Wednesday, September 30, 2015

Cinta Pertama (yang berulang kali) dan Tak Pernah Mati

Ya, saya sangat setuju dengan statemen itu. Sederhana saja, saya sudah mengalaminya sendiri berkali-kali. Dan setiap cinta pertama itu masih bertahan hingga hari ini. Tidak berkurang sedikitpun, yang ada malah tambah cinta setiap harinya.

Tetapi kalau cinta pertama kenapa harus berulang kali? Namanya cinta pertama kan harusnya sekali saja. Mmmm… iya juga ya, tapi mau bagaimana lagi, cinta pertama saya memang berkali-kali. Dan semuanya bertahan hingga hari ini.

Cinta pertama yang tak pernah mati itu adalah:

1. Depot Chinese Food Arjuna (Kek Gremeng) – Kawasan Rekreasi Kuliner Taman Kota Singaraja
Depot Kek Gremeng awalnya buka di terminal Kampung Tinggi, Singaraja. Menurut penuturan Ibu, keluarga kami sudah menjadi pelanggan setia Kek Gremeng semenjak Ibu masih gadis!! Kebayang kan itu tahun berapa.

Kek Gremeng memang nama pemiliknya, kakek-kakek berdarah Tionghoa yang kalau di kampung sana kami sebutnya Cine Bleleng (Orang cinanya Buleleng). Dari kecil saya sudah terlena dengan cita rasa makanan beliau. Makanan favorit saya tentu saja Nasi Gorengnya. Dilengkapi dengan sosis home madenya rasanya ajegile dah.

Seiring waktu Kek Gremeng semakin tua dan usahanya diwarisi oleh anak perempuannya. Nah di depot Kek Gremeng yang baru ini saya jatuh cinta pada suapan pertama capcay-nya! Tanpa saya lebih-lebihkan ya, Cap cay-nya adalah cap cay terenak yang pernah saya makan sepanjang hidup saya!! Sumpah!!

Alhasil, saya tidak lagi pernah makan capcay di tempat lain karena di otak saya sudah terprogram kalau capcay yang paling enak di muka bumi ini adalah capcay Kek Gremeng!!

2. Bulung Buni Kuah Pindang – Jl. Nangka Selatan – Denpasar
Yang saya ingat adalah Bulung yang super gurih dan enak!! Bahkan nama warungnya saja saya tidak ingat! Hahaha…

Sebagai anak Bali yang lahir besar di Bali Utara, bulung bukanlah makanan yang familier bagi kami. Awal-awal saya merantau ke Bali Selatan, saya tidak pernah menganggap bahwa bulung adalah pilihan makanan yang masuk dalam list makanan enak.

Sampai akhirnya sekitar akhir tahun 2012 seorang sahabat membawakan saya Bulung dan rasanya membuat saya terharu saking enaknya! Gurih, renyah, dan segar! (nah, pas menulis ini air liur saya langsung tak terkendali). Usut punya usut, sang sahabat mengantar saya langsung ke warungnya di Jalan Nangka Selatan (persis di depannya Pie Susu Enaaak yang terkenal itu).

Warungnya menjual rupa-rupa makanan tradisional. Mulai dari Tipat Cantok, Tipat Plecing, Rujak, Serombotan, Es Kolak, Es Daluman, Bulung, dan makanan-makanan sejenis. Harganya sangat bersahabat dan siang-siang biasanya selalu ramai pengunjung.

Masalahnya memang lokasinya yang sangat jauh dari rumah (1 jam naik mobil kalau jalanan lancar). Tetapi kalau saya sedang ada perjalanan ke kota Denpasar saat siang pasti saya sempatkan mampir. Diantara semua bulung buni kuah pindang yang saya coba, yang di Jl. Nangka Utara ini memang juara kelas!

3. Nasi Babi Guling Dobiel (Dobiel) – Jl. Srikandi – Desa Bualu, Nusa Dua
Sebagai pecinta makanan Bali tetapi tidak suka pedas sebenarnya saya agak dilema. Masakan Bali ya rerata memang pedas, jadinya saya sangat memilih kalau makan-makanan Bali yang tidak dimasak oleh orang tua.

Pertama kali kenal dengan Dobiel adalah kisaran tahun 2006/2007, makan disana dengan Dje. Langsung keblinger. Langsung cinta dan tidak bisa berpaling ke lain Babi Guling. Hahaha…. Saya beruntung dari masa itu sampai hari ini saya masih tinggal dekat-dekat dengan Dobiel. Setidaknya sebulan sekali saya pasti sempatkan makan disana.

Karena Dobiel saya rela makan agak pedas yang menguras keringat saya. Dan karena dobiel juga saya rela antre berjam-jam demi seporsi nasi campur. Enaknya dari pertama kali kesana hingga terakhir saya makan beberapa minggu lalu tidak pernah berubah. Konsisten!

Caution: mengandung Babi :)


Yang lebih gila lagi ya pacar saya, Dje. Cintanya ke dobiel nyaris melebihi batas aman. Lha wong dia pulang ke Bali, bisa kok yang di bawakan oleh-oleh adalah Pak Dobiel! Bahkan untuk keluarga terdekat saja jarang (Kalau buat saya sih harus!)

4. Bombora Bungalow – Pantai Kuta, Lombok
Memang sih pengalam menginap saya di hotel bintang 5 agak terbatas. Sebagian besar adalah menginap di hotel bintang 4 dan paling sering adalah bungalow atau guest house yang dimiliki oleh orang lokal dengan jumlah kamar terbatas.

Pengalaman menginap terbaik saya adalah di Bombora, Lombok. Bungalow ini dimiliki oleh pria asli Lombok yang menikah dengan Bule. Arealnya tidak luas, mereka hanya punya 2 twin bungalow, 4 double bed bungalow, dan 1 family house. Kamarnya sangat sederhana, semacam rumah panggung, seluruhnya terbuat dari kayu dan bambu.

Yang menyenangkan adalah kamar mandinya yang semi open air. Dan showernya menempel pada sebatang pohon kelapa. Kalau mandi malam-malam maka jadilah shower under the stars! Inilah alasan utama kecintaan saya pada Bombora. Tambahan-tambahan lain seperti tamannya yang sederhana tapi cantik, kolam renang dengan bin bag yang nyaman, serta restoran kecilnya yang tenang.

Bombora Bungalow Lombok - My Sanctuary


Jadilah semenjak saat itu, kemanapun saya pergi saya akan selalu berusaha mencari tempat menginap yang setipe dengan Bombora. Kalau kata anak muda jaman sekarang, saya belum bisa Move On!

5. Harry Potter (HarPot)
Saya tidak ingat mulai kapan tepatnya saya suka membaca. Ingatan pertama tentang bacaan adalah majalah BOBO ketika saya masih SD. Mungkin waktu itu saya masih kelas 3 SD, saat membaca sudah mulai lancar. Cinta pertama menghampiri saya ketika seorang sahabat meminjamkan saya novel yang dia dapat dari sepupunya. Saat itu saya baru masuk SMP. Dan saya langsung jatuh cinta.

Ya, saya jatuh cinta pada kisah HarPot. Kisah Harpot adalah kisah yang menemani saya melewati masa peralihan dari anak-anak ke remaja hingga saya memasuki masa dewasa. Saya setia menunggu setiap buku terbarunya, hingga buku terakhir yang saya indent saat saya sudah kuliah semester-semester akhir. Saya menonton film terakhirnya di Bioskop berulang kali semenjak pemutaran perdana saat saya sudah bekerja.

Hingga hari ini, saya masih sangat bahagia mengikuti berita sekecil apapun yang berkaitan dengan HarPot. Disetiap kesempatan dimana saya harus menulis essay pasti terinspirasi dari HarPot. Hingga detik ini saya masih bersemangat untuk membaca ulang novelnya atau menonton ulang filmnya. (Bahkan di beberapa scene saya hapal dialognya ^_^).
Cinta pertama ini tidak pernah luntur, suatu hari kalau diijinkan punya anak, saya pasti akan mengenalkan anak saya untuk bersahabat dengan HarPot :)

Kalau urusan yang satu ini sih tidak usah ditanya ya.. Cinta Pertama, Pacar Pertama (Insya Allah yang terakhir juga). Terlalu banyak cerita yang kami lewati bersama dari pertama kali bersama hingga hari ini.

Harpot Vs Bayu Suteja Sastra


Tetapi satu yang yang paling utama adalah, saya tidak akan pernah menjadi sama lagi tanpa dia :)
Jadi terbukti kan kalau cinta pertama tak akan pernah mati...

Selamat Mencinta...

Monday, September 28, 2015

Cita-Cita: Punya Balai Latihan Kerja Gratis

Weekend kemarin, seorang sahabat cerita kalau dia mengikuti pelatihan menjahit selama kurang lebih 2 bulan di BLK. Selama masa pelatihan itu dia tidak dikenakan biaya apapun. Bahkan setelah selesai mengikuti pelatihan, sahabat saya ini diberikan uang bekal modal merintis usaha sebesar Rp. 300.000,-.

Kemudian ada lagi sebuah NGO di Nusa Dua, didirikan oleh seorang Bapak Tua asal Negeri Kangguru. Salah satu kegiatannya adalah kursus keterampilan pariwisata kepada perempuan yang tidak mampu. Dalam kegiatan kursus ini para siswanya mendapatkan materi di kelas selama 3 bulan, dan praktek di hotel bintang lima 3 bulan selanjutnya. Selama periode 3 bulan materi di dalam kelas, para siswa diberikan pengetahuan dasar tentang FB Kitchen, FB Service, Housekeeping, SPA, dan tentu saja Bahasa Inggris. Sehingga saat 3 bulan training mereka bisa memilih bidang yang diminati.

Di hotel tempat saya bekerja sekaranglah anak-anak ini mengambil 3 bulan trainingnya. Ada belasan orang di berbagai department. Jika dibandingkan dengan anak-anak dari sekolah pariwisata tentu saja ada beberapa hal yang mereka masih ketinggalan, tetapi dari semangat kerja, niatan belajar dan juga prilaku, mereka adalah anak-anak luar biasa. Bangganya salah satu dari mereka sudah diterima kerja di salah satu jaringan hotel internasional (yang sangat besar dan terkenal) di kawasan Nusa Dua bulan Oktober depan. Sungguh saya bangga sekali.

Keunggulan dari kursus singkat yang disiapkan oleh NGO ini adalah para siswa ini selain digratiskan semua biaya pendidikan termasuk makan dan tempat tinggal, mereka juga diberikan uang saku sehingga mereka sudah tidak memberatkan orang tuanya samasekali. Bahkan kalau mereka bisa berhemat, mereka bisa menyisihkan uangnya untuk dikirim ke kampung.

Saya merasa malu sekali sebenarnya dengan keberadaan BLK & NGO seperti ini. Mereka meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan uang mereka untuk membantu memperbaiki taraf hidup orang lain. Terlepas dari ada pihak-pihak yang memandang sebelah mata, tetapi saya merasa inilah yang dibutuhkan oleh dunia ini. Seperti pepatah bilang, kalau mau membantu jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya. Sedangkan kalau BLK dan NGO ini memberikan kail, sekaligus stok ikan yang bisa dimakan selama belum mahir memancing.

Malu, selama hidup rasanya belum ada hal berguna yang saya kontribusikan kepada lingkungan dan sahabat sekitar. Padahal rejeki yang diberi lebih dari cukup untuk apapun yang saya inginkan.

Beruntung saya dipertemukan para sahabat yang memiliki cita-cita yang sama. Akhirnya kami ber-16 (mudah-mudahan bertambah lagi) menyisihkan sedikit rejeki yang kami dapat untuk biaya pendidikan siswa yang kurang mampu. Memang saat ini yang bisa kami sisihkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh lembaga-lembaga lain. Yang kami akan bantupun masih sangat terbatas. Tetapi mudah-mudahan langkah awal ini menjadi pondasi kami untuk membuat lebih banyak kebaikan bagi lingkungan.

Cita-cita saya, suatu hari nanti (mungkin 15-20 tahun kedepan) adalah mempunyai sebuah sanggar (sejenis BLK) untuk kursus ketrampilan kepada siapapun yang mau secara gratis. Materi yang akan diajarkan berkisar pada ketrampilan menjahit, memasak, komputer, bahasa inggris, menari dan ketrampilan lain yang memungkinkan para pesertanya untuk mandiri.

Ingin sekali berbagi kebahagiaan kepada semua orang. Membantu mereka menjadi mandiri, terlebih jika mereka bisa membantu lebih banyak orang lagi. Semoga ada jalan dan kemudahannya.

Yah setidaknya sekarang program beasiswa ini jalan dulu. Lebih banyak teman-teman yang mau percaya dan bisa membantu, lebih banyak siswa yang bisa disekolahkan. Sementara cukup. Tetapi seperti yang selalu dikatakan oleh Ibu saya: “Sering-sering bicarakan apa yang kamu inginkan, pasti akan tercapai” dan memang seperti yang orang bijak sering katakana “kata-kata adalah doa”

Semoga...


N.B: Kalau ada yang tertarik dengan program beasiswa kami, bisa hubungi saya langsung ya... :)

Tuesday, September 22, 2015

Kamu Tidak Spesial, Pasti Terganti

Jangan sombong kalau sekarang jadi Pejabat, besok kalau masa jabatmu habis, tak lagi orang akan peduli. Dengan mudah mereka akan menggantimu dengan politisi muda yang masih bersemangat.

Jangan sombong kalau sekarang jadi juara, besok kamu lengah sedikit gelarmu akan mudah disambar oleh pesaingmu di kanan kiri. Tak lagi orang peduli padamu, bagi mereka sang juara baru ini pasti lebih hebat.

Jangan sombong kalau hari kamu punya banyak teman, besok temanmu bosan, dia bisa dapat teman baru yang jauh lebih baik daripada kamu. Lupa sudah mereka denganmu yang hanya sekedar numpang lewat dalam hidupnya.

Jangan sombong kalau hari ini kamu dapat promosi dari tempat kerjamu, merasa lebih hebat dari teman sejawat. Besok, perusahaanmu sudah tak perlu lagi tenaga dan pikiranmu akan dengan mudah mendepakmu. Tiada orang yang akan berlama-lama mengasihanimu. Perusahaanpun akan dengan mudah mencari penggantimu.

Jangan sombong kalau sekarang kamu merasa banyak uang, besok hacker mengobrak-abrik tabunganmu maka hilanglah semua kebanggaanmu. Tak lagi orang akan memujamu ketika uangmu tak tentu.

Jangan sombong kalau sekarang pacarmu paling cantik/tampan di kelasnya, besok dia bisa saja meninggalkanmu karena ketemu org yang lebih sepadan dengan kecantikan / ketampanannya. Tak akan dia peduli dengan hatimu yang tersayat pilu.

Jangan sombong kalau hari ini kamu di-wisuda dengan gelar lulusan terbaik, besok ada wisuda lagi adik kelasmulah yang menjadi yang terbaik. Mudah sekali melupakanmu yang pernah menjadi terbaik karena sebenarnya ini hanya gelar lucu-lucuan.

Jangan berpikir bahwa kamulah yang paling hebat, paling pintar, paling berkuasa, paling diperlukan. Semua itu bisa diganti dan ditukar. Jabatanmu, Uangmu, Posisimu, Kekasihmu, semua bisa terganti.

Diantara kira-kira 7 miliar manusia di muka bumi, rasa-rasanya kamu tidak terlalu sulit diganti. Apalagi kamu hanya pegawai kantoran biasa, hanya seorang pebisnis biasa. Kamu bukanlah Einstein, bukan juga Siddhartha bukan pula Mandela yang sosoknya mungkin tak lekang dimakan kala.

Semua hal pasti terganti.

Kecuali oksigen untuk bernapas, 

Kecuali kedua orang tuamu, siapapun mereka, dimanapun mereka


A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates