main ke Desa Les Buleleng, tak banyak yang tau disana ada kelompok budidaya terumbu karang yang hasilnya bisa dipanen untuk industri. Kenapa tidak invest dibidang ini?!

Industri Fashion: Kain tenun rangrang tau?! artis-artis banyak yang pakai. Saya punya teman dari Nusa Penida yang menjual tenun rangrang buatan saudara-sauradanya sendiri. Kenapa tidak invest disini? Jangan Cina terus yang jualan baju ke kita (sampai batikpun mereka bisa buat), kita sekali-sekali boleh donk jualan produk fashion kita ke luar negeri dalam jumlah massive.

Industi Mikro seperti makanan: contoh dari saya sebuah desa kecil di Kota Singaraja yang namanya Desa Penglatan. Silahkan berkunjung, hampir rata ibu-ibunya bekerja di sentra pembuatan dodol tradisional Bali. Saat ini produksi mereka terbatas hanya untuk hari raya di Bali. Tapi bukan tidak mungkin kan invest di industri ini?! Nenek saya salah seorang pengusaha dodol, sering kali dodolnya dibeli untuk oleh-oleh ke luar daerah.

Ah, kalau mau di list satu-satu masih banyak yang bisa diceritakan. Sekali lagi membangun ekonomi Bali tak melulu bangun hotel dan bangun mall baru. Tidak!

Alasan yang agak sedikit konyol menurut saya adalah Mencegah Abrasi. Nah kalau yang ini mungkin pengetahuan saya kurang update, tetapi dari jaman SMP pelajaran dari guru IPA saya selalu bilang bahwa mencegah abrasi adalah dengan menanam mangrove. Sangat alami dan sangat ampuh! air, kalau mau dilawan, jangankan dengan gundukan tanah, batu baja saja bisa hancur. Sedangkan mangrove sifatnya tidak melawan tetapi sebagai pemecah ombak alami sehingga menjaga garis pantai tidak tergerus. Serta banyak fungsi ekologis dan ekonomis lainnya. Boleh tanya temannya yang kerja di Balai Lingkungan Hidup.

Kalau memang niat investor dan pemerintah semulia itu untuk memajukan masyarakat secara ekonomi, coba jangan hanya berfokus ke Bali. Tengoklah pulau sebelah, tak usah jauh-jauh. Tengok Lombok, tengok Sumbawa. Tak bisakah bangun lapangan kerja lebih banyak disana? akses yang lebih baik disana? sehingga saudara-saudara kita tak usah cari kerja jauh-jauh ke Arab, Malaysia, Hongkong, Brunei. Tak usahlah sampai jauh memikirkan Papua dulu (meski sebenarnya harus dipikirkan!!)

Saya sangat menghargai perbedaan pendapat. Tetapi sampai saat ini saya masih tidak setuju dengan Reklamasi teluk Benoa. Sangat tak setuju. Mari berdiskusi lagi kalau memang ada alasan lain yang tidak bisa ditentang secara logika, maka mungkin saya (dan sahabat lain yang tidak setuju) mengkaji ulang pendapat kami.

Mari berpikir logis. Tinggalkan Ego. Karena logika biasanya tak berdusta.

Kalau memang niat mereka mulia, mereka tak seharusnya mendustai logika. Kecuali mereka pura-pura mulia, maka mereka tak lagi berlogika. Mereka berhawa nafsu.

Saya harap mereka memang benar berniat mulia. Dan tetap, saya TIDAK SETUJU REKLAMASI TELUK BENOA.

sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhZWsxzh5F-zj6dEvrWAQ-7uxSySOzgTOsMGRn8tqazcuCWcFU-d-Mmr_KQSicxwndW60jUjrg_6qoCgPeSfULUU72t7-jFcGB-cHyihQGZyj5D71m60HvEHUJ5ArHGiUecF_9SY3j-RE/s1600/url.jpg


Salam damai untuk kita semua.

Selamat berlogika.

Bahan bacaan:
http://news.detik.com/read/2014/08/26/200654/2673477/727/sejumlah-ormas-bali-dukung-reklamasi-teluk-benoa
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=7070243&od=11&id=11
http://web.ipb.ac.id/~dedi_s/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=55

Wednesday, April 29, 2015

My Komodo Trip, Frequently Asked Question

Yapyap, saatnya saya menjawab pertanyaan beberapa sahabat tentang trip Komodo yang saya lakukan awal April 2015 kemarin.

1.       Pakai apa kesananya?
Pakai baju. Hahaha… mungkin maksudnya transport dan travelnya. Nah intinya perjalanan saya dipandu oleh Kencana Adventure dengan kapal phinisi mereka. Kencana ini bukan travel agent yang men-sub-kan para tamunya, tetapi mereka sendirilah yang punya phinisi.
Untuk perjalanan saya yang 6 hari 5 malam (6D5N) kemarin, trip start dan finish di Lombok. Jadi kalau seperti saya ya tinggal cari transport Bali-Lombok PP.
Kencana juga menyediakan free pickup untuk daerah Senggigi, Kota Mataram, Lombok Airport. Jadi intinya tinggal sampai di Lombok dulu, nanti sisanya diurus oleh Kencana. Untuk service Kencana yang lebih detail tinggal buka website mereka www.kencanaadventure.com
Tidak usah ragu untuk bertanya ini itu, crew mereka rama-ramah dan sangat akomodatif. Seperti saya saja, saya sudah mulai nanya-nanya dari tahun lalu dan baru berangkat bulan kemarin tetapi mereka tetap ramah dan menjawab setiap detail pertanyaan dengan sabar.
Ini penampakan phinisinya yang cantik.


2.       Berapa kira-kira biaya yang harus disiapkan?
Harganya tergantung dari trip yang dipilih tentu saja. Di situs Kencana, mereka sudah mencantumkan harga secara detail beserta fasilitasnya.
Spesifik tentang trip yang saya pilih, harga untuk trip 6D5N adalah Rp.9.000.000,- untuk dua orang dengan kelas kabin. Yang artinya di kapal kita sudah dapat kamar untuk 2 orang jadi tidak tidur di dek. Nah harga ini sudah termasuk kamar, makan 3x sehari, 1x snack (yang isinya adalah 1 kaleng bir, 1 kaleng soft drink dan sebungkus chitato) dan 1 botol air mineral 1,5 L per hari.
Kalau mau lebih murah bisa pilih kelas dek, jadi tidurnya di dek. Sama Kencana disiapkan matras dan selimut juga tiap malam. Cuma kelemahannya ya kalau pas kapalnya berlayar siang-siang jadi ga bisa tidur siang. Hehehe….
Biaya lainnya ya tiket PP dari kota anda ke Lombok, biaya masuk ke pulau Satonda, pulau Komodo, dan Pulau Rinca. Kalau mau bisa ditambah juga uang untuk makan malam di Labuan Bajo dan untuk oleh-oleh. Lebih detailnya seperti ini (dengan analogi berangkat dari Bali, ambil paket phinisi kelas kabin 6D5N)
·         Tiket PP Bali-Lombok-Bali     : 700.000 (ini sudah harga maksimal kalau naik Lion Air)
·       Harga Kencana Trip                 : 4.500.000 (kalau kelas kabin kita harus ambil 1 kamar langsung jadi paling bagus kalau sudah ada teman tripnya)
·         Tiket masuk Pulau Satonda  : 50.000
·         Tiket masuk Pulau Komodo : 70.000
·         Tiket masuk Pulau Rinca        : 70.000
·      Makan malam di Labuan Bajo: 80.000 (kemarin saya makan berdua untuk menu 2 ikan bakar ukuran sedang, 1 porsi udang bakar isi 10 ekor udang, nasi putuh, tumis sayuran, lalapan, dan air mineral gelas hanya  bayar 120 ribuan!!)
Ini dia Ikan & Udang bakar yang bikin klenger!

·     Oleh-oleh    : nah kalau yang ini sih sesuai selera. Tetapi untuk gambaran, belanjanya paling enak di Labuan Bajo. Beli kaos-kaos souvenir harganya kisaran 60-70 ribu. Ada toko namanya Golan souvenir sepertinya toko ini yang jualannya lumayan beragam dan kualitas kaosnya juga bagus.
Stand oleh-oleh di Pulau Komodo, yang jualan para rangernya, yang beli ya saya.

·     Kalau ditotal-total seorang habis: 5.470.000,- Tidak terlalu mahal kalau mengingat lama perjalanan dan pengalaman yang di dapat.

3.       Ada pilihan lain gak untuk lama trip?
Tentu saja ada. Kencana punya pilihan 3D2N trip dan 4D3N trip. Tetapi trip ini berakhirnya di Labuan Bajo, jadi tiket baliknya harus beli jurusan Labuan Bajo ke kota tujuan. Tetapi kalau paket 4D3N sepertinya tidak menggunakan phinisi. Mereka menggunakan kapal biasa dan semuanya dek, tidak ada kabin.
Saran saya kalau mau ambil paket phinisi 3D2N lebih baik ambil yang start Labuan Bajo dan finish di Lombok. Karena kalau ambil yang dari Labuan Bajo biasanya kapalnya sudah lebih sepi, yang dikunjungi bukan Pulau Komodo tetapi Pulau Rinca. Di Pulau Rinca, Komodo yang berkeliaran jauh lebih banyak, Ranger (pemandu) jauh lebih informatif dan pemandangannya jauh lebih indah. Memang sih kalau ikut dari Labuan Bajo ini kita tidak akan mampir di Pink Beach dan juga Satonda, tetapi jangan takut, kita akan mampir ke Gili Laba (menurut saya jauh lebih indah dan lebih tenang daripada Pink Beach) dan juga gili Bola yang sangat hommy.

4.       Bagaimana kondisi kapal? Apa aja fasilitasnya?
Kapal phinisi yang dimiliki oleh Kencana ini bernama Floressea Kencana. Kapal ini tergolong baru karenan baru berumur kira-kira 2 tahun.
Fasilitasnya lumayan lengkap ini saya coba list satu persatu:
·    Kamar Mandi: mereka punya 2 buah kamar mandi. Dari pengalaman saya, total peserta yang berangkat kira-kira 45 orang tetapi tidak sekalipun saya pernah merasa rebutan untuk menggunakan kamar mandi. Kalaupun antre paling lama 5 menit sudah dapat giliran. Oh iya, yang paling penting kamar mandi ini dilengkapi dengan shower air tawar! Jadi mandinya bisa nyaman dan fresh. Tetapi untuk menjaga stock air tawarnya tidak defisit, airnya hanya dinyalakan di waktu tertentu (biasanya setelah semua aktifitas selesai).
·   Dapur Umum: dapur inilah segala keajaiban berawal. Hehehe… Jadi setiap masakan disiapkan dari dapur ini. Jarang sih kita harus masuk dapur sendiri kecuali kita ingin masak mi instant kita sendiri. Yang paling penting makanan yang disiapkan selama perjalanan sangat variatif. Breakfast misalnya kita akan disiapkan roti bakar isi pisang yang gurih, atau roti bakar isi telor ceplok dan juga pancake.
·         Dek utama: dek utama ini sudah semacam living room besar untuk kami semua. Makanan selalu disiapkan disana, the dan kopi setiap hari juga tersedia. Ada TV dan DVD player (jadi kalau mau bawa DVD sendiri bisa), ada speaker yang bisa dihubungkan dengan HP untuk mendengarkan lagu kesukaan. Banyak colokan untuk charge HP dan gadget lainnya (kalau kita ambil kabin sih di setiap kamar sudah ada colokannya). Dek utama ini juga menjadi tempat tidur sebagian penumpang kelas dek.
Ini dia Pak Wardi, dedengkot kapal yang memastikan kami aman, nyaman dan kenyang!

·     Dek Atas: dek atas ini juga digunakan untuk areal tidur sebagian penumpang kelas dek. Tetapi yang lebih menarik di dek atas juga tersedia banyak tali jemuran lengkap dengan penjepit jemurannya!! Biasanya bule-bule jemuran bikini disini… hehehe…
·  Sekoci: selain untuk alasan keselamatan, sekoci ini digunakan untuk mengangkut penumpang dari kapal ke pulau-pulau tujuan. Di sebagian besar pulau, kapal hanya bisa parkir di tengah perairan, sementara kita akan diangkut sekoci untuk ke pinggiran pantai.
·     Snorkel dan life jacket: tidak usah berat-berat bawa snorkel. Mereka menyiapkan cukup banyak snorkel untuk kita dengan kondisi yang baik. Life jacket juga tersedia cukup banyak dengan kondisi yang baik. Saran saya kalau mau leyeh-leyeh sambil ngambang di pantai mending pakai life jacket jadi tidak terlalu capek.
nah, ini fasilitas kamar mereka, Laba Room!

5.       Apa saja yang harus disiapkan dan dibawa selama trip?
·     Baju renang / bikini : tidak usah banyak-banyak, saya untuk 6 hari itu Cuma bawa 2 set saja toh bisa dijemur juga trus dipakai lagi. Hehehe…
·         Sunblock
·         Peralatan Mandi: Handuk, sabun, shampoo, sikat gigi, dsb.
·        Baju tidur: berhubung saya tidurnya harus pakai baju super nyaman ya terpaksa saya bawa baju tidur sendiri. Tidak usah banyak-banyak, 2 set sudah sangat cukup.
·      Baju casual: untuk pakai sehari-hari sih. Pilih yang nyaman, menyerap keringat dan juga ga gampang lecek kalau bisa.
·      Sandal Gunung: penting!! Banyak kegiatan trekking yang meskipun jaraknya singkat tetapi medannya agak menantang kalau pakai sandal jepit biasa atau kasihan kalau pake sepatu karena akan basah karena biasanya akan melewati anak sungai juga.
·         Kacamata hitam: kalau mau sih.
·   Kamera yang bagus: bagus bukan dalam artian mahal ya… bagus dalam artian bisa mengabadikan semua keindahannya. Tidak dalam kondisi batrai drop dan sebangsanya. Karena sayang banget pemandangan luar biasa indahnya tidak difoto. Kalau punya under water cam lebih bagus lagi.
·    Kain pantai atau sejenisnya: buat saya lumayan berguna sih, bisa untuk alas duduk di pantai, selimut pas dikapal klo lagi ga terlalu dingin, buat tudung klo lagi panas, kadang-kadang bisa buat seprei juga klo badan sudah terlalu lengket tapi pengen tiduran.
·        Lotion anti nyamuk: buat berjaga-jaga saja, kemarin sih saya tidak ada ketemu nyamuk, jadi ga terpakai.
·    Tolak angin dan sebangsanya : karena di kapal biasanya kita banyak nongkrong di dek, bagus juga kalau jaga-jagi untuk mengurangi masuk angin
·         Antimo: siapa tau perlu, kadang bisa bantu buat tidur nyeyak juga sih. Hehehe….
·      Cemilan: nah karena di kapal bakal lama, kalau mau bawa cemilan sendiri lebih bagus lagi. Karena ada saat-saat perjalanan kapalnya lama tidak mampir di pulau manapun jadi sambil bengong atau baca novel bisa ngemil.
·      Sisanya menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kalau saya yang wajib ya novel.


6.       Perjalanan selama itu apa hanya ke pulau komodo saja?
Menariknya perjalanan ini justru karena kami tidak hanya ke pulau komodo tetapi ke beberapa pulau indah lainnya:

Pulau Kenawa: tidak jauh dari Sumbawa, pulau ini relative kecil. Yang bisa dilakukan disini ya snorkeling dan trekking ke bukitnya. Pemandangannya cantik!
sore yang dramatis di Kenawa

Pulau Moyo: kita akan berlabuh disisi pulau yang paling dekat dengan air terjun Sengalo. Meski tak seterkenal Mata Jitu, tapi air terjun ini juga sangat cantik. Kalau saya bilang ya semacam tempat mandinya para bidadari! Hahaha…
agak berasa jadi bidadari terusir dari khayangan. :p

Pulau Satonda: yang paling menarik buat saya adalah pulau ini memiliki sebuah danau yang sangat luas dan yang unik air danaunya asin! Yaps, menurut cerita danau ini terbentuk karena letusan Gunung Tambora yang maha dahsyat sekitar 200 tahun yang lalu.
lihat deh komposisi warna air danau Satonda ini!

Pulau Komodo: Sayangnya memang selama perjalanan tidak cukup banyak komodo yang kami temui di pulau ini dan ranger pun kurang komunikatif. Informasi pentingnya adalah setiap komodo disini memiliki “nama” sendiri. Jadi masing-masing dari mereka diberi semacam cap 2 huruf. Yang saya ingat adalah seekor komodo jantan bernama “AV”.
ini nih AV yang lagi bergaya

Pantai Pink: pantainya tidak benar-benar pink tetapi keseluruhan pemandangannya stunning!!
pantai yang tidak terlalu pink dan tukang foto yang suka difoto :)
Labuan Bajo: disini kita bermalam dan menikmati tentramnya kota pelabuhan ini. Jadi waktu itu kami bermalam minggu di Labuan Bajo, menyusuri kota (demi mencari ATM Mandiri yang ternyata tidak ada, hanya ada ATM BRI & BNI) ditemani gerhana bulan yang berwarna merah. Sumpah deh romantis. Hahahaha...
kayak begini masih kurang romantis?!

Pulau Rinca: pulau ini juga dihuni komodo. Saya lebih suka pulai ini daripada Pulau komodo karena komodonya lebih banyak, lebih berkeliaran selama trek yang kami ambil, dan yang paling penting para ranger yang memandu lebih informatif. Bahkan mereka pakai seragam ganteng!
Ranger Rinca Gagah Perkasa

Gili Laba: ini pulau favorite saya!! Trek paling susah disini. Tapi pemandangan paling indah juga disini. Meski pantainya tak terlalu lebar, tapi airnya super segeerrr dan kata Dje disini buanyaak banget ikan badutnya!
Mungkin suatu hari akan kembali menunaikan trekking yang tertunda

Gili Bola: pulau kecil dekat dengan Pulau Keramat di Sumbawa. Kalau mau jalan kaki keliling pulau mungkin 10 menit sudah selesai saking kecilnya. Pulaunya benar-benar landai dihuni oleh sepasang kakek nenek yang menanami pulau ini dengan kelapa. Jadi disana bisa beli kelapa yang harganya 10 ribu sebiji dengan syarat petik sendiri!! Ya, karena kakeknya sudah tua dan sudah ga sanggup manjat lagi!

Mau main ayunan, sini ke Gili Bola!

7.       Mual atau Muntah ga selama perjalanan panjangnya?
Khusus saya dan Dje memang kami bukan tipe yang suka mabuk kalau dalam perjalanan. Tetapi selama trip tidak ada satupun dari para peserta yang mengalami muntah. Ada sih satu orang yang cerita kalau dia kembung, tapi setelah saya berikan tolak angin dia membaik.
Selama perjalanan kapalnya lumayan stabil, memang namanya di laut pasti gelombangnya terasa. Tetapi tidak pernah sampai bikin pusing apalagi mual muntah. Bahkan selama perjalanan saya tidurnya sangat nyaman. (Emang dasar saya tukang tidur kayaknya ya….)

8.       How was the trip?
     Overall?? The beauty and the excitement beyond words!! Intinya perjalanan ini bikin saya ketagihan!
Semoga kisah kita sepanjang karir para Komodo!

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates