Wednesday, December 31, 2014

Maaf, Aku Tak Mau Menjadi Bintangmu

“Aku ingin menjadi bintang di langit malammu” sering digunakan oleh para pujangga cinta untuk menunjukkan besarnya cinta mereka pada sang kekasih.

Tapi maaf, aku tak ingin menjadi bintang di langit malammu. Aku juga tak ingin kamu menjadi bintang di langit malamku. Bukan karena aku tak lagi cinta. Bukan karena aku tak lagi ingin bersamamu atau aku tak lagi ingin menjadi kekasihmu. Sungguh bukan karena hal itu.

Aku tak mau dianalogikan menjadi bintangmu karena aku tahu, agar cahaya bintang dapat kau lihat dari bumi, perlu puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun perjalanan. Saat matamu menangkap sinar sang bintang, sangat mungkin sang bintang sudah mati dan musnah. Cahaya sang bintang perlu menempuh jutaan miliar kilometer untuk dapat kau nikmati.

Itulah alasannya, aku tidak mau kau hanya melihat indahku saat aku sudah mati. Aku tak mau kau mengagumiku saat aku sudah tertelan lubang hitamku sendiri. Aku tak mau kau baru mengenalku saat aku tak lagi ada di alam semesta.

Tak apalah jika aku tak bersinar terang selayaknya bintang di langit malammu. Cukuplah aku menjadi aku yang menemanimu melewati setiap petualangan kita. Cukuplah aku yang menjadi sahabatmu untuk menjalani setiap cerita yang kita tulis bersama.

Lebih baik aku menjadi lampu kamarmu. Lebih dekat, lebih bermanfaat, dan lebih sering bersamamu. Meski suatu hari aku bisa terganti, tetap saja aku sudah menyumbang banyak untuk hari-harimu.
Bukannya aku tak romantis tapi maaf, aku tak mau menjadi bintangmu.

*tulisan efek membaca George’s Secret Key to the Universe
**Happy New Year universe…

Wednesday, December 24, 2014

My Travelling Bucket List

Baik, saya akan menutup 2014 yang indah ini dengan tulisan tentang hal-hal indah.
Ada beberapa tempat yang sangat ingin saya kunjungi, dan pasti akan saya kunjungi. Saya bukanseorang professional traveller ataupun hard core backpacker. Saya masih menganggap ada hal yang satu tingkat lebih menyenangkan daripada traveling yaitu leyeh-leyeh sambil baca novel .Hehehe…
But anyway, tempat-tempat ini membuat saya yakin untuk meninggalkan ranjang empuk saya, yakin untuk menabung dan tentu saja yakin untuk bermimpi. Here we go my travelling bucket list:
1.       Pulau Komodo
Satu-satunya tempat di dunia di mana kita bias melihat DINOSAURUS! Amazing no?! Jadi coba berikan saya satu saja alasan untuk tidak mengunjungi tempat ini (dan saya ga akan peduli, hahaha…). Ini bahkan lebih baik dari pada film Jurassic Park! Belum lagi pantai-pantainya yang luar biasa menawan. Lebih dari cukup alas an saya untuk berkunjung.

Seharusnya sayake Komodo tahun 2014 ini, tetapi karena sebuah alasan yang tidak bias diganggu gugat (dan saya akan menyesal kalau jadi pergi) maka saya harus ke Komodo tahun 2015!!! Aaaamiiiinnnn!!

2.       Raja Ampat
Ibu saya bilang “Ape kealih kemu?!” (Cari apa kamu kesana?!).
Cari Pantai, cari surga!! Haha...itu memang jawaban saya. Saya paham sekali bahwa perjalanannya mungkin akan sangat mahal, jadi ini juga alas an kenapa perjalanan ini bukan prioritas utama. Tetapi sangat berharap bias ketempat luar biasa ini sebelum menikah or at least sebelum punya anak deh.



3.       Pulau Madura
Dje sedikit kaget dengan ide perjalanan ini.Karena sepertinya “tidak ada apa-apa” di Madura. Saya pun tidak tahu. Itu juga alas an saya ingin berkunjung. Yang saya tau tentang Madura hanya sebatas pada Sate Madura. Dan menurut saya hal ini agak menyedihkan mengingat Madura tak begitu jauh dari Bali. Saya bahakan bias nyetir sendiri untuk samapai disana. Semoga cita-cita ini juga bias terwujud tahun 2015. Aaaamiiinnn!!


4.       Belitung
Hanya satu alasan – saya adalah pecinta Laskar Pelangi.


5.       Selandia Baru
Terutama karena trilogi film Lord of the Ring (LOTR) dan trilogi The Hobbit. Biasanya saya cenderung ingin mengunjungi tempat yang berpantai dan tak terlalu tertarik dengan hal-hal yang terlalu hijau. Tetapi setelah menonton film-film itu saya menyadari kalau hijau itu juga bias jadi indah dan Selandia Baru adalah hijau yang paling indah yang akan saya kunjungi.

(sebenarnya saya juga ingin sekalian ketemu Gandalf J )
6.       Santorini
Juga terinspirasi dari film. Sebelumnya sudah beberapa kali melihat indahnya Santorini di Internet dan di TV. Tetapi baru benar-benar ingin pergi setelah menonton Sisterhood of the Traveling Pants. Luar biasa cantik. Rumah yang dibangun di tepian kaldera yang indah, langit biru, laut biru, pria-pria seksi. Apalagi yang harus saya harapkan J.


7.       Namibia
Bagi saya, benua Afrika adalah negeri yang sangat-sangat jauh. Negeri yang memiliki makhluk-makhluk paling cantik dan paling perkasa di Bumi. Kenapa Namibia? Karena saya terinspirasi dari kisahMbak Trinity TNT. Ketika dia menulis tentang perjalanan safari di tengah kehidupan liar yang sebenarnya, saya langsung memutuskan berkunjung ke Namibia suatu hari nanti.
Saya ingin melihat The big 5 (Singa Afrika, Gajah Afrika, Cape Buffalo, Macan Tutul Afrika, dan Badak Afrika), menikmati savana dan melihat matahari terbenam di gurun. Ah, suatu hari Winda…. Suatu hari… pasti!


8.       London
Entah kenapa banyak hal yang sangat saya sukai berasal dari negeri Inggris. Saya sering katakan pada Dje “Negeri sang Raja, negeri para Majikan” (sepertinya frase ini terinspirasi dari Laskar Pelangi: Edensor).
Harry Potter, Sherlock Holmes, Hercule Poirot, Benedict Cumberbatch, Sam Smith hingga James Arthur. Terutama memang karena Harry Potter dan Sherlock (yang versi TV serialnya) J


9.       Vatikan
Bukan, bukan karena saya baca atau nonton Angels and Demons-nya Dan Brown. Dulu, jaman SD kelas 4, kakek saya membelikan say aBuku Pintar yang berisikan fakta-fakta random mengenai segala hal. Nah, di sana saya pertama kali tau ada tempat namanya Vatikan. Tempat yang menjadisebuah Negara sendiri. Negara di dalam Negara Italia, Negara terkecil di Dunia, Negara yang pemimpinnya adalah juga Pemimpin hampir separuh umat beragama dipenjuru Bumi.
Saa titu, saat umur saya kurang dari 10 tahun saya memutuskan ingin ke Vatikan!
Ini diabuku yang mengenalkan saya pada Vatikan

Ada sih beberapa tempat lagi yang juga menjadi target saya. Tapis ekarang, cukup ini dulu. Mari kita tutup 2014 yang indah ini dengan list indah iniJ


*foto dari berbagai sumber, suatu hari nanti saya akan punya foto sendiri tentang tempat-tempat itu

Monday, June 9, 2014

TIDAK SIAP DIPIMPIN OLEH ORANG SEDERHANA

Seorang sahabat baik mengirimkan email kepada saya mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan yang baru sempat terbaca. Yang mengejutkan beliau berkata “Kamu jadi pilih Jokowi? Saya pilih Prabowo saja soalnya Jokowi terlalu sederhana..” alamak, sumpah saya kaget membacanya. Benar kata iklannya Jokowi, “siapkah kita dipimpin untuk menjadi sederhana?”.

Banyak orang memandang kesederhanaan sebagai bentuk dari ambang tipis antara miskin dan agak miskin. Kesederhanaan kerap kali dianggap tidak modern, sederhana dianggap tidak ng-Internasional, sederhana dianggap tidak cerdas. Takut punya pemimpin sederhana karena takut dianggap tidak gaya oleh negara-negara lain. Inginnya pemimpin yang gagah, macho, ngomongnya pakai bahasa yang tinggi-tinggi.
Ijinkan saya menjelaskan sederhana menurut versi saya,

1. Kesederhanaan dalam pengambilan keputusan: memutuskan untuk menyelesaikan masalah. Bukan mengambil keputusan untuk menutupi masalah. Apalagi kalau keputusan diambil penuh dengan intrik kepentingan kelompok tertentu. Tidak salah lho klo setiap keputusan itu harus bernilai politis dan ekonomis. Yang salah kalau keputusannya mempertimbangkan, berapa persen yang akan terserap oleh partai koali, atau keputusan yang diambil dengan alasan sudah tidak sehati dengan yang ada saat ini. Hellooo… sampeyan presiden, bukannya orang galau mau cerai!

2. Kesederhanaan dalam kata: bukannya harusnya suka ya kalau presidennya bisa berkomunikasi dengan baik dengan rakyatnya? Setiap aspek dari informasi yang disampaikan bisa dipahami setiap lapisan masyarakat. Tidak perlulah bahasa maha tinggi yang mana hanya politikus yang mengerti. Ada yang bilang, bagaimana besok-besok kalau harus melakukan diplomasi Internasional? Anda tahu Cina Bukan? Negara yang pelan-pelan mulai menjadi “menjajah” ekonomi kita semua, saat kunjungan kenegaraan mereka tidak malu mengajak penerjemah. Kenapa mereka kini hebat, karena mereka berkonsentrasi mengurusi kondisi dalam negeri. Meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga meningkatkan daya beli domestik. Mau dunia gonjang ganjing apapun mereka aman-aman saja. So, tidak salah lho kalau hebat di dalam negeri. Ada buktinya kok.

3. Kesederhanaan dalam penampilan: memang apa salahnya kalau Capres pakai kemeja yang lengannya digulung? Pakai baju safari juga sama sekali tidak salah. Yang salah kalau besok saat upacara kenegaraan beliau pakai kemeja lengan gulung baru salah. Atau masuk gorong-gorong pakai safari plus peci baru salah kostum. Lagipula, andah pernah lihat Obama? Prince William? Sering mereka pakai kemeja, sering mereka pakai kaos. Tetapi ketika mereka bekerja dengan baik, maka tidak ada yang salah. Ingat presiden dipilih untuk bekerja, bukan untuk bersolek. Kalau mau yang bersolek dan tampak gagah monggo sana pilih artis yang nyaleg.

4. Kesederhanaan dalam prilaku: “kalau nanti punya presiden mobilnya pake Kijang Inova kan malu, saya saja di rumah Kijang Inova biasanya buat angkut sayuran” Kenapa harus malu? Pertama sekali lagi digaris bawahi presiden dipilih untuk bekerja melayani rakyatnya. Lha wong rakyatnya masih banyak beli sepatu aja ga mampu, masa dia pakai Rolls Royce kesana kemari. Kalau begitu dia yang harusnya malu. Kalau yang bawa mobil mewah itu pengusaha sukses ya ga apa, itu hasil jerih payah mereka. Keuntungan dari usaha mereka, tapi kalau presiden maunya cari untung ya monggo anda pilih para konglomerat yang berpolitik. Biar mobilnya dia beli sendiri.


Kesederhanaan apa lagi yang menurut anda tak perlu dimiliki presiden.

Anda boleh bilang saya terlalu reaktif atau saya melakukan black campaign atau apapun, kenyataannya saya menulis ini karena saya sangat serius menghadapi pemilu presiden kali ini. Meskipun banyak orang disekitar saya bingung, saya yang biasanya apatis tiba-tiba berapi-api. Ketika mereka selalu bilang “Siapapun presidennya toh akan tetap seperti ini kehidupan kita” apapun pendapat anda, saya tetap memilih untuk sangat serius menghadapi Pilpres kali ini. Karena saya nyaman dengan demokrasi kini. Nyaman saat saya tak takut mengkritisi para politisi, tak takut diciduk lalu lenyap.

Saya tidak memaksa siapapun untuk memilih Jokowi, tetapi saya memaksa anda untuk berpikiran lebih terbuka. Saya ingin anda memilih entah Jokowi ataupun Prabowo tidak hanya dengan hati nurani, tetapi dengan logika dan fakta.

Salam Demokrasi…..

Wednesday, January 1, 2014

Mesti Bayar Olga Saputra Biar Bisa Tertawa


Hari-hari belakangan saya agak jarang tertawa. Kalau tersenyum sih sering, tapi saya inginnya ya ketawa ngakak kalau bisa sampai guling-guling. Tetapi ternyata sekarang ini tertawa itu sulit, jauh lebih sulit tertawa daripada menangis. Kalau tidak percaya, tinggal cemplungkan smartphone kesayangan anda ke dalam got yang becek, kemungkinan anda menangis akan jauh lebih besar daripada anda tertawa.

Kembali soal keinginan saya untuk tertawa ngakak. Di hari terakhir tahun 2013 ini akhirnya saya menyadari kalau ternyata untuk bisa tertawa itu mahal harganya. Jauh lebih mahal daripada menangis. Kalau mau nangis saya tinggal minta jempol kaki saya diinjak spatu hak tingginya teman sekantor udah deh jadi nangis. Tapi kalau tertawa ngakak?! Banyak modal yang saya perlukan. Mulai dari TV, antena, kabel listrik hingga listriknya. Kenapa mesti ribet betul?
Karena untuk tertawa saya harus menonton acara lawakan di TV. Itupun belum tentu bisa ketawa sampai ngakak. Belum lagi banyak pihak yang meng-haram-kan acara lawakan di TV yang katanya tak beretika, tidak cerdas, kasar, mengexploitasi, tidak kreatif, dsb dsb. Sehingga merasa malu nonton acara yang katanya tidak cerdas dan tidak mendidik. Semakin susah saja ketawa.
Lebih lagi katanya kalau mau nonton acara lawakan TV harus yang cerdas, dan katanya saat ini lawakan yang cerdas itu adalah modelan Stand Up Comedy. Gimana mau nontok kalau channel-nya kadang nangkep kadang tidak. Yang nangkap ya lawakan yang isinya joget-joget atau yang pakai Styrofoam buat macam-macam itu.

Semakin susah ketawa ngakak yang murah kalau setiap kali bertemu teman-teman yang harusnya bisa ngobrol dan ketawa-ketawa isinya adalah melototi HP pintar masing-masing. Ini saya serius, pernah sekali waktu saya kumpul-kumpul dengan teman-teman lama yang niatnya temu kangen, tapi pas ketemu semua sibuk memandangi dan memenceti HP mereka sambil senyam-senyum (tetap tidak ketawa ngakak). Sedangkan saya? HP saya tidak pintar, dan lagi karena meniatkan diri temu kangen ya HP saya liburkan, jadilah saya bengong memandangi waiter yang lalu lalang sambil tersenyum menyapa tamu (tidak ketawa ngakak). Ditambah pula kalau bertemu teman-teman ini biasanya di tempat makan, mesti pesan makan atau paling tidak minum. Semakin lengkap, sudah mahal tidak ketawa pula!!

Menyadari kondisi ini menurut saya yang hebat ya Olga Syahputra. Lihat saja Olga Syahputra, macam bis Sarbagita saja dia bolak-balik di hampir semua stasiun TV. Karena stasiun TV percaya cuma Olga yang bisa bikin orang-orang se-Indonesia ketawa ngakak. Pantas saja Olga bayarannya mahal (tuh kan mahal) padahal tugasnya hanya untuk membuat orang tertawa ngakak.

Saya doakan di tahun depan Olga dan pelawak yang sering wara wiri di TV diberikan kesehatan sehingga bisa tetap menghibur. Meski belum bisa membuat saya tertawa ngakak, tetapi niat mulianya untuk membuat saya tertawa (meski mahal) sangaaaat saya hargai.

Sanur, 31/12/13, 12.55 pm

A Piece of Mind . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates